Senin, 02 Januari 2023

Ketika Mama Minta Maaf 😥


Di akhir bulan Desember kesehatan mama lagi drop yang biasanya bisa jalan sendiri untuk ke kamar mandi sekarang jadi ga bisa. Kakinya susah di gerakkan. Badan juga lemes untuk duduk aja mama ga kuat.

Di rumah aku lagi berdua sama mama, mbak yang bantuin buat bantu mama ke kamar mandi belum datang, biasanya sore hari sekalian mandiin mama.
Habis dzuhur mama minta diantar ke kamar mandi katanya mau pup ga nyaman di pampers. Aku bilang sama mama, di rumah cuman ada aku ntar takut klo kenapa2 aku ga kuat angkat mama. Mama tetap ngotot katanya bisa, akhirnya kubawa juga ke kamar mandi. Setelah selesai pada saat mau keluar kamar mandi udah sampai di depan pintu kaki mama mulai kaku di jalankan sudah susah, aku coba untuk mengangkat tapi ga bisa, mama kurus tapi karena di tahan jadinya berat. 
Aku berusaha mengangkat tapi mama tetap berpegangan di rolator sedangkan rolator jadi bergerak karena di pegang sedangkan kaki mama masih tertinggal. 

Tanganku memeluk mama dari belakang untuk memastikan mama aman tapi karena rolator bergerak terus mama jadi keseret aku ga bisa angkat mama, akhirnya aku menjatuhkan diri dengan posisi mama diatas aku, secara posisi aku menganggap kondisi ini aman buat mama, tapi pasti tetap sakit karena menahan dan panik. 

Ketika mama terduduk di lantai aku menangis, aku katakan "Khan ma udah dibilang bahaya, aku ga kuat angkat mama sendiri" aku nangis tersedu-sedu. 
Aku nangis karena merasa gagal menjaga mama, selama ini aku mengurus mama all out berusaha mungkin jangan sampai jatuh karena mama punya masalah dengan tulang, dan sudah dua kali operasi.  

Aku tlp mbak untuk segera datang, karena aku juga ga bisa angkat mama sendiri sambil menunggu mbak, aku bilang sama mama, jangan gini lagi ya. Mama bilang, maafin mama ya nak.

Aku tambah nangis mendengar mama minta maaf, aku jawab aku sayang sama mama aku takut mama kenapa-kenapa. Kata mama kita serahkan aja sama Allah, berdoa minta sama Allah supaya ga kenapa2. 

Setelah mbak datang dan mama diangkat di tidurkan di kasur, di buatkan minum dan mama tertidur karena capek. Aku di kamar menangis lagi terisak-isak. Ini entah kejadian yang udah berapa kali mama ga mau dengar apa yang aku bilang. Padahal aku menyampaikan apa yang disampaikan oleh dokter, tapi mama tetap melakukannya akibatnya efeknya fatal buat mama. 

Kejadian seperti ini membuat aku sedih. Memang mengurus lansia itu susah karena prilakunya seperti anak kecil kembali. Kadang disaat jiwaku kuat aku bisa menerima dan menganggap santai tapi disaat hati rapuh entah karena capek, kesal atau apa, aku jadi ngomel dan berakhir nangis. 

Ya Allah pantesan birulwalidaian itu jalan pintas menuju surga, terutama mengurus orang tua di usia lanjut yang mereka sudah tidak bisa apa2.

Tapi tetap sesusah apapun aku ga mau nyerah, tetap sayang dan mau urus mama dalam keadaan apapun, biidznillah. Anggaplah ini cerita yang akan aku kenang, yang aku kenang mama tetap lembut hatinya, usianya kini 80, badannya sudah tidak berdaya lagi tidak seperti dulu dan ketika meminta maaf dengan suara sendu,  "maafin mama ya nak"
Aku patah hati.

#30haribercerita

Tentang Mama dan Alquran


Sudah beberapa bulan ini mama ingatannya agak berkurang. Orientasi waktunya kacau. Magrib di kira subuh. Dzuhur di kira malam. 
Jangankan soal waktu apa yang baru dikerjakannya aja jika ditanya lagi, mama lupa.

Tapi ada yang istimewa, saat sholat berjamaah bersama suami klo ada yang  kelupaan penggalan surat terutama surat-surat yang ayatnya panjang dan yang selalu mengoreksi mama, bukan aku, karena aku ga hapal (malunyaa).

Masya Allah itulah the power Alquran, mama bisa lupa banyak hal tapi tidak dengan hapalan alqurannya, Allah yang menjaga ayatnya. Biidznillah. 

#30haribercerita

Minggu, 01 Januari 2023

Review 2022

Menjelang pergantian kalender tahunan, mencoba mengingat apa yang telah terjadi selama setahun ini; 

Tentang hari-hariku:

Tentang waktu masih banyak di habiskan untuk mengurus mama, lelah tapi suka.

Tentang ilmu, setiap hari mendengar kajian dengan ustad ND dan mengikuti kelas lainnya. 
Sayang pengamalannya belum optimal ada aja yang terlupa dan luput, harus semakin banyak doa minta pertolongan Allah.

Tentang harta, tahun ini aku di khianati pegawaiku yang menyebabkan aku harus mengganti uang puluhan juta, karena aku tidak punya dana cash terpaksa aku meminjam dulu sampai jaminan nya terjual untuk mengganti uang yang kupinjam.
Hikmah dari kejadian ini, waktu awal tau sedih luar biasa kok bisa hubungan hampir 17 tahun, udah dianggap keluarga dan selama ini selalu aku tunaikan hak bahkan lebih, tapi setelah dipikir bisa jadi ini teguran Allah, ada hak Allah yang aku langgar sehingga Allah melepas penjagaannya, harus banyak  ishtigfar dan tobat.

Tentang kesehatan fisik, so far so good ga banyak keluhan, kecuali mata yang semakin bengkak karena hampir tiap hari begadang, mama mempunyai kebiasaan bangun di awal malam sebelum jam 12, akhirnya kita bergadang bersama.

Untuk kesehatan jiwa rapornya agak merah, aku belum lulus mengendalikan emosi ketika capek melanda sering mewek sendiri. Ini juga harus banyak berdoa minta pertolongan Allah agar Allah kuatkan jiwa dan fisik.

Mengenai pekerjaan, aku ambil keputusan untuk tutup buku dulu sampai keadaan memungkinkan, semakin susah untuk meninggalkan mama, mencoba untuk tetap berjalan keduanya yang ada malah di curangi karena kurang pengawasan.

Tentang rumah tangga, Alhamdulillah baik dan grafiknya bagus, lebih paham dan bisa memaknai apa arti mencintai karena Allah yang sesungguhnya.


Tahun ini juga banyak teman yang datang dan pergi dan yang tertinggal memang hanya kebaikan dan kenangan.
Sering kali aku memikirkan dunia itu cuman segini gininya, apa yang perlu aku resahkan, apa yang perlu aku ributkan. Fokus aja untuk persiapan yang pasti 
Tapi tetap syetan berusaha aja menggoda manusia, kadang muncul rasa ga bersyukur, merasa insecure, merasa diri stuck di tempat sedangkan orang lain berkembang dengan banyak hal. 
Alhamdulillah ada penjaga iman yang sering mengingatkan aku, ada ustad yang setiap hari kudengar tausiahnya membuat hidup ini on the track, biidznillah.

Awal tahun aku juga kena covid karena variannya lebih moderat tingkat stressnya ga terlalu tinggi tapi tetap aja badan merasa ga enak, sesak, dada terasa sakit, badan lemah. Tapi ada yang bikin haru dan senang, di komplek saling bantu membantu ketika pandemi, saling mengirimkan makanan, iuran untuk beli obat dan test. Semua turun tangan, terasa nikmatnya bertetangga.
Sampai ada jadwal setiap hari pagi dan malam siapa yang mengantar makanan, belum termasuk yang lainnya. Semuanya saling menjaga dan satu rasa, rasa peduli karena bagaimana juga jika ada apa-apa tetap tetangga yang bisa bergerak lebih dulu apalagi saat covid terjadi pembatasan tamu.

Kesimpulannya satu tahun ini klo ditulis lebih terperinci banyak nikmat yang harus di syukuri, toh aku masih sehat, bisa ngurus mama, sedangkan kurang ini dan itu hanyalah persepsi aku dalam ukuran dunia.

Siap mengganti kalender 2023?

Insya Allah siap, kalendernya juga udah ada😊
Yang penting selama Allah jaga dan tolong dalam mengisi hari, ga masalah apapun yang terjadi insya Allah siap dilakoni. 

Oh iya ada satu hal yang dari dulu aku rencanakan baru terwujud tahun ini yaitu belajar bahasa Arab, ternyata belajar bahasa Arab membuatku sering berurai air mata ketika belajar, sedih kenapa ga ngerti-ngerti, sedih karena ustadzah jadi ngomel soalnya aku berulang kali dibilangin ga masuk-masuk ke kepala. Klo nurutin nafsu pengen udahan aja toh ini sifatnya sukarela tapi hatiku ingin tetap bertahan walaupun sulit. Semoga bisa tetap Istiqomah, ga apa apa sekarang menangis besok-besok tersenyum, mana tau Alllah takdirkan aku tinggal di Madinah untuk beberapa bulan, Aamiin ya Allah, its my dream.

Untuk 2023 aku berdoa semoga dalam setiap tarikan nafas Allah tolong dan Allah jaga dalam menjalani hidup ini.