Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Juli 2019

Tamu Itu Bernama Dimensia


Tenang ya Pak

Tenang ya pak, walaupun bapak sudah banyak lupa kami tetap ingat dengan kasih sayang dan cinta bapak.

Tenang ya pak, walaupun kami belum bisa melakukan banyak tapi kami tetap berusaha melakukan dan memberi yang terbaik.

Tenang ya pak, segala halusinasi tentang orang jahat dll hanya dalam ilusi.

Tenang ya pak, sakit ini tidak akan merubah perasaan kami terhadap bapak.

Tenang ya pak, seperti janji Allah dibalik kesusahan ada dua kemudahan yang menyertai.

Tenang ya pak, serumit apapun penyakit ini, insyaa Allah kami akan tetap birulwalidaian

Tenang ya pak, cobaan ini hanya sebentar, hanya di dunia. Biidznillah nanti kita sekeluarga berkumpul di surga dalam keadaan sehat.

Tenang ya pak, semua akan baik baik aja, ada Allah tempat kita mengadu, dan ada kami cintanya bapak dan kami mencintai bapak karena Allah.

Bismillahirrahmanirrahim

Saya belum pernah mendengar penyakit dimensia sebelumnya hanya familiar dengan kata pikun, dan seringkali menjadi candaan saat sering terlupa sesuatu dikatakan "udah pikun ya?".

Saya ingat dulu pernah ada saudara yang pikun dan kelihatannya biasa saja hanya ketika di tanya saat ketemu, "ingat ga ini siapa, hanya di jawab dengan tatapan seperti baru kenal".

Alhamdulillah alla kulli hall, saat ini bapak terkena penyakit dimensia, gejalanya sudah tampak beberapa tahun yang lalu tapi ga ngeh klo itu tanda dimensia dan dengan depresi karena berpulangnya mamak penyakit itu semakin menjadi.

Apa yang membuat berat bagi keluarga ketika orang tercinta terkena penyakit dimensia? Bagi saya pribadi, macetnya komunikasi.
Dulu ketika bapak sehat dan bugar, mengobrol menjadi hal yang menyenangkan, bepergian selalu semangat. Sekarang ingatan bapak banyak berkurang terutama hal-hal yang baru terjadi, dan selalu menanyakan berulang ulang lagi dimana, ada acara apa, udah makan dll? Tapi saya sangat bersyukur bapak masih ingat semua anak, mantu dan cucunya.

Setelah tau bapak kena penyakit dimensia saya banyak goggling tentang penyakit ini, kemudian saya cari buku-buku yang membahas tentang dimensia. Sungguh saya penasaran apa itu dimensia, bagaimana cara menghadapi orang yang kena dimensia, apa penyebabnya dan bagaimana pengobatannya. Sungguh banyak sekali yang saya ingin tau karena bingung bagaimana cara yang tepat menghadapi bapak.

Banyak bicara bapak yang ngawur dan kadang bersifat negatif. Selama ini ketika bapak ngoceh sesuatu yang negatif seperti selalu curiga, waswas dan merasa sedang dalam keadaan bahaya selalu di luruskan oleh anak-anaknya tapi yang bikin heran kok ini sering terjadi dan diluar kebiasaan bapak, ternyata disini letak salah penanganannya.
Orang yang sarafnya sudah rusak tentu tidak lagi bisa mengontrol pembicaraan dan pemikirannya, sama seperti anak kecil yang tidak punya akal, jadi percuma saja diluruskan ucapannya jika untuk berpikir saja sudah ada gangguan. Lebih baik di iyakan saja agar bapak tenang. Orang yang terkena dimensia sangat moody, jika dia happy maka kehidupan menjadi aman dan tentram, tapi ketika dia gelisah dan ada pikiran, omongannya menjadi halusinasi .

Semua memang butuh ilmu agar tidak salah jalan. Jangan sampai niatnya baik ternyata salah dalam cara penanganannya. Dari buku yang saya baca (Aku Bersyukur ibuku Pikun, Kisah Nyata yang Menyentuh dan Inspiratig Tentang Merawat Penderita Dimensia by Irna Permanasari), sebagai salah satu cara merawat otak dengan mensuplai.makanan bergizi dan hidup sehat. Selain itu untuk mencegah pikun dianjurkan melakukan berbagai jenis kegiatan yang berhubungan dengan otak seperti mengisi teka teki, menulis, bersosialisasi, tidak dianjurkan banyak menonton tv karena menonton sifatnya pasif tidak banyak merangsang otak bekerja.

Dimensia bagi saya bukan sesuatu yang mengerikan, yang diambil hanya berapa persen fungsi otak sedangkan bagian lain masih tetap berfungsi. Tetap bersukur dan bersabar kunci bagi keluarga yang merawat. Merawat orang dimensia sama seperti merawat bayi seringkali mereka sudah tak bisa mengontrol bak dan bab jadi semua perlu bantuan.
Jika sekarang kita mengurus orang tua kita seperti bayi seperti itulah dulu mereka merawat anak-anaknya. Apakah mereka marah anaknya pipis dan pup di celana? Yang ada mereka malah tersenyum, mengajak bermain sambil membersihkan.
Dari segi penderita, sakitnya insyaa Allah menjadi pengugur dosa.

Hidup ini adalah perjalanan, jika di tengah jalan ada batu yang membuat kaki luka dan tersandung, kita tidak akan bisa memberhentikan waktu. Waktu akan tetap berjalan dengan segala rasa yang ada,  yang di perlukan hanya membersihkan luka, berhati hati saat berjalan dan menyiapkan bekal sampai akhirnya nanti berhenti di ujung jalan.

Rabu, 15 Mei 2019

7 Ramadhan

Sabtu dini hari ngetik pesan untuk di broadcast di group2 keluarga:

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun, telah berpulang ke rahmatullah Zwei Munichi (ochi) suami Resnawati Raflis (ires) hari minggu jam 00. 30 di Rscm
semoga rahimahullah husnul khotimah & keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran & pahala yg besar atas musibah ini.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Kalimat istirja', istighfar, hanya ini yang bisa terucap, walau dalam hati rasanya beratttt apalagi melihat kesedihan nires dan anak anak.

Inilah dunia, yang sifatnya sementara, inilah takdir suka atau tidak suka kita harus menerimanya. 

Awal ramadhan yang tak terlupakan, saatnya menata hati dengan lebih mendekat, mendekat, dan mendekat kepada Allah.

Bang oci orang baik, selama jadi ipar aku belum pernah diperlakukan dengan tidak baik selalu ramah, lempeng tapi lucu. Inilah takdir yang telah Allah tetapkan, saat ini mungkin kami masih menerka nerka hikmah apa yang akan kami peroleh, tapi yang pasti dan harus diyakini, Allah adalah sebaik sebaik perencana.

Selasa, 09 Mei 2017

Kehilangan merupakan waktu yang tepat untuk memaknai kehadiran

Sakit jadi saat yang baik untuk mensyukuri kesehatan

Kebersamaan hal yang paling membahagiakan

Mengingat kematian menjadi nasehat yang paling ampuh untuk fastabiqul khairat

Innalillahi wainnailaihi Raji'un Kak Ati, semoga Allah terima segala amal kebaikan dan ampuni setiap dosa, semoga husnul khatimah. Aamiin

11 Mei 2017

Kamis, 09 Maret 2017

Sabar Dengan Bahagia



Jika Sabar itu sebuah ketaatan maka..........

Bahagia dengan Sabar adalah ketaatan diatas ketaatan

Biidznillah




Pada zaman Rasulullah ada seorang wanita menghadap Rasul dan mengatakan "Ya Rasul aku mempunyai penyakit yang memalukan jika penyakitku kambuh aku kejang-kejang dan auratku tersingkap. Maka doakanlah aku agar sembuh". 
Kemudian Rasul mengatakan "Baiklah akan aku doakan agar penyakitmu sembuh tapi jika engkau bersabar maka surga untukmu"
Wanita itu mejawab "Kalau begitu aku memilih bersabar namun doakan jika penyakitku kambuh auratku tidak tersingkap".


Masya Allah.........kisah ini udah sering saya dengar tapi rasanya ketika sekarang saya mengalami kesedihan dan mendengar kisah ini kembali rasanya begitu masuk ke dalam hati dan menggugah kesadaran saya bahwa apa yang saya sedihkan selama beberapa bulan terakhir ini karena mama sakit menjadi sebuah jawaban atas segala kesedihan tersebut.


Rasul tau apa yang terbaik buat umatnya. Sebenarnya bisa saja Rasul langsung mendoakan kesembuhan buat wanita tersebut tapi dia ingin umatnya mendapatkan pemahaman yang terbaik bahwa ridho Allah itu lebih penting dan bersabar dalam sebuah ujian balasannya surga.


Soo....sekarang peer saya bahwa saya harus latihan dan terus latihan untuk sabar dengan pemahaman diatas bahwa kesabaran ini nanti akan berbuah manis buat mama dan saya. Jika nanti tetap ada airmata dalam proses kesabaran ini ketika melihat mama kesakitan bagi saya itu manusiawi dan saya akan berdoa jika mama nyerinya sedang kambuh saya akan meminta agar Allah memberi kekuatan kepada mama untuk sabar dan kuat mengatasi nyerinya.  Yang penting pemahaman ini saya pegang kuat dan gigit dengan kencang :). Dunia ini sebentar tempat kita menabung amal kebaikan. Akhirat adalah tujuan hidup maka jika kesedihan di dunia ini yang sifatnya sementara akan berbalas bahagia di surga yang sifatnya kekal, tentunya siapa yang nolak bukan :) ahhh terharu sayah.


Allahu Al-Musta'an, Hanya Allah sajalah yang dapat menolong saya.  Semoga segala niat dan usaha saya mendapat ridho, rahmat dan pertolongan Allah. Aamiin.

Rabu, 16 Maret 2016

Cinta Bapak Untuk Mamak


49 tahun bersama dalam berbagai cerita

Semua kenangan tersimpan nyata 

Ada air mata karena bahagia dan 

Ada sebuah senyuman untuk sebuah luka 


Kesetiaan dan cinta yang telah teruji begitu rupa

Lewat kehidupan yang tidak mudah 

dan juga tidak sesulit yang orang kira


Sebuah pelajaran bagi kami yang di tinggalkan 

Bahwa hidup ini dijalankan untuk menanam

Menanam sebanyak mungkin kebaikan dan

Ikhlas ketika di dunia tidak terbalas

Karena balasan sesungguhnya ada di Akhirat


Sayang dan Cinta buat Almarhun Abak, mama, bapak dan Almarhumah mamak

Aku mencintai orang tuaku seperti aku mencintai kebaikan yang ada di seluruh dunia ini

Semoga Allah beri kemudahan untuk menjadi anak yang berbakti

Aamiin


Note : 1 bulan 19 hari setelah kepergian mamak

Jumat, 12 Februari 2016

Waktu


Kehilangan seorang perempuan terkasih mampu membuat seorang laki-laki jatuh

Jatuh dalam kesedihan, jatuh dalam kehilangan dan jatuh dalam kesepian

Mungkin begitu juga sebaliknya ketika seorang perempuan kehilangan seorang laki-laki tersayang


Dulu aku percaya waktu adalah obat segalanya

Dengan waktu air mata akan mengering dan bekasnya akan menghilang

Dengan waktu kesedihan akan memudar

Tapi siapa yang bisa menentukan perasaan seseorang akan berubah??

walaupun berpuluh tahun kemudian


Hanya Dia pemilik jiwa dan hati yang dapat membolak balikan perasaan

Maka memohon dan bersandar hanya kepadaNya

Mohon agar Allah memberikan kekuatan iman dan

Keteguhan hati

Pinta dengan penuh harap agar disaat sedih lisan ini berucap hanya kebaikan

dan raga berbuat hanya untuk ketaatan


Rabb... jika kami tidak Engkau beri cobaan mungkin kami lalai dari mengingatMu

Tanda cintaMu kepada kami tak pernah usai

Selalu ada cara untuk membuat kami lebih taat dan ingat padaMu


Rabb...

Semoga kami termasuk hamba yang Engkau cintai dan kami pun mencintaiMu




*16 hari setelah kepergian mamak*

Rabu, 03 Februari 2016

Arti Kehilangan

Kini aku tau apa arti kehilangan yang sesungguhnya
Ketika kulihat sujudnya semakin lama
Doanya semakin khusuk
Arti mata sering tergenang ketika mengenang sosoknya

Mak...anak laki-lakimu sangat mencintaimu
Ia mencintaimu karena Allah
Segala kesedihannya ia tumpahkan saat bermunajat kepada sang pemilik jiwa
Semoga menjadi pengugur dosa dan pemberat amal kebaikan bagi mamak kelak











Selasa, 02 Februari 2016

Mamak


Selasa 16 Robi'ul Akhir 1437 H
26 Januari 2016

Innalillahi wainnaillaihi rajiun
Tak pernah terbayangkan akan kehilangan mamak begitu tiba-tiba
Menyedihkan rasanya tidak ikut mendampingi di hari terakhirnya
Tapi taqdir sudah tertulis dan berlaku
Hanya sabar dan ikhlas yang bisa dilakukan

Mertua terbaik yang aku punya
Sangat menjaga perasaan anak dan menantunya
Sehingga mamak menjadi begitu pendiam dan menyimpan sendiri duka dan galaunya
Hampir semua yang melayat mengatakan mamak orang baik yang selalu menyediakan makan bagi yang datang ke rumah, siapa saja tanpa pilih kasih

Wajah sendu dan air mata bapak mengiringi kepergian mamak
Bapak seperti mencari cari bayangan mamak dan mengingat setiap memori yang ada
Empat puluh tahun lebih bersama menikmati berbagai rasa
Sungguh berat untuk berpisah

Akupun sedih belum berterima kasih dan meminta maaf kepada mamak
Berterima kasih telah mempercayakan anaknya kepadaku
dan meminta maaf belum bisa membahagiakan mamak secara utuh

Setelah mamak pergi hanya kebaikan yang tersisa
Ingin sekali melanjutkan kebaikan-kebaikan yang telah mamak tanam
Semoga bisa sebaik mamak walaupun taakan pernah sama

Makasih ya mak...
Karena didikan yang baik dari mamak
Aku menjadi istri yang paling berbahagia
Di balik anak yang baik pasti ada ibu terbaik yang ada di belakangnya

Setelah kepergian mamak
Cita-cita tertinggi ingin berkumpul bersama di surga semakin membara
Ya Rabb mudahkan dan beri hidayah kepada kami semua
Agar dapat memenuhi cita-cita tersebut
Surga dan RidhoMu begitu kami damba

Ana uhibbuki fillah hatta til jannah abadan abada ma..
Aku mencintaimu hingga kesurga selama lamanya karena Allah




Selasa, 06 Mei 2014

Ketika Nikmat Sehat Semakin Berkurang, Saatnya Menambah Rasa Syukur

Mamaku sayang
Mencoba terus melangkah
Walau perih dan sakit sering terasa

Mamaku sayang
Aku ingin berkata
Walau tanpa suara
Hanya doa dan titik air mata

Seperti jantung yang berdetak
Begitulah cintaku

Laksana matahari
Begitulah kasihmu

(saya nulis ini saat sedang nunggu mama terapi dan terinspirasi lagu Ibu nya Iwan Fals 
yang kemudian saya rubah lirik nya hehe peace om Iwan :)


Semenjak mama jatuh dan patah kaki nya di bulan September 2013 kemudian operasi pasang pen di paha kaki kanan nya. Otomatis kegiatan mama lebih banyak terapi, ke rumah sakit dan minum obat. Setelah dua bulan pasca operasi, saya memutuskan menjemput dan meminta mama untuk tinggal bersama di rumah untuk merawat mama daripada mama tinggal sendiri di rumah dalam keadaan sakit.
Semenjak saat itu kami memulai perjalanan bersama dari satu terapi ke terapi lainnya dan disertai konsul teratur ke dr.

Saya bisa merasakan bagaimana ketika badan sudah menua dan kehilangan kekuatan. Ada perasaan sedih ketika tidak bisa mengerjakan sesuatu lagi secara madiri. Mama usianya 70 tahun, masih ga mau diam karena tipe yang selalu ingin bekerja. Bagi mama kegiatan hanya tidur-tiduran bagaikan penyakit yang siap merusak badan dan jiwa. Padahal tidur-tiduran adalah kegiatan favorit saya sambil membaca buku xixixixi.

Alhamdulillah ikhtiar pengobatan rehabilitasi medik mama cukup bagus. Mulai dari memakai kursi roda, walker dan terakhir tongkat. Yang masih menganggu hanya rasa nyeri karena pemasangan pen, ini membuat mama sering teriak kesakitan bahkan dalam tidur. Saya hanya bisa terdiam, memegang mama dan berdoa agar Allah mengangkat rasa sakit yang mama rasakan. Sakitnya ini tidak terus menerus tapi bisa muncul tiba-tiba dan frekuensinya tidak tertentu.

Setelah mama sudah lebih kuat dalam berjalan. Mama menjalani operasi mata katarak. Penglihatan mama sudah sangat terganggu sering saat kita masak bersama mama bergumam dan marah karena tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas. Setelah diperiksa ke rs, rasio penglihatan mata kiri mama tinggal 1 % dan mata kanan 35 %. Dan yang bikin mama paling sedih untuk membaca Al-quran mata mama sudah ga sanggup lagi untuk mebaca ayat-ayat Allah tersebut. Saya juga sedih biasanya setelah habis magrib suara mama yang bagus memenuhi rumah dengan indahnya.

Alhamdulillah operasi katarak mama berjalan lancar, sehari setelah operasi perban sudah dibuka dan saya tidak melihat bekasi jahitan dan darah di sekitar mata mama. Sehari setelah mama operasi dan kita pulang ke rumah, saat itu habis magrib saya sedang mengaji tiba-tiba saya mendengar suara mengaji dari kamar mama, suara yang akrab ditelinga saya, suara yang saya rindukan dan memang mama lebih pintar mengaji daripada saya :). Saya langsung terdiam dan tidak bisa melanjutkan mengaji, mengucap syukur, doa dan tersenyum dalam tangis haru, kemudian saya menulis pesan kepada suami berbagi berita kebahagiaan ini. Saking bahagianya saya juga menulis status di akun twitter saya :) saat itu rasa haru dan bahagia membuncah mengisi ruang hati saya. Ya Allah saya bersukur dengan kondisi mama dan saya juga lebih bersyukur masih Engkau beri mata yang sehat, banyak hikmah yang bisa saya ambil dari kejadian ini, Insya Allah saya berjanji harus banyak melakukan kebaikan dengan kedua mata ini karena kelak di hari akhir kedua mata ini yang akan menjadi saksi atas segala apa yang telah saya lakukan. Eh tentu tidak hanya mata tapi seluruh panca indra yang telah Allah berikan, termasuk kulit yang nanti di akhirat juga menjadi atas segala amal dan perbuatan yang telah saya lakukan. Ya Allah sungguh saya takut bila kelak termasuk golongan hambaMu yang merugi  :(

Merawat mama menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saya belum bisa mengasih banyak kebahagiaan buat mama, memberi harapan dan keinginan terindah dalam hidup mama. Saya baru bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan, beri yang terbaik dan berdoa agar Allah memberi kesehatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat buat mama. 


Senin, 19 Agustus 2013

Kehilangan Di Saal Lebaran Tiba (Bang Yan/ Herry Suriyanto)



Seharusnya lebaran ini menjadi kebahagian karena berkumpul dengan saudara dan keluarga besar
Lebaran ini kami berkumpul bukan karena merayakan tapi karena kehilangan orang yang sangat dicintai

Saat Ramadhan berakhir, banyak orang berdoa agar bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan
Ya Rabb.... aku tersadar akan doa itu
Bagaimana maut itu suatu yang tidak bisa diduga datangnya tapi pasti akan menjemput
Jika kemaren baru berpisah dengan Ramadhan dan hari ini telah pergi
Maka siapa yang akan bisa memastikan kehidupan yang akan datang

Bang Yan menjadi orang pilihanMu
Pergi disaat bulan suci telah dilaksanakannya dan
Saat hari kemenangan datang ia pun telah tenang bersamaMu

Ya Allah berilah tempat terbaik di sisiMu
Terimalah amal perbuatannya dan ampunilah dosanya
Berilah kesabaran dan keikhlasan bagi keluarga yang ditinggalkannya

Kematian itu sebenar-benarnya nasehat
Hari ini kami sedih melepaskan orang yang dekat di hati kami
Besok siapa lagi?
Entahlah
Yang pasti hikmah yang kami dapat
Persiapkan bekal dengan sebaik-baiknya
Jangan pernah berhenti berbuat baik dan
Jangan pernah lengah terhadap waktu
Jika maut telah sampai tidak akan pernah menunggu apakah kita sudah siap

Ya Rabb... jadikan kami dengan sebaik-baik akhir
dan jadikan kami orang yang khusnul khatimah saat menjumpaiMu















Sabtu, 05 Januari 2013

Suatu Saat Ketika Menjadi Tua

Hari ini mama pulang ke Pekanbaru setelah 1 bulan lebih terapi chiropatic untuk mengobati sakit pinggang dan lehernya. Selama mendampingi mama terapi, ada keharuan dalam hati melihat mama. Jalan yang susah karena nyeri, badan sering masuk angin dan penyakit lain. Tapi walaupun sakit semangat mama untuk jalan-jalan tetap menyala :). 

Saya membayangkan diri sendiri dan ikut merasakan begini nanti ketika menjadi tua. Badan yang sudah lemah, berbagai macam penyakit datang tetapi tetap ingin beraktivitas seperti biasa.

Kadang saya berpikir daripada mama sakit untuk berjalan lebih baik mama banyak di rumah tetapi ternyata itu membuat mama tidak nyaman dan bosan. Ketika lagi berjalan bersama kadang saya tidak sadar berjalan cepat dan sudah jauh di depan, padahal mama masih dibelakang karena jalan yang pelan, setelah saya ngeh saya langsung menunggu ternyata berjalan pelan dalam kondisi sehat itu butuh kesabaran.


Selama bersama mama saya berusaha selalu mengajak mama kemana saja, pada saat mama ingin nonton Film HabibieAinun kita menonton bersama. Ternyata bangku bioskop yang terlalu rendah malah membuat mama kesakitan karena pinggang mama masih sakit. Karena tidak mau membuat kita susah mama ga cerita kalau pinggangnya sakit setelah besoknya jadwal terapi baru mama bilang kalau pinggangnya tambah sakit karena duduk di kursi bioskop. Ya Allah disitu ada rasa bersalah dalam diri maksudnya ingin membuat mama senang malah bikin sakit :(

Mungkin nanti suatu saat ketika menjadi tua saya akan seperti itu. walaupun saya berharap dan berdoa ingin tetap sehat sepanjang umur. Sekarang selagi masih ada waktu dan kesempatan, saya berusaha untuk selalu membuat mama bahagia, apapun itu akan saya lakukan sepanjang masih di jalan Allah.

Jumat, 15 Juni 2012

Pulang Ke Kotaku...

Menuntaskan rindu yang ada
Agar tak menyesakkan jiwa

Kenapa ada rindu?
Karena Cinta

Mengapa ada cinta?
Karena ada asa

Hari ini aku disini
Menatap kenangan-kenangan masa lalu
Seolah tak ada yang ingin terlewatkan

Aku sadar waktu berputar sangat cepat
Banyak hal yang berubah
Tempat ini tak lagi menyajikan suasana yang sama
Sangat ramai dan lincah

Aku merindukan orang yang kucintai
yang tinggal disana
Tapi aku tidak berani berjanji
Apakah aku tetap merindukan kota ini
Jika keluargaku tak lagi ada

Jadi sebenarnya rinduku untuk keluarga atau kota ini??
Keduanya jawabku
Tapi jika ada yang terpisah diantara keduanya
Hanya satu yang kurasa
Kemanapun kaki ini melangkah tetap keluarga tempat berpulang
Dimanapun itu............





Selasa, 25 Oktober 2011

Mak Angah (Hj Nursyam) Dalam Kenanganku



Ketika Wajah Tak Lagi Berjumpa
Hanya Doa Yang Terucap
Ketika Rindu Menjadi Saksi
 Kami Semua Mencintaimu

(Mak Angah disebelah Mbak Nung yang jilbab orange)

Mak Angah panggilan buat kakak mama, nama beken lainnya Nenek Solo, karena tinggal di Solo, tapi domisili terakhir di Pekanbaru bersama anak perempuannya Kak Meini. Hari kamis tanggal 20 Oktober sekitar pukul dua malam, Mak Angah mengakhiri hubungannya dengan dunia di RS Awal Bros Pekanbaru. Setelah hampir 3 minggu di rawat karena serangan stroke. Sedih pasti karena kehilangan orang yang dekat dihati. Dulu selama kuliah di Yogya, saya sering bolak balik Yogya Solo, sebagaimana kebiasaan anak kos pada umumnya pulang ke Solo sama dengan perbaikan gizi :) . Kehidupan Mak Angah sederhana, menjahit merupakan hobi dan pekerjaanya sedangkan Pak Angah (suaminya) berjualan di pasar. Pak Angah sudah lama "pergi" mendahului. Walaupun hidup sederhana 5 dari 6 orang orang anak beliau berhasil sekolah sampai sarjana. Mak Angah sering diberi kemudahan oleh Allah dalam kehidupannya karena beliau orangnya baik dan suka menolong. Jika ada yang menikah baik keluarga atau tidak, beliau sering membantu, tidak hanya datang tapi juga ikut sibuk sampai kerja di dapur, walaupun tergolong sudah tua.
Waktu saya menikah tahun 2003 beliau juga ikut sibuk mempersiapkan selain sibuk masak, menjahitkan bajuku yang waktunya sudah mepet, dan persiapan lainnya membantu mama.
Mak Angah orangnya sabar, kalo marah lebih memilih diam. Oh ya beliau termasuk orang yang suka ngobrol atau bercerita jika sudah bercerita bisa betah berjam-jam, apalagi cara berceritanya sangat runtut dan jelas. Sekarang beliau sudah kembali kepada Sang Pencipta, Saya berdoa semoga amal kebaikan beliau diterima, segala salah dan khilaf dimaafkan, dan kuburan beliau dilapangkan. Kita semua pasti akan bertemu Mak Angah cuman waktunya saja yang membedakan. Semoga surga menjadi tempat pertemuan kita bersama, Aamiin. I love You.

Senin, 19 Juli 2010

Agar Tak Sekedar Arisan :)

Kenapa yah orang Indonesia pada umumnya menyukai arisan?? Aku sendiri dalam satu bulan hari Minggunya full oleh agenda arisan. Ada arisan kuluargaku, keluarga suami, arisan perkumpulan kampuang, arisan rt, wuihhhhh mantapp. Inti dari arisan adalah silaturahmi dan makan-makan :)). Memperarat silatuhrahmi sangat dianjurkan dalam agama faedahnya dapat membuka pintu rezeki. Tapi kalau dari semua arisan yang kuikuti itu, datang, makan, pengumuman siapa yang dapat arisan, terakhir info-info penting. Kalo acaranya gitu semua, bosennnnn. tapi kalau ditanya trus apa donk biar seru acara arisanya, aku juga bingung, enaknya acara arisan yang seru itu gimana ya??????
Apa perlu seperti moving class tapi bukan dari rumah ke rumah seperti biasa, dari satu kegiatan kegiatan yang lain, misalnya nih minggu ini kita ke panti asuhan, minggu besok ngasih makanan kecil buat para pengemis di suatu tempat, minggu depannya lagi belanja bareng tempat yang ok (pasar traditional lah), atau minggu depannya lagi karokean. Dijamin ga bosen deh kalau kayak gini :))))