Minggu, 28 September 2014

Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta (kumpulan sajak by Tere Liye)

Saya dulu mengira sajak itu harus berupa serangkaian kata-kata indah yang penuh perumpamaan atau simbol. Tapi ternyata sajak yang ditulis dengan kata-kata yang lugas tapi penuh makna tetap menjadikan rangkaian kalimat itu menjadi indah. Kumpulan sajak Tere Liye ini membuktikan, seperti semua tulisan Tere Liye yang pernah ada, Tere Liye tetap konsisten tidak hanya sekedar menulis tapi tetap memasukka nilai dan pemahaman yang baik dalam setiap tulisannya.

Sajak Tidak Dituliskan

Kau tahu, Kawan,
Kasih sayang tidak dibisikkan lewat kata-kata
Karena setelah kata itu hilang, tiada yang tersisa

Kasih sayang juga tidak dituliskan di atas kertas, batu, bahkan besi sekalipun
Karena kertas bisa robek, batu bisa hancur, dan baja besi bisa berkarat, dan tiada yang tersisa

Kasih sayang pun tidak disimbolkan dengan cincin, hadiah dan sebagainya
karena benda di dunia tiada yang abadi, akan rusak pun binasa

Kasih sayang selalu diungkap dengan perbuatan
Lantas perbuatan mengukir kenangan dalam waktu
Akan terus dipeluk erat oleh para pencinta yang mengerti
Menyajak kasih sayang sesuai petunjukNya
Tidak melanggar batas, tidak pula melampaui nafsu
Hingga kelak kemudian bertemu kembali
Dalam janji Tuhan yang sungguh pasti

Sungguh beruntunglah mereka.

Dalam akun face booknya Tere Liye mengungkapkan bahwa ia konsen terhadap masalah anak-anak dan remaja. termasuk masalah pacaran yang sekarang sudah bagaikan gaya hidup. Tere Liye berulang-ulang mengatakan "buat para jomblo, fokus saja belajar, merintis karir, pekerjaan. Besok lusa kalau ketemu jodohnya, menikah. Maka bisa merasakan apa yang dirasakan orang pacaran lebih berkah dan penuh ibadah. Jangan tertipu oleh ilusi keinginan sesaat punya pacar" :) .
Aaaahhh saya terharu membacanya, Tere Liye menasehati tanpa menakuti, mengajak tanpa mengejek, tapi memberi pemahaman dari sebuah tindakan.

Buku kumpulan sajak ini berisi 24 sajak yang semuanya (jika saya ga salah) sudah pernah di publish di akun face booknya. Sajaknya ditulis secara ngepop, sederhana tapi bisa membuat kita tersenyum, tertawa dan merenung saat membacanya. Ga percaya ? monggo di buktikan dengan membaca bukunya :))


BILANG

Semangka adalah semangka,
meski kita tidak tahu apakah isinya manis atau tawar
paling disebut semangka tak berasa

Ayam tetaplah ayam,
meski ada yang berbulu, ada yang habis bulunya
paling disebut ayam tak berbulu

Buku adalah buku
meski isinya berbahasa latin dan kita tidak mengerti
paling di sebut buku entahlah

Pun mobil adalah mobil
meski rodanya copot dua
paling disebut mobil oleng, mobil tak bisa jalan

Maka,
Perasaan adalah perasaan
Cinta adalah cinta
Meski tidak kita bilang, tetap saja cinta
Bahkan kalaupun cinta itu ditolak, dihina, dibanting dia sungguh tetap cinta
Paling disebut cinta tak sampai, cinta terpendam

Dan tidak mengapa
Kita tahu persis, tidak berkurang nilainya


Ada nasehat bagus dari Tere Liye buat yang aktif di dunia maya atau sosial media mengenai adab bersosmed. Berguna buat kita semua yang mana sosmed sudah masuk menjadi bagian dari kehidupan kita :). 

"Siapapun yang membuat tulisan penuh hasut, kebencian, maka seumur hidup dia akan dibebani oleh tulisan tersebut. Dibaca banyak orang, terus tersimpan di dunia maya. Pun sama, siapa pun yang men-share, membagikan, memposting, setali tiga uang buruknya.
Kabar baiknya siapapun yang membuat tulisan penuh kebaikan, nasehat, maka seumur hidup boleh jadi itu menjadi ladang subur baginya. Dibaca banyak orang, terus tersimpan di dunia maya.
Maka berhati-hatilah. Jika kita tidak tahu benar sebuah urusan, mending menahan diri. Apalagi sampai ikut-ikutan heboh. Ikut-ikutan menyebarkan. Besok lusa, saat semua dihitung, kita bisa bangkrut atas sesuatu yang tidak kita sadari"


Membaca dan menulis yang baik, membagikannya pada orang lain, menyimpannya dalam hati dan yang paling penting melakukannya di dunia nyata. Semoga kita semua bisa melakukannya :). Aamiin..

Selasa, 23 September 2014

Ranjau Biografi by Pepih Nugraha

" Pendekatan jurnalistik di perlukan untuk penulisan biografi daripada metode ilmiah seperti menyusun sejarah. Gunanya agar sosok atau biografi seseorang itu menjadi "hidup" sebagaimana orang menonton film" 


Jika melihat orang sukses jangan liat kondisinya saat ini, tapi liat perjuangan dan proses perjalanan seseorang itu menjadi sukses. Bisa dipastikan banyak cerita yang mewarnai proses kesuksesan itu semua. Dan kita bisa tau cerita itu biasanya dari buku biografi. Ini menjadi salah satu alasan mengapa saya menyukai membaca buku biografi. Saya termasuk orang yang menyukai dan menikmati proses dalam mewujukan sesuatu. Bagi saya sesuatu yang instant biasanya hasilnya juga instant. Jatuh bangun, senyum dan tangisan menjadi bumbu penyedap dalam suatu proses kehidupan. 

Buku ini tidak membahas biografi yang dibuat untuk buku tetapi biografi yang lebih ringkas untuk konsumsi media massa seperti koran atau majalah. Penulis buku ini wartawan senior Kompas yang sudah terbiasa menulis rubrik tokoh atau sosok. 

"Mengapa biografi menjadi menarik? Karena ia menganalisis dan menerangkan serangkaian kejadian dalam hidup seseorang"

"Menulis biografi seseorang untuk kepentingan penulisan buku ibarat membangun kembali bangunan yang berasal dari kepingan-kepingan tercecer"

" "Ranjau" biografi yang dimaksudkan di dalam buku ini adalah hal-hal yang melemahkan tulisan biografi itu sendiri, baik dalam bentuk tulisan sosok di media massa maupun biografi dalam bentuk buku. Ibarat ranjau dalam peperangan yang dipasang oleh lawan, jika salah satu ranjau ini terinjak atau terlanggar oleh pelaku peperangan, besar kemungkinan ranjau itu akan mencelakakan dirinya sendiri, besar kemungkinan biografi yang dihasilkan pun tidak akan sempurna, bahkan tidak akan pernah selesai."

Apa saja ranjau tersebut ?

1. Berbohong tak hanya dilakukan jurnalis, nara sumber juga

Dalam buku ini kisahkan mengenai tokoh Rama seorang bloger Tuna Netra yang pernah ditulis sebagai sosok yang menginspirasi akan tetapi kemudian membuat pengakuan bahwa karya yang diakuinya tersebut hanya bohong.
Saya termasuk orang yang membeli buku biografi seorang Eko Ramaditya Adikara. Saya kagum ketika bagaimana seorang Rama yang tuna netra bisa tetap hidup mandiri dan tetap bisa berkarya. Saya membeli buku itu untuk memberi semangat dan contoh bagi para keponakan saya agar mereka bisa mencontoh sosok seperti Rama dan saya dengan semangat menceritakan tokoh Rama tersebut. 
Kemudian bagaikan serangan jantung ketika saya membaca berita bahwa Rama melakukan kebohongan, yang saya pikirkan adalah keponakan saya, bagaimana jika mereka tau apakah ini membuat efek yang buruk buat mereka. Tapi sudahlah ini kejadian yang telah berlalu dan sekarang saya bisa menerima dan memaafkan seorang Rama. Yang penting dia jujur dan berani mengakui kesalahannya dan saya baca dari time line nya di twitter sekarang hidupnya juga sudah lebih bahagia :)

2. Tokoh kontroversial baik atau buruk untuk di profilkan?

3. Jangan terlalu dekat dengan politisi

" Sekali si jurnalis terlalu dekat dengan narasumbernya. Niscaya tulisan sosok yang dihasilkannya kurang greget karena hanya berisi puja puji. Akibatnya, tulisan tidak memberi ruang pencerahan kritis yang sangat diperlukan pembaca."

4. Eksploitasi, tetap harus di hindari

"Penulis yang jeli harus yakin terlebih dahulu akan reputasi dari tokoh yang akan di sosokkannya. Jika tidak hati-hati ranjau eksplotasi dalam menulis biografi akan meledakkan dan segera membuat "cacat" penulisnya"

5. Cantik sumber inspirasi, tetapi menyimpan bahaya tersembunyi 

6. Bahaya kultus individu dan pencitraan

"Kultus individu diartikan sebagai penghormatan secara berlebihan kepada seseorang. Media massa memang di gunakan sebagai alat efektif untuk pengultusan individu ini"

7. Tak kenal, tak pernah pula wawancara

"Bisa sangat tidak berjiwa jika menulis sebuah biografi panjang dalam bentuk buku tanpa bertemu langsung dengan objek yang ditulis"

8. Karena masih dianggap bau kencur

9. Fanatisme berlebihan bahkan untuk urusan ngopi

10. Kekaguman yang melenakan

"Sebagai jurnalis profesional, saya harus menjaga kekaguman saya terhadap tokoh yang di profilkan atau di sosokkan agar tulisan tidak hanya berisi puja-puji dan bentuk kekaguman lain yang bisa melumpuhkan kata-kata saya"

11. Sogokan, ranjau sekaligus racun yang mematikan

"Pembaca yang kritis bisa dengan mudah membedakan mana sebuah biografi yang benar-benar di tulis karena nilai-nilai berita (news value) yang terkandung dalam figur seseorang yang di profilkan atau sebatas biografi pesanan"

Selasa, 16 September 2014

Akhirnya group yang sarat nilai kebaikan itu terkena seleksi alam bernama istikomah
dan satu persatu hilang
Entah karena bosan, malas atau tak lagi ramai
Entahlah...

Saat ini diperlukan sapaan cinta yang mengingatkan
pelukan jiwa yang mengokohkan kembali semangat yang mulai layu dan
Pertolongan Allah agar menetapkan hati senantiasa dalam nikmat iman dan islam