Senin, 25 Oktober 2021

Yogyakarta Bercerita, ke 6

Diantara berjuta kenangan indah tentang Yogya. Terselip satu cerita sedih.

Beberapa tahun terakhir ini aku kehilangan dua teman cowok sewaktu di Yogya. Yang satu karena penyakit ca dan yang satu pergi mendadak karena serangan jantung. 

A adalah teman dari awal di Yogya karena kami berasal dari kota yang sama. Bertahun tahun kami saling cerita, jalan bareng dan saling menasihati. Sampai akhir kuliah kami berpisah karena lulus. Sewaktu menikah aku  mengundang teman2 lamaku, semuanya hadir cuman dia yang tidak ada kabar. 

Akhirnya aku tau alasan sebenarnya. Aku hanya bisa kaget dan ga nyangka, serapi itu ia menyimpan perasaannya.

Qadarullah sampai akhir hayatnya aku ga bisa berjumpa dengannya. Ada niat pengen ngebezuk tapi ternyata tidak kesampaian. 

Satu lagi temanku F, dia adik kelasku, kami akrab karena satu organisasi. Aku pernah dekat dengannya tapi hanya sebentar ada hal prinsip yang kami berbeda.

Yang bikin aku sedih aku belum sempat minta maaf,  banyak kesalahan yang entah sengaja atau tidak yang telah aku lakukan.  

Aku berdoa, semoga saja tidak ada lara di hati mereka yang aku ciptakan dan tidak ada luka yang aku tinggalkan.

Selasa, 19 Oktober 2021

Yogyakarta Bercerita, ke 5

Efek pandemi terhadap dunia usaha pasti berlaku buat kelas pengusaha manapun, perusahaan merk besar sampai kaki lima. Limbung karena kehilangan pemasukan. Yang paling berat adalah saat harus merumahkan karyawan karena tidak adanya dana buat membayar gaji pegawai. Jika ada aset pun untuk menjualnya juga susah karena saat ini semua butuh uang. 

Salah satu saudara saya yang berjualan di kali lima malioboro semenjak covid dan ditutup nya malioboro, ia mengambil kursus kue, kue cantik dengan motif batik. Ia hanya salah satu contoh dari ribuan pengusaha yang berusaha mencari jalan lain usaha apa yang bisa dilakukan untuk dapat pemasukan.

Ini yang namanya the Power of kepepet.  Walaupun hasilnya belum tentu sesuai dengan harapan. Tapi setidaknya ada usaha untuk bertahan, usaha untuk tidak menyerah.

Semoga untuk kita yang tetap berusaha bertahan, berusaha untuk tetap menafkahi keluarga, Allah mudahan jalannya dan berkah hasilnya. Aamiin...

#ybc2021

Sabtu, 09 Oktober 2021

Yogyakarta Bercerita, Ke 4

Aku pertama kali bertemu dengannya disaat acara organisasi kampung.
Pertemuannya biasa saja, daerah tempatnya menjadi tuan rumah acara sedangkan aku menjadi peserta yang datang berkunjung.
Saat itu ia menjadi ketua panitia, selayaknya ketua, pasti super sibuk.

Berapa tahun sesudahnya giliran tempatku yang menjadi tuan rumah acara, saat menjadi peserta kerap dia menggoda kami panitia yang lagi sibuk. 
Saat itu melalui perantara ia menitipkan pesan katanya minta kenalan. Tentu saja tidak kutanggapi karena lagi pusing dengan pengaturan acara. Sampai akhir acara dia berhasil mengajak ku ngobrol lebih lama. Saat itu ya biasa aja sebagai tuan rumah yang baik aku melayani peserta dengan ramah.
Setelah acara selesai dia intens menghubungiku, hati ini masih biasa semua kuanggap angin lalu saja karena pada saat itu juga ada beberapa orang yang aedang mendekatiku. Pikiranku lagi fokus pada penyelesaian kuliah. Malah keluarga  menjodohkanku dengan kerabat. Jawabanku masih tidak karena saat itu aku hanya memikirkan bagaimana bisa lulus dengan cepat kemudian melanjutkan kuliah lagi. Hubungan khusus dan pernikahan belum menjadi prioritas saat itu.

Saat aku berkunjung ke kota B, dia yang tau aku mau datang karena rutin tlp tiap minggu sibuk menunggu dan bertanya, seperti tidak mau melepaskan momen, aku harus ketemu dengannya. 
Akhirnya saat hari H, dia membatalkan pertemuan, aku tanya kenapa? Karena dia sangat antusias mau ketemu hampir tiap hari bertanya.  Sedangkan saat itu aku hanya menanggapi biasa aja.

Jawabannya sungguh membuat hatiku berbalik dan membuat keputusan besar. 
"Maaf ya aku ga bisa datang karena mama sakit"
Sakit apa?
"Sakit flu dan maag"
Emang di rumah ga ada orang yang lain?
"Ada bapak dan kk yang lain"
Trus mereka ga bisa dimintai tolong?
"Tentu bisa cuman aku ga mau klo mama butuh apa2 dalam keadaan sakit, aku ga ada di rumah"

Ya Rabb aku pikir sakit apa ternyata flu, seperhatian dan sesayang itu dia dengan mamanya. Mesti ini anak laki2 yang baik.
Langsung aja hatiku berbalik dari yang biasa aja dan ga menanggapi perhatian berubah menjadi suka.

Ya udah setelah itu aku menjadi pemerhati sosok nya, segalanya aku perhatikan dan mencari informasi selengkapnya 

Itulah hati, mudah berbolak balik. Makanya Allah mengajarkan doa agar hati kita tetap dalam keimanan. Kebayang aja khan berbulan-bulan aku cuek aja kemudian berubah hanya dalam waktu hitungan menit dengan satu kalimat, masya Allah.

#ybc2104