Rabu, 27 Desember 2017

Saya seorang pejuang atas kehidupan saya sendiri :)

Setiap orang berjuang dengan ujiannya masing-masing. Kalimat ini benar-benar terbukti , kita sepintas mata atau hanya sekedar kenal sering mengatakan, si Fulan enak banget ya hidupnya, padahal kita ga tau dia menyembunyikan air mata dan lelahnya berjuang mengatasi masalah hidupnya , hanya dia menyembunyikan di depan orang dan tetap memberikan senyuman dan kebahagiaan.

Dari kemaren saya baper ketika membaca info di wag sekolah, ada teman yang kehilangan putri kecilnya di kota tempat dia sedang mengambil pendidikan lanjut, dan yang saya tau beberapa tahun yang lalu dia juga kehilangan suaminya.

Ya Allah membacanya saja saya udah nyeri sambil Istighfar, saya tau orang yang Engkau beri cobaan itu sudah terukur kekuatannya. Karena Allah tidak memberi ujian di luar kesanggupan. Saya hanya membayangkan jika itu saya, sedangkan cobaan sekarang yang Engkau berikan saja saya sering tergugu dalam doa memanggil namaMu untuk meminta kekuatan.

Rabb aku tau dunia ini hina, dunia ini sementara, dunia ini terlaknat dan dunia ini tidak tidak lebih baik dari sebuah bangkai. Tapi di balik itu semua dunia menyajikan segala hal yang tampak nyata untuk di raih dan dilewati.

Sampai sekarang aku masih tertatih tatih untuk melewati segala ujian ini, sabar seperti menjadi latihan setiap waktu dan menit, ikhlas seperti makanan yang harus selalu dikonsumsi dan Ridho Mu harus harus selalu kusebut dalam jiwa bahwa hanya itu yang menjadi satu-satunya tujuan.

Rabb... bantu aku untuk melewati setiap ujian dari Mu, tak ada kekuatan dari diriku yang bisa kuandalkan, semua itu berasal dari Mu

Untuk temanku, i'm stand beside you, dalam doa walau jauh, semoga Allah berikan kesabaran dan kekuatan yang berlimpah limpah , dan yakinlah banyak kebaikan, kemudahan dan kebahagiaan yang menyertai kesedihan ini. Percayalah itu sudah janji Allah, mau percaya siapa lagi, ya Khan :))
(Nasehat buat diri sendiri juga ini mah)

Rabu, 06 Desember 2017

Alhamdulillah 14 Tahun Yang Penuh Cinta

Tidak ada perayaan di setiap tahunnya hanya saya suka mengingat tanggalnya walaupun belum pernah berhasil sampai ke tahun 14 ini dan tetap liat catatan :)).

Saya suka buat ucapan pada setiap perayaan ulang tahun perkawinan tujuannya agar saya bisa menuliskan doa, harapan, dan muhasabah saya selama ini.

Bertambahnya umur, pengalaman hidup dan ilmu, maka saya yang sekarang pasti berbeda dengan saya yang 14 tahun yang lalu memandang hidup dan pernikahan.
Saat awal pernikahan saya begitu menggebu gebu atas sebuah target dan keinginan rasanya semua ingin di capai dengan cepat dan sempurna.

Setelah berhasil melewati rumah tangga dengan senyum, air mata, kesedihan , kebahagiaan, luka dan apapun nama semua dari rasa itu saya sekarang berdiri tegak mengatakan saya bersyukur terhadap semua yang di berikan Allah kepada saya baik itu kebahagiaan maupun kesedihan.
Tentang satu keinginan terbesar yang belum tercapai insyaa Allah saya tetap bersabar, berpanjang panjang kesabaran saya hamparkan hingga saya lupa sudah seberapa jauh saya bersabar.

Biarlah saya isi umur yang tidak tau berapa lama lagi dengan kebaikan, bakti saya tetap sepenuhnya untuk suami saya, ridho Allah menjadi alasan itu semua, semoga kami berdua di berikan kesehatan, hidayah dan iman yang tetap terpatri di dada hingga kelak surga menjadi tempat berkumpul kami yang terindah.

Senin, 27 November 2017

Gathering Hasanah Bekasi

Ini untuk pertama kalinya saya ikut gathering perumahan, dulu zaman belum punya rumah juga ga pernah ikut dan dengar penjelasan tentang perumahan, beli rumah sekarang termasuk unik setelah berbulan bulan nyari dari ujung ke ujung kota eh malah jodohnya ketemu sama marketing yang bahasa Indonesia aja sulit, saya ingat betapa saya tersenyum dengan kegigihannya menjelaskan tentang perumahan itu dengan bahasa Indonesia yang terbata bata, setiap mau ngomong satu kalimat aja lama banget karena mikir dulu, seharusnya saya ga beli ya wong marketing nya aja susah buat jelasin tapi entah kenapa saya langsung yes, dan setelah sekian lama saya baru tau marketing yang lidah bule itu anak big bos yang punya properti induk yang baru pulang dari luar negeri, Masya Allah hebat ya walaupun anak big bos, pulang dari luar negeri bukannya dapat jabatan direktur atau manajer gituh eh ini malah disuruh jadi marketing, pantesan mau ngomong satu kalimat aja sampai mau nangis dia karena susah, itulah kelemahan saya mudah kasian liat orang jadinya aja langsung beli hihihi .

Kembali soal gathering semenjak beberapa bulan ini saya jadi marketing perumahan syariah, kegiatan selain iklan perumahan syariah saya ikut gathering yang kebetulan ngantar peminat dan peminatnya saudara dekat hahaha marketing jago kandang.

Alhamdulillah liat pembicara dan panitia pada anak muda semua, antara bangga dan haru, masih muda mereka sudah hijrah, pemikiran mereka bagus, dan semangat untuk membuat peradaban Islam melalui perumahan saya apresiasi dengan empat jempol :)).

Pada saat pemaparan tentang riba dan akad bathil rasanya seperti dicubit, ingat masa lalu saat saya tidak tau tentang ilmu muamalah.

Saya berharap banyak dan berdoa semoga developer Hasanah land ini amanah terhadap janji mereka dan Allah berikan mereka kemudahan dalam melaksanakan proyeknya , dan Allah juga mudahkan masyarakat untuk membeli perumahan yang mereka tawarkan walaupun di lapangan banyak yang mundur ketika tau harga dan cicilannya. Ketika akal manusia mengatakan tidak sanggup,  Allah yang akan memberikan rezeki , karena rezeki itu di tangan Allah sedangkan hitungan rezeki memakai logika manusia yang terbatas.

Kelak beberapa tahun lagi ketika fasilitas perumahan telah di bangun dan peradaban islam dimulai saya ikut bahagia karena telah menjadi bagiàn remahan debu dari sebuah cita cita dan gagasan besar ini, biidznillah semoga Allah ridho dengan semua rencana ini. Aamiin...

Jangan ditanya berapa saya dapat fee dari pekerjaan ini, saya sampai menjawab tidak tau ketika suami menanyakan setelah beberapa bulan saya menjalani kegiatan ini, loh kok gitu? Iya niat saya bukan cari penghasilan tapi saya ingin mengedukasi orang orang untuk mengenal apa itu perumahan syariah, apa itu akad bathil, dan apa itu riba. Karena saya adalah orang yang pernah melakukan kesalahan dengan itu semua, berharap dengan langkah kecil ini bisa jadi amal kebaikan dan menghapus dosa dosa yang telah saya lakukan.

Sekali lagi saya katakan, halal akadnya, berkah produknya, dan tenang menikmatinya. Yukk beli rumah dengan cara syariah :)

Rabu, 22 November 2017

Mengambil Pemahaman Arti Sebuah Perjalan , Bagi Seorang Tere Liye

Karena Tere Liye nyuruh mikir dari tulisannya ini jadinya saya benar benar mikir :)), yuk ahh kita baca dulu, judulnya aja udah bikin senyum. 

*Harus dibaca!! Keluar pas Ujian PNS atau tes masuk Universitas

Ada bapak2, sebut saja namanya Pak Bambang. Tinggal di perbatasan Indonesia dengan negara lain. Singkat kisah, kalau malam dia ada di Indonesia, pagi2 dia jalan kaki, berjualan di negara lain, sore dia pulang, balik lagi ke Indonesia. Hebat banget Pak Bambang ini, tiap hari dia pergi ke luar negeri. Jalan kaki. Kita pernah begitu? Sepertinya tidak.

Tapi ini sih belum seberapa, sebut saja Mas Emre, namanya khas Turki, karena dia memang tinggal di Istanbul. Mas Emre ini rumahnya di Uskudar, sementara kantornya di dekat Hagia Sophia. Coba buka google maps, kalian akan tahu, Uskudar dan Hagia Sohia terpisah, satu di Benua Asia, satu lagi di benua Eropa, dipisahkan oleh selat Bosphorus. Amboi, kita bisa membayangkan, malam hari Mas Emre di benua Asia, pagi2 dia berangkat naik bus, menuju benua Eropa. Untuk kemudian sorenya, dia naik bus lagi, pulang ke Benua Asia. Wuah, tiap hari, dia bolak-balik antar Benua. Cuma naik Bus.

Ibu2 tua, usia 50-an tahun, Amena, kasusnya lain lagi. Dia adalah pengungsi dari Suriah, terdampar di Paris setahun terakhir. Jadi gelandangan di sana. Sst, dia bukan gelandangan biasa. Lihat, tiap hari dia bisa menatap menara Eiffel. Tapi namanya gelandangan, ya tetap saja gelandangan. Kadang sukarelawan di Paris berbaik hati memberikan selimut dan makanan, perutnya sering lapar, uang tak ada, rumah apalagi, meringkuk kedinginan. Cuma ya itu, meski gelandangan dia bisa selfie sama menara Eiffel tiap hari kalau mau.

Coba pahami tiga situasi ini dengan seksama. Lantas hayatilah, apa definisi perjalanan, definisi petualangan, definisi melihat dunia? Duh, kalau kita pergi ke negara2 lain hanya demi pamer selembar foto, kita harusnya malu dengan Pak Bambang, dia tiap hari keluar negeri, kagak pusing dengan pose terbaik yang harus dishare ke medsos. Apalagi harus lapor, “Eh, lagi di pesawat, nih”, jpret. “Eh, lagi di bandara, loh”, jpret. Lantas senang jika ada yang komen dan memuji foto2 kita. Duuh, kita juga lebih malu lagi sama Mas Emre. Karena dia tiap hari melanglang antar benua, Asia-Eropa, Asia-Eropa. Dan kalau pamer foto di depan menara Eiffel adalah sebuah hal hebat. Catat baik2, ibu2 tua bernama Amena, dia gelandangan di sana, tiap hari lihat Eiffel. Biasa saja.

Lantas apa poin dari sebuah petualangan? Apa definisi dari sebuah perjalanan. Silahkan kalian terjemahkan masing2, tapi sungguh beruntung, orang2 yang setelah melanglang buana, dia pulang, tidak hanya membawa foto2 selfie, tapi juga pemahaman baru, bahwa hidup ini bukan hanya sekadar etalase pameran. Tentu boleh saja posting foto2, manusiawi sekali, tapi selalu pikirkan, apakah kita akan membagikan semua hal kepada dunia? Apakah kita akan melaporkan tiap saat kita lagi apa di medsos? Lantas mulut2 monyong, tubuh2 melengkung kayang, dan pose2 lainnya. Ini pertanyaan yg seharusnya selalu datang setiap kita tergoda mau pamer sesuatu di medsos.

Demikianlah. Apakah kita mau merenungkan soal ini, atau tetap memilih pemahaman lain, tenang saja, tidak ada yang akan memaksa kita. Tulisan ini bukan UU apalagi peraturan militer. Toh, Tere Liye itu cuma penulis, dia tidak memonopoli kebenaran. Siapapun bisa memikirkannya, memilih cara hidupnya. Semoga kita bisa lebih bijak menggunakan medsos. Ini hanya dunia maya. Sehebat apapun kita di dunia maya, sebahagia apapun kita di media sosial atas sanjung, like, komen orang lain, tetap saja, yg tahu persis sebahagia apa kita di dunia nyata adalah diri kita sendiri.

Caiyooo, semoga kalian bersedia memikirkannya. :)

*Tere Liye

Tulisan ini kelihatannya bercanda bikin senyum, tapi emang benar kalau kita mau memikirkannya, sangat dalam maksudnya.
Saya salut deh sama Tere Liye ini, walaupun dalam keadaan kesel, marah tapi tulisannya tetap keren, bahasanya mengalir dan lucu tapi sangat bermakna  buktinya kita disuruh mikir dengan perumpaan yang diberikan hehehe.

Berat juga ya memberikan pemahaman yang baik itu disaat standar tersebut sudah biasa . Misalnya selfie, mungkin bagi orang itu biasa aja, lagi dimana foto, pakai baju apa foto, makan apa pun di jepret. Tere Liye ini mengingatkan kita bahwa budaya pamer itu ngga banget, tanda orang ga bahagia. Walaupun banyak yang koment "saya ga pamer kok cuman nyatat daily activity aja di sosmed" :)

Bagi saya pemahaman itu benar ga usah lapor semuanya di dunia maya toh ga penting juga orang tau, tapi buat yang sering foto  ootd baju klo dia emang jualan baju bagi saya ya sah sah saja. Saya sendiri biasanya klo lagi jalan kemana suka nulis di blog tujuannya sih untuk berbagi mana tau ada yang butuh info tentang destinasi tersebut, karena pengalaman sendiri biasanya sebelum jalan ke suatu tempat saya juga suka cari info, tempat wisata yang bagus dikunjungi, tempat makan dan tempat nginap.

Sekarang kembali ke pada individu masing-masing mau mengambil sikap yang mana, saya yakin kebiasaan ini akan ada akhirnya, pada saatnya nanti mereka akan bosan untuk selalu lapor di dunia maya, mereka butuh ketenangan, keheningan dan privacy, anggap aja saat ini sedang shock budaya, dari zaman yang dulu listrik susah eh sekarang berselancar dunia hanya di telapak tangan .

Buat pengingat saya sendiri bahagia dan kepuasan itu ada di dalam diri, tidak perlu mengumumkannya pada semua orang, cukup kita yang tau, ambil hikmahnya , simpan dalam hati segala prinsip kebaikan, dan laksanakan tanpa nanti

Gitu om Tere, sudah saya pikirkan, bener ga sih? Anggap aja mendekati benar ya hihihi biar saya terus berproses dalam belajar, ciaooooo

Selasa, 21 November 2017

Pemahaman Selfie Bagi Seorang Tere Liye

Ada yang lucu seharian kemaren saat baca status Tere Liye di FB eh kok lucu sih ya wong dia lagi marah, aduhh maaf saya tau maksudnya cuman tetap kata2 nya bikin senyum.

Saya tau Tere Liye udah lama berjuang melalui tulisannya untuk memberantas pamer dengan nasihat pemahaman yang benar dan status ngamuk jika selfie pamer tersebut memakai quote dari tulisannya.

Saya membenarkan tulisannya itu dan saya juga mengurangi selfie pamer tersebut. Atas ketidaksukaan Tere Liye orang memakai quote nya pada foto selfie saya juga paham karena tidak sepaham dengan prinsipnya . Saya liat juga banyak selebgram yang foto selfie mereka tidak memakai quote Tere Liye lagi. Saya kaget aja seharian Tere Liye ngamuk dengan membuat status yang banyak betapa dia tidak rela orang memakai quote nya, sampai pada status terakhir saya tercenung dan terharu, Ya Allah pantesan dia ngamuk ternyata alasannya begitu berat pertanggung jawabannya dunia akhirat, saya jadi terenyuh membacanya, saya ikut mengambil hikmah dari tulisan tersebut.

Saya copy paste di sini ya tulisannya untuk jadi pengingat saya, ponakan, anak, cucu, saudara dan yang lain, semoga pemahaman baik ini bisa diresapi dan dilaksanakan .

Tulisan Tere Liye di FB

*Lanjutkan!!

Saya punya cerita ‘fiksi’. Mungkin kalian akan suka membacanya. Tersebutlah dua orang laki-laki dan perempuan saling kirim pesan di akun medsos mereka. Kita sebut saja, nama mereka berdua adalah: Bambang dan Putri.

Bambang: “Bunda, kata Tere Liye, cinta itu adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong-kosong.”

Putri: “Iya, Bunda setuju banget. Tere Liye itu bagus2 sekali quote-nya. Btw, Ayah sudah sarapan?”

Bambang: “Sudah, Bunda.”

Lantas beberapa detik kemudian, Putri memposting foto mereka berdua. Mesra bersisian, tersenyum. Dengan quote: ‘Cinta itu adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong-kosong -- Tere Liye’.

Percakapan ini sebenarnya biasa2 saja jika Bambang dan Putri suami istri. Tapi Bambang dan Putri masih SMP. Baca lagi paragraf sebelumnya, dan tambahkan informasi baru tersebut, mereka berdua masih bocah ingusan dalam artian yang sebenarnya. Cinta monyet. Jaman dulu, cinta monyet juga banyak, anak2 SD, SMP kecil2 sudah pacaran. Tapi hari ini, dengan media sosial, cinta monyet lompat ke level yang amat berbeda.

Tertegun. Saya menghela nafas panjang--entah apakah kalian ikut mengurut dada atau tidak.

Itu situasi yang horor sekali. Sangat horor. Ketika tulisan2 yang saya tulis, quote2 yang saya posting di media sosial, melenting jauh sekali, lantas masuk ke kepala orang2 yang bahkan tidak tahu apa makna, apa maksudnya. Quote tadi, itu ada di novel “Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah”. Dalam kisah tersebut, Borno, tokoh utama cowoknya, bahkan takut sekali memegang anak gadis orang lain karena ingat nasihat Mamaknya. Tapi cerita tersebut tidak sampai di kepala Bambang dan Putri, jangankan baca bukunya, mereka sebenarnya tidak tahu siapa Tere Liye, mereka hanya fokus pada quote-nya. Entah bagaimana mereka menerjemahkan “cinta adalah perbuatan” tersebut.

Dan bukan hanya Bambang dan Putri yang salah paham, bukalah instagram, twitter, facebook, lebih dari 100.000 foto mencomot quote Tere Liye. Tidak semua foto2 itu relevan dengan nasihat quote, satu-dua masih wajar, satu-dua masih oke2 saja, satu-dua itu horor sekali! Apakah pelakunya semuanya adalah kids jaman now? Generasi micin? Tidak. Bahkan ada kids jaman ketumbar, kids jaman odong-odong, alias sekarang sudah emak-emak, juga asyik sekali mengambil quote Tere Liye demi menunjang “popularitas”-nya sebagai selebgram.

Sudah sejak bertahun-tahun lalu saya memposting soal ini. Silahkan buka postingan lama, kalian akan tahu persis. Bukan baru hari ini saya menulis soal ini dan mengomel panjang lebar. Sayangnya, Bambang dan Putri, juga termasuk kalian, mungkin baru hitungan hari berada di page ini, jadilah kalian tidak tahu--untuk kemudian merasa sok kenal sekali dengan Tere Liye. Postingan itu sama substansinya dengan yg di posting tahun lalu, dan tahun lalunya lagi. Hanya ditulis ulang, redaksinya disesuaikan.

Adik-adik sekalian, saya tidak pernah meminta ketenaran dalam dunia menulis ini. Saya tidak memposting foto saya sendiri. Saya tidak bersedia di interview media massa, saya tidak muncul di televisi, dsbgnya. Dan saya super disiplin melakukannya. Saya terus-terang, tidak senang melihat pembaca saya berdesak2an minta tanda-tangan. Saya tidak happy melihat orang yang bahkan nangis minta foto bareng. Saya tidak pernah meminta popularitas. Buat apa? Karena saat saya mati, malaikat tidak akan bertanya berapa banyak orang yang kenal dengan saya. Tapi page ini tumbuh cepat sekali, hari ini ada 4 juta followernya. Belum lagi yang tidak bergabung, tapi dia rajin pakai quote2 saya di instagram, twitter, dll. Saya cemas, banyak sekali yang keliru memahami dunia kepenulisan Tere Liye. Sampai2 ada yang menyangka saya itu lembut orangnya, bijak selalu, senantiasa sabar. Aduh, di mana lembutnya seorang penulis yang pernah menulis novel dengan judul: “Negeri Para Bedebah”. Sedikit sekali novel dengan judul kata “bedebah”, bahkan judul asli novel ini adalah “Bangsat”. Tulisan2 saya itu menusuk, membuat nyilu, tidak ada sabar2nya! Hanya karena kalian tidak membaca novel2nya, hanya karena kalian cuma baca quote2, jadilah kalian keliru.

Boleh selfie? Tentu boleh. Itu hak semua orang. Boleh posting foto pacaran. Itu hak kalian, dan saya bukan orang tua kalian. Tapi boleh posting foto selfie lantas pakai caption quote Tere Liye? Boleh. Hanya saja, pastikan nyambung. Misalnya, foto bareng best friend, mungkin masuk akal jika captionnya: “ Sahabat baik seperti belajar naik sepeda, walaupun lama tak bersua, jarak dan waktu memisahkan, saat bertemu kembali, tetap sama, mungkin sedikit kaku di awalnya, tapi sama menyenangkan -- Tere Liye” Amboi, itu mungkin cocok.

Tapi jika kalian hanya selfie pamer sedang di pantai, jangan pakai quote Tere Liye, pakailah quote ini: “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat-- Pasal 33 UUD 1945”. Jika kalian sedang foto selfie di depan patung Merlion Singapura, ingin ngasih tahu ke semua orang kalian sedang di LN, gunakan quote ini: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan --Pancasila”. Atau selfie bareng pacar, ciuman mesra banget, pakailah quote yang ini: “Kerja. Kerja. Kerja -- Jokowi”. Tidak perlu pakai quote Tere Liye.

Saya tahu, ada yang marah, tersinggung, saat persoalan ini dibahas--karena merasa hobi selfie-nya yg sedang dipermasalahkan, padahal bukan. Tapi saya harus membahasnya. Agar besok lusa, saat hari akhir, saya di tanya malaikat: “Tere Liye, lu tahu kagak kalau tulisan2 lu itu malah memberi inspirasi negatif ke orang lain, hah? Lu tahu kagak kalau tulisan2 lu itu malah jadi pembenaran bagi orang lain, hah?” Saya bisa menjawabnya. Meski dengan suara gemetar, kaki lunglai, sy bisa bilang, “Om Malaikat, saya sudah berusaha mengingatkannya. Sungguh.” Saya jelas ikut ‘berdosa’ loh, dek. Semua yang kita katakan, yang kita tulis, itu diminta pertanggungjawabannya.

Nah, sekali lagi, tidak ada yang sedang menghakimi kebiasaan selfie. Yang mau silahkan teruskan. Tapi jelas, saya keberatan jika kalian memposting foto selfie tidak nyambung dengan quote page ini.

Dengan bombardir postingan soal ini sepanjang hari ini, semoga tambah banyak yang paham. Satpam cipirili beroperasi aktif sepanjang hari. Dan postingan serta komentar susulan di desain sedemikian rupa untuk ‘memancing’ bersih2 masal. Itu juga cara terbaik membersihkan profil2 yang memang tidak akan pernah menerima penjelasan--sehebat apapun penjelasan dibentangkan. Menyingkirkan 300-400 akun ini lebih baik daripada mengorbankan pemahaman ratusan ribu remaja lainnya. Kalian yang sudah bertahun2 ikut page ini, seharusnya sudah hafal soal bersih2 massal ini. Yang baru gabung, hitung2 shock therapy.

Baiklah! Sampai bertemu episode berikutnya. Tentu saja, seperti yang tadi dibilang, ini bukan kali pertama page ini menulis soal ini. Dan jelas, bukan yang terakhir.

Ahiya, kalau kalian lagi selfie di LN, lantas ingin pamer di instagram, daripada pakai quote Tere Liye yang sombong, belagu, novel2nya nggak laku, sok terkenal itu, maka lebih baik pakai quote ini saja: “Lanjutkan! --SBY”.

*Tere Liye

Selasa, 07 November 2017

Nyesek itu.....

Ketika hafalan Alquran ga nambah-nambah, murajaah juga malas, bangun malam kelewat terus,  bagi saya ini adalah  nyesek yang haqiqi :((

Ya Rabb...dosa apa yang telah menghalangi semua ini.

Biidznillah semoga Allah mudahkan semua, Allah ampuni dosa-dosa saya.

Betapa saya takut ketika ini menjadi terlanjur dan saya merasa fine-fine ajah.

Sedih pangkat banyak.

Bismillah semoga besok bertambah baik

*Doakan saya yang banyak dosa ini :(*

Senin, 23 Oktober 2017

Properti Syariah, Halal Akadnya Berkah Produknya Tenang Menikmatinya :)

Sudah hampir tiga tahun saya tidak membuat akad perjanjian kredit, jaminan hutang, perjanjian yang memasukan unsur denda, bunga dll.
Semua itu berawal dari mendengar kajian ustad Erwandi, walaupun yang saya tau baru hanya kulitnya aja tapi saya jalani saja dulu yang saya tau tersebut sambil jalan belajar ilmu muamalah lainnya.

Sambil jalan dan praktek ilmu tersebut, banyak cerita galau, bingung dan pertanyaan di hati. Hanya karena niat dan janji Allah yang akan menolong hambanya yang meninggalkan sesuatu karena Allah, saya memantapkan hati untuk jalan terus.

Beberapa waktu yang lalu saya membaca postingan teh Kiki Barkiah mengenai properti syariah. Dari awal saya sudah tertarik dan penasaran seperti apa sih properti syariah itu, karena selama ini saya kenalnya properti konvensional dan menjadi nasabah KPR konvensional :( Jadilah saya bergabung dengan Khadeeja Agency yang menaungi marketing properti syariah. Yang digawangi oleh teh Kiki, Pritha dan Rina. Awalnya saya males dengar kata marketing ini, pikiran saya  pasti ada target penjualan setiap bulan dan isinya iklan melulu. Tapi setelah baca visi Khadeeja property yang membernya perempuan semua dan rata-rata ibuk ibuk yang susah mobile untuk jualan. Saya pikir , apa ga salah nih? Emang mereka masih sempat jualan. Ternyata Khadeeja property ini mengutamakan edukasi dari sudut rumah yang paling nyaman (asekk guweh banget hihihi) tentang properti syariah, terutama apa itu riba, denda, dan asuransi dan proses pembelian properti syariah. Nahh kalau marketing begini saya cocok sekalian saya belajar akad yang halal. Sekarang banyak bermunculan properti syariah yang iklannya tanpa bank dan tanpa riba, tapi tidak sedikit juga berita tidak baik tentang tidak sesuainya pelaksanaan seperti yang di janjikan. Sangat disayangkan jika sekarang umat sudah banyak mengerti tentang riba dan berusaha meninggalkannya dan mengganti nya dengan yang syar'i tapi ada oknum yang nakal, tentu saja menjadi batu kerikil dalam perjalanan dakwah ini.

Saran saya sebelum memutuskan untuk membeli property syariah banyak  bertanya dan mencari ilmunya. Jika kesulitan bisa menghubungi marketing Khadeeja property, banyak produk PT Hasanah Land yang ditawarkan di berbagai kota baik Jabotabek maupun di luar daerah. Tunggu apalagi mari kita bersama-sama membangun peradaban umat dengan cara membangun lingkungan islami. Bukankah lingkungan yang tentram, aman, dan saling mendukung untuk berbuat kebaikan adalah surga sebelum surga?
Insya Allah...

#khadeejaagency
#khadeejaproperty

Minggu, 01 Oktober 2017

Sekecil Apapun Dakwah Sangat Berarti

Sekitar tahun 90 an saat saya kuliah mencari majelis kajian cukup mudah, di kampus dan mesjid-mesjid sekitar kampus banyak menyelenggarakan pengajian. Saya seneng banget dapat menemukan kajian-kajian agama yang ilmunya sangat saya butuhkan karena kondisi saya yang minim ilmu agama. Dibandingkan sewaktu saya masih sekolah di tempat daerah asal saya sulit menemukan kajian ilmu, yang ada paling malam Jumat yasinan.

Setelah lulus kuliah, menikah dan kerja, kembali saya merindukan adanya kajian ilmu yang sempat terlupakan karena terlalu sibuk dengan rumah tangga dan pekerjaan.
Tidak leluasanya waktu yang saya punya menjadi kendala juga dalam mencari kajian yang sesuai dengan waktu saya.
Walaupun saya banyak kegiatan rumah tangga, pekerjaan dan happy dengan semuanya itu tetap di lubuk hati saya yang paling dalam saya merindukan kajian ilmu agama, yang dapat terus mengasah bathin dan jiwa saya. Tapi... dimana lagi saya bisa menemukan kajian semudah sewaktu saya kuliah dulu.
Sedih memang seakan saya sangat jauh dari agama hati menjadi gersang walaupun banyak kesibukan.
Akhirnya saya dipertemukan dengan kajian kecil, yang anggotanya hanya ada beberapa orang kemudian ada guru yang disebut dengan murabbi. Yang kemudian saya tau kajian itu familiar disebut liqo.
Seneng rasanya waktu itu kembali lagi membahas ilmu-ilmu agama. Jika dulu saat kuliah kajian yang saya datangi sifatnya umum dan lebih besar, kali ini sifatnya privat dan yang diajarkan sama saja, tentang ilmu Islam, ibadah, hafalan surat pendek dll.

Saya liqo satu kali seminggu, biasanya diisi dengan membaca Alquran, kemudian hafalan surat pendek baru membahas tema-tema yang telah ditentukan. Murabbi saya ini bukan lulusan pendidikan agama yang bergelar LC, Seorang ibu rumah tangga, yang mempunyai pengalaman dakwah yang sangat panjang. Bagi saya yang seorang fakir ilmu, ilmu yang diberikannya bagaikan sebuah mutiara walaupun dia bukan seorang lulusan pendidikan agama. Memang hal yang sepele bagi orang lain, mengajarkan tentang ibadah wajib, mengingatkan melakukan kebaikan-kebaikan, mengkoreksi bacaan Alquran tapi bagi saya itu bermanfaat sekali. Karena sesuai dengan kapasitas saya yang minim ilmu agama dan sangat haus untuk mendapatkan ilmu tersebut.

Kemudian jika kini ada seorang ustad yang ilmu agamanya masya Allah luar biasa lulusan madinah, yang juga ustad favorit saya karena saya sering mendengarkan kajiannya baik langsung maupun siaran di media, mengatakan "belajar ilmu agama itu dengan orang yang memang latar belakang memiliki ilmu agama yang bagus bukan hanya sekedar punya murabbi seorang senior yang tidak mempunyai ilmu agama yang mumpuni". Secara garis besar saya setuju jika kita belajar dengan orang yang mempunyai ilmu yang qualified tapi jika keadaanya seperti saya dulu susah menemukan kajian yang mumpuni di sekitar saya dan ada yang menawarkan kajian liqo, apakah itu jelek? Bagi saya tidak karena sekecil apapun kebaikan yang diajarkan manfaatnya sangat besar saya rasakan.

Saat ini saya sering mengikuti pengajian yang sering dinamakan pengajian Sunnah, saya senang dan bahagia menemukan kajian yang seperti ini, kadang saya sering bertanya kenapa baru sekarang saya banyak menemukan kajian yang seperti ini karena sangat bagus yang mana pembahasan kajiannya sangat mendalam, satu kitab yang tidak terlalu tebal saja baru selesai di bahas sekitar tiga tahun saking detail dan mendalamnya kajian tersebut. Kemana saja ya mereka selama ini apa saya yang tidak tau?

Jadi dengan melihat perjalanan mencari ilmu saya yang sangat beragam, semua saya syukuri dan insya Allah bermanfaat dunia akhirat bagi saya. Terlepas dengan berbagai macam metode dan jenisnya,  inilah variasi berbagai macam dakwah yang saling mengisi, tidak ada yang salah selama berjalan di atas kebaikan, bersumber kepada Al-Quran dan hadis.

Mari kita saling menguatkan dakwah, peer umat masih banyak, ga ada gunanya juga saling mengomentari negatif suatu kegiatan dakwah. Dengan masih adanya dakwah saja sudah bersyukur. Masih banyak yang harus diperbaiki, lebih baik bersinergi daripada mencaci.

Saya yakin semua punya niat yang baik ingin menyempurnakan dakwah Islam, mungkin cara penyampaiannya saja yang tidak tepat waktu atau narasinya. Dengan tujuan yang sama mari kita sama-sama menyempurnakan apa yang kurang dengan cara yang lebih baik.

Saya mencintai majelis ilmu, dan saya juga mencintai orang-orang yang mau berpeluh peluh di medan dakwah. Mari kita saling mencintai karena Allah. Kelak saat pada hari akhir , kita bisa bersaksi kepada Allah bahwa kita tegak bersama orang-orang yang menganggungkan ajaranNya. Aamiin...

Kamis, 07 September 2017

Menulis Itu Cinta

Menulis ituuu...bagi saya seperti mencintai kamu, susah-susah gampang. Susah kalau dipikirin, gampang kalau di jalanin hihihi becanda

Membaca dan menulis bagi saya sudah seperti makanan sehari-hari. Saya lebih suka membaca daripada menonton. Awalnya hanya membaca saja tapi kok lama-lama rasanya seperti ada yang kurang. Banyak pikiran, renungan dan hikmah yang saya dapat ketika membaca dan itu terus menumpuk di dalam kepala. Akhirnya setiap selesai membaca buku atau di saat membaca saya sering bikin tulisan, hanya berupa coretan kata atau review dari buku tersebut. Lama-lama kebiasaan itu menyenangkan bagi saya, makanya blog ini saya namakan "menulis itu cinta, membaca itu kebahagiaan".

Jadi kalau ditanya apa arti menulis bagi  saya, alasannya bisa jadi berubah-rubah.sejalan dengan waktu dan umur . Dulu menulis bagi saya karena efek yang di timbulkan dari membaca atau lagi galau dan baper. Kemudian saya menulis pengalaman yang saya alami sehari-hari. Sekarang setelah banyak ikut kajian ilmu, tujuan menulis bagi saya bukan hanya kesenangan. Tapi menulis untuk menebarkan banyak kebaikan dan manfaat. Yang semoga kelak jadi amal jariah ketika saya telah tiada.

Ketika sudah ada cinta tidak perlu ada pertanyaan lagi kenapa. hanya perlu pembuktian cinta seperti apa. Berharap cinta ini berujung kepada kebaikan, Allah ridho dan membawa keberkahan dari awal kata sampai akhir kalimat. Aamiin
Semangattt !!!
:)

#kmo1
#sahabat aksara
#rindu istiqomah

Selasa, 22 Agustus 2017

Satu Atap Lima Madrasah by Kiki Barkiah

Satu kata yang ingin saya ucapkan ketika saya selesai membaca buku ini dengan mata berair, hati yang bahagia dan pikiran yang penuh inspirasi

Barakallah teh Kiki, semoga keluarga teteh selalu dalam lindungan Allah. Allah mudahkan segala urusan dan insya Allah kelak anak-anak hebat ini menjadi cahaya bagi orang banyak.

Saya menangkap semangat yang begitu dalam saat membaca buku ini.
Semangat yang timbul karena tujuan akhirnya jangka panjang yang mungkin hasilnya tidak tampak di dunia tapi nanti ketika dunia telah tiada, berkumpul di surga dengan kedudukan istimewa.

Saat ini teh Kiki dengan enam pasukannya satu bayi yang baru berapa bulan lahir, lima anak yang homeschooling, tanpa art, ibu rumah tangga, istri, menjadi penulis dan bisnis pakaian juga. Masya Allah membayangkannya saja saya sudah sesak nafas. Teteh punya kelebihan tenaga dan pikiran dari mana sih ? Duhh saya pakai nanya lagi, ya dari mana lagi kalau bukan Allah yang berikan ini semua.

Buku Satu Atap Lima Madrasah ini merupakan kumpulan kisah sehari-hari bagaimana  pengasuhan terhadap lima anak dengan segala hiruk pikuk, tantangan dan kebahagiannya.

Apa yang dialami teh Kiki ini mungkin dialami para ibuk ibuk semua bagaimana mengatasi anak rewel, pertanyaan sex yang bikin deg-degan, manajemen waktu,  memilih pendidikan anak dsb. Yang membedakan hanya respon dan keputusan yang diambil setiap orang tua. Yang pasti ilmu sangat mempengaruhi warna kehidupan dalam keluarga.

Sekolah untuk menjadi orang tua memang tidak ada. Setidaknya kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Ambil yang baik dan cocok buat keluarga kita atau setidaknya bisa jadi inspirasi kita untuk menetapkan sesuatu yang lain.

Menjadi ibu yang hebat bukan ibu yang tak pernah salah, tapi ibu yang mau selalu belajar dari mana saja termasuk belajar dari anaknya sendiri.

Teh Kiki sendiri mencoba berbagai macam cara dalam metode pendidikan anaknya. Tidak selalu berhasil kadang kala di review di coba lagi yang lain sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan sang anak. Lima orang anak lima pula gaya belajar yang berbeda.

Bagi saya buku ini buku yang mahal. Mahal karena pengalaman yang dibagikan. Setiap ibu pasti punya pengalaman sendiri dalam mendidik anaknya. Semoga dengan berbagi pengalaman kita tidak harus salah dulu untuk belajar dan tau :).

Menulis Dengan Hati by Rindu

Siapa sih yang ga kenal teh rindu yang setiap tulisannya bikin hati juga meleleh, kalau hanya sekedar air mata yang jatuh sih biasa, tulisannya yang juga bikin orang ikut terluka dan patah hati :)

Saya mengikuti tulisan teh rindu awalnya di blog kemudian beli bukunya, trus di Twitter terakhir juga aktif di FB dan instagram , lengkap ya semua sosmed hihihi

Tips menulis ini saya rangkum dari group wa sahabat aksara dengan penulis tamu teh rindu. Berikut materi dan tanya jawabnya yang bermanfaat banget buat saya.

# Motivasi menulis? awal menulis 2009, saat sedang patah hati sepatah patahnya, heheheh.. ini motivasi awal, kemudian tulisan saya di blog, dibaca oleh 2,5juta pembaca, baru sadar ternyata saya bisa menulis.. kalau kebingungan mau nulis apa sering, kalau saya bingung saya MEMBACA karena orang yang suka bingung mau nulis apa, berarti dia jarang baca

#menulis gak butuh MOOD, garis bawahi yah. kalau penulis pake mood gak bisa nulis kalau lagi sedih, atau gak bisa nulis kalau lagi bahagia, jadi kapan nulisnya. maka menulisnya kalau lagi sedih tulis sedih kalau lagi bahagia tulis tulisan yang inspiratif. tipsnya kemana mana bawa notes, lihat daun tulis, lihat pengemis tulis..

# Jika tulisan kita tidak diterima? so kalau gak diterima so what gitu loh.. buat saya menulis harus GUE BANGET 2.

#tulisan gak nyambung? tulisan gak harus nyambung, kalau sudah mentok, langsung post.. ingat novel novel Dee lestari, semua nya gak ada akhirnya. yang gak bisa nulis panjang, tulisan pendek pendek yang penting punya ruh

#yang tulisannya monoton pasti jarang BACA buku, saya mewajibkan diri saya baca buku 300 halaman per minggu, jadi saya baca buku minimal 2 buku per minggu, untuk apa? agar saya gak kehabisan ide

#Be your self, kita tidak menulis untuk semua orang, pasti akan ada yang bilang bagus, ada yang bilang jelek. ingat semua tulisan akan menemukan pembacanya sendiri

#kalau gak bisa nulis panjang, yah jangan nulis novel, tapi tulis kumpulan cerpen ... keren kan? tulis kumpulan puisi kalau bisanya cuma nulis puisi

#Novel itu fiksi, sedang base on true story pasti bukan novel, yah jelas aja lelah ... jangan mengarang diatas cerita sendiri, true story itu bukan karangan, tapi akan mengalir tanpa lelah.. bahkan gak pengen berhenti nulisnya

#Tere Liye itu bukan nama asli, nama aslinya Darwis. kalau saya lebih suka pake nama asli, kenapa? agar saya dikenang setelah saya meninggal nanti seperti Buya Hamka

#again be YOURSELF kalau mau jadi penulis, jangan pernah mikir ini nanti dibaca orang gak yah, kalaupun cuma kita yang baca so what gitu loh, ini saya awal nulis, saya gak perduli siapa yang baca, nulis aja.. saya tahu yang baca tulisan saya satu orang, yaitu mantan... hahahha

#Gaya bahasa? sesekali boleh hyperbola asal masuk akal, jangan bilang aku terendam cor cor an semen tapi tetap bisa merindukanmu dari dalam kubur .. ini gak make sence

#ada penulis namanya Purnomo, kesannya tidak menjual, tapi karena tulisannya keren keren, pembacanya membludak

#menulis selalu tentang pembaca, yang merespon pasti pembaca, dan hati orang beda beda.. ada yang gampang nangis, ada yang empaty nya sedikit, yah kita udah nangis darah dia malah bilang kita lebay... ingat kita menulis bukan untuk menyenangkan semua orang, nulis aja... meski satu dua kalimat, yang penting hati lega !! hypnowriting, nanti kita bikin kelas sendiri yah.. buat hypnowriting

#dulu ada rinduku.wordpress.com saya hapus, kenapa? saya jadi sombong karena semua naksir saya.. heheheh.. saya hapus karena udah jadi buku

#Non fiksi itu asik.. baca buku buku chicken soup... asik dan mengungkit.
baca buku buku motivasi itu bikin non fiksi kita mengalir

#Setiap penulis akan dihisab, jadi tulislah sesuatu yang ketika Allah tanya "mengapa kamu menulis itu" kita punya jawabannya.. wassallamualiakum warahmatullah, jika ada salah mohon dimaafkan.

Ayooo semangat menulis !!!!

Sabtu, 19 Agustus 2017

Merdeka itu....

Merdeka itu adalah......
Hhhmmm sudah terlalu banyak orang mendefinisikan apa arti kemerdekaan. Bagi saya semua benar karena setiap orang mempunyai pikiran berbeda tergantung dari sudut mana mereka memandang arti kemerdekaan sepanjang hal tersebut dalam koridor kebaikan.

Saya sendiri kalau ditanya arti kemerdekaan mempunyai banyak definisi tergantung pada saat kapan saya ditanya. Sewaktu zaman sekolahan jika ditanya arti kemerdekaan, 17 Agustus saatnya upacara dan setelah upacara nonton pameran kemerdekaan yang ada setiap bulan Agustus di kota saya yang tujuannya jajan makanan :)

Saat masih kuliah, jawaban saya mungkin agak sedikit idealis dan filosofis , ceileee :)

Sekarang jika ditanya saat sudah menjadi emak emak rempong dengan segala kerusuhannya dan sedang berjuang untuk Istiqomah dalam berhijrah, jawabannya saya lebih berorientasi akhirat dan kenyamanan.

Jadi ....masih penting definisi sebuah kemerdekaan?

Iya donk klo ga kita ga punya arah tujuan apa yang mau kita capai. Tapi tidak berhenti di definisi yang penting pelaksanaan. Apa yang ingin kita capai dari sebuah kemerdekaan. Terlalu sayang dengan bangsa ini. Ga ingin bangsa ini hancur dan ribut tanpa makna.  Mari terus berbuat kebaikan dan berkarya. Tenggelamkan saja sifat dan sikap yang hanya merugikan bangsa ini.

Semoga semangat kemerdekaan tidak hanya ada pada bulan Agustus saja tapi setiap hari untuk memberikan bukti bahwa kita tidak lelah untuk mencintai negeri ini sebagai bukti syukur kita kepada Allah yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan nikmat kepada bangsa ini disamping ujian dan fitnah yang kita alami . Semoga pemimpin dan rakyat bangsa ini mencintai Allah dan Allah pun mencintai kita semua. 
Merdeka !

Rabu, 16 Agustus 2017

Sedekah Yang Tak Terpikirkan


Sering kali dalam pikiran kita sedekah itu wujudnya berupa uang, ternyata menanam pohon-pohan keperluan dapur sehari hari juga bisa jadi sarana kita bersedekah. Saya menyukai tanaman bunga, buah maupun herbal.

Saya terbiasa masak di sore hari untuk suami dan seringkali pada saat memasak ada aja bahan yang kurang. Sedangkan untuk ke warung sudah malas apalagi warung juga sudah banyak yang tutup. Jadinya untuk mengatasi stuck dalam memasak saya menanam sendiri daun jeruk, salam, kunyit, jahe, cabe, pandan, mint, rosemery, daun bawang, seledri  dll. Intinya bahan yang biasa saya pakai untuk masak didapur.

Halaman rumah saya kecil sesuai tipe rumah cluster yang juga tidak terlalu besar. Jadinya halaman yang kecil itu penuh dengan macam-macam tanaman. Tanaman tersebut tumbuh subur karena memang saya rawat dengan menyiram, memupuk dan merapikan. Tapi saya menduga ada hal lain yang membuat tanaman tersebut tumbuh subur seperti tidak habis-habisnya yaitu berkah karena sering diambil tetangga satu komplek. Model komplek rumah saya cluster yang tidak ada pagar nya jadi apapun yang di tanam di halaman depan akan terlihat dan mudah diakses oleh orang lain. Hampir tiap hari ada saja yang lapor kepada saya kalau pas ketemu di luar bahwa mereka tadi mengambil tanaman keperluan dapur. Bukannya mereka lancang mengambil tanpa izin tapi saya sudah membolehkan dan mengumumkan kepada tetangga jika mereka perlu suatu tanaman untuk kebutuhan masak atau yang lain silahkan ambil sesuai kebutuhan tidak perlu memanggil saya dulu karena rumah juga kosong saat siang karena saya bekerja tapi kadang saya juga ada di rumah sayangnya saya malas jika keluar untuk mengiyakan panggilan karena harus pakai jilbab dulu, ganti pakaian dulu pokoknya ribetlah.

Sebelumnya saya tidak terpikir jika ini jadi bagian sedekah. Ketika mama saya tinggal di rumah selama beberapa bulan, dia mengatakan hampir tiap hari dia mendengar orang memanggil “ Assalamualaikum, bu saya ambil daun jeruk atau... ya, makasih”. Saya langsung ketawa mendengar nya jadi begitu rupanya cara mereka mengambil walaupun tau saya ga ada di rumah tapi mereka tetap salam dan izin. Saya katakan kepada mama, selama ini saya mengizinkan para tetangga mengambil keperluan tanaman tanpa harus ketemu saya dulu. Kata mama baguslah bisa jadi sedekah selain itu juga tiap pagi banyak burung-burung yang bertengger dipohon mungkin mereka lagi makan.

Alhamdulillah jika hal kecil tersebut bisa jadi sedekah karena niat awalnya hanya untuk memudahkan kebutuhan sendiri. Ternyata berbagi kebaikan itu gampang. Jadi siapa bilang sedekah itu harus punya uang dulu dari dulu kita juga tau senyum aja sedekah, iya khan ? Semoga dengan terus melakukan kebaikan-kebaikan tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga kepada alam dengan menanam kita juga berbagi kebaikan dan menjaga alam yang telah Allah anugrahkan kepada kita  sebagai bentuk rasa syukur kita. 







Selasa, 15 Agustus 2017

Hidup Sederhana? Siapa Takut

Berita yang paling tragis dan bikin sedih saat ini adanya kasus travel First Travel (FT) dengan di jebloskanya sang pemilik ke penjara.  Terasa betapa menjaga amanah itu sangat berat, apalagi ini uang banyak orang yang nilainya sungguh besar. Saya tidak ingin menulis tentang bagaimana tinjauan dari aspek bisnis karena semua itu butuh informasi yang berimbang dan dipercaya dari kedua belah pihak, serta menunggu hasil penyelidikan dari polisi juga. Hanya ingin melihat dari sudut pandang gaya hidup serta jujur dalam menjaga amanah.
Ketika berita penahanan itu muncul di banyak media, kalimat langsung yang keluar dari mulut saya “Ya Allah kasian istrinya baru melahirkan tiga minggu, bagaimana nasib bayinya yang butuh asi apalagi ini anak yang telah di tunggu 11 tahun” . Yap saya follower sang desainer jadi tau info ini dari posting ig . Kalimat saya tersebut langsung di bantah teman saya yang berada disebelah saya “enak aja kasian berapa ratus miliar uang yang udah diambil” maklum teman saya ini salah satu korban umroh yang gagal berangkat . Betapa efek sebuah kejahatan tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri tapi yang lebih menyakitkan orang yang di cintai ikut menjadi korban.
Bisnis umroh murah ini memang sedang heits beberapa tahun terakhir, banyak cerita dari yang telah berangkat bagaimana mereka bisa umroh dengan budget yang sangat minimalis walaupun harus menunggu sekitar 6 bulan atau satu tahun. Diluar uang yang salah kelola, saya yakin ada keuntungan dari bisnis ini. Di luar hitungan besar atau kecilnya. Ternyata postingan-postingan sang pemilik dari instagram menjadi viral ketika kasus ini mencuat dan yang menjadi sorotan adalah gaya hidup sang pemilik terutama postingan liburan mewahnya, tidak berapa lama muncul perbedaan foto ketika masih hidup susah dengan foto saat mereka telah berlimpah materi.
Saya akui dan alami sendiri ketika pendapatan kita bertambah tentu keinginan juga bertambah, yang dahulu ga kesampaian beli sesuatu eh sekarang begitu punya uang lebih jadi pengen beli padahal belum tentu itu suatu kebutuhan. Apalagi godaan belanja online sangat mengoda karena rasanya begitu gampang untuk bisa belanja, harus banyak-banyak berdoa sebelum buka lapak online . Tanpa sadar sosial media ini begitu mempengaruhi gaya hidup kita, liat gamis lucu jadi pengen padahal belum lama beli gamis baru, liat orang posting tempat libur yang indah eh jadi pengen juga padahal rencana liburan yang telah dibikin untuk tahun depan.
Gaya hidup sederhana bagi saya bisa menjadi solusi terhadap godaan ini. Gaya hidup sederhana yang bagaimana ? yang kelihatan susah dan tidak keren? Bukan, bagi saya sederhana ketika kita punya uang banyak tapi kita bisa hidup dengan gaya hidup yang biasa saja. Bisa beli baju 10 macam tapi hanya beli 2 saja yang diperlukan. Bisa selalu liburan di luar negri tapi sekali sekali juga berlibur lokal yang murah meriah. Bisa selalu naik mobil mewah yang nyaman tapi ga masalah juga naik angkot yang panas dan ramai. Karena hidup tidak selalu berada di atas adakalanya suatu saat kita berada di bawah dan tidak juga karena dulu kita hidup susah saat materi tidak menjadi masalah kita jadi lupa ada uang yang bukan menjadi hak kita. Biarlah bahagia yang kita milliki kita nikmati sendiri bukan untuk menjadi konsumsi di sosial media. Hingga suatu saat ketika kita ingin mengenang kebahagian itu kita bisa mengenangnya dalam diam dan kita simpan di lubuk hati yang paling dalam.





















Kamis, 03 Agustus 2017

Ketika Hijrah Balik Arah

Jarang saya baper akan suatu berita atau kejadian seseorang yang saya ga kenal secara pribadi, tau hanya karena dia seorang yang terkenal dan mengikuti akun sosial medianya. Karena tidak tau secara "isi" orang tersebut maka saya tidak akan berani menjudge atau mengambil kesimpulan atas tindakannya. Saya hanya berusaha mengambil hikmah dari kejadian tersebut yang kemudian saya balikin ke diri saya sendiri, jika saya berada pada posisi dia, apakah saya juga akan melakukan hal yang sama, atau lebih buruk lagi? Jadi tulisan ini saya buat karena saya juga mengkhawatirkan diri saya sendiri atau seperti hashtag ustad Salim dkk yang lagi viral itu #mncrgskl  (mencurigakan sekali ) yang maksudnya kita kadang harus curiga atas kebaikan dan amal-amal kita jangan-jangan disana tersembunyi sifat ria dan sombong.

Hidayah itu benar datangnya hanya dari Allah. Manusia hanya bisa mendakwahkan dan berdoa. Karena hanya Allah yang punya kewenangan maka manusia pun dianjurkan berdoa sepanjang hidupnya agar selalu di berikan hidayah iman dan Islam, serta minta ketetapan hati dalam kebaikan, iman dan Islam.

Seseorang yang telah mendapat hidayah dan kemudian dia hijrah, adalah satu kebahagiaan yang perlu disyukuri tapi disatu sisi hal yang berat adalah  menjaga agar Istiqomah.

Cerita kehidupan tidak selalu manis, berdasarkan pengalaman dan cerita yang sudah-sudah ternyata setelah hijrah cobaan menjadi semakin banyak dan sulit. Ada yang Alhamdulillah tetap bertahan dan ternyata qadarullah ada juga yang kembali ke masa lalunya.
Saya yakin setiap orang punya alasan tersendiri, dan yang pasti alasan itu adalah satu hal yang terberat yang pernah diambil dan diputuskan.

Saya jadi khawatir jika Ikhwan yang diberitakan itu saja rajin ikut taklim, daurah dan berkumpulnya dengan orang-orang yang shaleh, punya istri yang Masya Allah shaleha, bisa khilaf gimana orang yang tidak terjaga ya, misalnya kayak saya gini masih banyak mainnya, jadwal setoran hafalan sungguh ngenes karena mundur mulu, belum lagi hasil-hasil kajian yang diamalkan baru setitik :(

Belajar dari cerita ini saya harus rajin-rajin berdoa untuk minta hidayah dan Istiqomah serta jangan terlena akan sebuah hijrah. Bisa jadi dijalan depan yang kliatan lurus ada lobang besar yang bisa menjatuhkan.

Rabu, 02 Agustus 2017

Umurku....

Bukan penambahan umur yang kutakutkan

Tapi telah diisi dengan apa yang kurisaukan

Nambah umur lagi

Semoga nambah pahala kebaikan

Berkurangnya jatah hidup lagi

Semoga semakin berkurang juga dosanya

Hidupku, umurku, cita citaku, impianku mari bergerak, berlari dan berlomba untuk fastabiqul khairat

Telah sampai pada suatu masa ketika pesona dunia sudah mulai memudar

Dan raga tak sekuat dahulu

Biarlah bathin dan jiwa ini meminta porsi lebih banyak perhatian

Jika kedamaian dan ketenangan yang kudapatkan

Semoga tak bosan dan lelah dengan jalan terjal yang penuh kerikil

Dan tetap ada kamu bersamaku

Semoga berkah yang tak berkesudahan menghampiri sisa umur ini

Menjadi hamba yang tersungkur oleh cinta Rabb Nya dan...

Menjadi umat terbaik dan bermanfaat seperti yang di contohkan oleh manusia terbaik sepanjang masa yaitu Rasulullah saw

#Juli2017

Senin, 24 Juli 2017

P A L E S T I N A

Palestina, negeri perjuangan ...

Perjuangan yang tak pernah surut dari zionis sang perebut

Hari ini mereka menutup mesjid Aqsa, dengan penjagaan tentara yang sombong dan kejam

Andai mereka sadar, aksi mereka hanya membuat perjuangan semakin gemuruh, tak peduli moncong senjata di depan mereka

Duhai warga Palestina.....

Kami tau diri ini tidak sebaik kalian

Keimanan kalian yang tinggi membuat kalian istimewa dengan ujian yang tak pernah surut

Kedekatan kalian dengan Allah dan Alquran membuat kalian tak peduli dengan kematian

Bersabarlah dan terus berjuang, insya Allah kemenangan telah di depan mata

Kita sama-sama berjuang walau bantuan kami hanya sedikit doa dan dana

Minggu, 23 Juli 2017

Bukan Saling Tapi Lebih

Dalam suatu hubungan tentu hal yang paling menyenangkan kita bisa saling. Seperti saling menyayangi, menghormati, menghargai dll. Tapi dalam kenyataanya tidak semua seperti yang kita harapkan. Adakalanya kita merasa sudah baik kepada seseorang, kok dianya cuek dan melakukan sesuatu tanpa memikirkan perasaan kita.

Saya punya pengalaman dengan hal ini, awalnya bingung mau mengadakan suatu acara tahunan tapi para anggotanya agak susah diajak kerja. Tapi setelah saya pikir jika tidak ada yang mengalah untuk lebih banyak kerja, maka tidak akan pernah ada suatu kegiatan. Jadi yang ideal itu bukan prinsip saling tapi lebih. Lebih mengerti, lebih mengalah, lebih sabar, dll.

Dari pemahaman tersebut akhirnya kita ambil keputusan acara tetap berlangsung dan Alhamdulillah meriah. Semua senang dan bahagia. Ternyata hanya dengan lebih mau repot, lebih sabar dan lebih menghargai pemikiran seseorang, semua bisa diselesaikan. Aahhh ternyata gampang mencari solusinya :).

Ga rugi juga kita punya sikap seperti itu, mungkin dari segi waktu, tenaga dan materi kita lebih banyak keluar. tapi ga sebanding rasanya dengan manfaat bersama yang dirasakan. Bukankan Allah juga sudah mengatakan di dalam Alquran bahwa kebaikan yang kita lakukan itu sebenarnya untuk diri kita sendiri begitu juga sebaliknya. So... jangan takut punya sikap lebih, dari pada kita harus menuntut sikap saling.

Dan yang lebih penting niatkan untuk ibadah dan kebaikan. Ikhlas dan yang di cari semata ridho Allah. Jadi walaupun tidak berbalas kebaikan yang sama dari manusia. Ga perlu ada kata kecewa karena udah dapat bonus amal di akhirat. Insya Allah, biidznillah. Aamiin.

Kamis, 13 Juli 2017

Merayakan Rindu

Hari raya adalah hari yang tepat untuk merayakan rindu

Pada saat semua berkumpul

Rindu yang ada menjadi tumpul

Jika rindu ini adalah racun

Bertemu menjadi penawarnya

Bertemulah wahai para penyimpan rindu

Gadget ini bukan penawar syahdu

Bertukar senyum secara langsung, menatap dengan kehangatan hati

Membuat kata kata kehilangan arti

Atas nama rindu aku menyampaikan selamat merayakan rindu

Jika memang tak bisa bertemu

Peluk rindumu dengan doa setiap waktu

Selasa, 11 Juli 2017

Antara Ada Dan Tiada

Zaman sekarang kita dianggap ada jika kita aktif di sosial media. Jika kita tidak aktif di sosial media kita seakan tenggelam dalam keberadaan kita.

Bener juga sih, dengan adanya sosial media batas menjadi tiada berbatas. Selama ada jaringan internet kita akan terkoneksi dengan orang di seluruh dunia.

Itu baru dari segi pertemanan, dari segi bisnis sosial media sangat mendukung dan menjanjikan fulus yang tak terduga.

Semua orang menikmati bersosial media, tanpa batasan umur. Mau tua, muda, kecil dan bayik pun sudah ber sosial media. Hidup memang terasa lebih mudah.

Dari segala manfaat dan kelebihannya, ada satu kegalauan yang saya rasakan yaitu kehilangan privasi. Hidup menjadi seperti aquarium, yang orang bisa melihat saya sedang mengapa dan dimana. Ini hanya penilaian pribadi saya yang mungkin mempunyai sifat agak sedikit tertutup, agak lho ya hihihi.

Saya yang tidak begitu canggih dalam berteknologi kadang suka heran sendiri, lagi di suatu tempat kemudian saya buka face book (FB) eh langsung ada tulisan pembukaan anda sedang ada disini apakah akan di share atau jadi status. Masya Allah saya sedang dimana aja si FB ini tau aja, kalau saya share, semua orang yang berteman dengan saya juga tau sedang dimana, apa untungnya buat orang lain ya, who care?? Klo pun care paling ada yang koment eh ngapain disana, aku juga lagi disana dan bla bla ...hehehe

Belum lagi dengan meninggalkan jejak yang kemudian terkoneksi ke yang lain, misalkan, saya sedang mencari baju model x, setelah saya lihat-lihat di sebuah lapak atau google kemudian ketika saya membuka FB akan ada iklan yang berhubungan dengan baju x tersebut atau yang mirip dengan merk lain. Masya Allah bener-bener ya segala sesuatu serba terkoneksi, ini memang saya yang gaptek klo tekhnologi saat ini memang seperti itu. Rasanya besok-besok pikiran saya akan diintervensi oleh sosial media ini :)

Rasanya apa yang saya pikirkan, apa yang akan saya lakukan sudah kebaca terlebih dahulu oleh sosial media ini. Suatu saat saya terheran heran ketika saya mengambil foto bukti trf atm, ehh di FB langsung muncul ketika saya buka, apakah foto ini akan di share. Bener bener ya tekhnologi FB ini udah segitunya, detail banget soal share mengshare. Antara kagum, terharu dan heran sayahh :)). Saya mau tanya siapa  yang ingat apa yang pernah di share 1 tahun lalu, 2,3,5,10 tahun dst... Jarang yang bisa ingat apa yang pernah kita tulis dahulu, tapi FB punya semacam fasilitas reminder memories ohh so sweet bangettt dehh kalah pasangan kita,  upss kita ?? Guweh kali :))

Saya membaca sebuah novel judulnya The Circle. Novel ini menceritakan bagaimana sebuah perusahaan internet dan tekhnologi yang paling berkuasa di dunia ingin masuk sepenuhnya dalam kehidupan manusia. Tujuan mereka  ingin mengawasi setiap langkah, merekam setiap percakapan, dan meneliti seluruh gerak gerik manusia. Saat-saat awal memang terasa mengasikkan ketika kita bisa terhubung kemana dan dimana saja hanya dengan satu kata sandi. Begitu juga dengan kamera yang melekat di badan kita. Mau kita berada di lobang semut atau ujung dunia pun, semua orang tau sedang apa dan dimana kita.
Dari segala kelebihannya, kehilangan privasi dan sisi kemanusiaan menjadi sebuah kegundahan. Belum lagi faktor kekuasaan dan kewenangan. Mereka yang mempunyai akses, modal dan politik akan mudah mempengaruhi berita dan media. Menggiring opini untuk tujuan tertentu tentu sangat mudah ketika  informasi setiap orang begitu terbuka.

Buku tersebut memang fiksi tapi cerita dan data yang disampaikan hampir sama dengan yang kita alami sekarang. Penasaran?? baca sendiri aja ya :)

By the way bagi saya kemudahan internet juga sangat buanyaak memberikan manfaat kebaikan. Kajian-kajian yang begitu mudah di akses, informasi pengetahuan yang menambah wawasan dan yang memberikan inspirasi tersebar dimana-mana. Terhubung dengan teman lama yang sudah sangat lama tidak ketemu, belajar lewat youtube atau google , menggalang dana atau memberikan bantuan,  ahhh banyaklah klo disebutin satu-satu.

Intinya...  harus bijak, belajar dan mengerti menggunakan tekhnologi. Semua manusia punya keinginan untuk dilihat, didengar dan berbagi tapi pilih yang mana privasi yang mana untuk umum. Pelajari adab-adab bersosial media. Jangan sampai karena begitu mudah berbagi, berkata dan komentar kita tinggalkan adab. Pikirkan dulu sebelum memencet tombol send. Hukum tulisan sama dengan perkataan yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.

Ssstttt sedikit pemberitahuan untuk teman-teman, sodara dan fans, halah ! Saya sekarang tidak begitu aktif di sosmed FB , tapi masih suka baca-baca juga atau dengar kajian yang live. Awalnya dulu karena terlalu banyak iklan trus pernah di hack akun saya dipost video porno, jadinya semakin ilfil aja untuk aktif. Akhirnya beralih ke sosmed lain. Dasar saya suka ikutan yang lagi hits, pas lagi rame twitter ikut nge tweet, sekarang lagi happening instagram, ikutan juga ah semoga saya tidak termasuk jamaah ababil xixixi.
Jadi ketika banyak yang bilang saya kemana aja kok ga ada kabar, duhh berarti dia kurang jauh maen sosial medianya mungkin hanya FB aja :)) padahal di pasar dan tukang sayur saya eksis sekali sehari bisa dua kali di suruh mama ke pasar,  hahaha dasar epa, etek pasar. Yo wes lah padahal cuman mau bilang saya masih ada dan Alhamdulillah sehat-sehat saja hanya butuh piknik dan uang aja, eeitss :), Klo kangen jumpai saya di dunia nyata jangan hanya di dunia maya  *pasang pose sok manis sambil benerin khimar* :)

Senin, 10 Juli 2017

Dakwah Itu Cinta

Terusik lagi dengan berita pelarangan kajian ustad Felix.
Ada apa dengan negeriku saat ini?
Melarang orang berdakwah, apalagi yang melarang sesama muslim. Astagfirullah ..

Saya tidak sepemikiran soal HTI tapi saya menyetujui hal lain apa yang di sampaikan nya. Apakah hanya karena satu pemikiran yang tidak disetujui sampai melarang keselurahan.

Entahlah ...sampai disini saya gagal paham.

Dakwah itu sampai kapanpun tidak akan bisa dilarang. Karena saya tau orang yang berdakwah itu melakukannya dengan cinta. Seperti yang dikatakan alm ustad Rahmat Abdullah "dakwah itu adalah cinta dan cinta akan meminta semuanya darimu".

Jadi rugi banget ngelarang orang berdakwah karena semakin dilarang dia akan semakin semangat. Dan masyarakat pun akan semakin kepo dengan berita, yang ada setelah itu mereka akan memihak kepada juru dakwah serta apa yang disampaikannya.

Yukk ahh kita saling menghargai, menghormati sesama muslim, masih banyak peer yang lain, klo ribut terus kapan kita jadi umat terbaik yang membawa perubahan. Setiap orang punya prinsip dan keyakinan masing masing. Apapun keyakinan kita pegang erat, amalkan, dahwahkan tapi jangan memaksa, natural aja prosesnya jika diterima syukuri jika tidak syukuri juga. Karena  tidak ada yang dirugikan dan menimbulkan keburukan .  Percayalah soal hati dan hidayah, Allah yang punya kuasa, cukup kerjakan urusan kita, hasilnya Allah yang punya keputusan.


Jumat, 23 Juni 2017

Alasan Untuk Pulang

Jika kehadiranku bisa menjadi setitik alasan kebahagian mama

Itu alasanku untuk pulang

Jika kenangan akan rumah dan orang orang yang kucintai bisa membuatku semakin bersyukur aku masih dikelilingi orang yang kucintai.

Itu alasanku untuk pulang

Jika kebahagian pulang bisa membuatku ingat makna pulang yang sebenarnya dan akhirnya membuat ku berdoa agar kelak dikumpulkan dengan orang orang yang kucintai di surgaNya

Itu alasanku untuk pulang

Partai Final Yang Mengharu Biru

29 hari ramadhan telah dilalui
Perasaan apa yang engkau miliki
Senangkah, sedihkah atau biasa biasa saja?

Ingatan saya kembali pada ramadhan tahun lalu, yang mana qadarullah saat 10 hari terakhir Ramadhan saya sakit dan harus di rawat.
Pemulihannya sampai setelah lebaran hingga saya baru merasa fit.

Saat itu pada 1 Syawal tak terbendung air mata, terasa benar kesedihannya. Saya kehilangan kesempatan maksimal beribadah, ketakutan akan ramadhan tidak menyapa saya lagi tahun depan.

Bukan menyesal atas takdir Allah, hanya menjadi hikmah betapa nikmat sehat dan tidak mensia-siakan waktu menjadi alarm bahwa waktu itu bagaikan pedang.

Tahun ini saat partai final itu datang lagi, qadarullah gantian suami yang kurang sehat.
Ya Rabb....tak putus Istighfar hamba ucapkan atas kejadian ini, semoga ini semua merupakan bagian dari kasih sayangMu bukan bagian dari azabMu.

Tetap bersyukur Allah masih beri saya kesempatan, walaupun tidak maksimal tapi tetap semangat, berharap dan berdoa semoga Allah ridho atas semua yang saya lakukan. Semoga yang sedikit ini Allah terima dan menjadi pemberat amal kebaikan bagi saya, dan diampuni segala dosa.

Semoga saya menjadi alumni Ramadhan yang Istiqomah. Istiqomah dalam membaca Alquran, sholat, sedekah dan amal amal lainnya.

Sungguh saya merindukan agar Ramadhan waktunya di perpanjang. Tapi disinilah Allah memberi tantangannya. Hanya ada satu bulan dalam 12 bulan yang ada, dan hanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Jika ada istilah jangan kasih kendor dan jangan sampai lepas atas sajian 10 terakhir ramadhan ini, saya ingin mengatakan jangan tinggalkan keberkahan Ramadhan sepanjang hidup saya. Saya ingin berkah satu bulan mewarnai 11 bulan hari hari saya.

Semoga masih bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan dalam keadaan sehat, iman yang meningkat dan (hhhmmm harapan yang pengen banget) ramadhannya di mesjid haram dan nabawi :)
Aamiin ya Allah...Kun Fayakun.

Senin, 19 Juni 2017

Walaupun Telat, Alhamdulillah Saya Jatuh Cinta

Untuk seumuran saya mungkin rasanya terlambat untuk menikmati rasa seperti saat ini. Rasa yang membuat saya jatuh cinta yang mendalam.

Mungkin ada penyesalan kenapa tidak dari dulu hal ini saya lakukan, tapi penyesalan hanya membuka pintu syetan, yang harus saya lakukan adalah bersyukur karena mendapat hidayah sebelum detak jantung saya berhenti.

Saya jatuh cinta kepada yang seharusnya memang saya harus cintai. Yang harus saya jadikan pegangan, yang harus saya pelajari dan harus saya amalkan.

Ya saya jatuh cinta kepada Al-Quran, Sunnah dan pada agama saya.

Saya bukannya tidak belajar Alquran dari dulu, malah seingat saya dari saya TK orang tua saya udah memanggil guru mengaji dan saya di sekolahkan di mda, madrasah diniyah awaliyah sebagai sekolah tambahan belajar agama di siang hari setelah sekolah umum.

Saya dari kecil belajar agama tapi dulu belajar hanya kewajiban, yang penting bisa baca Al-qur'an. Mengenai makna dan penerapannya saya dengar sambil lalu dan tidak masuk ke hati.

Sekarang di saat usia sudah matang, manis asem pahit kehidupan berganti ganti dirasakan, saatnya mencari pegangan. Pegangan yang benar-benar membawa solusi dan menjadi pijakan dalam berbuat.

Pegangan yang 100 persen kebenarannya sudah di jamin oleh Allah bukan hanya sekedar berdasarkan ilmu pengetahuan yang berupa pemikiran manusia yang belum tentu benar.

Kadang saya suka menertawakan masa lalu aaya, agama saya Islam tapi kenapa saya getol sekali belajar ilmu lain bukannya belajar mendalam tentang agama saya, setidak nya sebagai pondasi dasar sebelum belajar yang lain. Sekarang ketika beberapa tahun ini aktif belajar ilmu agama, saya merasakan jatuh cinta dan bangga terhadap Islam. Saya hanya bisa menangis dengan malu, "Ya Allah agama mu ini begitu sempurna, segala aturan telah engkau tetapkan. Apalagi kasih sayang dan rahmat kepada hambaMu sungguh tak terhitung, seperti  Rasulullah yang juga sayang kepada umatnya sampai- sampai di hari akhirnya yang dipikirkan hanya ummati ummati".

Alhamdulillah saya telah sampai pada titik ini, titik permulaan untuk berusaha tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Masih banyak yang harus saya pelajari dan perbaiki, serta terus berdoa agar saya Istiqomah di jalan ini.

Semoga Allah fakihkan saya dalam ilmu agama ini, terus berjuang untuk semangat dalam belajar. Jaga hati, luruskan niat karena godaan setannya nya juga besar. Ada ajaa pintu setan untuk mengganggu.

Biidznillah...
Semoga jatuh cinta ini bukan hanya jatuh sesaat yang ketika saya berdiri dan rasa sakit sudah hilang saya menjadi lupa.
Jatuh ini sebagai pengingat bahwa dulu saya pernah lalai, kemudian saya tidak berdaya dan mencari apa yang saya butuhkan. Semoga Allah ridho dengan semua ini dan kasih sayang serta rahmatnya membersamai saya dalam jatuh cinta ini.

Selamat jatuh cinta juga buat yang sama-sama merasakan dengan apa yang saya rasakan.  Karena saya tau saya tidak sendiri di luar sana beribu, berjuta,  bermilyar atau bahkan tak terhitung mempunyai perasaan yang sama dengan yang saya rasakan, I fell you ❤😊

Minggu, 18 Juni 2017

Makhluk Kenangan

Apa yang paling semarak di bulan Ramadhan selain ibadah?? Yeahh it's bukber alias buka bersama :))

Saya termasuk orang yang ga nyaman klo buka di luar apalagi tempat keramaian. Di rumah sendiri tentu lebih asyik dan khusuk untuk makan dan doa :).

Semenjak ada sosial media dengan fasilitas chat group, di hp kita tentu banyak group2 alumni sekolah, di hp saya mulai dari group SD, SMP, SMA  dan kuliah. Yang ga ada hanya group TK aja, lagian please jangan ada soalnya emang udah ga ingat sama sekali :).

Tahun ini karena saya pulang ke kota saya tentu ada tawaran untuk acara bukber . Yang baru saya iyakan dan udah fix bukber teman SMP, yang memang semenjak lulus belum pernah ktemu karena group nya baru aja dibuat hihihi.

Ketika kita menyebut reuni tentunya yang ada di pikiran kita tentang kenangan masa lalu. Manusia memang makhluk kenangan, hidupnya terdiri dari kenangan yang bersusun susun. Mau kenangan bahagia maupun kenangan yang menyedihkan.

Apa untungnya kita mengingat kenangan ini? Bagi saya selain menjawab rindu yang lama tak bertemu tentu saja jadi flash back, ooo ternyata dulu saya begini ya, ternyata culun dan keterlaluan juga kelakuan saya :). Jadi bahan hikmah dan renungan aja. Enaknya untuk teman sekolah yang kita sudah kenal dari kecil kita ga perlu jaim, karena udah ketahuan seperti apa kelakuan kita dulunya jadi santai aja.

Untuk aib aib masalalu bagi saya tidak perlu disebut sebut lagi cukup perbanyak istigfar dan tobat aja, lagian saat itu kita khan belum akil baligh hehe kalaupun sudah pemahaman dan ilmu agama kita masih cetek, beda dengan anak zaman sekarang yang dari kecil udah banyak belajar agama karena banyaknya sekolah agama yang tersedia, Alhamdulillah.

Berharap dari reuni ini tidak hanya sekedar ngumpul dan menuntaskan rindu tapi juga menjadi amal kebaikan yang berkesinambungan dengan reuni di jalan Allah, saling mengikatkan hati untuk selalu bersama sama, mendorong dan mengingatkan di jalan kebaikan. Sehingga kelak ada reuni yang abadi dan paling indah yaitu di surgaNya Allah.

Ketika hati rindu, maka bertemulah. Jika rindu itu racun maka berjumpa adalah penawarnya.

Selamat menjalani bukber reuni bagi yang punya rencana, semoga bertemu untuk kebaikan dan yang tertinggal hanya kebaikan, udah ga zamannya reuni berakhir dengan clbk terlalu mainstrem brosis hehehe. Reuni kekinian itu reuni yang diisi dengan yang pasti pasti.  Pasti hidup ada akhirnya dan pastikan kita punya persiapan untuk melaluinya, insya Allah semoga Allah mudahkan. Aamiin.

Oh ya satu lagi, kata pak ustad, klo kita ketemu teman lama sudah sukses, kaya, keren dan yang lain lain itu biasa, tapi yang ga biasa itu ketemu teman lama yang dulunya buandel tapi sekarang sudah hijrah, nahh itu baru keren. Jadi jangan baper dan minder liat teman yang wahh, ucapkan Alhamdulillah dan barakallah. Tapi tetap boleh tanya tanya kok kiat sukses nya bisa jadi dia lalui  perjuangannya dengan air mata dan darah hahaha lebay.

Senin, 12 Juni 2017

Ramadhan 2017

Alhamdulillah masih bisa menikmati jamuan ramadhan yang penuh berkah.
Ramadhan tahun ini istimewa bagi saya, jika ada tagline promo berbuka dengan yang manis, tahun ini saya berbuka dengan bahagia, karena ada mama. Semenjak lepas SMA dan kuliah di Yogya, ramadhan bersama mama saya lewati menjelang lebaran saja setelah waktunya libur. Sesudah menikah malah dua tahun sekali karena jadwal gantian pulang ke mertua.

Walaupun keberadaan mama karena sakit tapi disinilah hikmahnya, saya bisa berpuasa bersama mama.

Tahun tahun sebelumnya saat Ramadhan saya sering kepikiran bagaimana ramadhan mama disana apalagi semenjak mama tinggal sendiri, selalu kebayang, kasian mama sahur dan buka sendirian, walaupun saat kepikiran tersebut saya juga sering sendirian karena suami kerja :))

Berharap ramadhan ini saya optimal beribadah karena saya ga tau apakah tahun depan masih bertemu lagi.
Ditinggalkan teman dan saudara yg telah berpulang membuat saya lebih banyak mengingat kematian. Bagaimana dan dimana nanti saya meninggal itu terserah Allah yang telah mempunyai rencana yang sempurna, saya hanya terus berdoa agar meninggal dalam iman Islam dan Khusnul khatimah.

Semoga Allah mudahkan saya melakukan kebaikan2 dan menjadi alumni ramadhan yang Istiqomah. Aamiin Ya Rabill Allamin.

Kamis, 18 Mei 2017

Indonesiaku Saat Ini

Heboh dengan saling mendukung yang disukainya

Heboh juga mencela orang yang tidak di dukungnya

Katanya ini negara persatuan

Kenapa kata yang keluar penuh kebencian

Setialah pada kebaikan

Lawanlah setiap keburukan dan kezaliman

Yang namanya manusia itu pasti ada baik dan buruk nya

Maka membenci lah seperlunya dan mencintai lah sewajarnya

Selasa, 09 Mei 2017

Kehilangan merupakan waktu yang tepat untuk memaknai kehadiran

Sakit jadi saat yang baik untuk mensyukuri kesehatan

Kebersamaan hal yang paling membahagiakan

Mengingat kematian menjadi nasehat yang paling ampuh untuk fastabiqul khairat

Innalillahi wainnailaihi Raji'un Kak Ati, semoga Allah terima segala amal kebaikan dan ampuni setiap dosa, semoga husnul khatimah. Aamiin

11 Mei 2017

Selasa, 02 Mei 2017

Berbeda Pemahaman Bukan Alasan Untuk Membubarkan

Baru beberapa hari lalu nulis tentang "Ketika Pemahaman Kita Berbeda" ehh kemaren baca berita kalau kajian ustad Felix Siauw di bubarkan oleh kepolisian atas permintaan salah satu ormas Islam.

Antara sedih dan heran, sejak kapan aturan di negara ini kalau kita berbeda pemahaman, orang tersebut tidak boleh hadir mengisi ceramah atau kajian. Yang mengherankan lagi yang meminta bubar sesama umat Islam.

Saya sendiri berbeda paham dengan HTI yang sedang diperjuangkan oleh ustad Felix, sedangkan untuk hal lain dalam pembahasan agama saya banyak setuju, apalagi ustad Felix konsen terhadap pergaulan anak muda dengan bukunya "udah, putusin saja". Lalu hanya dengan secuil perbedaan itu apakah saya berhak memusuhi atau mengusir orang yang berbeda pemahaman. Kalau ga suka ga usah didengarkan atau tinggalkan, biarkan aja orang yang sepaham yang mendengar atau kalau mau lebih cerdas lagi, konsep di balas konsep atau tulisan di balas tulisan, bukannya konsep di balas dengan kekerasan atau paksaan.

Saya merasa yang kurang dari umat itu ilmu dan keluasaan berpikir. Mungkin mereka sudah terbiasa hanya menyakini satu prinsip, tidak mau tahu dengan yang lain, setidaknya dengan mendengar, menghargai dan belajar lebih banyak lagi.

Setiap ulama, ustad, kyai tentu mempunyai pengikut sendiri dan jalan dakwah yang berbeda. Walaupun jalannya berbeda tapi saya yakin ada tujuan yang sama, menjadi hamba Allah yang lebih baik. Jika dakwah dihalangi lalu siapa lagi yang akan menyebar luaskan agama Allah ini. Saya sendiri merasa belum banyak kontribusi untuk agama ini, makanya saya sangat hormat untuk para juru dakwah. Saya sendiri baru tahap sebagai pembelajar yang menyerap ilmu dari para guru dan mencoba istiqomah mengamalkannya.

Semoga setelah kasus ini, kita semua belajar untuk lebih banyak mendengar, memahami dan membuka hati terhadap perbedaan, yang penting kita semua satu tujuan, mencari Ridha Allah dan menjadi hamba-nya yang bertaqwa, agar kelak Allah kumpulkan kita semua di surgaNya. Aamiin.

Jumat, 28 April 2017

Sekolah Kehidupan

Selama 7 bulan ini saya belajar banyak dari merawat mama, seperti sekolah kehidupan rasanya. Bagaimana harus sabar menghadapi mama yang kadang  suka melanggar aturan kesehatan dan ngeyel kalau dikasih tau, harus telaten, detail untuk urusan obat dan informasi kesehatan serta harus siapin segala kebutuhan mama. Mungkin rasanya seperti ngurus anak kecil tapi Alhamdulillah mama ga rewel :).

Waktu berlalu terasa lebih lambat selama saya di rumah mengurus mama, mungkin karena saya di rumah seharian ga kemana mana. Urusan kantor saya tinggalin dulu, keluar rumah hanya ke pasar dan pergi ngaji. Kadang ada perasaan sedih juga mikirin kantor saya yang jadi terbengkalai apalagi kalau ada kegiatan kegiatan profesi. Klo udah gitu saya cepat cepat ingat tujuan saya, kantor saya jalankan dengan niat untuk mengamalkan ilmu dan ibadah bukan untuk mengejar rezeki sebanyak banyaknya dan punya karir yang lebih hebat toh selama ini hampir 10 tahun saya bekerja kantor mendapat prioritas yang paling akhir diantara urusan suami dan rumah tangga. Makanya ada yang komentar kantor saya seperti jalan di tempat :).

Dulu sebelum saya hijrah prioritas saya hanya suami dan rumah tangga, setelah saya banyak ikut kajian ilmu, prioritas saya bertambah untuk menambah ilmu agama yang baru seujung kuku. Jadi untuk rezeki dan karier saya yang biasa aja ga masalah karena saya sedang tidak berlomba kehebatan dengan orang lain, saya hanya sedang berlomba lomba untuk menambah amal kebaikan.

Rencana Allah itu begitu sempurna, ada satu kejadian yang hikmahnya baru saya tau saat ini. Dulu saya mencoba memasukan proposal ke beberapa bank untuk bekerjasama. Pernah ada yang sudah oke tapi meminta saya untuk selalu ada dan siap sedia jika diperlukan. Karena saya menetap di luar kota karena mengikuti suami yang jadwal saya bekerja mengikuti suami, akhirnya saya tolak permintaan tersebut. Memang untuk pekerjaan saya bekerjasama dengan bank lebih menguntungkan. Sempat galau dan sedih tapi akhirnya itu terlupakan dengan waktu. Sekarang saat saya banyak ikut taklim dan belajar hukum muamalah, terutama tentang riba. Masya Allah jika saya dulu bekerja sama dengan bank betapa banyak dosa saya karena ikut serta dalam pencatatan transaksi riba. Alhamdulillah Allah menyelamatkan saya dengan caraNya yang tidak pernah terpikirkan sama sekali. Bahkan caraNya itu dulu sempat saya tidak sukai.

Hhhmmm waktu jalan jalan dan liburan juga berhenti karena menyesuaikan dengan keadaan  mama, dan ini juga harus saya jalankan dengan kesabaran. Kadang rasanya greget juga liat tanggal merah berderet deret, rasanya ingin terbang jalan jalan seperti orang orang.
Alhamdulillah ada suami yang selalu mengingatkan kalau sekarang prioritas kita menambah amal dengan mengurus mama, soal jalan jalan nanti akan Allah berikan waktu yang tepat.
Lagian selama ini saya juga banyak jalan jalannya baru dua tahun terakhir ini semenjak mamak (mertua) berpulang dan mama sakit lebih banyak stay at home. Itulah manusia yang diingat pas sedihnya aja padahal masa senang senangnya lebih lama :(

Saya mempunyai satu kisah penyemangat saat lagi down yaitu kisah Uwais Alqarni. Cerita tentang bagaimana seorang pemuda yang di hina, tidak dianggap dan miskin karena tidak mempunyai apa apa di dunia ternyata sangat dikenal oleh penduduk langit, yang Rasul sendiri menyuruh para sahabat untuk mencari Uwais untuk meminta doanya serta Istighfar nya karena Allah kabulkan semua doanya karena satu amalnya yang menembus langit yaitu dia sangat berbakti kepada ibunya, selama hidupnya dia mengurus ibunya yang sudah tua dan memenuhi semua kebutuhan dan keinginannya dengan memendam keinginannya sendiri yang ingin berjihad bersama Rasul.

Yang saya lakukan belum seperti Uwais masih jauhhhh rasanya. Tapi kisahnya menjadi catatan bagi jiwa saya bahwa ada peer yang lebih penting diantara keinginan, kesibukan dan citra cita dunia saya yang sering menyibukkan hati.

Tetap yang harus saya tanamkan dan niatkan di hati, apapun yang saya lakukan semata mata karena melaksanakan perintah Allah birulwalidaian berbakti kepada orang tua, semoga Allah ridho dengan perbuatan saya dan kelak menjadi penambah tabungan amal kebaikan saya. Kenapa ini harus menjadi catatan penting? Karena jika niat saya karena manusia atau hal lain, jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan saya maka nanti saya akan kecewa beda jika karena Allah, mau nanti di balas dengan kebaikan juga atau malah saya dibikin sedih atau kecewa hal itu tidak akan mengubah perlakuan saya karena itu hanya efek samping, yang utama tetap penilaian di sisi Allah. Duhhh kalau bicara gini, terasa banget yaa Allah itu maha baik dan pemurah, hanya saya aja makhluk nya yang kurang bersyukur dan taat ke pada Allah.

Hidup ini esensinya memang sebuah perjalanan dan sekolah kehidupan. Perjalanan mempersiapkan bekal menuju ketempat yang abadi. Selayaknya saya sebagai hamba untuk mengambil setiap hikmah dan pelajaran dalam setiap perjalanan ini.

Semoga setiap langkah perjalanan hidup ini semakin membawa saya pada kebaikan dan ketaatan kepada Allah. Biidznillah.

Ketika Pemahaman Kita Berbeda

Kemana pun kita berada tidak akan pernah kita menemui semua serba sama dengan apa yang kita pikirkan maupun apa yang kita inginkan.

Berlapang hati, meluaskan pikiran dan menahan lisan akan menjadi senjata ampuh agar tidak terjadi perdebatan yang panjang.

Bagi saya pribadi saya sangat memahami bahwa setiap orang mempunyai pemikiran dan prinsip sendiri jadi ketika pemahaman saya berbeda dengan orang lain saya akan menghargai hal tersebut. Yang bikin saya menghela nafas panjang adalah melabeli atau mencap seseorang yang berbeda menjadi tidak baik hanya karena tidak satu barisan atau satu perkumpulan.

Padahal ini bukan tentang sesuatu yang hitam dan putih atau tentang baik dan buruk, ini sama sama tentang kebaikan, hanya berbeda pikiran dan jalan.

Mungkin saya yang harus lebih banyak belajar lagi, biar pemahaman saya bertambah dan tidak kaget dengan konflik perbedaan :))

Kamis, 20 April 2017

Alhamdulillah Gubernur Baru

Alhamdulillah kemaren tanggal 19 April 2017 mengakhiri kisruh selama ini. Pilkada Jakarta yang terheboh sepanjang masa. Selamat buat pak Ahok dan pak Anies yang telah sama sama berjuang.  Berdasarkan hasil pemungutan suara,  Barakallah wa innalillah buat pak Anies Baswedan dan pak Sandiaga Uno, semoga amanah tetaplah menjadi manusia rendah hati, takut pada aturan Allah, bekerja profesional, dan mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan warganya, biidzinallah.Aamiin....

Kamis, 13 April 2017

Betapa Mahalnya Harga Sebuah Menegakkan Kebenaran

Jika seorang penyidik KPK menerima teror setiap menyelidiki sebuah kasus besar. Pasti ada yang takut kejahatannya terbongkar

Sudah banyak saya dengar kasus pembunuhan dan penghilangan barang bukti untuk menghilangkan jejak.
Tapi baru kali ini rasanya mendengar menyiram air keras kemuka seorang penyidik untuk kasus korupsi.

Tujuannya apa? Menyiksa sebelum mematikan. Memberi cacat agar menjadi kenangan hidup atau apa???

Jika orang menyiksa biasanya karena sakit hati persoalan rumah tangga atau persoalan pribadi lain. Nah elu koruptor sakit hati karena apa? Karena belum puas menikmati kehidupan mewah??

Betapa mahalnya harga sebuah kebenaran
Pak Novel Baswedan harus kehilangan sebuah cahaya dari matanya pada saat ia subuh berjamaah di mesjid.

Tapi saya yakin cahaya hati, cahaya semangat dan cahaya terus berbuat kebaikan akan tetap bersemayam dalam jiwanya dan mungkin bertambah.

Sebenarnya saya iri padanya betapa dia bermanfaat dalam tugasnya sebagai Khalifah di muka bumi ini.
Dan kelak ketika hari akhir tiba mata, tangan dan kakinya akan bercerita betapa mereka sibuk untuk bekerja demi menegakkan sebuah kebenaran dan keadilan.

Syafakallah pak Novel semoga Allah memberikan kesembuhan yang terbaik buat bapak.
Salam hormat dari saya yang mendukung instansi bapak untuk tetap berjalan di jalan kebaikan sepahit dan sesukar apapun jalan tersebut.
Semoga Allah mudahkan dan ridho ikhtiar bangsa ini untuk menjadi sebuah negara yang berkah.

Kamis, 09 Maret 2017

Bersamamu Di jalan Dakwah Berliku by Salim A Fillah dan Felix Y Siaw



" Ummat lebih menunggu yang mau bersatu ketimbang yang selalu berseteru. Ummat tak suka kita berbantah bantahan demi menunjukkan siapa yang lebih tahu. Tapi ummat menunggu apa yang bisa kita berikan kepada mereka agar mereka lebih berilmu. Kau tutupi kelemahanku dengan kelemahanmu dan kutambah kelebihanmu dengan senyumanku"
(Felix Y Siaw )

"Yang mempelangikan perbedaan pemahaman menjadi lapis-lapis keberkahan adalah adab. Bahwa sudah selaiknya ilmu mengangkat adab diri ke ufuk tinggi. Lalu mempertautkan jiwa-jiwa mereka dalam kerendahan.Betapun ada perbedaan yang tiada dapat dipaksa untuk satu hati"
(Salim A Fillah)



Bagi saya ini buku penting di zaman sosial media yang mana semua orang bebas berbagi dan komentar. Tidak ada lagi filter apakah berita itu benar atau tidak komentar tersebut baik atau tidak 

Saya mengalami sendiri di beberapa group sebuah perbedaan pemahaman bagaikan sebuah bara api yang berkobar kobar. Apa salah seseorang itu mempunyai pemahaman yang berbeda? Selama ada alasan atau dalil nya ya silahkan aja. Dalam bidang agama selama dalam perbedaan khilafiyah ya oke oke saja, kecuali dalam ranah tauhid. Tidak ada toleransi. 


Perbedaaan harakah tidak menjadikan umat islam bermusuhan. Perbedaan harakah tidak menjadikan yang satu lebih benar dari yang lain. Perbedaan harakah tidak memudahkan kafir bagi yang lain. Perbedaan harakah seharusnya membuat umat lebih bersatu dan lebih banyak mengali ilmu betapa luas pemahaman islam dalam memandang sebuah persoalan. Perbedaan harakah membuat umat mempunyai banyak alternatif lewat jalan dakwah mana mereka berada. Bukankah surga tidak ada label untuk jamaah tertentu yang ada pintu surga banyak jalan dari berbagai macam pintu amalan.

Mungkin bagi sebagian orang tidak sepakat dengan hal tersebut. Bagi saya tidak masalah selama tetap saling menghargai. Sebenarnya bagus jika kita memiliki prinsip yang menurut kita baik lalu kita genggam erat lalu kita laksanakan. 


Semoga dengan jalan dakwah yang berliku ini lahir kekuatan umat muslim dengan perasaan bahwa selama Allah dan Rasul yang menjadi pegangan hidup siap melakukan banyak kebaikan hingga hasilnya bukan berupa buih di lautan tapi sebuah ombak yang mempunyai kekuatan yang melahirkan perubahan yang lebih baik sebagaimana yang Allah perintahkan. 





Sabar Dengan Bahagia



Jika Sabar itu sebuah ketaatan maka..........

Bahagia dengan Sabar adalah ketaatan diatas ketaatan

Biidznillah




Pada zaman Rasulullah ada seorang wanita menghadap Rasul dan mengatakan "Ya Rasul aku mempunyai penyakit yang memalukan jika penyakitku kambuh aku kejang-kejang dan auratku tersingkap. Maka doakanlah aku agar sembuh". 
Kemudian Rasul mengatakan "Baiklah akan aku doakan agar penyakitmu sembuh tapi jika engkau bersabar maka surga untukmu"
Wanita itu mejawab "Kalau begitu aku memilih bersabar namun doakan jika penyakitku kambuh auratku tidak tersingkap".


Masya Allah.........kisah ini udah sering saya dengar tapi rasanya ketika sekarang saya mengalami kesedihan dan mendengar kisah ini kembali rasanya begitu masuk ke dalam hati dan menggugah kesadaran saya bahwa apa yang saya sedihkan selama beberapa bulan terakhir ini karena mama sakit menjadi sebuah jawaban atas segala kesedihan tersebut.


Rasul tau apa yang terbaik buat umatnya. Sebenarnya bisa saja Rasul langsung mendoakan kesembuhan buat wanita tersebut tapi dia ingin umatnya mendapatkan pemahaman yang terbaik bahwa ridho Allah itu lebih penting dan bersabar dalam sebuah ujian balasannya surga.


Soo....sekarang peer saya bahwa saya harus latihan dan terus latihan untuk sabar dengan pemahaman diatas bahwa kesabaran ini nanti akan berbuah manis buat mama dan saya. Jika nanti tetap ada airmata dalam proses kesabaran ini ketika melihat mama kesakitan bagi saya itu manusiawi dan saya akan berdoa jika mama nyerinya sedang kambuh saya akan meminta agar Allah memberi kekuatan kepada mama untuk sabar dan kuat mengatasi nyerinya.  Yang penting pemahaman ini saya pegang kuat dan gigit dengan kencang :). Dunia ini sebentar tempat kita menabung amal kebaikan. Akhirat adalah tujuan hidup maka jika kesedihan di dunia ini yang sifatnya sementara akan berbalas bahagia di surga yang sifatnya kekal, tentunya siapa yang nolak bukan :) ahhh terharu sayah.


Allahu Al-Musta'an, Hanya Allah sajalah yang dapat menolong saya.  Semoga segala niat dan usaha saya mendapat ridho, rahmat dan pertolongan Allah. Aamiin.

Kamis, 16 Februari 2017

Untuk Mama...........Merawat Dengan Cinta



Assalamualaikum...............

Alhamdulillah Alla Kulli Hall tiga bulan ini saya belajar sabar dan tawakal jadi suster cinta buat mama. Qadarullah mama tulang belakangnya patah karena oestioporosis dan hnp (saraf kejepit) yang menyebabkan mama sulit bergerak. Untuk duduk paling lama 5 menit dan jalan hanya beberapa langkah. Untuk mama yang susah diam sakit ini bikin mama tersiksa dan saya tau betapa tidak enak mama ga bisa ngapa-ngapain. Tapi apa daya tubuh mama sedang minta diistirahatkan dulu dari kegiatan.


Yang bikin saya sesak saat mama lagi menjerit kesakitan. Ya Rabb ga kuat liatnya dan bikin saya nangis, ga tega rasanya melihat mama yang udah tua harus menahan sakit sedemikian rupa :(


Sakit mama membuat hati dan pikiran saya juga ikut sakit sebagai anak. Tapi sebagai hamba yang beriman  saya harus tetap sabar dan semangat karena  ingat akan janji Allah jika sakit itu mengurangi dosa, biidznillah.

Semoga saya tetap kuat dan sabar, begitu juga dengan mama. Tiada rencana terbaik selain rencana Allah. Apalah saya ini jika saya tidak menerima segala yang telah Allah berikan. Semoga apa yang telah saya lakukan buat mama menjadi amal kebaikan yang Allah ridho.

Wa Allahu Al Musta'an






Minggu, 22 Januari 2017

Alhamdulillah Blog Ini Aktif lagi :)


Assalamualaikum............

Alhamdulillah..........setelah berapa bulan blog ini dihentikan karena saya lupa perpanjang sewa nama akhirnya sekarang bisa on lagi yuhuuuu............:)

Terima kasih webhosting.com untuk bantuannya. Maklum saya gaptek, bingung bagaimana cara perpanjang nama. Udah dimasukin cara pembayaran yang baru tetap ga bisa, udah diutak atik tetap ga bisa juga akhirnya sampai pada batas waktunya dihentikan :((

Akhinya setelah nge google, minta bantuin jasa hosting itu pun harus nunggu berapa bulan dulu baru bisa aktif lagi.Syedihhhh.  Biasa kalau lagi rajin apalagi galau khan pengennya nulis disini terus :)

Banyak kejadian beberapa bulan ini yang sangat mempengaruhi emosi dan kehidupan saya  ciee bahasanya :)), Ntar ahh saya tulis satu satu Insya Allah...........


see you...........