Rabu, 01 Februari 2012

Kongres

Sebuah acara yang menghabiskan dana miliaran rupiah
Dengan persiapan yang sangat matang
Dihadiri oleh ribuan peserta
Untuk memilih siapa yang akan menjadi ketua umum dalam organisasi profesi tersebut

Berakhir dengan gagal untuk memilih
Ditunda menjadi 6 bulan lagi

Jabatan itu amanah yang harus dipertanggungjawabkan
Tidak hanya di dunia tapi di akhirat kelak
Betapa berat menerima sebuah amanah

Aku berandai-andai
Adakah pemilihan untuk jadi pemimpin dalam tingkat manapun
Orang saling mempersilahkan untuk menjadi ketua
Setiap orang sadar akan kemampuannya dan bermusyawarah siapa yang lebih pantas untuk jadi pemimpin

Tidak ada kampanye
Tidak ada permainan
Segalanya berjalan lancar, aman, tertib dan bahagia
Mungkinkah suatu hari nanti????

* Tulisan ini dibuat setelah menghadiri kongres INI ke XXI di Jogja

Senin, 23 Januari 2012

Suatu Senja

Aku, laptop dan kata
Akan menjadi apa?

Kamu, saya dan cinta
Seperti apa?

Kata itu menjelma menjadi cinta
dan kamu menjadi bagian cerita dalam kehidupan saya

Kamis, 12 Januari 2012

Pentingnya Mengikat Makna

 Hari ini ada peristiwa yang membuat saya menyesal dan malu yang berkaitan dengan buku. Kenapa juga saya tidak membuat catatan buku yang telah saya baca dari dulu, saya baru sering mencatat beberapa bulan ini terutama setelah mempunyai blog :)). Jadi begini ceritanya, di daftar teman akun facebook saya, ada yang status tulisannya sering saya ikuti dan baca trus di catat deh kalau ada yang bagus, namanya @Uung Gantira, dia sering berbicara masalah agama, membahas buku, opininya atau masalah kehidupan sehari-hari. Saya suka mengikuti catatan buku yang telah dia baca. Nah akhir-akhir ini statusnya sering membahas dan membuat catatan buku dari Ibnu Qayyim yang dibelinya beberapa bulan yang lalu (2011), judulnya Al-Fawa'id (Menuju Pribadi Takwa), dia menuliskan point-point dari buku tersebut yang isinya bagus menurut saya biar ga lupa saya pun mencatatnya. 
Hari ini karena saya sedang tidak ke kantor jadi punya banyak waktu untuk browsing internet dan membaca tulisan-tulisannya. Entah kenapa sewaktu saya mencatat apa yang dia tulis mengenai isi buku itu, saya seperti pernah membaca dan sangat dekat dengan isi buku tersebut, apakah saya mempunyai buku tersebut ya, tapi rasanya tidak. Tapi atas nama penasaran saya pun berjalan menuju lemari buku yang ada di ruang tamu, sambil meliat di deretan buku-buku agama, ternyata jreng jreng saya menemukan dan membaca judul buku yang sama ada dilemari buku saya. Ya Allah ternyata saya sudah punya bukunya kenapa sampai ga ingat sama sekali? Sewaktu saya membuka buku tersebut, di halaman pertama ada tulisan nama saya dan tanggal saya  membeli buku tersebut, buku tersebut saya beli di bulan Juni 2001. Saya langsung sedih, kaget dan menyesal, ternyata buku yang direkomendasi berulang kali oleh Uung tersebut dan sering saya catat telah saya beli lama, apakah ini pertanda saya hanya memenuhi lemari ini dengan berbagai macam buku tanpa saya membacanya?
Akhirnya saya merenung dan berpikir kalau soal membaca, setiap buku yang saya beli pasti saya baca karena atas dasar pertimbangan ekonomis rugi donk udah keluar uang buat beli buku mahal-mahal tapi ga dibaca he he. Trus kenapa sampai saya sama sekali ga ingat ya? padahal buku ini saya beli waktu saya kuliah di Jogja yang pasti buku tersebut saya baca karena waktu untuk membaca buku tersedia banyak karena memang itulah tugas saya saat itu, kuliah alias belajar. Akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan saya jarang mengikat makna (istilah pak Hernowo) atau menulis dari apa yang saya baca, kalau saya menulis mungkin ingatan akan sebuah buku atau judul lebih lama dan saya bisa membuka dan membaca ulang catatan tersebut. Ternyata mengikat makna seperti yang dianjurkan pak Hernowo itu benar adanya. Hari ini saya meniatkan dan berjanji akan lebih sering menulis buku-buku apa yang telah saya baca walaupun hanya sebaris kalimat. Doakan semoga saya tidak melupakan janji saya ya he he eh bagaimana dengan kamu apakah suka mencatat atau tidak? *cari teman ceritanya nih* xixixi.