Jumat, 20 September 2013

Jangan Bercerai Bunda (Sebuah Catatan Hati, Asma Nadia dkk)



Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak seperti apa kisah di buku ini. Ya, kisah sedih yang menguatkan. Kumpulan cerita dari Asma Nadia dkk tentang rumah tangga yang sedang di ujung jalan. Akankah berpisah atau tetap bersama-sama.Mungkin cerita prahara rumah tangga biasa kita jumpai sehari-hari. Melalui tulisan di buku ini para penulis berharap dengan berbagi pengalaman ada hikmah yang dapat diambil.

Sudah menjadi ciri khas mbak Asma dalam bukunya banyak bercerita tentang keluarga diantaranya Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Yang Cemburu dan Catatan Hati Seorang Istri. Kali ini judulnya bagi saya seperti menghela nafas, berat dan saaaaangat berat bagi yang menghadapinya. Apalagi jika perkataan itu keluar dari seorang anak yang lahir karena karena kasih sayang ayah dan bundanya.

Buku ini juga perlu di baca untuk para lelaki atau suami, agar bisa merasakan luka dari cerita para perempuan dan istri. Seperti kata mbak Asma tujuan buku ini dibuat bukan untuk membuka aib tetapi untuk belajar dari pengalaman serta tidak menggampangkan perceraian ketika permasalahan rumah tangga muncul.

Dari kisah ini terlihat ketika seseorang sudah tidak kuat menghadapi luka dan dukanya, mendekat mendekat dan mendekat kepada Allah adalah satu-satunya jalan biar Allah yang akan menyelesaikan dan membuka jalan yang terbaik.

Semoga dengan membaca kisah dari tulisan para perempuan ini kita terutama saya dapat belajar dari setiap pengalaman hidup orang lain. Tetap lurus di jalan Allah, lakukan kebaikan dan selalu belajar dari mana saja. Jadi perempuan yang kuat dan tegar tapi juga bertaqwa.

SemangkA (semangat karena Allah) buat para wanita, istri dan ibu dimana sajaaa keep smiling :)


Scappa Per Amore (Lari Karena Cinta) by Dini Fitria


Jika dinegara mayoritas muslim ini kita sering berselisih paham, meributkan hal-hal yang tidak penting. Bayangkan seorang muslim di negara minoritas muslim di ujung dunia sana, untuk beribadah saja sulit menemukan mesjid apalagi fasilitas untuk menambah ilmu agama. Maka bersyukurlah jika kita tinggal di negara mayoritas muslim, mesjid ada dimana-mana, suara adzan terdengan lima kali sehari, makanan halal banyak tersedia. Tinggal bagaimana cari kita mensyukuri keadaan ini apakah menjadi lebih baik atau tidak.

Berawal dari program Jazirah Islam setiap bulan Ramadhan yang dibuat dan dipandu oleh penulis di salah satu media telivisi dengan tema kehidupan muslim di negara minoritas maka lahirlah sebuah catatan perjalanan yang berbentuk novel. Tiap perjalanan di negara Eropa mempunyai cerita yang menarik ketika hidayah Allah itu datang sesulit apapun keadaan, dalam nikmat iman semua akan terasa tenang dan indah.

Diawali dengan latar cerita cinta yang tak sampai hingga membuat Diva tokoh di novel ini berkeliling Eropa untuk tugas kerja serta menata hatinya yang retak. Perjalanan dari satu negara ke negara lain mengurai banyak makna dalam setiap peristiwa termasuk makna spritual yang tak terlupakan dan tergantikan.

Menarik cerita pada salah satu bab buku ini, adanya pemimpin muslim di Italia yaitu Arturo walikota Monte Argentario Italia. Istrinya wanita kelahiran Jawa warga negara Indonesia. Tentu tidak mudah menjadi pemimpin seorang muslim di negara Eropa dimana masih banyak pandangan negatif terhadap seorang muslim. Keraguan masyarakat dibuktikan Arturo lewat perbuatan bukan kata-kata, dan berhasil membuat kota yang dipimpinya menjadi lebih baik.

Membaca buku ini membuat pikiran kita seperti melangkah dan melihat langsung benua eropa dan bagaimana bentuk komunitas muslim disana. Terbukti bahwa islam itu rahmatan lil alamin bagi umatnya dimanapun berada.

Saya juga suka dengan kalimat perasaan sayang dan cinta Diva terhadap mamanya. Sangat menyentuh dan terasa di hati. Yang dibuat dari hati akan sampai juga ke hati.
Sukses Dinnn... teruslah berkarya barakallah........


Sabar dan Ikhlas

Ketika kenyataan tidak seperti yang diharapkan
Aku bisa apa?

Walau sedu sedan dan air mata yang tumpah membasahi wajahku
Keadaan tak akan berubah

Lebih baik berdo'a minta diberi kebaikan, kekuatan, kesabaran dan keikhlasan
Aku adalah milik Tuhan
Kehidupan yang kujalani juga berdasarkan ketetapan-Nya

Aku kecewa karena apa?
Harapanku?
Do'a yang belum terkabul?
Bukankah semua itu berujung kepada Allah....

Allah tetap memberi nikmat dan rezeki
Bahkan kadang yang tidak pernah aku minta

Maka ketika satu keinginanku tidak terpenuhi
Haruskah aku kecewa?

Hidup di dunia itu harus sabar dan tegar
Bukankah ada harapan yang sangat jauh lebih indah?

Hari akhir adalah tujuan hidup di dunia
Semoga yang tidak dipenuhi di dunia akan diberikan Allah di hari akhir dengan lebih istimewa

Tetap ikhlas, sabar dan selalu berbuat kebaikan
Semoga rahmat dan ridho Allah menyertai dalam setiap niat dan langkah
Aamiin......


*Terima kasih buat suamiku yang tidak pernah bosan untuk menasehati dan mengingatkan.
  Semoga kita dikumpulkan bersama di surga-Nya kelak*