Senin, 27 April 2015

Untuk Dia Yang Mencintaiku.....


Saat jemu datang, aku punya obatnya yang langsung membuat aku tersenyum

Tersenyum mengenang tingkahmu yang kadang ajaib, lebih lucu dari komedian yang ku tonton di TV

Bahasa tubuhmu begitu lucu ketika menggodaku



Saat aku terbatuk di tengah malam, engkau langsung reflek melompat dari tempat tidur dan mengambilkanku segelas air

Ketika ku menjerit karena takut ada kecoak

Engkau berlari-lari mendatangiku dengan wajah panik, dikira aku kenapa-kenapa

Setiap aku pergi kerja, engkau selalu bertanya lewat bbm "sudah berangkat? sudah sampai? di jalan baik-baik saja?"

Saat aku sedih dan menangis

Engkau selalu bertanya, ada apa? kenapa? Apa aku membuatmu sedih atau ada kataku yang salah

Padahal aku menangis karena baru saja membaca cerita sedih di sebuah buku :)

Tapi engkau begitu marah, ketika aku melongokan kepalaku di depan pintu hanya sepersekian detik tanpa hijab

Engkau menyuruhku untuk kembali masuk rumah lagi saat aku sudah siap rapi duduk di mobil ketika pakaianku tidak memenuhi syarat sebuah hijab bagi seorang perempuan muslim


Sayang...

Selama 12 tahun sikapmu belum pernah berubah dan tetap sama seperti awal aku menjadi halal bagimu

Aku tidak pernah lupa mengingat dan mencatat semua kenangan itu dalam hati dan doaku

Baktiku sebagai istri rasanya belum seberapa di banding rasa sayang dan tanggung jawabmu sebagai suami

Engkau seperti mengalahkan matahari

Setiap pagi selepas subuh engkau sudah berangkat kerja, pulangpun ketika langit sudah gelap


Aku hanya bisa berdoa diantara letihmu

"Semoga setiap langkah ikhtiarmu menjadi amal kebaikan, membawa keberkahan dan Ridho Allah, setiap sesuap nasi dan satu rupiah yang engkau nafkah kan bagi keluargamu menjadi bagian dari sedekahmu. Semoga Allah menjadikanku istri yang selalu bersyukur"

Sayang..Insya Allah hatiku selalu terbawa rindu padamu :)

Inni Uhibbuka Fillah, Sesungguhnya aku mencintaiMu karena Allah











Rindu Yang Selalu Berdetak

Hampir setiap hari terutama malam

Aku  teringat sesuatu

Apa yang terjadi di seberang pulau sana disebuh rumah yang besar dan sepi

Rumah yang kucintai yang berisi sejuta kenangan

Ingin rasanya terbang setiap malam untuk hadir dan melihat keadaanya

Sungguh rindu ini seperti jarum jam yang selalu berdetak



Ma....

Andaikan mama selalu bersamaku

Mungkin aku tidak lagi bersahabat dengan rindu ini setiap malam

Tapi inilah jalan yang telah Allah berikan

Mama nyaman dengan rumahnya

Dan aku berada disini di rumah cintaku yang lain untuk mendampingi dia yang teramat mencintaiku

Seperti yang selalu mama katakan, utamakan suami karena itu kewajiban seorang istri

Walau aku harus "jatuh" pada setiap rindu yang selalu datang

Love you ma, sayangku, cintaku yang tak pernah habis mengisi jiwa ini


Senin, 13 April 2015

Tetanggaku Teman Bersama Ke Surga, Insya Allah....

Hampir satu tahun lebih majelis ilmu belajar tahsin ini terselenggara di komplek perumahan. Rasanya senang, terharu campur bahagia :). Teringat saat awal memulainya rasanya berat, susah dan malas. Sekarang yang terasa, rugi kalau ga datang dan semakin cinta dengan Al-Quran. Memang ada penurunan dari jumlah peserta tapi tidak banyak hanya beberapa orang saja.

Apa yang membuat saya terharu? bukan karena saya, tapi karena melihat perjuangan teman-teman yang hadir walau pekerjaan rumah tangga ga ada habisnya, pergi ngaji bawa anak sambil ngasih makan, nidurin, ngasih asi, nagajak main kalau lagi rewel. Dan sering suara ngaji bercampur dengan suara tangisan bayi hihi tapi para emak tetap semangat dan pantang mundur, ahh kerennn.

Alhamdulillah banyak kemajuan semenjak belajar tahsin, bagi saya pribadi udah tau panjang pendek saat ngaji, sedangkan yang lain yang dulu belum lancar baca sekarang sudah bisa dan yang udah bisa baca dengan tajwid jadi tambah sempurna. Yang penting tak ada kata terlambat untuk mencari ilmu walaupun pelajaran kita sama anak SD sama :). 

Impian saya majelis ilmu ini tetap berlanjut, saling mengingatkan agar membaca Al-Qurannya tetap istiqomah, sama-sama mengamalkan isi Al-Quran dan tetap berjuang menghapalkan Al-Quran walaupun menghafal ayat-ayat pendek aja harus diulang-ulang sampai-sampai pas di tanya gurunya udah hapal belum? eh langsung kompak bilang beluuummmm :))

Tetangga adalah saudara terdekat, dan saya mencintai saudara terdekat saya ini karena Allah, berharap kelak di hari akhir nanti kami tetap menjadi tetangga satu komplek di tempat yang paling terindah yaitu surgaNya Allah, Aamiin...