Rabu, 01 Agustus 2012

Betapa Miskinnya Nabi Kita (Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan by M Fauzil Adhim)

Betapa seringnya saat ini kita dengar seminar, motivator, training bagaimana cara menjadi kaya. Apakah menjadi kaya sebegitu pentingnya??
Di salah satu bagian bukunya Faudzil Adhim (FA) menjelaskan dan meluruskan makna kekayaan yang sebenarnya.
"Tidaklah kefakiran yang aku takutkan atas kalian, tetapi yang aku khawatirkan pada kalian kalau dibentangkan dunia pada kalian sebagaimana dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-lomba mengejarnya sebagaimana mereka lakukan lalu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka (H.r. Bukhari dan Muslim)."
"Inilah hadis sahih tentang kemiskinan dan kekayaan. Inilah hadis yang membuat Abdurrahman bin Auf menangis tatkala ia menikmati roti yang lembut. Maka, masihkah engkau bersandar pada hadis kadal (Kadal fakru ayakuna kufran, "Hampir-hampir kefakiran itu mendekati kekafiran") yang sama sekali tidak dapat dijadikan sandaran? Diriwayatkan dari hadis Ibnu Abbas, sebagaimana riwayat Abu Bakar ath-Tharitsi dalam Musalsalat-nya : 127-131 dan hadisnya adalah maudhu' (palsu). Syeikh al-Albani men-dha'if-khannya dalam Takhrij Musykillah al-Faqr.
"Maka sesudah mengetahui rusaknya hadis ini sebagai dalil, tidak patut bagimu berhujjah dengan hadis ini dan menyebarkannya kepada manusia agar bergegas memburu kekayaan. Jika kita menyebarkannya karena tidak tahu, maka kita termasuk orang yang bodoh (semoga Allah Ta'ala ampuni kita). Tetapi jika kita telah mengetahui dan secara sengaja menyebarkannya, sungguh ini merupakan tindakan yang sangat berani dan menistakan kemuliaan Nabi."
"Sama kejinya dengan orang-orang yang berdusta atas nama Ali bin Ali Thalib r.a. tatkala menisbatkan perkataan ini kepadanya, "Seandainya kemiskinan itu berwujud manusia, niscaya aku yang akan membunuhnya."
"Jika engkau bertanya, bukankah Nabi Saw sangat kaya raya? Maka izinkan pula aku bertanya, apa yang bisa engkau katakan tentang keadaan manusia mulia ini tatkala wafat? Bukankah tatkala wafat baju perang beliau masih tergadai kepada seorang Yahudi demi memperoleh 30 sha' gandum? Maka apakah engkau ingin menyembunyikan sejarah hanya karena ingin meraup harta yang banyak dari mereka yang terpukau kepadamu?."
"Mari kita kenang sejenak penuturan Zaid bin Tsabit, "Anas bin Malik, pelayan Rasulullah pernah memperlihatkan kepadaku tempat minum Rasulullah yang terbuat dari kayu yang keras yang dipatri dengan besi, lalu Anas berkata, 'Wahai Tsabit inilah tempat minum Rasulullah'." (H.r.Tirmidzi) "Dengan gelas kayu itulah Rasulullah minum air, perasan kurma, madu dan susu." (H.r. Tirmidzi dari Anas bin Malik)."
"Kita merindukan sosok semacam Abdurrahman bin Auf maupun Utsman bin Affan yang kaya raya. Tetapi mereka bukanlah orang yang haus harta dan sungguh bersyahwat terhadap dunia. Mereka kaya sebagai akibat. Bukan Tujuan. Ataukah kita sebut-sebut mereka hanya sebagai pembenar terhadap syahwat kita kepada kekayaan? Kita menyebut nama mereka, tetapi tidak meneladani kehidupan mereka. Kita berbincang apa yang bisa kita lakukan jika kaya raya, tetapi itu hanya sebagai pelengkap betapa manisnya kekayaan. Bukan karena merindukan amal saleh mereka."
"Pertanyaannya, bukankah ini pula yang telah menggelincirkan Qarun?."
Bergetar hati saya ketika membaca penjelasan ini, sengaja saya tulis ulang keseluruhan penjelasan dalam buku tersebut karena betapa saya juga telah salah memaknai kekayaan selama ini, hadis yang disebutkan palsu tersebut diatas sering saya jadikan alasan mengapa kita harus kaya.
Betapa ilmu dan meluruskan niat sangat penting sebagai dasar kita melakukan sesuatu hal.
Subhannallah semoga Allah selalu membimbing kita pada jalan kebenaran dan menegur pada saat kita salah. Aamiin.
Powered by Telkomsel BlackBerry®









Selasa, 31 Juli 2012

Berzikir Tapi Tidak Tenang (Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan by M.Fauzil Adhim)

Zikir itu..????
Apa yang kita pikirkan jika mendengar kata tersebut? Apakah hanya membaca lafaz-lafaz do'a yang panjang dengan hitungan yang memusingkan?

"Allah Ta'ala memanggil kita untuk berzikir mengingat-Nya. Sesungguhnya dengan mengingat Allah, hati akan tenang. Kita tidak merasa risau oleh dunia yang sesak, dan tidak merasa berat oleh masalah-masalah yang barangkali menghadang setiap saat. Hati merasa tenang, jiwa menjadi hidup dan dada menemukan kelapangannya sehingga pikiran kita jernih. Kita merasa ringan terhadap dunia karena hati kita mengingat-Nya"

Jadi Zikir itu bukan hanya sebatas membaca lafaz-lafaz do'a karena berzikir bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan tidak harus berbentuk bacaan wirid yang rumit diatas sajadah panjang. Mengingat Allah (zikir) bisa dalam keadaan duduk, berdiri ataupun berjalan. Allah serukan kita untuk mengingati-Nya dimanapun, dalam keadaan apapun, dan ketika sedang melakukan pekerjaan, apapun jenisnya.

Mengingat Allah bermakna menyadari bahwa sesungguhnya Allah itu dekat, lebih dekat daripada urat leher kita. Maka ke manapun engkau berpaling, disitulah engkau temukan wajah Allah.
Semoga dengan berzikir kita senantiasa tenang tidak hanya pada saat bersama-sama membacanya dengan orang lain. Jangan sampai berwirid hanya untuk melepas jiwa yang letih tanpa kita sungguh-sungguh mengingat-Nya.

Miladku

Blackberry yang berbunyi dari tengah malam ting ting, baik dari fb, bbm dan twitter semuanya mengucapkan selamat ultah dan berbagai macam do'a. 
Sampai siang masih banyak ucapan-ucapan dari teman-teman melalui media sosial tidak ketinggalan Asuransi yang saya ikutin, Labor yang pernah saya kunjungi, Dealer mobil hehehe ternyata mengucapkan selamat ulang tahun bagi perusahaan ini salah satu cara untuk lebih dekat kepada konsumen.

"Bersyukur itu adalah ketika keluarga, saudara, teman saling mendoakan untuk kebaikan dunia dan akhirat. Makasih untuk semua ucapannya, love you all"
ini yang saya tulis di status fb untuk membalas ucapan sementara karena untuk membalas satu persatu perlu waktu yang senggang.

Yang saya tulis di status fb tersebut bukan sekedar basi-basi, terus terang saya terharu ketika teman-teman/keluarga mengucapkan do'a terbaik mereka untuk saya, apalagi ini bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan kasih sayang Allah, maka saya Aamiin kan semua do'a tersebut dengan serius berharap do'a tersebut dikabulkan olehNya.

Ketidakpastian sampai kapan usia itu akan berakhir membuat saya sering merenung dan takut. Takut jika saya melakukan keburukan ketika maut menjemput. Inilah yang menjadi semacam alarm bagi saya, hidup itu harus diisi dengan hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Selalu meluruskan niat ketika melakukan sesuatu, niat yang ikhlas dan hanya berharap ridho Allah.

Di usia yang tak lagi remaja tentu saya punya keinginan dan harapan, saya minta diberi kesehatan, keberkahan hidup, dilapangkan rezeki, berkarya dan bermanfaat bagi orang lain, bersyukur dan ikhlas terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah, karena pasti itu yang terbaik. Aamiin...

30 july 2012