Jumat, 28 Oktober 2011

Passion (Ubah Hobi Menjadi Duit) by Dedy Dahlan (1)

"Cintailah pekerjaanmu maka pekerjaanmu akan mencintaimu"

Kita sering mendengar kata-kata diatas dan pasti tidak diragukan kebenarannya karena sudah begitu banyak contoh kesuksesan pekerjaan karena mereka melibatkan seluruh perasaan mereka atau dengan cinta. Tetapi di sisi lain banyak juga orang  mempunyai pekerjaan walaupun mereka tidak menikmatinya tapi dijalankan selama bertahun-tahun bahkan sampai pensiun. Buku ini menjelaskan apa itu passion, bagaimana menentukan dan tindakan apa yang harus kita lakukan setelah menemukan passion.

Jika kita mempunyai perasaan cinta yang sangat dahsat dalam suatu kegiatan, yang memberi kepuasaan secara batin walaupun awalnya tidak memberi keuntungan secara materiil, tapi kita rela melakukannya maka inilah yang dinamakan "Passion".  Passion ini bisa muncul dari hobi, bakat, atau karena kekaguman terhadap seseorang yang hebat dalam suatu bidang. Hambatan dalam melakukan Passion ini karena tidak tahu dan kebanyakan. Tidak tahu maksudnya kita tidak bisa memutuskan yang mana passion kita. Untuk mencari Passion kita bisa dimulai dari hobi, minat, antusias pekerjaan, kekaguman dalam pengamatan, bakat atau kelebihan dalam kemampuan, dan tanya pada masa depan anda mau jadi seperti apa kelak. Setelah kita menemukan apa Passion kita maka kita bisa melakukannya dengan berbagai jalan ;
- Jalan yang pertama jalan Akademik misalkan karyawan, pekerja profesional, pejabat pemerintahan. Jalan ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai nilai-nilai hidupnya keamanan dan stabilitas, menyukai sistem pendidikan formal dan rutinitas. Saran untuk mencapai kekayaan di jalan ini adalah terus tingkatkan strata pendidikan, ilmu dan pengakuan akademik.
- Jalan yang kedua Jalan Profesional Mandiri misalkan penulis, pelukis, sales, financial advisor, konsultan, event organizer dan sebagainya. Jalan ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai nilai hidupnya menyukai kebebasan dalam bekerja, menyukai pengembangan ketrampilan pribadi, dan menyukai fleksibiltas waktu. Saran untuk mencapai kekayaan di jalan ini adalah latih, dalami, variasikan, dan kembangkan keunikan ketrampilan dan keahlian pribadi atau tim.
- Jalan Bisnis. Jalan ini merupakan banyak favorit orang-orang, bisnis bukan sekedar uang dan kekayaan tapi bisnis lebih adalah tentang proses, bagaimana cara mendapatkan kekayaan tersebut dan memutarkan kekayaan tersebut. Jalan ini cocok bagi yang menyukai risiko, perencanaan, pengembangan, dan pendelegasiaan pekerjaan. Saran untuk jalan ini adalah kembangkan produk, bikin jaringan, turun langsung ke pasar dan yang paling penting jaga hubungan baik dan credit record anda.
Nah setelah membaca uraian diatas termasuk kategori manakah kita? hhmmmmm silahkan menilai sendiri :)

Tapi menurut saya kategori diatas tidak bersifat mutlak harus dijalankan satu saja, saya melihat banyak yang berada di jalur satu  tapi juga berada di jalur 3, misalkan seorang dokter tapi dia juga mempunyai bisnis seperti @dr irzan yang saya tau di twiter trus ada juga jalur dua tapi juga berada di jalur 3 contohnya @salsaabela, seorang penulis tapi mempunyai bisnis di bidang media online dan mereka menjalankan keduanya dengan sukses, so semua pilihan ada di tangan kita.

Catt: Review buku ini saya tulis tulis dalam beberapa bagian ya selain karena tebal dan menurut saya  banyak yang penting, ga asyik juga klo bacanya kepanjangan  (baca : malas nulis kepanjangan xixixi)

Kamis, 27 Oktober 2011

# BerkatNgeBlog, Saya Lebih Bahagia :)))

 Dalam rangka hari blogger nasional, di twitter bermunculan hashtag #BerkatNgeBlog. Wooww ternyata dari time line yang saya baca #BerkatNgeBlog bisa menghasilkan macam-macam yah, ga hanya kepuasan batin, tapi juga pendapatan secara ekonomi, dan juga meraih impian. Dalam blognya salsabeela.com dalam tulisannya Berkat NgeBlog : Pintu Kesuksesan, tulisannya lebih keren lagi, semua kesempatan, peluang, bisnis, hobi dan kesenangan di peroleh ollie berkat ngeblog. Mungkin saya termasuk bayi dalam ngeblog karena saya baru ngerti bahwa blog itu bagaikan pintu untuk meraih kesuksesan. Saya ngeblog baru banget, alasanya simple pengen ada tempat menuliskan catatan perasaan, pikiran, berbagi bacaan atau apa saja yang bermanfaat, itu semua hanya karena satu alasan saya suka menulis. Sebagai seorang yang bukan profesi penulis, kadang menulis menimbulkan kesulitan, makanya mau terus mencoba sebagai latihan, saya anggap ngeblog itu tempat belajar deh. Saya ga memikirkan apakah tulisan ini enak di baca atau aneh, yang pertama saya pikirkan, apakah tulisan ini bermanfaat atau tidak, setidaknya untuk diri saya sendiri. Maka jadilah website ini sebagai "rumah" dalam kesunyian, tapi penuh dengan semangat dan berbagai macam perasaan. Saya ga tau apakah nanti dengan ngeblog saya akan meraih sesuatu, saya  sekarang hanya ingin membebaskan pikiran, gagasan, pengalaman dan perasaan pada sebuah bentuk yang bernama tulisan, yang mana pada suatu hari nanti masih bisa saya baca. Sebelum adanya blog saya menulis dalam buku harian, dari buku harian tersebut saya belajar dan memperbaiki diri saya, karena pengalaman masa lalu tertuang di situ. Jadi #Berkat Ngeblog saya merasa lebih bahagia, trus adakah yang lebih penting dari ini? :)))

Selasa, 25 Oktober 2011

Catatkan Perkawinan Anda

Sebagai seorang Notaris dan PPAT tentu pekerjaan saya berhubungan dengan masalah jual beli tanah. Salah satu syarat dalam jual beli tanah/rumah adalah tanda tangan suami istri di Akta Jual Beli sebagai persetujuan untuk menjual, yang dilengkapi dengan surat nikah dan kartu keluarga. Sering kali  saya menemui perkawinan yang tidak tercatat, kadang mereka sudah nikah dan bercerai beberapa kali tanpa tercatat secara hukum. Ini cukup menyulitkan. Dalam Undang Undang, perkawinan tanpa perjanjian pemisahan harta maka harta yang diperoleh selama perkawinan dianggap sebagai harta bersama. Oleh karena itu setiap penjualan tanah/rumah diperlukan persetujuan suami atau istri. Nah kalau perkawinannya tidak tercatat, misalkan sertifikat tanah atas nama suami maka ketika suami akan menjual tanah tersebut dia tidak memerlukan persetujuan istri karena perkawinannya tidak tercatat dan ini pasti merugikan sang istri. Oleh karena itu catatkan perkawinan anda secara hukum karena itu untuk melindungi kepentingan anda sendiri.