Tampilkan postingan dengan label Resensi Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi Buku. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Mei 2013

Ammar Bugis, Penakluk Kemustahilan (Perjuangan Pemuda Berkebutuhan Khusus Melampaui Keterbatasan)


Lumpuh total kecuali lidah dan mata tidak menjadikan seorang Ammar Bugis bersedih dan terpuruk. Yang terjadi lulus cumlaude, menjadi wartawan olahraga, penulis dan hafal Alqur'an 30 juz, Subhanallah.
Sebelum membaca buku ini saya pernah membaca berita Ammar Bugis selintas saja. Kemudian pada saat umroh dan sedang duduk di loby hotel Madinah, saya melihat beberapa pria arab sedang mengelilingi seseorang yang seperti sedang berbaring di kursi roda dan keliatan fisiknya sangat kecil. Pada saat itu awalnya saya kaget dan bertanya itu siapa ya? Rasanya saya pernah liat. Karena rasa penasaran, akhirnya saya goggling dan ketemu profil Ammar Bugis di internet. Setelah pulang ke tanah air saya membeli buku ini.
Buku ini bercerita tentang kegigihan seorang Ammar Bugis melawan keterbatasan. Tidak ada kata pantang menyerah dalam jiwanya. Keluarga juga sangat mendukung semangat Ammar Bugis ini sehingga apapun keinginan dan cita-citanya keluarga selalu membantu.
Kehendak Allah adalah segalanya. Ada hikmah dalam setiap peristiwa. Allah sangat baik dan sayang kepada umatnya, walaupun secara fisik Ammar terbatas tapi Allah mudahkan dia menghafal Qur'an dalam usia 13 tahun, sekolah, bekerja dan melakukan apa yang menjadi kesukaannya.
Buku ini juga menjadi nasehat bagi saya dan kita yang fisiknya Allah berikan sempurna. Ammar saja yang terbatas bisa menghafal 30 juz sedangkan saya... Ahh saya malu menjawabnya :(
"Saya selalu mendayagunakan pengalaman kesuksesan saya untuk menyelesaikan misi yang saya pikul di pundak saya, yaitu berupa cacat fisik yang sama sekali tidak pernah menjadi cacat tekad dan cacat inovasi. Karena cacat yang sesungguhnya adalah cacat tekad, cacat cita-cita dan sikap menyerah pada keadaan, tanpa pernah melawan dan membiarkan hidup dalam penderitaan". Itulah yang menjadi tekad Ammar hingga ia berhasil mewujudkan misinya.
Menjadi seorang penulis dan menceritakan kisahnya dalam buku ini sempat membuat Ammar ragu karena saat menulis buku ini ia sempat kehilangan ide dan materi yang telah ditulisnya di komputer hilang. Tapi karena Ammar merasa bertanggung jawab terhadap masyarakat dan teman-teman dari kalangan berkebutuhan khusus agar mereka dapat mengambil hikmah dan mengubah pandangan masyarakat bahwa orang berkebutuhan khusus itu dianggap hanya menjadi beban.
Buku ini memberi banyak pelajaran bahwasanya orang yang bertakwa, bersungguh-sungguh dan bersabar insya Allah akan menuai kebahagiaan dan keberhasilan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®





Selasa, 22 Januari 2013

HabibieAinun


Bagi saya buku dan filmya HabibieAinun bukan hanya sekedar cerita tentang kesetiaan seorang suami terhadap istrinya, tapi cerita tentang membangun cinta selama pernikahan. Kenapa membangun? karena pernikahan itu pasti ada pasang surut, sedih, galau dan kebahagiaan. Jika tidak selalu dibangun mesti sulit untuk mempertahankannya. Yang lebih istimewanya Habibie tetap merasakan kebesaran cinta walaupun istrinya telah wafat.

Habibie sama seperti pasangan umumnya, diawal baru memulai karier keadaan ekonomi yang serba ngepas, waktu untuk keluarga yang harus terbagi. Disini peran istri sangat penting untuk mensuport, membuat rasa tenang dan nyaman bahwa keluarga dalam keadaan all is well.

Biasanya orang yang berada di puncak godaanya juga sangat kuat, apalagi kalau punya segalanya. Habibie dalam keadaan bagaimanapun tetap cinta dan sayang dengan istri dan keluarganya. Pondasi terbesar untuk ini pastinya iman dan cinta yang kuat.

Mari kita belajar dari pasangan ini, tidak hanya soal rumah tangga tapi juga cinta tanah air. Betapa besar karya Habibie untuk Indonesia walaupun saat ini impian dan rencana itu hancur karena sebab politis. Tapi mau berkorban itu yang menjadi pointnya.

Saya percaya banyak HabibieAinun lain di luar sana, karena kita bisa belajar dari generasi dahulu terutama agama yang menganjarkan tentang cinta karena Allah. Kelak bangsa ini akan semakin kokoh dan lebih baik karena rumah tangga tiap keluarganya juga kuat. Aamiin.

Rabu, 09 Januari 2013

5 cm

Film yang dikometarin bagus di media sosial itu memang bisa bikin penasaran :), Saya sudah lama liat bukunya tapi belum sempat baca. Pada saat banyak orang mengatakan film ini bagus baru deh pengen baca bukunya. Setelah selesai membaca rasanya pengen bangettttt ke Bromo. Kata-kata yang melukiskan keindahan bromo dan gunung Mahameru bikin ngilerrr.

Masih tetap dengan penasaran. Mulai cari waktu buat nonton 5 cm ini. Biasanya untuk film Indonesia saya sering nonton sendiri karena suami ga begitu suka. Karena ada modus biar dia juga ngiler ke Bromo, bujukin supaya mau ikut nonton juga, yes doi mau. Jadilah kita pergi dengan semangat tinggi :)

Kebiasaan saya sering membandingkan antara buku dan film, "ntar filmnya sebagus novelnya ga ya, atau lebih bagus?"Jadilah pikiran saya manari-nari pada saat menonton

Temanya yang Indonesia banget itu saya suka, biar anak-anak muda semakin mencintai Indonesia dan pada liburan lokal ga hanya liburan luar negri yang jadi tujuan.
Pemandangan yang ditampilkan benar-benar indah dan detail, bravo sutradara Indonesiaku memang kerennnn.
 
Untuk pengambilan gambar antara buku dan film saya rasa sama bagusnya, cuman banyak kata-kata atau kalimat yang bagus di buku menjadi berkurang di novel. Semangat untuk bermimpi, berusaha dan berdoa menjadi point yang oke dalam tema buku ini. Sayang untuk anak-anak film ini cukup bagus ke ganggu dengan cerita hobi Adrian yang suka film xxx dan khayalan Zafran tentang keseksian Dinda. Mungkin ini segmen filmnya memang bukan buat segala umur tapi misinya bagi saya buat segala umur.
 
Hayoo pasang impian kamu di 5cm (kening), sertai dengan doa, lakukan yang terbaik. Insya Allah hasilnya itulah yang terbaik kalau belum sesuai keinginan pasti ada hikmah di balik semua atau belum saatnya, yang penting jangan putus asa. Mari naik gunung, eh.... :)))

 




Kamis, 13 Desember 2012

Twitografi @asmanadia

Sekarang adalah eranya twitter setelah masa hits Facebook berlalu. Dengan 140 karakter kalimat twitter tidak sepanjang facebook. Tapi itu semua tidak menghalangi orang untuk berbagi info dan ilmu, biasanya info yang panjang disebut kultwit (kuliah twitter), agar temanya menjadi satu kesatuan digunakan hashtag # dengan tema tertentu.

Buku Twitografi @asmanadia ini berisi kumpulan twitnya dengan berbagai tema. Walaupun hanya dengan 140 karakter tetapi isinya sayang untuk dilewatkan hhmmm. Saya sendiri sebagai follower @asmanadia, suka jika mba Asma mulai berbagi tips apalagi mengenai tulisan, tapi kuiz saya sukai juga, apalagi hadiahnya saya incar hahaha yang biasanya berupa buku.

Kalau dulu ada buku isinya kumpulan tulisan di majalah atau koran sekarang zaman luna maya eh dunia maya lahir buku yang isinya kumpulan twit. Ada beberapa tema yang dikumpulkan dalam buku ini diantaranya tentang jilbab, busana muslim, cinta, pacaran, parenting, kepenulisan dan tentang #thingsyoudontknowaboutme, nah yang terakhir ini katanya ga pernah dibahas di buku lain hanya ada disini jreng jreng jreng ....


Dilihat dari masa depan kepenulisan wuihh bahasanya :) ternyata membuat sebuah buku itu tidak harus berupa sebuah karya yang serius, rumit dan perlu tulisan yang panjang. Buktinya buku twitografi ini, kumpulan-kumpulan twits bisa jadi sebuah buku. Nahh jangan sepelekan menulis di media sosial karena tulisan tersebut bisa menjadi rekam jejak kehidupan kita. Makanya jangan nge-twit yang ga bermanfaat deh apalagi isinya marah-marah dan alay (ngomong ke diri sendiri :) )

Pengen tau apa isi buku ini yak silakan baca atau dibongkar timeline nya mba asma nadia, jika masih tersimpan sih hehe. Sepertinya  yang penting saya kutip di #thingsyoudontknowaboutme
"Ayah@isaalamsyah selalu cerita pada anak-anak bagaimana saya mengejar-ngejar dia dengan berbagai versinya. *tepok jidat*"
 haha iseng banget yah sayah, maafkan mba Asma ;)

ISTANA KEDUA by AsmaNadia


"Sejak dulu kamu punya segalanya, Arini ; orang tua, suami yang baik, anak-anak yang sehat, karier kepenulisan. Segalanya."

"Dengan begitu banyak kebahagiaan, 
tidakkah seharusnya kamu bersyukur dan bisa sedikit bermurah hati?"
(Hal 241-242)

Poligami. Dari makna kalimatnya saja sudah banyak menimbulkan pro dan kontra. Novel Istana Kedua nya Mba Asma bertema se su atu hehehe. Menurut pengakuan penulis novel ini yang ditulis paling lama sampai bertahun-tahun.

Jujur cerita di novel ini bikin saya gregetan. Antara kasihan dan kesel dengan tokoh yang bernama Mei Rose. Tapi saya juga bertanya-tanya alasan apa ya yang bikin mba Asma memilih alur cerita seperti novel ini. Mei Rose adalah seorang yang paling malang dalam hidupnya dari kecil sampai dewasa penderitaan yang selalu ia terima. Sedangkan Arini adalah seorang gadis yang beruntung dari kecil hidupnya penuh bahagia sampai akhirnya menikah. Seperti layaknya kisah hidup sang putri atau cinderella.

Poligami yang dilakukan suami Arini dengan menikahi Mei Rose atas dasar kasihan dan melindungi anak yang tidak dikehendaki ibunya.
Mei Rose 
" Aku telah merampas sesuatu yang paling berharga dari hidupnya. Dan sangat wajar jika perempuan ini datang dengan segunung lahar api. Hhmm...koreksi Aku tidak merampas apapun, aku hanya memaksanya berbagi"

Arini
"Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?"

Hwuaa saya ga suka dengan kalimat "aku hanya memaksanya berbagi". Paksaan khan tidak diperbolehkan dalam agama, apapun alasannya. Sebagai seorang perempuan ciee saya sangat bersimpati dan sedih dengan apa yang dialami oleh Arini, istri yang baik, hampir sempurna, kemudian mendapati suaminya berbohong dan menikah lagi. Apalagi suaminya digambarkan seorang yang baik dan tau akan agama. (Hahaha tulisan ini keliatanya saya buat dengan kadar emosi yang tinggi sebagai sesama perempuan :)) )

Diluar alasan tersebut novel ini berhasil mempermainkan emosi pembacanya, bukankah hal itu yang diharapkan seorang penulis ? :). Kalau novel ini dibuat tanpa konflik mungkin jadi ga ada gregetnya lagi, misalkan Pras meminta izin Arini untuk menikah lagi dan Arini setuju karena kasian melihat Mei Rose, yahh ini namanya ga seru donk *tepuk tangan buat mba Asma :))*

Akhirnya saya bisa memaklumi kenapa mbak Asma mendiamkan novel ini sampai bertahun-tahun sebelum diterbitkan. Mungkin mba Asma juga memiliki pemikiran dan konflik bathin sendiri *soktau.com*
Buat yang lagi belajar bagaimana bikin novel yang bagus, dengan konflik dan cerita yang tak terduga rasanya novel ini bagus dijadikan contoh. Untuk referensi bacaan juga bagus, hikmahnya bagi saya, kita ga tau apa yang akan terjadi pada kehidupan kita nanti, selama kita punya iman dan tawakal kepada Allah, pasti dibalik kesulitan ada dua kemudahan, setujuuuu....., setuju donk :))

Rabu, 19 September 2012

Negeri Para Bedebah by Tere Liye


Saya rasa ini buku pertama dari Tere Liye tentang ekonomi yang pernah saya baca. Walaupun ceritanya bukan kejadian di Indonesia tetapi kasusnya Indonesia banget hehehe.
Seru dan tegang saat baca buku ini seperti buku Jhon Grisham yang novelnya bercerita tentang berbagai kasus hukum. Tere Liye memang penulis yang produktif, buku-bukunya enak dibaca dan yang penting bermanfaat. 

Buku ini berkisah tentang konglomerat yang menguasai perekonomian suatu negara, tetapi banyak intrik dan tipuan yang dilakukan sesama pelaku ekonomi. Harta dan kekayaan bisa menjadikan saudara/sahabat saling tipu dan berkhianat.
Walaupun novel ini cerita fiksi tapi kisah dan latar belakangnya mirip dengan kasus nyata membuat saya berpikir apakah seperti ini riil ekonomi negara ini terlalu banyak intrik.

Kalau ingin cerita yang tegang, seru, dan nambah wawasan tentang ekonomi, buku ini cukup mewakili :)

Rabu, 25 Juli 2012

Sang Burung Biru (Perjalanan Inspiratif Blue Bird Group)

Judul Buku           : Sang Burung Biru (Perjalanan Inspiratif Blue Bird Group)
Pengarang            : Alberthiene Endah
Penerbit               : Gramedia
Jumlah Halaman   :  355 Hal

 "Sejarah perjuangan bukan sekidar kisah. Ia adalah energi abadi dan penjaga semangat. Jika tak ada rangkaian ketabahan dan kegigihan di masa sulit itu, belum tentu ada kesuksesan hari ini....."

Ingat Taxi, Ingat Blue Bird. Beberapa tahun yang lalu  dan mungkin sampai sekarang jika ingin naik taxi yang aman dan argo nya ga macam-macam Blue Bird adalah pilihan utama. Saya sendiri jika pergi sendirian dan naik taxi yang jaraknya jauh apalagi malam hari, memilih si biru walaupun harus nunggu lama. Saya hanya tau Blue Bird ketika taxi ini sudah jaya dan terkenal (soalnya saya lahir dan besar di daerah yang tidak ada taxi), apalagi pas liat di jalan mobilnya juga keren, bersih dan wangi.

Pada saat saya melihat buku mengenai perjalanan Blue Bird Group ini di toko buku langsung tertarik dan beli. Ada dua alasan membeli buku ini, yang pertama, karena penasaran bagaimana proses nya Blue Bird bisa eksis sekian lama. Alasan kedua melihat nama penulisnya.  Sebelumnya saya sudah beberapa baca buku mbak Alberthiene Endah (AE) baik novel maupun biografi, kalau soal novel udah ga perlu dibahas lagi, mbak AE jago nulis novel dengan tema yang menarik, tapi untuk biografi AE mempunyai tulisan yang khas, Biografi tidak ditulis dengan cara yang kaku seperti kita membaca buku sejarah, tapi biografi bisa ditulis layaknya novel, bahkan penuh drama, tentu saja bukan dibuat-buat, tapi kadang memang mengharukan jalan hidup seseorang. Jika sebelumnya biografi Chirsye dan Merry Riana yang saya baca selain mengharu biru tapi juga inspiratif.
Yang kita tau Blue Bird ini adalah usaha bisnis bukan personal, apakah cara bercerita AE masih sama atau kaku?. Bermula dari penasaran akhirnya saya bersuyukur, kenapa? karena..........*baca selanjutnya ya* :))))

Dari judulnya saja ada kata inspiratif. Berarti kisah Blue Bird ini benar-benar menginspiratif. Nama burung biru berasal dari sebuah kisah yang sangat disuka Bu Djoko pendiri Blue Bird. Kisah mengenai :
" Seorang gadis cilik yang miskin dan hidup dalam penderitaan,  Tapi tetap semangat dan optimis dalam menghadapi hari-harinya. Pada suatu hari gadis ini bermimpi agar mencari burung biru, yang konon dapat membawanya pada kehidupan yang aman dan bahagia. Si gadis cilik melakukan perintah itu tapi begitu banyak kesulitan dan godaan untuk membuatnya berhenti dan menyerah. Tapi ia tidak mengalah dan putus asa. Akhirnya ia menemukan juga burung biru itu dan membuat hidupnya cerah dan bahagia. Hilang segala perjalanan berat dan meletihkan tersebut"

Bu Djoko adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Suaminya seorang dosen dan memiliki jabatan terhormat. Walaupun keluarga pejabat hidup mereka sangat sederhana seperti layaknya seorang PNS lainnya. Maka ketika suaminya Prof Djokosoetono, SH meninggal, Bu Djoko tak ingin terus menangis, ada 3 anak yaitu Chandra, Mintarsih dan Purnomo yang harus tetap sekolah dan biaya hidup walaupun tinggal di lingkungan mewah menteng. Bisnis pertama yang dijalankan Bu Djoko adalah menjual kain batik yang dijual langsung door to door dengan dibantu anak-anaknya. Penjualan batik ini tidak berjalan mulus, tapi Bu Djoko pantang putus asa kemudian ia beralih berjualan telur tidak hanya secara eceran tapi juga agent. Bisnis ini berkembang sangat bagus sampai rumah mereka di menteng itu menjadi khas bau telur.
Ketika bisnis telur sudah berjalan mantap, Bu Djoko mempunyai ide baru, dua mobil sedan dari pemerintah hendak dimanfaatkan untuk dijadikan taxi. Disinilah awal perjuangan taksi biru dimulai.

Proses Blue Bird seperti saat ini prosesnya sangat panjang, butuh kerja keras, semangat, dan ketekunan. Semua itu dijalani Bu Djoko dengan anak-anaknya. Mereka tidak langsung kaya dengan memiliki bisnis taxi semua harus berpayah-payah dahulu. Zaman dahulu belum ada izin taxi resmi, adanya taxi gelap, tekhnologi juga belum secanggih sekarang. Tanpa pengalaman, dana dan tim ahli, Bu Djoko semangat menjalani usaha tersebut dengan prinsip kejujuran dan kepercayaan. Segala khawatir yang ada di hatinya disingkirkan dari pikirannya yang penting usaha ini jalan.

Membaca buku ini seperti mengikuti sebuah proses kehidupan. Tak ada yang tiba-tiba, segala proses jatuh bangun, kesulitan, kebahagiaan, konflik dan kesuksesan semua diceritakan di buku ini. Saat ini Blue Bird sudah dipegang oleh generasi ke tiga semoga semangat, prinsip dan cita-cita pendirinya tetap menjadi nafas dalam bisnis tersebut.


Sabtu, 14 Juli 2012

Chairul Tanjung (CT) Si Anak Singkong


Judul Buku           : Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Pengarang            : Tjahja Gunawan Diredja

Penerbit               : Kompas

Jumlah Halaman   : 384

" Saya senang membaca, mungkin karena sering menemui perihnya kehidupan menjadikan saya serius memandang segala sesuatu dan lebih peka dibandingkan teman saya lainnya"

Saat membaca buku ini banyak yang membuat saya tercenung dan terkaget-kaget. Saya sendiri sebelum membaca buku ini hanya tau CT (Chairul Tanjung) sekilas, karena ia pengusaha yang punya bisnis pertelevisian, tempat permainan, hotel, dll. Saya pikir CT seperti pengusaha besar pada umumnya di Indonesia, klo tidak seorang anak pengusaha atau dekat dengan penguasa. Ternyata semua dugaan saya salah. Maka inilah pentingnya menulis dan membuat sebuah buku, walaupun yang menulis bukan CT sendiri tapi setidaknya orang akan tau bagaimana proses CT menjadi pengusaha dan ini bisa menjadi inspirasi banyak orang.
Lahir dari keluarga miskin tapi tetap mengutamakan pendidikan, CT harus berjuang sendiri untuk tetap bisa bertahan kuliah. CT tidak tega minta biaya ke orang tuanya apalagi setelah ia tau ibunya menjual kain halus miliknya untuk biaya masuk kuliah Kedokteran Gigi. Dari kampus Salemba lah proses menjadi pengusaha dimulai. Bermula dari usaha fotocopian diktat teman-teman kuliah sampai alat kedokteran untuk pratikum mahasiswa, semua dilakoni CT. Dari sifatnya yang saya baca walaupun CT berusaha keras untuk biaya hidup dan kuliah tapi ia tetap dermawan, ia sering mentraktir teman-temannya di kantin dari keuntungan usahanya. CT juga orang yang supel ia berteman dan dekat dengan semua baik dosen, orang kaya, pejabat, semua didekatinya tanpa rasa minder. Saya rasa ini salah satu kunci sukses CT, walaupun kita susah kita tetap memberi kepada orang lain, tetap percaya diri dalam pergaulan, pengakuan CT saat kuliah celananya hanya ada 2 dan itu selalu dipakai bergantian.
CT dikampus tidak hanya berbisnis tapi juga menjadi aktivis mahasiswa ia pernah memimpin demo atas penolakan Rektor baru di UI, ia menjadi ketua di macam-macam kegiatan mahasiswa, bahkan kegiatan sampai tingkat nasional. Dari sini tampak jiwa kepinpinan CT telah diasah semenjak ia kuliah apalagi dengan sering menjadi koordinator atau ketua secara tidak lansgsung belajar manajemen organisasi dan orang banyak, mungkin ini adalah ilmu yang tidak bisa didapat di bangku kuliah tapi harus praktek sendiri di lapangan dengan mengalaminya. 
Setelah bisnis yang dimulai dari Salemba akhirnya CT melirik bisnis lainnya, pabrik sepatu yang menjadi pabrik sendal, mengambil alih Bank Mega, mendirikan media Televisi dengan nama Trans TV, membuat tempat bermain Trans Studio di luar daerah dan banyak lainnya. Yang bisa saya ambil pelajaran dari sekian banyak bisnis CT ini, semuanya memakai proses dan analisa tidak ada yang asal ambil tapi semua dengan perhitungan dan tekad harus menjadi no 1 dibisnis tersebut atau paling tidak no 2, jiwa petarung dan juara CT ikut memberikan suntikan semangat yang besar terhadap pelaksanaan kegiatan bisnisnya dan ia adalah orang yang selalu terjun langsung tidak hanya sekedar menerima berkas dan laporan.
Dalam kehidupan sosial dan masyarakatnya, CT menyeimbangakan kegiatannya tidak hanya kegiatan bisnis dengan memikirkan keuntungan saja tapi CT ikut dalam kegiatan sosial dan masyarakat. CT dalam beberapa periode menjadi ketua alumni SMA Budi Oetomo, menjadi ketua PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia), mendirikan sekolah unggulan gratis bagi warga miskin, program berbagi paket sembako dll. Insya Allah dengan banyak memberi, rezeki yang didapat menjadi bertambah dan berkah. 
Sebagai seorang suami dan ayah 2 orang anak CT menjadikan keluarga sebagai pilar utama, apalah arti kesuksesan di luar rumah jika tidak dibarengi dengan keharmonisan keluarga, itulah yang CT tanamkan kepada keluarganya ditengah kesibukannya dan menyediakan weekend sebagai waktu untuk keluarga.
Secara keseluruhan buku ini bagus menjadi bacaan untuk semua umur, yang muda bisa belajar semangat dan menghargai sebuah proses sebuah usaha, jangan takut bermimpi walaupun keadaan kita saat ini sangat sulit. tetap kerja keras dan jangan patah semangat. 
Saya sendiri berharap CT mau menulis buku lain dengan pengalaman-pengalaman dari sisi lain, sebagai orang yang sudah 30 tahun mengeluti dunia usaha tentu banyak perjalanan yang telah dilalui, karena seperti kata pepatah pengalaman adalah guru yang terbaik, maka jika kita banyak membaca pengalaman orang lain kita bisa belajar dari kesalahan yang ada dan mengambil manfaat dari langkah yang terbaik.
Sukses terus pak Chairul Tanjung dengan Trans Corp nya seperti visi Indonesia 2030 yang bapak canangkan semoga dapat terwujud dan menjadi harapan kita semua rakyat yang sangat cinta dengan Indonesia, bravo :)

Sabtu, 30 Juni 2012

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah


Judul Buku      : Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : Gramedia

"Untuk orang-orang seperti kau, yang jujur atas kehidupan, bekerja keras, dan sederhana, maka definisi cinta sejati akan mengambil bentuk yang amat berbeda, amat menakjubkan" 
“ Pekerjaan apapun itu mulia asal dikerjakan dengan tulus”
           
Kebaikan akan berbalas dengan kebaikan, sampai kapanpun itu tidak akan salah, walaupun awalnya kebencian dan kesedihan yang kita rasakan.
"Umurku dua belas, duduk di lorong rumah sakit sendirian, menangis terisak. Di ruangan berjarak sepuluh meter dariku, Bapak menunaikan kebaikan terakhir. Aku selalu tahu sebagaimana seluruh penduduk tepian Kapuas tahu bapak adalah orang baik yang pernah kukenal. Aku tidak tahu apakah ubur-ubur yang membuatnya meninggal atau pisau bedah dokter. Dia boleh jadi masih bisa siuman, diselamatkan, bukan? Mukzizat bisa datang kapan saja, bukan? Umurku dua belas, aku tidak pernah tahu jawabannya" (halaman 16)
Jika kita jatuh cinta kepada orang yang keluarganya pernah membuat kepedihan dalam hidup kita, apakah yang harus kita lakukan? Berhenti mencintainya, membencinya atau tetap mencintainya?.
Novel ini bercerita bagaimana Borno jatuh cinta kepada Mei yang juga menyukainya tetapi Mei dibayangi masa lalu, ibunya yang sakit keras setelah kejadian mengoperasi bapak Borno yang mendonorkan jantungnya dan ternyata secara medis masih bisa diselamatkan, demi kebanggaan dan prestasi akademik ibunya Mei mengenyampingkan itu semua. Akibatnya setelah kejadian tersebut perasaan bersalah terus menghantuinya hingga ia menderita sakit parah dan akhirnya meninggal.
Novel ini memang bercerita mengenai kisah percintaan tapi bagi saya tema kisah percintaan yang ditulis oleh Tere Liye hanya pembungkusnya saja, sedangkan isinya mengenai prinsip nilai-nilai kehidupan. Tokoh Pak Tua diceritakan sebagai orang yang bijak yang banyak menganjarkan Borno dan Andi tentang kehidupan. Dari Pak Tua lah Borno banyak belajar bagaimana menjadi bujang yang berhati lurus. Tak selalu nasehat pak tua disampaikan secara serius, kadang juga disampaikan dalam gelak tawa.
“Ini resep rahasia milik Pak Tua. Kalian bisa tiru kapan saja, manjur nan mujarab. Jika kalian berurusan dengan polisi lalu lintas atau satpam galak tanpa senyum, sapalah dia dengan menyebut namanya, bersahabat, maka urusan jadi gampang seketika. “Karena mereka terkadang sudah kesal dari sananya, Borno. Seharian atau semalaman bosan berjaga, menghadapi orang-orang. Kau lurus-lurus saja bisa mengundang masalah, apalagi kalau kau memang membawa masalah. Nah, dengan menyapa nama, itu membuat mereka merasa dihargai setelah kesal sepanjang hari. Percayalah. Itu selalu berhasil.” (halaman 25).
Membaca novel ini kita juga diajak menikmati kota Pontianak dan sepit sebagai alat transportasi masyarakat untuk menyeberang sungai. Nama kota Pontianak, dalam bahasa Melayu artinya hantu. Sedangkan sepit sudah lama menjadi transportasi utama masyarakat.
“Bagi sebagian penduduk Pontianak bepergian keluar negeri itu jamak. Kota ini hanya enam jam dari perbatasan Entikong, Malaisya. Kalian bisa dengan mudah menumpang kendaraan umum Malaisya menuju Kuching, ibukota negara bagian Serawak. Kalau mau lebih praktis lagi, gunakan bus eksekutif hasil kerja sama perusahaan tiga negara : Indonesia, Malaisya, dan Brunei Darussalam. Dengan satu tiket, satu kali bayar, tiga negara bisa dilintasi sekaligus : Pontianak-Kuching-Miri-Bandar Seri Bengawan”. (Halaman 74)
“Ke mana-mana penduduk kota Pontianak naik sepit. Mau berangkat sekolah, berangkat kerja, pergi kondangan, berangjang sana, berkunjung ke tetangga, termasuk hendak berbuat jahat. Kota ini kota sungai maka tidak perlulah planolog lulusan terbaik untuk menyimpulkan bahwa di kota ini transportasi air sangat penting. Zaman dulu, memiliki perahu kinclong yang terbuat dari kayu paling kuat dan dibuat tukang paling mahir rasa-rasanya sama levelnya dengan memiliki mobil mewah hari ini. Status sosial nomor satu. Apalagi punya belasan perahu, sudah seperti punya garasi mobil. Bedanya, tempat parkir perahunya ada di dermaga atau tertambat di bawah rumah panggung”. (Halaman 33)
Tapi perkembangan zaman membuat sepit berganti dengan feri yang penduduk namakan dengan pelampung. Kehadiran pelampung ini menyebabkan kemarahan bagi penarik sepit. Itulah alasan Bang Togar marah saat tahu Borno kerja di dermaga. 
“Puluhan tahun silam, mereka bilang hanya satu dua pelampung, ternyata banyak. Mereka bilang hanya jam-jam tertentu saja beroperasi, ternyata setiap saat. Mereka bilang akan merekrut pengemudi sepit penduduk gang ini, ternyata tidak. Satu pelampung itu, sekali jalan, menghabisi dua puluh sepit, Borno. Kau hitung sendiri berapa sepit yang kehilangan penumpang? Ratusan. Kau pura-pura lupa, hah? Kakek kau mati ditabrak pelampung haram itu. Jasmerah, Borno, Jasmerah!” (Halaman 35)
Borno selepas SMA setelah beberapa kali berganti pekerjaan dan kerja serabutan yang pada akhirnya memutuskan untuk menjadi pengemudi sepit, walaupun itu bukan cita-cita nya ia tetap ingin melanjutkan pendidikan.
“Pak Tua menghiburku “Sepanjang kau mau bekerja, kau tidak bisa disebut pengangguran. Ada banyak anak muda berpendidikan di negeri ini yang lebih senang menganggur dibandingkan bekerja seadanya. Gengsi, dipikirnya tidak pantas dengan ijazah yang dia punya. Itulah kenapa angka pengangguran kita tinggi sekali, padahal tanah dan air terbentang luas.” (Halaman 49)
Sebelum menjadi pengemudi sepit Borno kerja di dermaga sebagai pemungut karcis penumpang kapal feri. Setelah beberapa hari bekerja Borno menjumpai kecurangan yang dilakukan teman-temannya mereka tidak memberi karcis pagi penumpang tapi langsung menerima bayaran. Hal tersebut sempat membuat resah Borno.  Saat Borno bercerita kepada Pak Tua sambil tertawa Pak Tua mengatakan kepada Borno “Beginilah, Borno. Mari kita berandai-andai.” Pak Tua tersenyum bijak, “Gaji kau katakanlah tujuh ratus ribu, ditambah dengan uang haram itu, bisa jadi dua juta. Kau butuh berapa tahun untuk mengumpulkan uang sepuluh miliar? Empat ratus tahun, empat abad kau bekerja nonstop baru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Kau tahu, butuh berapa lama pemilik kebun sawit kenalanku itu? Hanya enam bulan. Juga para pesohor, pengusaha, bahkan pemain bola ternama. Mereka hanya butuh hitungan tahun, bahkan kurang. Kau tahu ironinya? Mereka melakukannya dengan jujur, kau melakukannya dengan cara curang jahat.” (Halaman 43).
Saat dilema apakah menjadi pengemudi sepit seperti bapaknya almarhum, Borno memutuskan  “aku berjanji akan jadi orang baik, setidaknya aku tidak akan mencuri, tidak akan berbohong, dan senantiasa bekerja keras meski akhirnya hanya jadi pengemudi sepit”(Halaman 54).
Novel ini menjadi gelak tawa dengan adanya tokoh Bang Togar sang ketua PPSKT (Paguyuban Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta). Bang Togar diceritakan sebagai seorang abang yang galak, egois tapi berhati lembut. Bagaimana Bang Togor yang suka menyuruh-nyuruh dan mengerjai Borno adalah orang yang mengajukan usul untuk membelikan Borno sepit yang baru dan dia juga yang meminta sumbangan kepada penduduk. Bang Togar juga yang mengolok-olok Borno ketika Borno kencan berdua dengan Mei
Mei hadir dalam kehidupan Borno saat ia meninggalkan sepucuk surat bersampul merah dalam sepit, tanpa nama. Dari keinginan hendak mengembalikan surat tersebut maka perkenalan mereka berlanjut tapi tetap dengan banyak rahasia yang disimpan oleh Mei. Sampai Mei memutuskan pulang ke Surabaya agar jauh dari Borno. Sayang perasaan suka itu tak bisa ditepisnya begitu juga dengan Borno.
Kehidupan Borno berlangsung dengan baik dan banyak kemajuan. Karena ketekunan dan keinginannya untuk selalu belajar. Borno menjadi orang yang ahli dalam montir itu berkat banyak membaca buku-buku baik yang dipinjam atau dibelinya. Akhirnya ia mempunyai bengkel yang maju dengan bekerjasama dengan Bapaknya Andi. Kemajuan pekerjaan tidak lantas membuat bapaknya Mei menyetujui hubungan Borno dan Mei. Borno pun tidak tahu apa alasan Mei yang menghindar dan apa sebab ketidaksukaan bapaknya.
“Mei terus menolak menjelaskan. Dia terus menolak. Bahkan aku cemas, dia malah memutuskan pergi dari sini. Itu berarti sudah saatnya kau mulai kesempatan baru. Percayalah, jika Mei memang cinta sejati kau, mau menyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus kalian lalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang” (Halaman 430)
Jawaban dari semua itu ternyata ada di sepucuk surat bersampul angpau merah yang sengaja ditinggalkan Mei tapi tak pernah dibaca oleh Borno. Sampai akhirnya Bibi Mei menyuruh Borno untuk membaca surat tersebut karena jawaban semua misteri ada disana.
“Abang. Sungguh maafkan keluarga kami. Maafkan Mama yang telah menyakiti keluarga Abang. Ternyata Mama adalah dokter yang melakukan operasi jantung dini hari itu. Mama-lah yang memutuskan apakah bapak Abang Borno telah meninggal atau belum secara medis. Mama yang membelah dada bapak Abang Borno. Dari catatan harian itu, aku tahu, operasi itu seharusnya tidak pernah dilakukan. Mama dibutakan dengan “prestasi”, “ tinta emas” dan sejenis itulah jika dia berhasil. Mama sebenarnya tidak pernah yakin, bahkan dari catatan itu, mama mengaku dia bisa saja menyelamatkan bapak Abang Borno. Tapi dia memutuskan sebaliknya, operasi itu harus dilakukan. Itulah yang membuat Mama tiba-tiba berubah. Saat melihat Abang Borno menangis sendirian di lorong rumah sakit, saat melihat ibu Abang Borno berusaha memeluk Abang, kesadaran itu datang. Sungguh, apa hak Mama mengambil kehidupan seseorang lantas memberikannya ke orang lain? Apa hak Mama membuat keluarga Abang kehilangan seseorang yang amat kalian cintai? Itulah penjelasan yang terlambat datang, ditulis berkali-kali dibuku harian Mama” (Halaman 501)
Borno tetap memutuskan mencintai Mei bahkan menyusul Mei ke Surabaya. Borno paham seperti ucapan Pak Tua “Untuk orang-orang seperti kau, yang jujur atas kehidupan, bekerja keras dan sederhana, maka definisi cinta sejati akan mengambil bentuk yang amat berbeda, amat menakjubkan” (Halaman 507)
“Aku  berjanji akan selalu mencintai kau, Mei. Bahkan walau aku telah membaca surat dalam angpau merah itu ribuan kali, tahu masa lalu itu menyakitkan, itu tidak akan mengubah apapun. Bahkan walau satpam galak rumah ini mengusirku, menghinaku, itu juga tidak akan mengubah perasaanku. Aku akan selalu mencintai kau, Mei. Astaga, Mei, jika kau tidak percaya janjiku, bujang dengan hati paling lurus sepanjang tepian kapuas, maka siapa lagi yang bisa kaupercaya?”. (Halaman 507)
Apa yang membuat Borno sampai kepada pemahaman tersebut? Karena Borno tau kebaikan yang diberikan akan berbuah kebaikan pula. Dalam kehidupannya Borno dipertemukan dengan Sarah anak penerima donor jantung dari bapak Borno. Keluarga Sarah sangat berterima kasih dan bahagia ketika akhirnya bisa bertemu dengan keluarga Borno. Karena berkat donor jantung tersebut Bapak Sarah bertahan selama sembilan tahun, dan bisa menyaksikan anak-anaknya menikah, berkeluarga dan melihat cucu. Begitu juga sebaliknya ketidakjujuran hanya akan mengakibatkan keresahan dan ketidakbahagiaan.
Membaca buku ini sampai akhir halaman membuat saya terharu. Nasehat yang sederhana tapi dalam dan sangat prinsip. Sifat Jujur, bekerja keras dan sederhana mungkin sudah sering kita dengar baik sebagai slogan, kampanye atau nasehat. Tapi jika ini tidak hanya sekedar diucapkan di mulut tapi dilaksanakan dalam kehidupan nyata mungkin bisa mengubah kehidupan bangsa yang kusut dan semakin tidak jelas ini berubah.  Seperti cerita Pak Tua tentang pasangan Fulan dan Fulani pasangan buta yang berkali-kali dalam kehidupannya ditimpa masalah tapi mereka tetap saling mendukung, cinta mereka bukan cinta gombal tapi diwujudkan dalam perbuatan.
Tapi setelah membaca habis buku ini saya juga bertanya-tanya apakah cerita cinta saya seperti nasehat Pak Tua kepada Andi atau Borno yahh :))
Kekurangan dari buku ini yang menjadi pertanyaan bagi saya, penulis tidak menceritakan bagaimana bapak Borno bisa mendonorkan jantungnya dan bagaimana prosesnya, karena info tentang cara dan proses donor organ tubuh ini banyak yang belum diketahui masyarakat.
Secara keseluruhan buku ini layak dibaca karena tidak hanya sekedar cerita fiksi tapi ada tujuan dan pesan yang disampaikan. Seperti buku-buku Tere Liye lain yang banyak menginspirasi dan banyak bertema anak-anak membuat saya yakin buku yang bagus bisa mencerahkan dan menjadi sumber ilmu dan membentuk karakter yang baik. Semoga cerita yang ditulis dengan hati maka akan sampai ke hati pula oleh pembaca.





Kamis, 31 Mei 2012

BILA CINTA MENCARI CAHAYA

Judul Buku : Bila Cinta Mencari Cahaya (Pemenang Lomba Novel Republika 2012)
Penulis       : Harri Ash-Shiddiqie
Penerbit     : Republika



"Mungkinkah seseorang disebut muslim bila ia tidak pernah berjuang menegakkan islam? Lari dari perjuangan menegakkan Islam?"

Hidup selalu penuh perjuangan, susah dan senang itulah warna dalam kehidupan. Ketika jilbab menjadi permasalahan dalam melamar suatu pekerjaan, saat itulah niat dan keteguhan hati diuji, apakah mundur atau tetap memperjuangkan keyakinan

Izza nama tokoh dalam cerita ini seorang muslimah berjilbab yang melamar pekerjaan pada sebuah perusahaan perkebunan teh, siapa disangka disana ada peraturan dilarang memakai jilbab. Tapi kepandaian dan kelebihan lainnya membuat ia tetap diterima bekerja di perkebunan teh tersebut. Diterima tapi dibuat tidak akan betah oleh beberapa orang yang tidak menyukainya, disanalah perjuangan itu dimulai.

Pemandangan dan keindahan kebun teh serta hawa yang menyejukkan membuat setiap orang yang pernah mengenal Desa Cicamara langsung jatuh hati. Inilah yang menjadi sebab kenapa seorang Izza, lulusan perguruan tinggi di kota mau tinggal dan kerja didaerah yang jauh dari keramaian.Selain itu ada keterikatan kenangan keluarga yang dicintainya pada daerah itu. 

Mulai awal bekerja disana Izza dibuat tidak betah oleh salah satu anak pemilik kebun karena Izza bertemu  secara tidak sengaja saat boss nya tersebut bersama istri keduanya, teror demi teror dihadapinya, Izza banyak mencurahkan rasa dan airmata kepada Ibu Nita, komisaris pemilik perusahaan. Ibu Nita sudah menganggap Izza seperti anaknya sendiri karena mengingatkan ia dengan putrinya yang sudah tiada.
Selain bercerita tentang keindahan alam perkebunan, penulis juga sangat detil menceritakan bagaimana kehidupan buruh pemetik teh hingga soal memasak makanan hingga bumbunya`.

Nilai lebih dari novel ini banyak sekali ilmu tentang agama yang disampaikan dengan cara bercerita seperti dalam salah satu obrolan, ibu Nita bertanya apa arti kebahagiaan. Izza menerangkan ada beberapa tingkat kebahagiaan menurut Ibnu Miskawaih "tingkat kebahagiaan yang paling rendah yaitu kebahagiaan harta karena harta membuat manusia rakus, lalu menindas manusia lainnya. Tak ada moral. Tak ada ketenangan dan kedamaian, Tingkat bahagia lebih tinggi yaitu bahagia berakal dan berilmu. Setiap informasi adalah ilmu. Alquran selalu merujuk bahwa orang-orang berilmu adalah orang yang berpikir, yang tidak tertutup hatinya, dan yang mengetahui. Boleh jadi seseorang tidak bersekolah tinggi, ia memiliki informasi bahwa Muhammad utusan Allah, itu ilmu. Disertai hati terbuka, ia tunduk, ia berserah diri, dan ia bisa berbahagia."

Ketika Izza ikut memprakarsai berdirinya Taman Pendidikan Al-qur'an ditengah teror yang menghampirinya hatinya ingin segera pergi meninggalkan Cicamara tetapi ketika ia dingatkan oleh Ki Ganda mengenai ayat Al-qur'an (QS 22:40), "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama-Nya)" hatinya terasa terbang dan dadanya bergetar.


Penulis juga membahas permasalahan yang biasa dihadapi para wanita dalam mencari jodoh yaitu kriteria suami yang diharapkan bisa menjadi pemimpin dan bersama dalam perjuangan dakwah. Izza ragu akan tawaran pinangan keluarga Purnomo walaupun ia menyukai pria itu, ada hal yang memberatkan hatinya, "Purnomo lahir dan besar dalam keluarga yang menjujung tinggi tradisi yang tidak islami. Apakah Purnomo terbuka terhadap perubahan? Bila nenek moyang terdahulu melakukan adat itu dengan kesyirikan, generasi penerus yang menirunya syirik juga."

Bagi yang menyukai happy ending mungkin kecewa karena novel ini tidak menyelesaikan akhir cerita, penulis mungkin menginginkan pembaca dapat menyelesaikan sendiri dengan pikiran masing-masing tapi secara keseluruhan novel ini layak dibaca dan pantas mendapat juara dalam lomba novel Republika karena ada sesuatu yang ingin disampaikan tidak hanya sekedar cerita ada ilmu yang bermaanfaat dan juga berbagi semangat bahwa berjalan di jalan Allah itu adalah suatu perjuangan yang kelak akan menghantarkan kepada kebahagiaan yang hakiki.

Selasa, 10 April 2012

The Last Words Of Chrisye (Biografi) by Alberthiene Endah


"Saya, seperti juga kebanyakan orang lain, pernah salah mencerna makna menikmati hidup. Saya pernah hidup bersenang-senang, menghabiskan uang untuk memuaskan hasrat menikmati kebahagiaan hidup, sebetulnya makna dari menikmati hidup adalah mensyukuri segala yang diberikan-Nya, menjalani kehidupan yang seimbang, mampu membahagiakan diri, dan selalu ingat pada Tuhan. Hidup akan terus menerus menawarkan godaan tiada henti dan kita jangan sampai menjadi budak magnet duniawi. Kecuali kalau kita tidak takut pada hari akhir"
( Chrisye, tentang Menikmati Hidup)

Siapa yang ga kenal Chrisye, penyanyi legend di Indonesia, sejak zaman saya masih kepang dua saya akrab dengan lagu hip hip hura hura, sekarang saya ngefans dengan lagunya "ketika tangan dan kaki bicara".
Setelah berpulang pada tanggal 30 Maret 2007, Chrisye seperti tetap ada karya-karyanya masih bergema, apalagi baru-baru ini ada konser untuk memperingati beberapa tahun "kepulangannya". 
Buku biografi ini tidak hanya bercerita tentang musik tapi juga perjuangan dan semangat hidup seorang Chrisye, begitu juga pemikiran-pemikirannya. Ketika membaca buku ini ternyata anggapan saya terhadap seorang Chrisye salah besar, saya kira ia seperti seorang bintang pada umumnya ternyata ia sangat pendiam dan tertutup mengenai kehidupan masa lalunya tidak hanya kepada orang lain tapi juga kepada keluarganya.  Seorang bintang itu hanya ada pada saat dia panggung saja sedangkan sisi lain kehidupannya tetap miliknya. Ada satu kalimat Chrisye yang bikin saya terharu dan terlihat kematangan spritual Chrisye saat ditanya ditanya tentang sakitnya "itu adalah bagian yang lain dalam hidup saya. Sebuah takdir. Sebuah keputusan Allah yang memang dihadirkan untuk saya, dan saya harus terima itu dengan lapang dada........"Buat saya ini bukan sebuah kejatuhan. Ini hanyalah sebuah jalan yang telah diatur olehNya. Seperti juga orang lain yang akan menghabiskan masa tua mereka dengan cara yang juga diatur olehNya,".

Bagi saya buku biografi ini tidak hanya membuat kita tau apa dan bagaimana seorang Chrisye tapi ada nilai yang ditanamkan, dengan musiknya Chrisye memberi yang terbaik buat penggemarnya ia konsisten tidak hanya sekedar mengejar materi dan keinginan pasar tapi ada visi dan misi yang diterapkannya walaupun dengan konsekwensi ia tidak bergelimang harta seperti artis lain, terhadap makna hidupnya Chrisye telah sampai pada tahap ikhlas, cobaan penyakit yang dijalaninya menjadikan ia sabar dan kuat, seperti katanya   "hidup bisa juga dilihat seperti sebuah permainan, Sekarang saya sudah sampai pada permainan akhir, barangkali. Fase di mana saya akan berhenti dan meminggirkan diri, setelah menghabiskan banyak waktu bermain di tengah dan menunjukkan eksistensi. Setiap orang akan punya cara sendiri-sendiri untuk mengakhiri permainan. Apakah akan mundur dengan paksa, terdepak tanpa hormat, atau tetap berada di lapangan sambil melakukan apa saja yang bisa dilakukan dengan sisa tenaganya. Saya memilih yang terakhir."

Selain kagum terhadap sosok Chrisye, ada sosok hebat lain yang mendampingi Chrisye dalam sakitnya, istrinya Yanti. Jika kita dalam keadaan senang, berkecukupan tentu saja mudah hidup dalam berkeluarga, tapi jika ada cobaan sakit berat disinilah kesetiaan cinta dan kesabaran diuji dalam rumah tangga. Saya kutip bagian tulisan tentang perasaan istrinya terhadap keadaan Chrisye  ;
"Selama berbulan-bulan Yanti melewati gradasi emosi Chrisye yang berubah-ubah. Semangat, terjatuh, terpuruk, meradang marah. Dalam kondisi yang sangat sulit itu, Yanti mengatakan, satu-satunya kekuatan yang bisa membuat mereka berdiri tegak adalah sandaran kepada Allah, "Kami makin menyadari bahwa kekuatan yang sesungguhnya benar-benar muncul dari rasa duka yang amat dalam. Saat dimana di mana kita merasa sangat rapuh dan berada di titik nol. Pada saat itulah, ketika sujud di hadapan Allah getaran kekuatan yang datang dari-Nya seperti limpahan energi yang luar biasa. Saya merasakan sendiri betapa setiap ketahanan mental yang kami miliki dalam setiap detik yang berlalu merupakan anugerah luar biasa dari Allah. Karena secara realistis saja, situasi itu amat mudah membuat kami runtuh. "Selain menebalkan kekuatan iman yang menjadi selimut batin, Yanti juga membangun pikiran logis terhadap kondisi Chirsye. Seperti yang dikatakan dokter Ang, kondisi psikis seseorang penderita penyakit berat yang dibayangi kematian seperti kanker, memang akan menjadi tantangan yang sama beratnya dengan siksaan penyakit itu sendiri. Atau bahkan jauh lebih berat, Disitulah terletak posisi vital dari keluarga. Dalam menghadapi pasien yang mengalami depresi dan kejatuhan mental berat diperlukan sikap yang sangat cair, lentur sekaligus powerful. Bisa mengimbangi perasaan pasien yang bergerak tak menentu dalam gradai emosi yang sudah terkontaminasi dengan pikiran-pikiran buruk. Pada saat bersamaan, keluarga pasien harus memahami keputusasaan pasien dan menyuntikkan energi sekaligus. Keluarga harus sanggup jadi kawan, penjaga dan hero sekaligus."

Secara keseluruhan buku ini bagus tidak hanya bercerita tentang kesedihan tapi ada semangat seperti catatan di sampul buku "Bacalah! anda akan menghargai hidup yang anda miliki", buku ini juga seperti ciri khas Alberthiene Endah (AE) penulis emosi jiwa he he tulisannya itu selalu bisa bikin saya mewek sama seperti pada saat saya membaca buku biografi Merry Riana, Mbak AE pintar sekali menulis bagian emosional dalam kehidupan seseorang dan ini menjadi khas dalam penulisannya, keren banget Mbak AE, pengen deh bisa nulis seperti dirimu :).

Jumat, 30 Maret 2012

Catatan Hati Yang Cemburu by Asma Nadia dkk


"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah, 
dan bencipun karena Allah"
(HR Ath-Thabrani)

Buku ini berisi segala cerita tentang cemburu dengan sebab yang berbeda, seperti buku Asma Nadia sebelumnya
(Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Seorang Istri) buku ini sangat perempuan sekali bercerita tentang rumah tangga dan permasalahannya. 
Cemburu-cemburu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari diceritakan dalam 19 tulisan. Ada cemburu terhadap mertua, cemburu terhadap orang ke tiga dalam rumah tangga, cemburu terhadap hobby dan cemburu terhadap istri ke dua. Hhhhmmm begitu banyak hal yang bisa bikin istri cemburu, jika cemburu sudah datang, apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mengatasinya??

Tak hanya bercerita bagaimana cemburu itu datang tapi juga bagaimana solusi yang diambil, yang tetap menjadi pegangan adalah iman, tuntunan agama, logika dan tidak emosional. Kita bisa banyak belajar dari teori-teori yang ada tapi kita juga bisa belajar dari pengalaman dan cerita seseorang, kadang jika berbentuk cerita pengalaman seseorang akan lebih ingat daripada hanya sekedar teori.

Jika anda sedang cemburu buku ini bisa jadi referensi, tapi tentu saja hal yang pertama kali dilakukan seperti kata mbak Asma Nadia, "saat cemburu menerpa, dekatkan diri pada Sang Pencipta. Dia dan hanya Dia sumber segala ketentraman hati".

"Cinta,
tak semua cemburu itu buta
atau tak perlu"

"Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita (berita) ; jangan menyelidiki ; jangan memata-matai (mengamati) hal orang lain ; jangan tawar-menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut menghasut, jangan benci-membenci ; jangan belakang-membelakangi, dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu saudara"
(HR Abu Hurairah)

Selasa, 20 Maret 2012

Mata Ketiga Cinta (Kumpulan Puisi) by Helvy Tiana Rosa

Kangen

Telah kutuliskan puisi-puisi itu
sejak usiamu 26 tahun
ketika pertama kali kita bertukar senyum
pada jarak pandang yang begitu dekat

Kau ingat,
saat kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari,
bulan atau bintang lagi
cukup kau, cahaya yang Dia kirimkan untukku

Ah, apa kau masih menyimpan puisi-puisi itu?

Belasan tahun kemudian
aku masih menikmati
mengirimimu puisi
hingga hari ini
aku pun menjelma hujan yang enggan berhenti di berandamu
bersama angin yang selalu kasmaran

Kau tahu, aku masih saja menatapmu
dengan mataku yang dulu
lelaki sederhana berhati samudera
yang selalu membawaku berlabuh padaNya

Pada berkali masa, kau pernah berkata,
"Aku tahu, Aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu"
(HTR)


Puisi-puisi yang ditulis HTR (Helvy Tiana Rosa) adalah puisi jiwa, yang ditulis dengan karakter khas HTR romantis, lembut, penuh semangat dan kepedulian terhadap sesama. Buku ini tidak hanya berisi tentang cinta, tetapi juga tentang kepedulian terhadap Palestina, aceh dan tentang seseorang yang mengisi hati HTR.
Dari 78 puisi yang di buku tersebut saya jatuh hati dengan puisi "kangen" yang saya tulis di atas, puisi di buat tahun 2008, puisi yang sangat personal dan murni menggambarkan perasaan seorang HTR sebagai istri kepada kekasih jiwanya sang suami.  
HTR sudah terkenal sebagai penulis cerpen islami tapi yang saya rasakan HTR juga sangat piawai dalam menulis puisi, bahasa dan kalimat yang tertata sangat indah dan berasal dari hati yang sangat menyentuh. Lihatlah puisi dengan judul "Apakah Sampai Padamu Berita tentang Mahanazi", menyayat hati dan menegur diri sendiri, apakah yang telah kita perbuat untuk saudara sesama muslim kita di Palestina sana?

Duhai, maka kukatakan pada mereka :
Tanpa Abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan : menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekedar
menampung pembantaian-pembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batas-batas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan


Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu :
menyebarkan tragedi keji ini pada hati-hati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya 
dan mendo'akan Palestina

Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang di beri kurnia?

Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia

:Lawan Mahanazi!

Siapa yang tidak bergelora membaca untaian kalimat diatas, semoga puisi-puisi yang ditulis HTR membawa kebaikan bagi setiap yang membacanya dan menjadi berkah.
Secara keseluruhan buku ini bagus, bagi saya kekurangannya ada dalam pengemasannya, kertasnya bukan berwarna putih bersih yang tebal tapi tipis dan buram, sayang sekali isinya sangat bermakna seandainya sampul dibuat hard cover dan kertas yang bagus pasti hasilnya kelihatan lux tapi efeknya harga buku menjadi mahal mungkin ini yang menjadi pertimbangan penerbit AsmaNadia, jangan sampai harga buku yang mahal malah tidak sampai kepada pembaca karena ketidakmampuan dalam membeli.
Sukses mbak Helvy.....saya bangga liat perempuan, ibu, dan istri seperti mbak Helvy, teruslah berkarya...

Rabu, 07 Maret 2012

Kitab AL-Hikam (Petuah-Petuah Agung Sang Guru) by : Syaikh Ibn 'Atha'illah as-Sakandani



Buku ini termasuk buku pencerahan walaupun udah beli hampir 2 tahun rasanya ga pernah tuntas untuk membacanya, Buku ini berisi mutiara hikmah untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan Al-qur'an dan Sunah. Kitab Al-Hikam ini  saya tempatkan secara spesial sama dengan Al-qu'an dan tafsir Ibnu Katsir, saya taruh disamping meja tempat tidur dan selalu ada disana, biasanya buku yang ada di tempat tidur itu buku yang baru dibeli atau belum sempat dibaca, jika kemudian sudah dibaca tempatnya akan berpindah ke lemari di luar kamar. Saya tipe orang yang baru bisa tidur kalau udah baca buku, ga masalah dengan waktu bisa sebentar bisa juga lama tergantung kekuatan mata he he, rasanya beda jika sebelum tidur baca novel (my favorit books) dengan baca buku agama yang sifatnya pencerahan, bedanya dari perenungan, klo baca novel paling saya cuman bergumam atau tersenyum sebentar jika bagus, tapi jika baca buku agama mikirnya lamaaaaa banget, seakan-akan saya memutar ulang tayangan hidup saya sambil bertanya "udah benar ga ya apa yang dilakukan selama ini?", trus berasa kalau selama ini banyak kekurangan dan dosa yang telah dilakukan ujung-ujungnya baca do'a taubat dan mohon ampun sebelum tidur, kemudian tidur dengan tenang dan tentram. Cuman sayang saya melakukan seperti ini tidak selalu, jujur lebih banyak baca novel dan majalah sebelum tidur *maafkan hambamu yang lemah ini  Ya Allah :( *.
Al-Hikam merupakan karya agung Ibnu Atha'illah yang sangat terkenal di dunia, hikmah-hikmah yang ditulisnya tidak berpanjang panjang tapi maknanya sangat dalam, buku ini terdiri dari 223 judul, tiap judulnya penjelasannya cukup singkat disertai ayat Alqur'an dan Hadist.
Saya salin isi dari salah satu judul :
 "Tak Perlu Mengatur Semua Urusan Dunia"

"Istirahatkanlah dirimu dari melakukan tadbir (mengatur urusan duniawi) dengan susah payah. Karena, sesuatu yang telah diurus untukmu oleh selain dirimu (sudah diurus oleh Allah), tidak perlu engkau turut mengurusnya".
Penjelasan: "Syaikh Ibn 'Atha'illah mengingatkan kepada kita akan pemahaman yang salah pada kebanyakan orang mengenai mutiara hikmah ini. Hingga cenderung memunculkan gambaran negatif yang bisa membawa pengaruh buruk dalam tata kehidupan masyarakat Islam. Menurut Syaikh, seorang hamba harus mengenal kewajiban yang di bebankan Allah atas dirinya, termasuk juga tugas untuk mengurus dan menata dunia. Sedangkan apa yang menjadi haknya, merupakan kewenangan bagi 'Sang Pemberi' kewajiban untuk menentukannya. Oleh karena itu, ia tidak perlu lagi merasa risau secara berlebihan atas keputusan-Nya. Sebab kerisauan semacam itu justru menunjukkan lemahnya iman sang hamba."

Banyak judul-judul menarik lagi untuk dibaca tentu tidak cukup jika saya tulis disini, jadi silahkan membaca sendiri yaaa  :)) .


Selasa, 06 Maret 2012

Rumah Coklat (Novel) by @Sitta Karina

" kalau bukan saya (yang membesarkan), lantas siapa?
 Wigra? ia dan wigra sepakat bahwa pencari nafkah utama haruslah lelaki, jadi wigra di rumah tidak akan jadi pilihan mereka. 
Eyang Yanni? mereka sudah melihat banyak contoh bahwa seorang anak tidak bisa diurus eyangnya secara terus menerus. Rasa cinta mereka berbeda; hanya cinta, minim pendidikan"

 Genre momlit hadir dalam novel ini, Rumah Coklat bercerita mengenai bagaimana menjadi ibu muda dalam kehidupan kota dengan segala permasalahannya. Ibu yang bekerja dari pagi hingga malam tapi ingin sekali mempunyai banyak waktu dengan anaknya. Tentu tidak semudah kenyataanya sampai si anak lebih dekat dengan pengasuhnya, inilah awal dari keputusan untuk memilih apakah tetap bekerja tapi anak tidak mempunyai kedekatan emosional dengan ibunya atau berhenti bekerja dengan segala risiko kehilangan kesibukan, eksistensi dan pendapatan.
Hannah tipikal seorang ibu dan istri yang cepat panik, masih pengen gaul tapi sayang sama keluarga, Wigra tipe suami dambaan para istri, sayang sama keluarga, menerima kekurangan istri, sabar, dan sangat menjaga keutuhan keluarga.
Saya suka novel ini ceritanya sangat membumi ada dalam kehidupan sehari-hari khas kota besar terutama Jakarta, macet adalah perampok waktu nomor satu namun masalah ini tak juga kunjung selesai solusinya, sedangkan kita punya waktu terbatas tetapi waktu malah lebih banyak habis di jalan. Cara Sitta menyelesaikan konflik juga bagus, keluar dari pekerjaan dan menjadi seorang ibu full untuk keluarga tapi tetap masih bisa menyalurkan hobi dengan menerima pekerjaan secara freelance adalah solusi terbaik untuk masa depan anak yang masih balita. Seorang suami yang turut membantu pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak serta mensuport isinya benar-benar menempatkan sudah seperti itu seharusnya seorang suami.
Novel ini mewakili bagaimana perasaan menjadi seorang ibu pekerja dan ibu rumah tangga, senang, sedih dan terharu menjadi satu, so happy reading......:)))

Jumat, 24 Februari 2012

The Zahir by Paulo Coelho

Paulo Coelho adalah seorang pengarang terkenal yang karya-karya nya paling banyak dibaca didunia. Tapi saya baru kenal dan pertama kali ini membaca karya Paulo :)) *rasanya rugi seperti telat cobain bakso yang terkenal enak he he*. Tapi akhirnya saya tau dan membuktikan sendiri kenapa orang banyak memuji karya Paulo ini. Bahasa dan susunan kalimatnya sangat teratur dan memiliki makna yang dalam tentang proses kehidupan, seperti orang yang telah mengalami banyak pengalaman dalam hidup. Untuk pengarang di Indonesia saya rasa mirip seperti Zara Zettira (itu analisa pribadi saya lho he he).
The Zahir bercerita tentang rasa kehilangan seorang istri yang pergi begitu saja tanpa meninggalkan pesan kepada suaminya. Padahal saat itu rumah tangga mereka tidak ada masalah. Maka mulailah sang suami menyusuri sebab dan kenapa sang istri pergi meninggalkanya dengan mengulang dan menelusuri tempat-tempat yang pernah mereka lewati bersama.
Arti Zahir dalam bahasa arab yaitu sesuatu yang terlihat, ada, dan tak mungkin diabaikan.
Banyak kejutan dan peristiwa yang tidak terduga yang ditemui sang suami dalam perjalanan pencarian itu. Ada hakikat makna cinta sebenarnya yang terlupakan oleh sang suami dan sang istri menganggap itu penting. Paulo sendiri seperti memerankan diri sendiri yang bercerita bagaimana seorang suami yang berprofesi sebagai penulis mengobati kesedihannya dengan menulis sebuah buku yang diberi judul "Ada waktu Untuk Merobek Ada Waktu Untuk Menjahit".
Buku bagus itu ditunjang oleh banyak membaca literature yang berkaitan dengan tema yang di tulis, Paulo membuktikannya, dalam bagian catatan pengarang dia mengatakan banyak buku yang dibacanya menjadi elemen dan bagian yang menunjang dalam novel tersebut. Garis merah tema novel ini ada pada kalimat Esther sang istri saat mengatakan : 
"Penderitaan terjadi bila kita ingin orang lain mencintai kita seperti cara yang kita bayangkan, bukan dengan cara cinta seharusnya memanifestasikan dirinya, bebas lepas, menuntun dan mendorong kita dengan kekuatannya"
Kalimat yang bagus dan sarat makna, setting tempat yang diceritakan secara rinci seolah olah kita melihat tempat tersebut secara langsung menjadi kekuatan novel ini, sungguh kesan pertama sungguh menggoda, saya ingin membaca novel yang lain lagi karya Paulo  :).

Minggu, 12 Februari 2012

UMMI AMINAH by Asma Nadia

Novel ini bercerita tentang Ummi Aminah seorang ustadzah terkenal yang sering memberi pengajian dimana-mana. Ummi Aminah mempunyai 7 orang anak, dua anak dari suaminya yang terdahulu yang telah pergi meninggalkannya karena terpikat dengan perempuan cantik pada saat anak mereka masih kecil dan membutuhkan kasih sayang. Kemudian Ummi Aminah menikah lagi dengan abah laki-laki soleh yang selalu mendukung kegiatan dakwah Ummi Aminah. Setiap orang mempunyai masalah begitu juga dengan anak Ummi yang 7 orang. Bukankah wajar setiap orang punya masalah walaupun mereka anak seorang ustadzah yang sangat mengerti agama.
Novel ini menyampaikan pesan bahwa tak ada manusia yang sempurna. Bagaimanapun seorang anak berbuat salah bagi seorang ibu seorang anak tetaplah anak, hanya kasih sayang, mendoakan dan nasehat yang bisa dilakukan, seberat apapun kesalahan tersebut. Zidan anak ummi, seorang laki-laki tapi penampilan dan kelakuannya seperti perempuan. Walaupun menyimpang Ummi tidak mengusirnya hanya selalu memberi nasehat dengan kasih sayang, beda dengan abah yang menyatakan sikap bermusuhan kepada zidan. Zubaidah anak ummi yang satu ini jika berhadapan dengan lawan jenis yang cakep sifatnya bisa sangat agresif dan jadi memalukan. Zarika anak perempuan ummi yang paling cantik dan sudah sepantasnya menikah sering kali dipertemukan dengan pria yang tidak sesuai dengan menantu idaman abah dan ummi. 
Tidak ada masalah yang harus disalahkan yang harus di cari adalah solusi dan tidak mungkin pula masalah itu tidak menimpa orang yang mempunyai pemahaman agama yang bagus yang terpenting mencari jalan keluar dengan jalan agama dan tetap memohon dan berdo'a kepada Allah. Ketika Zarika terlibat kisah asmara dengan suami orang ummi menganggap itu adalah masalah yang terberat baginya karena ummi dulu pernah mengalaminya, umi tidak menginginkan anaknya menikah dengan laki-laki yang berstatus suami orang. Kalimat ummi kepada Zarika mengenai hubungannya dengan pria yang telah beristri sangat tegas "Memintanya untuk tidak meninggalkan istri, tidak membuat kamu menjadi lebih baik, Rika. Kamu sudah memalingkan wajah seorang suami dari istrinya, seharusnya lelaki itu kamu nasehati, luruskan. Bukan mengambil kesempatan untuk bersama-sama membangun dosa".
Umar anak yang paling tertua mempunyai masalah dengan istrinya yang tidak sayang pada keluarga suaminya, Aisyah anak ummi yang kedua rumah tangganya bahagia walaupun hidup sederhana, anak laki-laki umi yang lain Zainal dipusingkan dengan belum dapat pekerjaan yang tetap selama ini Zainal bekerja untuk ummi dengan mengantar ketempat pengajian. Masalah muncul pada saat Zainal berusaha menambah pendapatan dengan berjualan sepatu tapi sayang ia ditipu dan sempat kena masalah narkoba.
 Bagi saya pribadi rasanya ga fair jika dia seorang ustad atau ustadzah maka keluarganya harus selalu keliatan baik dan tidak ada masalah. Masyarakat pun tidak berhak menghakiminya. Bukankah semakin kuat iman seseorang itu ia akan semakin diberi cobaan yang kuat pula oleh Allah. Mari kita memandang adil kepada seseorang walaupun saat ini infotaimeint senang mencari berita para tokoh terkenal yang berkenaan dengan aib. Paling gampang mengukur perasaan seseorang yang akan kita bicarakan itu, dengan bertanya bagaimana jika yang kita bicarakan itu aib kita sendiri, keluarga, teman atau orang-orang yang kita cintai.
Buat kita yang masih mempunyai ummi atau ibu bahagiakanlah ummi kita selagi ada karena ridha ummi, ridhanya Allah.

Senin, 28 November 2011

DI BAWAH LINDUNGAN KA'BAH (HAMKA)

 "Manusia Tidak Dapat Menentukan Nasibnya Sendiri"

Alhamdulillah akhirnya punya karya Hamka yang legendaris ini terima kasih buat @malami book store, walaupun sudah di bikin film tapi tetap saya lebih tertarik dengan buku daripada filmnya :))). Buku ini bercerita mengenai kisah kasih tak sampai, hampir sama seperti tema novel Hamka "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk". 

Saya sangat menyukai cara bertutur Hamka lewat tulisan, bagi saya Hamka tidak hanya seorang ulama tapi juga sastrawan. Buku-buku agama Islam yang serius pembahasannya pun cara ditulisnya dengan apik hingga enak di baca dan mudah dimengerti.

Di Bawah Lindungan Ka'bah bercerita Hamid seorang anak yatim dan hidup susah bersama ibunya, karena kebaikan hati orang tua Zainab, tetangga di kampungnya yang baik hati menolongnya hingga ia bisa bersekolah dan dianggap seperti keluarga sendiri. Setelah dewasa Hamid menyadari ada perasaan cinta kepada Zainab, begitu pun dengan Zainab. Tapi karena keadaanya yang bagai langit dan bumi Hamid tidak berani menyampaikannya dan memilih pergi jauh meninggalkan Zainab. Malang bagi Zainab perasaan yang hendak diutarakannya kepada Hamid tak bisa terucap karena Hamid pergi tanpa berita. Walaupun pada akhirnya mereka bisa bertemu dalam surat yang disampaikan lewat teman sepermainannya semua telah terlambat Zainab sakit keras dan belum menikah. Akhirnya Zainab dan Hamid sama-sama berpulang membawa cinta yang terpendam.

Mengapa judulnya di bawah lindungan Ka'bah karena novel ini bercerita Hamka yang sedang berada di Mekah bertemu Hamid yang akhirnya mereka akrab dan Hamid bercerita mengenai kisah hidupnya. Ia pun meninggal pada saat menjalankan ibadah haji.

Tema kasih tak sampai adalah tema umum yang sering kita temui dan cerpen dan novel. yang membedakannya adalah cara menuliskannya. Hamka mempunyai ciri khas sendiri dalam tulisannya, bahasanya halus dan sopan, apalagi ia selalu berpatokan pada syariat dan agama. Dalam tulisan ini sengaja saya kutip beberapa bagian dalam tulisan novel tersebut.

"Cinta itu adalah jiwa, antara cinta yang sejati dengan jiwa tak dapat dipisahkan, cinta pun merdeka sebagaimana jiwa. Ia tidak memperbedakan di antara derajat dan bangsa, di antara kaya dan miskin, mulia dan papa. Demikianlah jiwa saya, di luar dari kekang kerendahan saya dan kemuliaannya, saya merasai bahwa Zainab adalah diri saya. Saya merasa ingat kepadannya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang"

Cara bertutur Hamka seperti berpuisi, bahasa yang tertata dan bermakna, Dalam novel ini ada yang hendak disampaikannya, walaupun dia seorang ulama tapi dia tidak menolak adanya perasaan cinta, cinta yang dituturkan tetap cinta yang bersandar kepada Allah.

"Hidupmu yang tiada mengenal putus asa, kesabaran dan ketenangan hatimu menanggung sengsara, dapatlah menjadi tamsil dan ibarat kepada kami.
Engkau telah mengambil jalan yang lurus dan jujur di dalam memupuk dan mempertahankan cinta.
Allah adalah Maha-adil, jika sempit di dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya, disanalah penghidupan yang sebenarnya, bukan mimpi dan bukan tonil."



Selasa, 01 November 2011

Passion (Ubah Hobi Jadi Duit) by Dedy Dahlan

Menuntaskan menulis yang kemaren tentang Passion, ini part 2 nya :)

* Jika kita udah tau apa Passion dan hobi kita trus belum bisa juga merubah menjadi karier atau bisnis, gimana???

Motivasi yang berbeda yang akan menentukan tindakan seseorang. Motivasi datang dari hal-hal dan impian yang bermakna bagi anda bukan bermakna menurut orang lain.
Pilih bidang pilihan yang bisa memotivasi anda tau bahkan kalau perlu, Ciptakanlah sebuah bidang baru, dan menjadi seorang pionir di bidang itu.

Jadi kalau saya belum juga bergerak ke arah impian saya, berarti saya kurang motivasi. soo seberapa kuat motivasi maka sebesar itu pula kesuksesan menanti.
Dalam kenyataannya banyak dijumpai orang "selingkuh" terhadap pekerjaannya sebelum ia total menekuni hobinya, misalkan ia seorang pegawai swasta mempunyai hobi desain kaos, untuk mencapai Passionnya ia tetap berada di pekerjaannya sambil berjalan untuk kemudian menjalankan hobinya. Tetapi jika telah mantap dari segi keuangan atau keinginan tentu saja menjalankan hanya Passion nya dengan segala kesenangan lebih baik dari pada mendua.

Setelah memilih karir dan bisnis sesuai Passion disarankan mencari mentor, karena belajar dari pengalaman orang lain tanpa harus kita sendiri mengalaminya. Pilihlah mentor yang hebat sesuai Passion nya dengan kita, cermat melihat masalah, saran dan pengalaman, hebat tidak hanya expert tapi juga secara emosional dan bisa dipercaya, kemudian mentor tersebut mempunyai waktu untuk menyempatkan diri berbagi pengalaman dan kisahnya.

Segala sesuatu diatas hanya bersifat teori jika tidak ada action oleh karena itu untuk membuktikan apa yang telah dijabarkan penulis hanya ada satu kata action. Jangan menunggu sempurna tapi sambil berjalan waktu akan menyempurnakannya. Marii mencobaaa :))

Jumat, 28 Oktober 2011

Passion (Ubah Hobi Menjadi Duit) by Dedy Dahlan (1)

"Cintailah pekerjaanmu maka pekerjaanmu akan mencintaimu"

Kita sering mendengar kata-kata diatas dan pasti tidak diragukan kebenarannya karena sudah begitu banyak contoh kesuksesan pekerjaan karena mereka melibatkan seluruh perasaan mereka atau dengan cinta. Tetapi di sisi lain banyak juga orang  mempunyai pekerjaan walaupun mereka tidak menikmatinya tapi dijalankan selama bertahun-tahun bahkan sampai pensiun. Buku ini menjelaskan apa itu passion, bagaimana menentukan dan tindakan apa yang harus kita lakukan setelah menemukan passion.

Jika kita mempunyai perasaan cinta yang sangat dahsat dalam suatu kegiatan, yang memberi kepuasaan secara batin walaupun awalnya tidak memberi keuntungan secara materiil, tapi kita rela melakukannya maka inilah yang dinamakan "Passion".  Passion ini bisa muncul dari hobi, bakat, atau karena kekaguman terhadap seseorang yang hebat dalam suatu bidang. Hambatan dalam melakukan Passion ini karena tidak tahu dan kebanyakan. Tidak tahu maksudnya kita tidak bisa memutuskan yang mana passion kita. Untuk mencari Passion kita bisa dimulai dari hobi, minat, antusias pekerjaan, kekaguman dalam pengamatan, bakat atau kelebihan dalam kemampuan, dan tanya pada masa depan anda mau jadi seperti apa kelak. Setelah kita menemukan apa Passion kita maka kita bisa melakukannya dengan berbagai jalan ;
- Jalan yang pertama jalan Akademik misalkan karyawan, pekerja profesional, pejabat pemerintahan. Jalan ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai nilai-nilai hidupnya keamanan dan stabilitas, menyukai sistem pendidikan formal dan rutinitas. Saran untuk mencapai kekayaan di jalan ini adalah terus tingkatkan strata pendidikan, ilmu dan pengakuan akademik.
- Jalan yang kedua Jalan Profesional Mandiri misalkan penulis, pelukis, sales, financial advisor, konsultan, event organizer dan sebagainya. Jalan ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai nilai hidupnya menyukai kebebasan dalam bekerja, menyukai pengembangan ketrampilan pribadi, dan menyukai fleksibiltas waktu. Saran untuk mencapai kekayaan di jalan ini adalah latih, dalami, variasikan, dan kembangkan keunikan ketrampilan dan keahlian pribadi atau tim.
- Jalan Bisnis. Jalan ini merupakan banyak favorit orang-orang, bisnis bukan sekedar uang dan kekayaan tapi bisnis lebih adalah tentang proses, bagaimana cara mendapatkan kekayaan tersebut dan memutarkan kekayaan tersebut. Jalan ini cocok bagi yang menyukai risiko, perencanaan, pengembangan, dan pendelegasiaan pekerjaan. Saran untuk jalan ini adalah kembangkan produk, bikin jaringan, turun langsung ke pasar dan yang paling penting jaga hubungan baik dan credit record anda.
Nah setelah membaca uraian diatas termasuk kategori manakah kita? hhmmmmm silahkan menilai sendiri :)

Tapi menurut saya kategori diatas tidak bersifat mutlak harus dijalankan satu saja, saya melihat banyak yang berada di jalur satu  tapi juga berada di jalur 3, misalkan seorang dokter tapi dia juga mempunyai bisnis seperti @dr irzan yang saya tau di twiter trus ada juga jalur dua tapi juga berada di jalur 3 contohnya @salsaabela, seorang penulis tapi mempunyai bisnis di bidang media online dan mereka menjalankan keduanya dengan sukses, so semua pilihan ada di tangan kita.

Catt: Review buku ini saya tulis tulis dalam beberapa bagian ya selain karena tebal dan menurut saya  banyak yang penting, ga asyik juga klo bacanya kepanjangan  (baca : malas nulis kepanjangan xixixi)