Rabu, 27 September 2023

Tadabbur Surat Al Ikhlas

Tadabbur Surat Al Ikhlas 

Hadist imam Al Baihaqi ;
Orang-orang Yahudi datang ke Rasulullah Saw diantara mereka ada Kaab, Huyay, mereka mengatakan, wahai Muhammad tolong gambarkan kepada kita, seperti apa Rabbmu yang telah mengutus mu? 
Lalu turunlah firman Allah SWT 

١ – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
٢ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
٣ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
 ٤ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Inilah surat yang kita kenal dengan surat Al ikhlas. Allah SWT menjelaskan siapa dirinya di dalam surat ini. 

Ada seseorang yang mendengar saudaranya membaca Qul huwallahu ahad..., orang itu saat selesai membaca kemudian mengulang membaca lagi begitu seterusnya berkali kali. Kemudian besok paginya orang yang mendengar saudaranya membaca surat ini berulang ulang datang ke Rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada sedikit meremehkan. Lalu Rasulullah mengatakan, demi diriku yang berada di dalam genggamanNya sesungguhnya surat Al ikhlas nilainya 1/3 Alquranul karim.

Sebagaimana dalam riwayat lain Rasulullah pernah berkata kepada sahabat beliau, apakah kalian kesulitan membaca 1/3 Alquran di satu malam? 

Pertanyaan itu cukup berat bagi mereka 1/3 Alquran = 10 juz dalam semalam. 

Kemudian mereka balik bertanya, siapa diantara kita yang mampu Rasulullah?

Rasulullah menjawab surat Al-Ikhlas itu merupakan 1/3 Alquranul karim. 

Dua riwayat ini juga dicantumkan dalam tafsir Ibnu Katsir. 

Inilah sebab mengapa surat ini dianjurkan dibaca tiga kali dalam doa pagi dan petang, maka nilainya sama dengan seperti membaca satu Alquranul karim. 

Tapi ini secara nilai bukan berarti mengcover surat Alfatihah sampai Annas. 

Nilai ini diibaratkan, misal; jika seseorang membaca surat Al-Ikhlas dalam satu rakaat sholat tetapi tidak membaca Alfatihah sholatnya tidak sah, walau yang dibaca diibaratkan seperti membaca satu Alquranul karim karena tidak ada sholat yang sah tanpa membaca surat Alfatihah.

Hadis imam Ahmad, Rasulullah mengatakan barang siapa yang membaca surat Al ikhlas sampai selesai sampai 10 kali maka Allah akan bangunkan istana di surga. 

Renungkan ; sudah berapa tahun kita sia-siakan untuk mendapat istana di surga? Bandingkan dengan sudah berapa tahun kita menabung agar bisa mendapatkan rumah di dunia? 

Inilah yang Allah katakan dalam surat Al ahzab 72, ...sesungguhnya manusia itu zalimnya luar biasa dan bodohnya kelewatan. 

Manusia itu sering jungkir balik agar bisa membangun rumah di dunia bahkan kadang menabrak aturan Allah sedang rumah di surga yang abadi tidak dibangun2. 

Apa makna dari surat Al ikhlas ini? 
Ayat pertama, katakanlah wahai Muhammad, dialah Allah yang Esa.

Ulama mengatakan keesaan Allah ini menunjukan Allah tidak ada tandingannya, Allah tidak ada yang serupa denganNya, tidak ada yang maha pengasih kecuali Allah, tidak ada yang maha penyayang kecuali Allah, tidak ada yang maha pedih siksanya kecuali Allah. 

Ayat kedua, Zat yang seluruh makhluk akan kembali pada Nya dalam memenuhi kebutuhan2 dan masalah2 nya dan di waktu yang sama Dia tidak butuh kepada siapapun. 

Maksudnya, Dialah pemimpin yang kekuasaanya sempurna, maha mulia dengan kemuliaan yang sempurna, yang maha agung dengan keagungan yang sempurna. 

Sebagian para ulama mengatakan kalau anda tidak kembali kepada Allah dalam kondisi lapang maka anda akan kembali kepada Allah dalam kondisi terjepit dan darurat. 

Misalkan dalam sebuah cerita, ketika seseorang lupa kepada Allah di ketinggian ribuan kaki pada saat dia di dalam pesawat, ada kesempatan untuk zikir tapi dia tidak berzikir, dia bisa membaca doa naik kendaraan tetapi dia tidak membaca, lalu tiba2 disaat dia sedang menikmati entertainment di dalam pesawat yang penuh dengan suasana duniawi tiba2 terjadi turbelensi hebat yang mengerikan lalu pilotnya mengatakan maaf tidak bisa mengendalikan pesawat lagi, apa yang terjadi dengan penumpang2 tersebut? 

Mereka akan kembali kepada Allah. Pada saat itu tidak akan ada yang mengingat makhluk walaupun didalam pesawat itu ada seorang pejabat, penguasa, tapi tidak ada yang akan meminta pertolongan kepada mereka.

Misalkan lagi, bagaimana seorang pasangan yang ketika hidupnya harmonis, pasangannya romantis dia lupa sama Allah, tapi ketika pasangannya selingkuh, dikhianati, maka dia akan kembali kepada Allah. 

Hati manusia akan selalu kembali kepada Allah. Allah ga butuh sama kita, kita yang butuh sama Allah. 

“Semua masalah dalam hidup itu sama seperti surat kepada kita maksudnya misalkan ketika kita sakit, jatuh miskin, dikhianati, rumah tangga berantakan maka Allah seperti memberi surat kepada kita yang saat kita membukanya seakan Allah berkata, engkau punya Rabb, maka kembalilah engkau kepada Rabbmu” 

Ingat selalu ayat ini: 
Albaqorah 186, Dan apabila hambaku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat...

Allah sendiri yang mengatakan aku dekat, tapi manusia sendiri yang menjauh kepada Allah.

 Ketika manusia lain mengatakan ABCD tentang kita, kembali saja kepada Allah yang tidak pernah menzalimi hambanya 

Allah itu lebih sayang daripada seorang ibu yang menyayangi anaknya (Hadist Ummar Bin Khatab)

Disaat kita lagi hancur dan tidak ada seorangpun yang mau menolong kita, bukankah kita punya Rabb yang mengatakan “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu” (Almujadillah, 11) 

Reminder, bacalah Al ikhlas dengan hati dan keimanan jangan hanya sekedar lisan karena ini tentang Allah yang Maha Sempurna yang mana seluruh makhluk akan kembali padaNya. Jangan sampai nunggu darurat dulu baru kembali kepada Allah. 
“Perkenalkan diri anda kepada Allah disaat anda lapang maka Allah akan mengingat anda disaat anda susah” (HR Tarmidzi) 

Ayat ketiga, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. 
Ayat ini semakin menegaskan kemuliaan Allah. Allah tidak butuh orang tua dan keturunan. Allah tidak butuh siapa2, manusia yang butuh kepada Allah.

Ayat keempat, tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara dan (sebanding) dengan Nya. 

 Makna dari ayat ini, tidak ada satupun yang mirip denganNya. Hidup kita ini sering berantakan karena kita tidak mengenal Allah, sering kali kita menganalogikan Allah dengan makhluk makanya kita tidak mengerti bagaimana Allah mengatur alam semesta ini. Contoh, kadang banyak orang yang tidak mau berdoa kepada Allah dengan alasan aku sudah banyak maksiat, aku malu apakah masih pantas aku berdoa kepada Allah? 

Kenapa muncul perkataan seperti ini? Karena tidak mengenal Rabb Nya. Ia analogikan Allah itu seperti manusia, yang tidak suka diminta minta layaknya manusia. Padahal Allah itu berbeda, Allah mengatakan, “barang siapa yang tidak meminta kepadaKu, maka mereka akan masuk neraka jahanam karena hina” surat Al ghafir ayat 60. 

Makanya banyak orang yang buruk sangka kepada Allah, karena mereka tidak mengerti Allah. Tidak mau belajar tentang Allah. Padahal ilmu mengenal Allah itu sangat mewah, makrifatullah.

Kesimpulan, Kita harus kembali kepada Allah. Allah maha sempurna tidak ada tandingannya. Esa dalam nama dan sifatnya, Esa dalam pengaturan. 

Ada dua riwayat dikeluarkan oleh imam Bukhari dari Aisyah Ra,

Pertama, Nabi melepas sebuah pasukan dan menunjuk seorang imam, orang ini yang akan mengimani sholat para pasukan, imam ini setiap memimpin sholat dia membaca alfatihah, surat lain , kemudian ditutup Al ikhlas, begitu setiap rakaat. Kemudian mereka melapor kepada nabi dan nabi menyuruh langsung menanyakan kenapa dia berbuat spt itu. Orang itu menjawab aku senang membaca surat Al-Ikhlas karena didalamnya terkandung sifat2 Allah, kemudian nabi yang mendengar jawabannya mengatakan, sampaikan kepada oraang itu, Allah sayang dan cinta kepada dia. 

Riwayat kedua, ada seseorang kaum anshor yang menjadi imam di mesjid Quba setiap dia menjadi imam dia membaca alfatihah, Al-Ikhlas, baru membaca surat lain. Setiap rakaat dia baca seperti itu, jamaahnya bingung dan menanyakan kenapa dia.membaca surat seperti itu, pilih saja salah satu. Imam itu menjawab saya tidak akan mau meninggalkan metode seperti ini, jika kalian tidak suka,kalian bisa memilih yang lain. Ternyata imam ini yang paling bagus bacaanya dan dia tetap menjadi imam di mesjid tersebut , begitu nabi datang ke mesjid Quba dan menanyakan kepada imam tersebut kenapa tidak menerima masukan jemaahnya untuk memilih salah satu surat, imam itu menjawab, ya Rasulullah aku membaca surat ini karena aku cinta dengan surat ini aku cinta dengan Allah SWT. Lalu nabi mengatakan cintamu kepada surat al ikhlas yang membuat Allah memasukkan dirimu kedalam surga. 

Begitulah DNA orang yang mencintai ia akan suka membicarakan orang yang dicintainya dan ia akan berulang kali menceritakannya. 

Beda dengan kita, kita membaca surat Al-Ikhlas karena tidak hapal surat yang lain, makanya tidak ada keberkahan itupun tidak mengerti maknanya.

Biidznillah semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran serta mengamalkan tadabbur dari surat Al ikhlas ini. 
 
Sumber; Kajian ustad Nudzul Zikri 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selasa, 26 September 2023

Tadabbur Surat Alfatihahصِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ



صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

Artinya: (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

 

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus.

Merupakan satu-satu nya jalan kebahagiaan, maka ketika membacanya di dalam dan di luar sholat, resapi baik-baik bahwa ini adalah jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.

 Lalu, Jalan yang lurus itu apa?

Jalan yang orang-orang yang Allah berikan nikmat kepada mereka dan bukan jalan orang yang Allah murkai dan sesat tapi jalan yang Allah beri nikmat.

Siapa mereka?

Mereka yang Allah sebutkan dalam surat An-nisa ayat 69

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا

Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Yang dimaksud dengan orang sholeh disini adalah orang yang menjaga kesucian fisik dan hatinya.

4 golongan orang yang disebutkan diatas yaitu para nabi, shiddiiqiin, syahid, Sholeh yaitu orang yang menggabungkan dua hal yang besar yaitu mengetahui kebenaran/ilmu dan mengamalkan kebenaran/ilmu tersebut.

Maka pada saat kita berdoa

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

Artinya kita minta ditunjuki ilmu dan amal dan begitu kita mendapatkannya maka istiqomalah di jalan ilmu dan amal.

Seperti apa orang yang mendapatkan kebahagiaan itu? seperti orang yang dimaksudkan dalam surat An-Nahl ayat 97

Surat An-Nahl Ayat 97

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Iman adalah karakter orang yang mempunyai ilmu karena tidak mungkin kita bisa mengimani sesuatu tanpa ilmu .

Ilmu amal, ilmu amal, ilma amal itulah dua kunci kehidupan di dunia dan akhirat.

Setiap orang yang jujur yang berdoa di dalam sholat mereka, yang mengatakan tunjukilah kami jalan yang lurus maka inilah orang-orang yang semangat mencari ilmu dan mengamalkan. Terlepas masih ada kekurangan, kekeliruan, kekhilafan, itu wajar karena كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ setiap anak nabi Adam pasti banyak melakukan kesalahan. Tapi karakter, spirit pola mereka adalah mengejar ilmu kemudian mengamalkan.

Tergelincir, tobat kemudian bangkit lagi. Nuntut ilmu, amalkan, nuntut ilmu, amalkan. Ini yang kita kerjakan di dunia.

Maka sebaliknya barang siapa yang malas menuntut ilmu dan tidak mengamalkan maka ia tidak jujur ketika mengucapkan, tunjukilah kami jalan yang lurus.

‘Dan bukan jalan-jalan orang yang dimurkai? “

Siapakah orang yang dimurkai?

Nabi mengatakan langsung, orang yang dimurkai itu Yahudi, dan setiap orang yang mengetahui ilmunya dan dia tidak mengamalkan.

Beda dengan orang mengamalkan tapi dia tergelincir atau khilaf.

Maka ulama mengatakan bahwa setiap orang yang mempunyai ilmu tapi tidak mengamalkan maka dia termasuk orang yang di murkai

Kemudian, siapa orang yang sesat?

Setiap orang yang semangat beramal tapi tanpa ilmu, beramal dengan ketidaktahuan.

Makanya para ulama mengatakan  ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ  orang-orang yang dimurkai ini ada pada masalah niat, mereka tidak jujur, tidak ikhlas kepada Allah. Seperti layaknya orang munafik punya ilmu tapi tidak diamalkan.

Adapun orang yang tersesat وَلَا ٱلضَّآلِّينَ masalah mereka ada pada ilmu.

Orang yang tersesat mereka berjalan tapi tidak tau arah. Mereka ada usaha, ada semangat, ada langkah, tapi kenapa tersesat? Karena ga tau ilmunya.

Inilah doa yang kita minta setiap hari kepada Allah yang intinya jangan sampai kita melangkah tapi tidak tau ilmu dan kita salah pada niat, tau ilmu tapi tidak mengamalkan.

Jadi orang yang selamat adalah orang yang menggabungkan dua hal tersebut, ilmu dan amal.

Di surat Alfatiha lah secara jelas dan gamblang Allah menjelaskan kenikmatan itu ada pada saat kita diberikan ilmu dan amal.

Makanya keliru besar jika kita berpikir orang yang diberi nikmat itu sebatas orang yang diberi kekayaan, kesehatan, oleh Allah. Karena sejatinya itu ujian.

Sebagaimana Allah nyatakan dalam surat Al Anbiya ayat 35

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

Sehat itu ujian, sakit itu juga ujian. Kapan menjadi kenikmatan? Jika sehat dan sakitnya diisi dengan ilmu dan amal.  

Allah melarang kita kagum pada seseorang hanya semata karena kekayaanya. Sebagaimana Allah katakan di surat At Taubah ayat 55

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَٰلُهُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَٰفِرُونَ

Artinya: Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.

Dari ayat tersebut dikatakan harta dan anak2 mereka bukan nikmat tapi azab jika mereka tidak beriman kepada Allah.

Seringkali kita menyangkal hal tersebut karena terlihat mereka baik2 saja. Tentu saja itu yang terlihat di luar, kita tidak tau yang terjadi didalam kehidupan mereka karena sejatinya kehidupan dunia itu personal branding.

Maka sebuah ketidak jujuran terjadi jika di dalam sholat, seseorang membaca ayat 5 dan 6 surat Alfatihah ini tapi orientasinya dunia, dunia dan dunia.

Hadist Abu Hurairah yang di riwayatkan oleh imam Muslim dan kitab shahih nya, Nabi SAW mengatakan, aku membagi sholat, maksudnya surat alfatiha antara aku dan hambaku setengah setengah. Setengah untukku dan setengah untuk hambaku.

Maksudnya?

 Apabila hambaku mengucapkan

 ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ maka Allah menjawab ayat tersebut dengan mengatakan;  hambaku baru saja memujiku dan apabila hambaku membaca ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ maka Allah menjawab, hambaku baru saja memujiku lagi. Lalu ketika  hambaku mengatakan مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ maka Allah meresponnya dengan mengatakan hambaku baru saja menganggungkan diriku dan apabila hambaku mengatakan إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ maka Allah merespon bahwa ayat ini kita bagi dua, setengah untukku dan setengah untuk hambaku, maksudnya ibadah itu dipersembahkan untuk Allah dan adapun meminta pertolongan kepada Allah itu untuk hambaku, maksudnya Allah akan kasih pertolongan kepada kita. Adapun ketika hambaku mengatakan ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ  

maka Allah mengatakan ini semua untuk hambaku dan hambaku akan mendapatkan apa yang mereka minta.

 

Reminder: Resapi setiap ayat jangan buru-buru, Jika dalam sholat saja kita tidak khusuk, padahal Allah langsung menjawab apa yang kita ucapkan sedangkan kita tidak menghadirkan rasa pada saat membacanya, pikiran kita blank, maka pantas saja hidup kita tidak berkah.

Surat Alfatiha ini luar biasa yang merupakan rahasia Alquran yang merupakan saripatinya Alquran .

 

Sumber: Kajian Ustad Nudzul Zikri

 

 

 

 

 

 

 

 

Tadabbur Surat Alfatihah اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ



اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Ya Allah berilah hidayah kepada kami, Tunjukilah kami jalan yang lurus."

 (QS Al Fatihah Ayat 6)

 

Setelah memuji Allah tempat kita memohon barulah kita pantas memohon kepadaNya.

Ini merupakan keadaan yang paling sempurna bagi seorang hamba untuk mengajukan permintaan, pertama ia memuji Rabb yang akan minta, kemudian ia memohon keperluannya sendiri dan keperluan saudara-saudaranya dari kalangan orang beriman, melalui ucapan “Tunjukilah kami jalan yang lurus”.

Ini merupakan cara yang sangat tepat dalam menyampaikan permohonan dan dikabulkannya permohonan tersebut. Untuk itu Allah membimbing kita agar senantiasa melakukannya, sebab inilah cara yang lebih sempurna.

Tunjukillah kami jalan yang lurus dalam doa ini maknanya adalah berikanlah kepada kami Ilham, berikanlah kami taufik, berikanlah kami rezeki dan berikanlah anugrah kepada kami.

Pertanyaan; kenapa seorang mukmin meminta hidayah pada setiap saat baik pada waktu mengerjakan sholat maupun di luar sholat, padahal sebagai mukmin ia sendiri menyandang itu, apakah yang demikian termasuk meminta yang telah ada?

Jawaban; tidak, karena jika seorang mukmin tidak memohon hidayah siang dan malam hari, niscaya Allah tidak akan membimbingnya ke arah itu. Selain itu, seorang hamba senantiasa membutuhkan Allah setiap saat dan situasi agar diberikan keteguhan, kemantapan, penambahan, dan kelanggengan hidayah, sebab ia tidak kuasa memberikan manfaat dan mudharat kepada dirinya sendiri, kecuali jika Allah menghendaki. Oleh karena itu Allah selalu membimbingnya untuk senantiasa memohon agar Dia memberikan pertolongan,keteguhan dan taufik kepadanya.

Seperti apa jalan yang lurus? Yaitu jalan orang-orang yang kau beri nikmat atas mereka bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai/sesat.

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk meminta doa untuk meminta petunjuk kepada jalan yang lurus.

Jalan yang lurus yaitu agama Islam itu sendiri yang dibawa oleh Rasulullah saw dan para sahabat

Doa tersebut meminta jalan yang lurus dan Istiqomah jika sudah di jalan tersebut.

Setelah beribadah dan meminta pertolongan kepada Allah agar Allah memberi hidayah untuk berada di jalan yang lurus.

Jika kita ingin berada di jalan yang lurus maka kembalilah kepada Allah, dengan cara? Minta petunjuk kepada Allah

Hidayah di tangan Allah maka barang siapa yang ingin Istiqomah di jalan itu kembali kepada Allah jangan mengandalkan diri sendiri.

Imam Ibnu Katsir mengatakan

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

merupakan bagian dari adab berdoa sebelum meminta petunjuk dari ayat sebelumnya kita berdoa memuji Allah.

Ini dapat kita terapkan di doa2 kita yang lain sebelum meminta, puji Allah terlebih dahulu sanjung dan agungkan Allah terlebih dahulu

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Merupakan doa terbaik, terpenting yang harus kita minta karena doa inilah yang wajib kita ucapkan minimal  17 rakaat dan merupakan bagian dari rukun sholat.

Tidak ada jalan untuk bahagia kecuali Istiqomah di jalan yang lurus

Anak, harta, pasangan bukan jalan menuju kebahagiaan, hanya jalan yang lurus yang merupakan sumber kebahagiaan, maka pada saat membacanya camkan bahwa inilah jalan kebahagiaan.

Jalan yang lurus yaitu jalan yang Allah beri nikmat dan bukan jalan orang yang Allah murkai dan sesat.

 

Sumber, tafsir Ibnu Katsir dan Kajian Ustad Nudzul Zikri

 

 

 

 

 

Tadabbur Surat Al Fatihah اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ



اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka Nasta’in

Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan

Imam Abu qatadah pernah mengatakan kepada para tabiin “kalian harus banyak belajar kepada imam Hasan Al Basri, “Demi Allah aku tidak pernah melihat seorangpun yang cara pandang, cara berpikir, paradigma, wawasannya yang lebih mirip dengan Ummar Bin Khatab selain Hasan Al Basri”.

Emang seperti apa pandangan Imam Al Basri?

Imam Al Basri pernah mengatakan اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ siapa yang pernah membaca dua penggalan ayat ini dan ia berhasil menguasai dua ilmu dari ayat ini, mengerti dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari maka sesungguhnya ia telah berhasil mengamalkan seluruh kitab-kitab suci Allah SWT. Masya Allah.

Para ulama menjelaskan, Iyyaka na’budu secara tidak langsung menjelaskan prinsip kita untuk berlepas diri dari segala kesyirikan. Karena kita hanya beribadah kepada Allah dan tidak ada sekutu kepada makhluk.

Makanya ketika kita melakukan segala bentuk kesyirikan maka gugurlah Iyyaka na’budu, yang maknanya hanya kepada Engkau kami beribadah.

Adapun penggalan wa iyyaka nasta’in adalah prinsip berlepas diri dari daya kekuatan makhluk dan menyerahkan semuanya kepada Allah.

Jadi tidak ada daya dan upaya selain Allah termasuk diri kita oleh karena itu mintalah segala sesuatu kepada Allah. Syiar yang cocok dengan ayat ini adalah laa hawla wa laa quwwata Illa billah, tiada daya dan kekuatan selain Allah.

Para ulama mengatakan ibadah itu mengandung dua hal, pertama; puncaknya cinta dan yang kedua ; puncaknya kerendahan dan ketundukan.

Jadi ibadah itu bersatunya ketundukan dan kerendahan dengan rasa cinta.

Pada saat seorang hamba merendahkan diri serendah rendahnya dan tunduk kepada Rabb Nya itu bukan karena keterpaksaan tapi dengan cinta.

Ulama mengatakan ibadah itu melakukan segala apa yang Allah cintai dan meninggalkan apa yang Allah benci dan inilah konsep ketundukan yang sebenarnya.
Dari konsep inilah maka kita mengerti inti atau ibadah yang paling bagus adalah Doa.

Kenapa?
Karena doa adalah simbol kerendahan kepada Allah, kita meminta dan meminta itu merendahkan diri.

Jika kita perhatikan adab-adab berdoa maka akan terlihat seorang hamba begitu rendah, namanya juga meminta, apalagi disunnahkan ketika berdoa mengangkat tangan dan itu semakin memperlihatkan seorang hamba terlihat semakin merendah.

Itulah sebabnya mengapa salah satu ibadah yang luar biasa adalah sujud ketika sholat.

Rasulullah Saw mengatakan posisi terdekat seorang hamba kepada RabbNya pada saat ia sujud maka pada saat itu perbanyaklah doa.

Pada saat sujud kita membaca Subhana rabbiyal a’la, Maha suci Rabbi yang Maha tinggi. Inilah simbol kerendahan yang sesungguhnya karena pada saat sujud kita meletakkan bagian tubuh yang paling kita hormati, yang paling kita jaga kemudian kita letakkan menyentuh tanah.

Kepala, wajah adalah simbol kemuliaan dalam diri kita yang paling sensitif dan benar-benar kita jaga tetapi ketika sujud kita rendahkan posisinya dan kemudian kita katakan Rabb ku yang maha tinggi dan nabi menyuruh berdoalah, minta, minta dan minta.

Beda jika kita lakukan kerendahan ini kepada makhluk tentu saja tidak boleh melakukan sujud kepada makhluk dengan alasan tidak boleh menghinakan diri kepada makhluk beda ketika kita sujud kepada Allah justru membuat seorang hamba itu elegan dan anggun dan tidak ada sisi hina sama sekali.

Pertanyaannya; bagaimana jika kita ibadah karena terpaksa? Itu bukan ibadah karena ibadah itu cinta.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa kerendahan, ketundukan yang dibalut oleh rasa cinta itu hanya boleh diberikan kepada Allah
• “Hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan atau istianah”
Meminta pertolongan menurut Ibnu Qayyim ada dua unsur, pertama percaya kepada Allah, yang kedua bertumpunya hati hanya kepada Allah.

Secara logika saja kita tidak akan meminta pertolongan kepada orang yang tidak kita percaya oleh karena meminta pertolongan kepada Allah hanya bisa ketika kita percaya dan hati hanya bergantung kepada Allah.

 Surat An naml ayat 62 ;... dan siapa yang mengijabah orang yang sedang berdoa dalam keadaan kesulitan selain Allah.

Surat Albaqorah 214; ...pada saat nabi dimasa itu menyatakan, bilakah pertolongan Allah itu datang?

 Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.
Jika kita meminta pertolongan kepada Allah itu menunjukan kita percaya kepada Allah dan hati hanya bergantung kepada Allah.

Makanya semakin dalam iman seorang hamba ia akan semakin sering meminta tolong kepada Allah. Sampai2 di hal yang dianggap orang-orang itu receh.

Ingat pada penjelasan tadabur bismillahirrahmanirrahim, nabi mengatakan setiap perkara kebaikan yang tidak dimulai dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim maka terputus dari keberkahan.

Bismillah itu artinya meminta keberkahan dan meminta pertolongan kepada Allah.
Makanya orang-orang beriman apabila melakukan segala kegiatan positif sesederhana apapun akan ia mulai dengan ucapan bismillah karena percaya kepada Allah, minta keberkahan dan pertolongan kepada Allah.

Pertanyaan; emang ga boleh jika kita meminta tolong kepada makhluk dan manusia karena di ayat Iyyaka nasta’in dikatakan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan ?
Boleh...
meminta pertolongan itu terbagi dua, pertama meminta pertolongan dengan menyerahkan kepada Allah swt ini maksudnya hati kita bergantung kepada Allah dan kita berlepas diri dari segala daya dan kekuatan yang kita miliki segala sesuatu karena Allah ini yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah.
Yang kedua adalah meminta pertolongan dalam berpartisipasi (musyarakah) secara teknis atau secara fisik terhadap apa yang ingin kita kerjakan.
Maksudnya kita meminta tolong untuk berpartisipasi secara teknis tapi tidak ada jaminan juga urusan itu akan berhasil karena kita menyerahkan semuanya kepada Allah dan jika berhasilpun itu semua karena Allah.

Kadang kita suka berpikir kerjaan kita akan mulus jika kita meminta partisipasi orang yang punya power besar tetapi jika Allah tidak izinkan maka tidak terlaksana juga walaupun secara teknis yang membantu sudah yang paling top.
Misal contoh kejadian nyata ada seorang politikus di suatu negara mengatakan jika saya mendapat dukungan puluhan ribu suara maka saya akan pasti menjadi presiden tidak ada yang bisa menghalangi termasuk Tuhan dan terbukti dia mendapat suara yang dia inginkan untuk menjadi presiden tapi tragisnya pada saat mau pelantikan dia meninggal yang terjadi dia gagal menjadi presiden.

Untuk meminta pertolongan musyarakah/partisipasi ini juga mempunyai dua syarat, pertama yang kita minta pertolongan orang yang masih hidup yang kedua mampu secara tekhnis contoh meminta kesembuhan dari dokter, dokter hanya bisa mengobati tidak bisa menyembuhkan.

Surat Almaidah ayat 2 sesuai dengan prinsip partisipasi ini
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”

Para ulama mengatakan, minta tolonglah ketika kita butuh atau jika kita tau orang yang kita minta tolong itu senang ketika kita minta tolong sama dia maka silahkan minta tolong kepada dia untuk membuat dia senang atau bahagia karena memasukkan perasaan senang atau bahagia dihati seseorang itu pahala.

Penutup, kenapa dua konsep اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ dijadikan dalam satu kalimat, para ulama menjelaskan karena Allah ingin menggabungkan tujuan dan sarana dalam satu kalimat simple karena ayat ini adalah tujuan hidup.

Seperti yang dimaksud dalam surat Adzariat ayat 56 “...dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu.”

Kesimpulannya, tujuan hidup manusia untuk beribadah, dan kita tidak akan mampu beribadah kecuali di tolong oleh Allah karena ibadah itu bukan tentang kekuatan, kecerdasan dan pengalaman tapi tentang pertolongan Allah, Taufiq dan hidayah.

Jangan lupa membaca doa ini di penghujung sholat :
“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika”
Artinya; “Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu”


Sumber, Tafsir Ibnu Katsir, Mutiara di Samudera Al Fatihah, Ibnu Qayyim,
kajian ustad Nuzul Dzikri.

Tadabbur Surat Alfatihah, Malikii Yaumiddin


Malikii Yaumiddin
 (Pemilik dan Raja Hari Pembalasan)

Ayat ini menjadi pelengkap ayat sebelumnya yang menjelaskan Rahmat Allah kemudian menjelaskan pemilik dan raja hari pembalasan tujuannya agar kita tidak over harapan yang menimbulkan sifat menggampangkan karena Allah Arrahman Arrahim. 

Selain itu ayat ini juga menjadi penyemangat kita untuk beribadah karena semua mendapat balasan dari Allah.

Setiap manusia akan mendapat balasan apapun yg dikerjakannya baik kebaikan itu sebesar zarah ataupun kejahatan yang paling terkecil (Alzalzalah ayat 7&8).

Makna Add-in, hari pembalasan
Jika kita tau semua yang kita lakukan akan dibalas pada hari akhir maka ini akan menjadi semangat bagi kita untuk beramal dan mengatakan tidak untuk maksiat.

Jika tidak ada hari pembalasan mungkin kita tidak mau melakukan ibadah.

Mengapa ayat ini hanya mengatakan Allah pemilik hari pembalasan, bukan seluruh alam ini adalah milik Allah, kenapa dunia tidak disebutkan?

Dijelaskan oleh para ulama karena pada saat hari pembalasan tersebut kepemilikan dan kerajaan Allah terlihat sangat jelas tanpa ada yang berani menguggat.
Adapun di dunia banyak raja2 dunia yang mengklaim bahwa mereka memiliki kekuasaan mutlak dan Allah sengaja membiarkan itu terjadi karena belum waktunya hari pembalasan walaupun tentu saja banyak juga diantara mereka yang di dunia Allah balas secara terang-terangan tapi Allah tidak menampakan diriNya. Beda dengan di akhirat Allah akan terang-terangan menampakan kekuasaan dan kerajaaNya.

Karena itulah ketika Allah ghaib khan diriNya di dunia begitu banyak yang mengklaim bahwa mereka raja yang berkuasa atau tidak  mengklaim tapi secara terang-terangan menantang Allah.

Sejarah mencatat bagaimana Firaun mengklaim sebagai Tuhan.
Firman Allah, siapa yang memiliki kerajaan hari ini? Semua milik Allah.
Hadis Ibnu Umar beliau mengatakan, Aku mendengar Rasulullah SAW diatas mimbar mengatakan, pada hari kiamat nanti Allah akan mengambil seluruh langit-langit Nya 7 lapis langit dan mengambil bumi-bumi Nya dengan satu genggam tanganNya dan kemudian Allah akan mengenggam tanganNya kemudian Allah hamparkan.

Coba bayangkan hadis ini betapa kuasaNya Allah, bagaimana ketika kita berbuat maksiat lalu kita ingat hadis ini?

Adakah istighfar dan air mata tobat?
Pada hari pembalasan Allah mengatakan setiap manusia akan melihat apa yang telah dilakukannya. Allah akan menghamparkan apa yang telah kita lakukan di dunia. Setiap orang akan melihat apa yang telah dilakukannya di dunia, kita akan melihat maksiat mata, telinga, kaki dan orang-orang kafir pada saat itu berharap mereka diciptakan sebagai tanah bukan sebagai manusia.

Mari resapi kalimat malikki yaumiddin, apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi hari tersebut.

Dalam Alqur’an disebutkan, hai orang-orang beriman bertakwalah kepada Allah dan apa yang telah kamu persiapkan untuk hari akhir. Hendaknya setiap kita melihat apa yang telah kita persiapkan, kita akan berhadapan dengan rajaNya hari pembalasan.

Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba sampai ia akan ditanya 4 perkara, umurnya dihabiskan untuk apa saja,jasadnya digunakan untuk apa saja, ilmunya apa yang telah diamalkan, harta kita dihabiskan untuk apa.


Sumber: Kajian ustad Nuzul Dzikri

Tadabbur Arrahmanirrahim

Tadabbur Arrahmanirrahim

Arrahmanirrahim, Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, yaitu yang mempunyai rahmat.

 Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya.

Arrahman artinya pemilik kasih sayang yang maha luas sedang arrahim yang memberikan sifat kasih sayang itu kepada makhluk-makhluk nya.

Dalam ayat sebelumnya kita memahami bahwa segala ciptaan, pengaturan dan pemilikan Allah itu harus kita patuhi dan puji, kemudian di ayat ini dijelaskan kita lakukan itu semua karena apapun yang Allah lakukan itu semua lahir dari sifat kasih sayang.

Ayat ini memberikan harapan dan optimisme kepada kita. Jika kita berbicara tentang rahmat Allah maka kita akan optimis sesulit apapun keadaan kita saat ini, karena Allah yang memberikan kondisi seperti itu karena kasih sayang Nya. 

Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa Allah mempunyai 100 rahmat dan yang Allah turunkan kedunia ini hanya satu rahmat dan dengan rahmat itu manusia saling menyayangi dan mencintai begitu juga dengan binatang buas dengan satu rahmat itu dia menyayangi anaknya.

Allah tunda 99 rahmat itu di hari kiamat agar umatnya bisa merasakan kasih sayang itu dan mengungkapkannya. Allah berikan 99 rahmat itu kepada hamba2nya yang sabar, sabar ketika menghadapi ujian di dunia.

Pantaskah kita suudzon kepada Allah, malas beribadah kepada Allah jika yang Allah janjikan 99 rahmat di hari akhir.

Resepi dan hadirkan hati jika kita membaca Arrahmanirrahim bayangkan nikmat2 yang telah Allah berikan dan nikmat yang paling besar adalah hidayah. Banyak orang yang lebih hebat dari kita tapi mereka blm mendekat kepada Allah maka bersyukurlah ketika Allah beri hidayah kepada kita untuk mendekat kepada Allah dan itu baru satu Rahmat yang Allah berikan.


Sumber: Kajian ustad Nudzul Zikri

 

Tadabur Alfatihah Alhamdulillahirobbil ‘Aallamiin


Tadabur Alfatihah Alhamdulillahirobbil ‘Aallamiin

Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.

Alhamdulillah, merupakan kalimat berita yang maknanya bahwa hanya Allah Swt yang memiliki semua pujian yang diungkapkan oleh hambaNya dengan kata lain hanya Allah yang pantas dipuji.

Alhamdu merupakan pujian yang bukan basi basi tapi pujian karena kita mencintai dan menganggungkan Allah.

Robbil ‘Aalamiin, yang memiliki pujian semua makhlukNya yaitu terdiri dari manusia, jin dan malaikat, hewan-hewan melata dan lainnya. Masing2 dari mereka disebut alam.

Makna Rabb merupakan seluruh nama dan kandungan sifat-sifat Allah, secara spesifik nama Rabb mengandung 3 makna menciptakan, pemilik, pengatur: Rabb yang meciptakan, memiliki dan mengatur Alam semesta

Jika kita meresapi makna dari Alhamdulillahirrabil ‘Alamin maka ini merupakan kunci dalam hidup dan kita akan bahagia dalam menjalani hidup. 

Kenapa kita galau jika menghadapi masalah? karena kita merasa memiliki. Jika kita memiliki perasaan bahwa Allah lah yang memiliki semua kehidupan kita dan apapun yang terjadi pada kita, kita tidak akan merasa kehilangan karena Allah lah yang memiliki, menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta.

Itulah alasan kenapa ketika orang yang kena musibah dianjurkan membaca Innalillahi Wainna Illaihi Raji’un, ini bukan sekedar doa dan dzikir tapi ini obat jika kita paham maknanya sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan kita akan kembali kepada Allah.

Merasa punya itu penyakit karena tidak mengerti konsep Alhamdulillahirobbil Alamin .

Mengapa kita tidak mau diatur dan mengamalkan aturan Allah karena kita merasa memiliki. 

Alhamdulillah ini merupakan obat dari permasalahan hidup, obat galau, obat depresi dan obat nurut kepada Allah.

Pelajaran berikutnya bahwa semua ciptaan, aturan Allah patut dipuji tanpa pengecualian. Hanya kata pujian yang pantas kita persembahkan kepada Allah.

Ketika mendapat musibah selain mengucapkan innalillahiwainnaillaihi rajiun , kita juga mengucapkan Alhamdulillah alla kulli hall, segala puji bagi Allah atas segala keadaan. 


Sumber: Kajian ustad Nuzul Zikri

Tadabbur Bismillahirrahmanirrahim

Tadabbur Bismillahirrahmanirrahim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang 

Jika kita hendak melakukan sesuatu kita membaca basmallah tujuannya agar tidak ada yg lain di dalam hati kita selain Allah SWT baik secara lisan maupun secara hati. 

Iqra dalam suat Al alaq mempunyai arti bacalah dengan menyebut nama TuhanMu
Ini yang menjadi dasar kenapa kita harus membaca basmallah sebelum memulai kegiatan. 
Tujuannya kita meminta keberkahan dan pertolongan dari Allah agar kita mendapat kebaikan yang menancap dengan kokoh lalu berkembang dan langgeng. 

Jika kita bertanya kenapa kita belum menjadi orang baik, padahal kita sudah sholat dll, maka perlu dipertanyakan lagi apakah bacaan basmalah yang kita baca dihayati atau tidak, karena dengan membaca basmallah kita meminta pertolongan dan keberkahan dari Allah yang kelak apapun yang akan kita lakukan menjadi kebaikan yang banyak dan Istiqomah.

Ada dua pendapat yang mengatakan apakah Basmallah merupakan kalimat yang berdiri sendiri atau bagian dari setiap surat.

Pendapat pertama mengatakan bagian dari setiap surat kecuali surat At taubah, pendapat kedua mengatakan merupakan bagian dari surat alfatihah.

Mayoritas ulama mengatakan basmallah merupakan ayat yg berdiri sendiri yang mengantar surat alfatihah.

Begitu juga dengan pembacaan basmallah ada yg mengatakan di baca dengan keras, dibaca tidak dikeraskan dan tidak di baca sama sekali. 

Setiap pendapat mempunyai dasar masing-masing. 
Pada intinnya kalimat basmallah ini sangat berkah. Basmallah zikir yang paling mudah diucapkan, oleh karena itu jangan lupa mengawali dengan basmallah setiap melakukan aktifitas .

Bacalah basmallah terutama ketika mengawali pembicaraan, pada saat berwudhu, pada saat masuk ke toilet dan pada saat melakukan hubungan suami istri. 

Selain itu juga basmallah juga dapat melawan perbuatan syaitan. 

Arti kata:
Bismi, dengan menyebut
Allah, merupakan nama untuk Rabb, yang merupakan nama yang paling agung mencakup segala sifat
Arrahman, nama yang bersifat umum meliputi segala macam bentuk Rahmat. 
Nama ini di khususkan untuk Allah SWT semata
Arrahim, memberikan kasih sayang, hanya kepada orang-orang beriman
Dapat disimpulkan bahwa diantara nama-nama Allah itu ada yang disebutkan untuk selain diriNya tetapi ada juga yang hanya khusus untuk diriNya
Oleh karena Dia memulai dengan Bismillah, dengan nama Allah, lalu mensifati nama tersebut dengan ar-Rahman, karena ar-Rahman itu lebih khusus dan lebih dikenal dengan ar-Rahim.

Para ulama mengatakan, pada setiap perkara kebaikan yang tidak diawali dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim maka terputus dari keberkahan. 

Dalam ucapan bismillahirrahmanirrahim terkandung makna meminta keberkahan dan meminta pertolongan dari Allah, karena apapun kebaikan yang kita lakukan semata karena pertolongan Allah bukan karena diri kita. 

Sumber ; Kajian ustad Nuzul Dzikri

Tadabbur ta’awudz

 Tadabbur ta’awudz

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Membaca taawudz didalam sholat sebelum membaca Alfatiha dibaca dengan sirr atau pelan. Diluar sholat kita baca dengan mengeraskan maka membacanya juga dengan suara yang keras.

Memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk agar ia tidak membahayakan diriku dalam urusan agama dan duniaku.
Atau menghalangiku untuk mengerjakan apa yang telah Dia perintahkan dan menyuruhku mengerjakan apa yang Dia larang, karena tidak ada yang mampu mencegah godaan syaitan itu kecuali Allah. 

Arti kata syaitan dalam bahasa arab berasal dari kata shatan yang artinya jauh, sifatnya jauh dari kebaikan.Jika berhadapan dengan manusia Allah selalu mengatakan balaslah perbuatan buruk dengan kebaikan, berilah maaf, tetapi jika berhadapan dengan setan Allah tidak menyuruh kita untuk menghadapinya sendiri tapi mintalah pertolongan kepada Allah.
Makna yang kedua artinya selalu bersama yang kita mintai pertolongan dan tidak mau pisah atau menjauh.

Analogi imam Ibnu Qayyim, seorang anak yang mau di ganggu orang lain tentu ia akan berlari kencang menuju ayahnya. Begitu melihat ayahnya larinya semakin kencang, begitu sampai dekat ayahnya ia akan memeluk dengan erat dan ia akan berada di belakangnya. 
Begitulah seharusnya keadaan seorang hamba dengan RabbNya, jika mau di jaga Allah, lari mendekat kepada Allah, jika jauh lari lagi mendekat, dan itulah syarat di tolong oleh Allah. 

 Mengapa kita sebelum membaca Alquran atau ketika sholat membaca ta’awudz padahal kita hendak beribadah. Karena setan sangat tidak suka melihat manusia berbuat baik beda dengan jika kita melakukan maksiat effort nya setan biasa saja.Tapi kenapa ketika kita sudah membaca ta’awudz kita masih tidak khusuk ketika membaca Alquran? Yang salah bukan ta’awudznya tapi diri kita yang salah karena Allah mengabulkan doa orang yang yakin akan dikabulkan doanya dan orang yang tidak lalai.

Muhasabah diri kita, apakah hati kita sudah dekat dengan Allah atau masih lalai.Jika mau di jaga oleh Allah maka mendekat, mendekat dan mendekat kepada Allah.

Membaca ta’awudz bukan tentang meminta perlindungan secara lisan saja tapi juga dengan hati dan pembuktian.      

Sumber : Kajian ustad Nuzul Zikri

Tadabbur Al-Quran Bersama RSC Rahmah Study Club

Berawal dari melihat postingan mbak DK Wardhani yang bercerita mengikuti kelas tadabbur dan membagikan catatan hasil belajar nya. Waktu itu tema nya surat Alfatiha dan dibahas per satu ayat dan kemudian di tadaburi dengan membaca berbagai referensi. 

Yang ada dalam pikiran saya, Ya Allah satu ayat saja banyak makna yang bisa dijelaskan dan di tadaburi dengan hati. Selama ini Alfatiha hanya terlafaz dengan mudah di lisan tidak sampai di hati walau di kelas tahsin juga sudah pernah di bahas tapi hanya lewat begitu saja. 

Dari sini saya memasang niat, pengen ikut kelas ini jika dibuka lagi. Alhamdulillah pas pengumuman di ig tentang pembukaan kelas pas juga saya lagi baca, langsung deh daftar. 

Di awal pembukaan saat kelas orientasi, ada pertanyaan yang sangat membekas di hati saya. Pemateri menceritakan seringkali orang bertanya bagaimana cara agar Istiqomah dengan Alquran, ustadz ini bercerita, terus terang saya bingung menjawabnya fenomena apa atau memang seperti ini zaman sekarang, kenapa pertanyaan ini sering muncul di setiap kelas tadabbur, emang jika tidak Istiqomah dengan Alquran mau Istiqomah dengan apa? Dunia? Sudah jelas yang satu menenangkan dan satu bikin ga habis untuk dikejar. 

Jujur saya merupakan bagian dari salah seorang penanya itu, karena pengalaman menginisiasi belajar tahsin di komplek sekitar 10 tahun lalu, kondisi belajar up and down, bermula dari 20 peserta berakhir dengan 5 peserta sampai saat ini. Apakah 5 peserta ini merupakan bibit unggul? Ga juga karena saya termasuk salah satunya dan beberapa teman juga kondisinya sering up and down walau ada dua orang yang stamina istiqomahnya luar biasa. 

Dari sini saja tau banget kelemahan saya, saya sangat perlu pertolongan Allah dan saya butuh berdoa agar Allah menolong saya untuk mencintai belajar dan mengamalkan Al-Qur'an. 

Saya sangat cinta ketika sedang belajar Alquran saya semangat dan merasa sangat haus akan ilmu, tapi seperti biasa setan selalu punya banyak cara untuk menggoda agar lalai dan pas ketemu ketika iman saya sedang lemah.

Berharap dengan ikut kelas tadabbur ini, saya lebih memaknai setiap ayat yang keluar dari lisan saya agar lebih paham apa yang saya baca, apa yang saya minta kepada Allah dan apa makna dari doa yang saya minta. 

Biidznillah, semoga Allah beri ridho dan pertolongan untuk saya dalam belajar. Allah fakih kan saya dalam menuntut ilmu, Aamiin.