Kamis, 07 Januari 2016

Hukum dan Adab di Social Media by Ustad Nudzul Dzikri

Rasanya tema ini guee bangett :), ya maklum secara gadget udah jadi pegangan sehari-hari, mulai dari pagi sampai malam. Kadang suka ngerasa sih, kayaknya udah kecanduan dengan gadget deh, sampai sampai klo paket data habis kok rasanya klimpungan ingin segera beli pulsa lagi. 
Bener sih gadget tidak selalu membawa keburukan, karena urusan kerjaan saya juga banyak berkomunikasi dengan gadget ini, tapi apa iya sih harus selalu, dan berapa lama pantasnya kita menggunakan gadget. Nahh makanya pas tau ada kajian ini di Mesjid Nurul Iman Blok M apalagi yang ngisi ustadnya udah familiar suaranya hihi (maklum sering dengar di you tube) langsung niat mau ikut kajian biar dapat pencerahan. Biar ga lupa dan bisa di baca ulang catatan nya saya simpan di blog ini, semoga bermanfaat juga buat yang lain. Selamat membaca dan mengamalkannya (yang kata terakhir terutama buat yang nulis pakai tanda seru :) )

Bismillahirrahmanirrahim

Fenomena sosial media seharusnya membuat seorang muslim makin taat, makin beriman dan makin percaya dengan ajaran islam.
Kenapa? karena Rasulullah mengatakan tanda hari kiamat semakin dekat adalah akan tersebarnya pena-pena atau tulisan-tulisan secara masif dan tanpa batas tampil menguasai dunia. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena sosial media.
Sosial media adalah media yang bisa membawa kita ke surga atau neraka, oleh karena itu sebelum menggunakan gadget perhatikan adab dan tuntunanya :

1. Islam menuntut kita untuk membagi waktu dengan propotional, sebagaimana hadis Rasulullah : "Sesungguhnya Rabbmu mempunyai hak untuk di tunaikan begitu juga dengan diri kita dan keluarga kita,maka berikanlah masing-masing haknya".
Hadis tersebut disampaikan Rasulullah sebagai kritik terhadap Abu Darda yang menggunakan teramat banyak waktunya untuk beribadah tanpa memperhatikan dirinya dan keluarganya.

Pembagian waktu tersebut penting karena salah satu tanda baiknya agama seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak baik bagi dunia dan akhiratnya.
Hasan Al Basri pernah berkata : "Salah satu tanda Allah berpaling dari kita dan menelantarkan kita adalah Allah membiarkan kita asyik dan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

2. Sebelum memberi komentar atau menshare sesuatu, camkanlah bahwa semua itu akan di hisab oleh Allah, perhurufnya dan juga akan di catat oleh malaikat Raqib dan Atid. Jangan komentar apabila itu tidak bermanfaat bagi kita lebih baik diam.

3. Niatkan karena Allah, untuk silaturahmi, menjaga ukhuwah, dakwah misalnya. Hadirkan niat karena niat itu penting.

4. Kaidah berkomentar berdasarkan fiqih, ada 3 syarat :
   - Niat yang ikhlas, harus karena Allah
   - Yang disampaikan benar dari segi isi dan cara penyampaiannya

QS Alhujarat ayat 6 : Wahai orang-orang yang beriman ! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Makna fasik dalam surat Alhujarat : 6 tersebut adalah, pemberi beritanya seseorang yang melakukan dosa-dosa besar dan bisa jadi disampaikan oleh orang-orang sholeh. maka kroscek berita itu penting.

Cara penyampaian yang benar, Al Isra ayat 53 "Dan katakanlah kepada hamba-hamba Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."

- Efeknya positif dan bisa menekan kemudharatan pada saat itu, memberikan tanggapan yang memberikan hal positif dan manfaat. Kalau efek berkomentar akan negatif lebih baik diam.

5. Harus di bedakan mana ranah publik dan ranah privat, mana yang bisa dan tidak bisa di share.
Apabila ada seseorang yang mengajak berbicara personal yang tidak mau di dengar oleh orang lain maka itu tandanya rahasia, karena terkadang orang tidak secara langsung mengatakan hal itu rahasia tapi dengan isyarat atau indikasi yang minta untuk di rahasiakan, kalau di sosmed yang disampaikan rahasia hendaknya secara japri jangan disebarkan. haram hukumnya kalau disebarkan.

6. Filter informasi yang kita dengar. Tidak semua yang kita dengar bisa disampaikan, Rasulullah berkata : "Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengar"

7. Hati-hati dengan ghibah di sosmed, bersihkan setiap kata dari ghibah. Ghibah di sosmed lebih bahaya daripada dunia nyata karena bisa langsung disebarkan.

Surat Al-Hujarat ayat 12 : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.

Jangan pernah bicarakan orang di sosmed, ibadah kita akan hancur dan kita menjadi muflish. Muflish yaitu orang-orang yang membawa pahala sholat, zakat dll tapi dia mencela, membicarakan orang maka pahalanya diambil oleh orang yang di bicarakan. Jika pahalanya habis maka dosa orang itu akan beralih kepadanya.

8. Waspada dengan fitnah (berita bohong), jangan mengurus masalah fitnah, orang yang bahagia orang yang menjauhi dan menghindari fitnah.

QS Almaidah : 41 ; Wahai Rasul (Muhammad) Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba lomba dalam kekafirannya, yaitu orang orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, "Kami telah beriman, "padahal hati mereka belum beriman, dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, "Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah,dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah. "Barang siapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikitpun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk mensucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

Almaidah : 42 ; Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpaling dari mereka maka mereka tidak tidak akan membahayaknmu sedikitpun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

9. Hati-hati memberikan komentar di sosmed, walaupun orang itu bersalah
Rasulullah berkata : "Janganlah anda mencela orang karena dosa-dosanya karena bisa jadi Allah akan mengampuni orang tersebut dan menjerumuskan anda pada dosa tersebut"

Kalau anda mau memberi komentar atau nasehat lakukan dengan japri. Kalau di komentar orang secara negatif jangan di komentar lagi.

Rasulullah berkata : "Jika ada seseorang yang mencela anda karena aib-aib anda, jangan di balas walau anda tau aib-aibnya, karena cukuplah hal tersebut akan Allah balas dengan bencana kepada orang tersebut.

10. Masalah-masalah besar kembalikan kepada ulama dan ulil amri dan para pakar.

11. Jadikan sosmed sebagai media dakwah yang ampuh, dengan syarat :
- Selektif dalam memposting artikel dan selektif juga dengan penulisnya. ilmu agamamu adalah darah dagingmu, ambil dari yang istiqomah bukan yang menyimpang.
- Apabila dapat artikel di baca dulu sebelum di share
- Ilmu sebelum kita dakwahkan amalkan terlebih dahulu
- Tidak semua artikel bagus bisa kita share perhatikan karakter orangnya
-Hati-hati dengan riya dan saum'ah yang terselubung, terutama dari sisi selfie dan narsis karena bisa berpotensi riya. Islam tidak mengajarkan kita untuk terpukau dengan diri sendiri.

12. Pikirkan terlebih dahulu untuk memposting aktivitas-aktivitas atau kenikmatan kita.
Rasulullah berkata : "Minta pertolongan Allah untuk urusan-urusan kita dengan menyembunyikannya, karena ada penghasad di setiap urusan kita"

13. Hati-hati dengan fitnah lawan jenis, jangan berdua-duaan dengan lawan jenis walaupun tujuannya untuk beribadah apalagi di sosmed. Kalau harus berkhalwat dengan lawan jenis harus terbuka dan dilihat orang banyak.

Selasa, 22 Desember 2015

Ayat Ayat Cinta 2 by Habiburrahman El Shirazy

Dulu saat ayat-ayat cinta 1 (AAC) di mulai, saya begitu setia menunggu tukang koran di pagi hari buat membaca ceritanya yang dimuat secara bersambung di koran Republika sampai beratus ratus seri. Kemudian setelah selesai ceritanya dan dibuat dalam bentuk buku saya pun membeli dalam jumlah banyak untuk saya bagi-bagikan, itu semua karena saya banyak mendapat ilmu dan manfaat dari novel tersebut. Saya hanya ingin berbagi terutama waktu itu buat ponakan dan teman-teman karena banyak pembahasan bagaimana adab dan hukum bergaul antara seorang laki-laki dan perempuan.

Ya itu memang kenangan 10 tahun yang lalu. Dan sekarang di tahun ini saya masih menjadi pembaca setia yang setiap hari menunggu ceritanya yang dimuat secara bersambung lagi walau medianya sudah berubah kalau dulu berwujud koran cetak sekarang saya membacanya lewat koran online. Ya itulah zaman yang selalu akan berubah yang tidak berubah disini, kesetian saya dalam membaca karya-karya kang Abik hahaha ups :)

Kang Abik menamakan karyanya ini sebagai novel pembangun jiwa, bagi saya tidak hanya jiwa tapi juga rasa. Secara pemikiran ilmu saya bertambah, jiwa saya semakin bersemangat untuk mengenal agama Islam dengan lebih baik lagi dan secara rasa, saya belajar bagaimana perasaan tidak bisa dijadikan nomor satu ketika berhadapan dengan ilmu syariat, harus tetap apapun yang akan kita lakukan hukum Allah tetap menjadi pegangan yang pertama.

Jika dulu AAC 1 membuat saya pengen banget ke Mesir terutama Kairo sedangkan untuk AAC 2 ini settingnya tidak terlalu detail disajikan sehingga imajinasi berkunjung lewat kata kurang terasa. Tapi soal isi cerita kualitasnya sama dengan yang pertama.

AAC 2 banyak bercerita bagaimana adab seorang muslim bergaul dengan non muslim, bagaimana Islam bersifat Rahmatan Lil Alamin dan juga tentang perbedaan agama. Bagi kita yang tinggal di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama muslim, gesekan antara agama tidak begitu banyak terjadi tetapi di benua negara lain hal tersebut bisa jadi masalah yang sangat besar.

Fachri seorang dosen yang kaya raya ia tidak hanya baik hati kepada keluarga, teman tetapi juga kepada  tetangganya yang non muslim.  Ini membuat ia menjadi gambaran ideal bagaimana sejatinya seorang muslim. Ketika tetangganya meneror nya dengan mengatakan ia seorang teroris dan penjahat, Fachri membalasnya dengan berlebih lebih kebaikan. Hingga membiayainya tetangganya untuk mencapai impiannya secara gratis. Jika ini tersosialisasikan dan dilaksanakan dengan nyata oleh semua muslim, rasanya phobia anti muslim tidak akan ada.

Terus terang bagi saya perjalanan mencari Aisyah yang paling menarik dan menegangkan :). Penulis dari awal sudah membuat pembacanya penasaran walaupun dari awal juga sudah memberikan tanda-tanda dimana Aisyah lewat Sabina. Ini hebatnya trik penulis bagaimana menggiring pembaca tetap penasaran hingga akhir cerita, bayangkan novel ini 690 halaman lho, kalo ga dibikin penasaran bakalan macet bacanya di tengah jalan hihi .

Akhir cerita yang tak pernah terpikirkan sama sekali bagi saya ketika Aisyah bercerita bagaimana ia hilang di Palestina dan wajahnya yang rusak. Dugaan imajinasi saya ketika dari awal membaca novel ini tentu Aisyah hilang di Palestina karena di bunuh oleh zionis dan disiksa sebelumnya. Tapi ketika membaca ceritanya bahwa Aisyah sengaja merusak mukanya sampai hancur ketika tentara Palestina hendak bertemu denganya yang sudah di duga akan mengambil kehormatannya. Ia memilih menghancurkan mukanya terlebih dahulu agar tentara zionis itu tidak "mau" lagi padanya. ia berharap dapat menjaga kehormatannya karena baginya kehormatan dan kesuciannya hanya untuk suaminya orang yang berhak memiliknya. Masya Allah saya bergetar dan menetaskan air mata ketika membaca kalimat tersebut. 

Akhirnya saya sadar keimanan dan pemahaman jihad saya baru seujung kuku hingga saya hanya menduga pendek, tetapi saya percaya memang begitu adanya para pejuang muslimah di Palestina tersebut mereka berani dan mau berjuang melakukan apa saja demi menjaga kehormatan diri dan agama mereka. 

Sebagai penutup saya hanya bisa mendoakan Barakallah buat Kang Abik atas karya-karyanya, semoga karya ini bisa menjadi perantara kebaikan yang mengalir terus menerus sampai akhir zaman. 

Bagi yang belum membaca buku ini, recomended buat di baca, happy reading :)


Rabu, 11 November 2015

#MenolakRiba

Pernah ga baca buku yang setelah kita baca isinya sangat jleb (istilah anak muda sekarang :) ) Jleb maksudnya isi buku tersebut mengena sekali pada kita seperti mencubit kita dengan keras, karena yang dituliskan buku tersebut isinya guee banget  :). Saya mau cerita sedikit yaaa, bismillah bukan niat sombong atau pamer hanya ingin berbagi rasa, kisah dan air mata :)

Saya beberapa kali dengar dari teman-teman pengajian kalau ada ustad yang namanya Ustad Erwandi bahasan pengajiannya tentang Riba dalam bermualah yang banyak membuat orang tersentil hingga banyak yang keluar dari pekerjaan mereka di bank konvensional, memutuskan perjanjian kredit mereka di bank konvensional dan masih banyak cerita lagi yang membuat saya terhenyak.

Dalam hati saya udah takut duluan, wah gawat nih kalau saya dengar kajian ustad ini, kita masih punya kredit di bank konvensional dan beberapa transaksi riba. Astagfirullah belum apa-apa nafsu dan setan udah mulai bermain di hati dan kepala saya :(, tetapi saya tetap penasaran dengan isi kajian ustad Erwandi. Mulai deh saya search di you tube ceramahnya, saya dengar, walaupun awal-awalnya rasanya pilu tapi tetap saya dengarkan dan hati saya berkata ini benar apa yang disampaikan.

Akhirnya rasa penasaran saya tidak terbendung lagi, Alhamdulillah ada kajian langsung dari Ustad Erwandi yang tidak begitu jauh dari rumah dan saya datang, qadarullah acara kajian hanya berlangsung sebentar karena ustad sakit, saat itu saya sudah membaca buku beliau yang saya pinjam dari teman yang judulnya "Harta Haram Muamalat Kontemporer" yang bikin saya ga sanggup baca buku tersebut berlama-lama, satu halaman saja saya sudah banyak beristigfar dan banjir air mata karena banyak hal yang di larang secara syariat dalam buku tersebut saya melakukannya, dan penjelasanya sangat gamblang aturan tersebut ada di Al-Quran dan Hadist, Ya Allah ampuni hamba.

Setelah saya pulang kajian saya beli buku HHMK (Harta Haram Muamalat Kontemporer) tersebut, saya baca lagi perlahan-lahan tiap halaman, saya resapi, saya pelajari dengan seksama. Setelah saya renungkan saya ingin melakukan apa yang saya baca tersebut "saya dengar saya taat".
Bismillah walaupun masih banyak nafsu saya di hati berkata apa bisa saya melakukan ini semua tapi bismillah saya lakukan saja apa yang bisa lakukan biar Allah saja yang menyempurnakannya.

Hal yang paling dekat dengan kehidupan saya yang saya bisa lakukan adalah menghentikan pekerjaan dalam membuat akad-akad kredit dari bank Konvensional dan akad-akad yang mengandung Riba. Saat saya mengatakan kepada asisten saya di kantor bahwa saya tidak lagi menerima akad kredit konvensional sedangkan pada saat itu sedang ada banyak tawaran pekerjaan, saya tutup mata, bismillah mantapkan hati ini adalah jihad saya untuk menyempurnakan amal ibadah saya. Soal rezeki sudah ada ketetapan dari Allah. Saya selesaikan pekerjaan yang sudah saya terima sebelum saya niat hijrah dengan niat ini yang terakhir karena saya tidak ingin ingkar janji dan menyusahkan klien saya.

Alhamdulillah ada ketenangan setelah melakukan hal tersebut, dan masih menjadi pe er saya harus terus banyak belajar bagaimana muamalat yang sesuai syariah tersebut, karena yang saya tau baru hanya secuil saya berharap jika saya sudah banyak tau ilmunya hal tersebut bisa saya sharing dengan teman-teman seprofesi niatnya hanya berbagi bukan menyuruh mereka juga harus stop baagaimanapun hidayah datangnya dari Allah.

Saya senantiasa meminta pertolongan Allah agar dikuatkan dan istiqomah dalam melakukan hal ini karena tidak semua bisa langsung saya lakukan, kredit yang telah saya ambil dan yang lainnya yang saya belum sanggup melunasinya saat ini, benar-benar saya meminta pertolongan Allah untuk menyelesaikannya, siapalah saya kalau bukan karena Allah mana sanggup saya melakukan hal tersebut, ilmu tersebut juga dari Allah, saya pasrahkan sambil berdoa dan ikhtiar hanya kepada Allah.

"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melaikan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena meraka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah dia peroleh dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 275)

"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh wajah Allah, maka itulah orang-orang yang melipatkandakan (pahalanya)." (Ar-Rum : 39)


"Karena kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah di halalkan, dan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah, dan karena mereka mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir diantara mereka azab yang pedih."
(An-Nisa : 160-161)

"Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir".
(Ali-Imran : 130-131)

"Riba itu mempunyai 73 macam, sementara dosa Riba yang paling ringan seperti menzinahi ibu kandungnya sendiri" 
(HR Ibnu Majah)

Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberikannya, pencatatnya dan saksi-saksinya" Kemudian beliau berkata, "mereka semua sama" 
(HR Muslim)