Senin, 19 Juli 2021

Menulis

Menulis dari hati akan sampai ke hati, itu kata A Fuady, penulis terkenal dengan karyanya Negeri 5 Menara.


Semakin dekat seseorang dengan sang penciptanya maka karyanya akan semakin dalam dan berisi, itu kata Helvy Tiana Rosa, penulis terkenal dengan karyanya yang banyak.


Sampaikan walau satu ayat, menulis sebagai dakwah yang tujuannya untuk meraih Ridho Allah, itu kata ustadzah Puspita dalam kelas jurnalistik dakwah.


Menulis itu untuk menshare sesuatu kejadian yang kita alami dan ada hikmah di dalamnya itu kata Vanshopi mengenai bukunya Rumah Tepi Kali. 

Setiap penulis akan dihisab, jadi tulislah sesuatu yang ketika Allah tanya, mengapa kamu menulis itu, kita punya jawabannya, itu kata penulis Rindu yang terkenal dengan karyanya Perempuan Pencari Tuhan.

Menulis itu gampang, menulis bagus itu yang susah, itu kata Dee, Dewi Lestari yang terkenal dengan karya fenomenalnya Supernova.

Jika menulis itu hobi, ia akan mudah saat kita senang hati. Jika menulis itu misi, kita akan bersedia berdarah-darah menempuh jalannya, ujar ustad Salimafillah.

Mestinya pelajaran pertama pelatihan menulis adalah ikhlas dan kuatnya ketaatan kepada Allah, agar Allah menciptakan barokah. Ikhlas berarti menulis semata-mata karena meraih ridha Allah meski berat. Bukan menulis tanpa beban agar dapat energi ikhlas. Maka barang siapa yang ingin menulis bagus dengan cara ikhlas maka mintalah fatwa pada hatimu, ujar ustad Faudzil Adhim.

Minggu, 18 Juli 2021

Pulang

Sabtu lalu saya kehilangan seorang teman dan rekan yang baik
Begitu cepat berita itu sampai hanya beberapa hari setelah ia kena virus
Walaupun telah lama tidak berjumpa 
Tapi kebaikannya masih terasa di hati

Kini tiga hari setelah kepergiannya
Rekan sejawat telah bertanya tanya, siapa pengganti sang ketua, karena banyak yang akan diurus

Ternyata urusan dunia tidak bisa menunggu lama, walaupun air mata belum kering 
Urusan pekerjaan tetap menyeruak walau beberapa rekan telah pergi mendahului

Ya,  karena hidup harus tetap berjalan
Yang hidup masih harus tetap menjalankan kewajibannya 
Walaupun bayang2 kematian mengintai setiap saat






Senin, 12 Juli 2021

'Sekejap Mata'


Salah satu doa fav saya disaat sedih, nyesek, dan apapun itu yang membuat saya sangat memohon bantuan Allah.

Kata 'sekejap mata' itu bagi saya sangat spesial hhmm sungguh romantis dan sweet banget tentang bagaimana seorang hamba memohon kepada Rabb Nya agar dijaga segala urusannya dan jangan dilepaskan walaupun hanya sekejap mata.

Selama ini saya sering menulis kalimat manis, candaan, rayuan kepada suami tapi ga pernah terpikir sedikitpun ada kalimat "jangan tinggalkan saya walaupun hanya sekejap mata".

Udah setahun ini saya membersamai mama dalam pengobatan, bolak balik bermacam2 spesialis dokter untuk memastikan diagnosa yang tepat dan untuk mendapat penjelasan yang cukup. 

Setelah 4 bulan intensif periksa lab, bermacam2 radiologi, ketemu dokter bedah, akhirnya kita ambil keputusan untuk tindakan coiking aneurisma buat mama. 

Usia mama yang hampir menjelang 80, menjadi keputusan berat kita untuk mengambil keputusan ini. Tapi melihat mama seharian menjerit kesakitan, kitapun ga tega, akhirnya bismillah kita ambik keputusan tindakan. 

Disinilah permintaan  'sekejap mata' itu paling sering saya langitkan. 
Saya ga sanggup mengandalkan kekuatan saya untuk mengurus mama termasuk menyerahkan sepenuhnya tindakan ini kepada dokter. Saya mau Allah tetap campur tangan dalam segala urusan ini, apapun itu walaupun hanya sekejap mata.