Tampilkan postingan dengan label Hikmah dan Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah dan Renungan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 September 2019

Berbagi Peran Dakwah

Udah nonton film apa bulan ini?  Tentang apa? Semoga film yang mengajak kebaikan ya bukan film yang membawa mudharat 😊

Klo saya udah lama ga nonton film ke bioskop, efek dari pengajian yang saya dengar. Klo dulu sih suka.

Jadi sekarang saya yang termasuk kelompok yang ngelarang orang ke biskop nihh? Eh ehh sabar dulu esmeralda, jangan esmosi 😀

Sikap saya berada di pertengahan (ga apa-apa dibilang labil, banci, di bawa senyum aja 😊) , sikap saya tergantung siapa aundience nya, klo sedang menghadapi anak milenial yang doyan nongkrong sambil ngopi trus nonton bioskop tentu saja saya anjurkan nonton film dakwah islami jelas ada manfaatnya daripada film hantu. Klo saya ceramahi tentang larangan nonton bioskop mungkin mereka langsung kabur bilang saya ga asyik.

Hhhmm cerita pengalaman zaman old saya dulu aja ya, zaman kuliah saya hobi baca buku fiksi islami, nonton film islami, padahal dulu ilmu agama saya biasa-biasa aja, bukan kelompok anak kajian, tapi saya tertarik liat mbak-mbak bergamis, berjilbab panjang itu, kayaknya hidup mereka adem dan tenang 😊.  Saya liat bacaan mereka buku-buku agama, klo baca novel pun novel islami, trus film yang mereka tonton juga ada label islami. Ketika saya ikuti eh ternyata saya suka dan penasaran pengen banyak tau lagi. Mulai deh ikut pengajian sekali seminggu trus pakaian juga mulai dirapikan, inilah start awal saya tertarik dengan ilmu agama dan proses nya berlanjut sampai sekarang ketika umur saya sudah di angka 4 dan dulu dimulai dari angka 1💪 itupun dengan kondisi iman yang naik turun. Kebayang khan panjangnya proses belajar mencari ilmu ini, dan saya rasa insyaa Allah baru akan berakhir nanti ketika nafas tlah berhenti, semoga istiqomah.

Jadi singkat kata maksud dari cerita saya itu, bagi para penggiat dakwah bersabar sabar lah dalam berdakwah. Proses setiap orang itu berbeda, ada yang bisa langsung melesat, ada yg slowly kayak saya.

Setiap orang mengambil peran yang berbeda dalam dakwah, bisa jadi start pertama untuk mengenalkan indahnya islam lewat film dan cerita fiksi, setelah belajar lama, mungkin sudah banyak kitab yang mereka pelajari, dakwah film dan cerita fiksi sudah bukan level mereka lagi, mereka hanya tertarik dengan kajian serius.

Makanya ketika banyak yang ribut di media sosial tentang kelompok yang membolehkan dan melarang film islami dan datang ke bioskop, saya rasa itu membuang energi, mending kita sama-sama bersinergi.

Yang udah khatam ilmu mengenai hukum musik, seni dan ikhtilat, ya tidak perlu lagi di dakwahi tentang islam lewat film tentu saja mereka akan menolak tapi yang masih senang gaul ke bioskop, bolehlah diajak nonton film islami.

Saya selalu salut meliat orang yang mau berpeluh peluh dalam dakwah, mereka sangat luar biasa energi dan komitmennya. Makanya sayang klo liat sesama mereka perang statement, yang awam tentu makin bingung dan menjauh.

Yuk yuk kita butuh banyak orang baik
kita butuh banyak ahli ilmu
Butuh bangettt orang yang selalu ngajak kepada kebaikan
Dan kita ga perlu sama orang yang korupsi, ga amanah dan suka
mengadu domba, klo itu sih tenggelamkan saja 😊

Biidznillah, semoga Allah ridho dengan segala rencana kita, dimudahkan untuk melakukan kebaikan dan dijauhkan dari keburukan.

Selasa, 10 September 2019

This To Shall Pass

Beberapa bulan yang lalu sempat mengalami kejadian yang bikin sedih dan datangnya bersamaan, trus jadi suka bertanya-tanya ini hikmah nya apa ya?

Padahal saya tau, semua perkara orang mukmin itu baik karena ketika bersedih ia bersabar dan ketika bahagia ia bersyukur dan semua itu ada pahalanya.

Hanya saja waktu itu saya terbawa perasaan, sempat menjauh, berjarak dengan keramaian baik keramaian sosmed maupum keramaian dunia nyata, mungkin saat itu terlalu fokus menikmati rasa.

Trus yang terasa sekarang apa?

This to shall pass
Dan yang inipun akan berlalu

Ya itulah rasanya, rasa sedih akan berganti
Rasa senang juga tak akan selamanya

Jadi hikmahnya, harus belajar untuk tenang dan biasa aja menghadapi suatu keadaan. Semua akan berlalu, umur kita pun begitu, karena ini dunia yang sifatnya sementara.

Bukan hanya sedih dan senang, menghadapi isi dunia juga harus begitu, melihat gemerlap atau kesuksesan dunia, ya harus biasa aja beda klo melihat permasalahan akhirat harus semangat dan berlomba lomba untuk ibadah dan kebaikan, karena udah jelas mana yang sifatnya sementara dan mana yang abadi.

Jadiii ya semudah itu masalah perasaan ketika sudah berlalu, karena apapun itu pasti akan berlalu.

Mari belajar jadi orang yang biasa biasa aja, cukup amal kebaikan yang harus luar biasa 😊

Selasa, 23 April 2019

Pengalaman Hidup

Bener kata orang tua dulu, orang yang sudah banyak umurnya, pengalaman hidupnya juga banyak, sudah banyak makan asam garam, nasehatnya perlu di dengar.

Orang yang hidupnya lurus-lurus, di permudah segala urusan hidupnya,  sekolah anak lancar, menikah juga di permudah, bekerja gampang, dll.

Orang yang hidupnya banyak nakalnya, urusan keluarganya juga di buat banyak peningnya.

Itu semua dulu kata orang tua, sekarang saya menyaksikan sendiri melihat kehidupan orang-orang sekitar,  semua kata orang tua itu benar adanya.

Hikmahnya, jangan abaikan nasehat orang tua, menjalani hidup sesuai dengan koridor agama maka hidupmu akan dipermudah dan berkah

Kamis, 18 April 2019

Its real life...

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah berakhir sudah pemilu, dalam hati "asyikk suasana udah tenang nih" ntar bisa ngobrol asyik lagi di group sama teman teman, udah selesai bahas wowo dan wiwi nya 😊.

Eng ii eng, pas siang muncul donk hasil survei cepat pilpres, dan ternyata di menangkan oleh kubu 01 Jokowi-Maaruf. Malamnya munculnya pernyataan prabowo bahwa hasil real count di menangkan oleh mereka. Kebayangkan gimana ramenya lagi 😢.

Klo bagi saya sih, kecewa ada tapi ya mau gimana, kenyataanya seperti itu, khan ga semua yang kita mau dan harapkan bisa tercapai, itulah namanya hidup di dunia, klo semua yang kita mau dan disediakan itu nanti di surga 😊.

Banyak yang baper dan marah tapi di luar proses ini jujur atau tidak bagi saya ini sudah cukup, selesai.

Saya pernah mengalami sesuatu yang sangat perih dalam hidup ini, sesuatu yang membuat saya menangis berminggu minggu, sempat malas buat ibadah dan sampai pernah terucap, Allah why me...? (astaghfirullah).

Dari pengalaman tersebut saya belajar, perih dan kecewa sedalam apapun, ketika kita sudah melewatinya dan jiwa sudah tenang, satu persatu Allah perlihatkan hikmahnya dengan indah kepada saya. Saya hanya bisa menangis tersenyum dan merasa berdosa, Allah benar sebaik baik perencana, best of the best.

Jadi sekarang, apapun itu yang terjadi dalam hidup saya, rencana yang menguap, hasil yang tak berbuah, hati yang menangis, hanya bisa berucap Alhamdulillah Alla Kulli Hall, pasrah we sama skenario Allah, Allah sutradaranya, saya pelakunya, seorang hamba hanya bisa doa dan ikhtiar, just smile 😊 .

So...mari melanjutkan hidup seperti biasa, ada yang harus di persiapkan dengan baik, Ramadhan tiba.

Saya yakin jutaan orang yang kecewa itu, dalam sujud mereka, dalam doa mereka, dalam istigfar mereka, hati mereka yang semakin dekat kepada Allah, insya Allah akan mendatangkan kebaikan yang lebih banyak.

Saya mencintai Indonesia seperti saya mencintai kebaikan kebaikan. Apapun itu untuk kebaikan saya ikhlas, apapun itu jika Allah ridho saya patuh.

Jangan pernah tinggalkan doa meminta pemimpin yang adil, jujur dan amanah. Pemimpin itu cerminan umatnya, umatnya baik.maka baik juga pemimpinnya.

Jika sudah di tetapkan pemimpin yang sah, mari kita dukung, patuhi dan doakan. Selama perintahnya bukan untuk maksiat dan keburukan, patuhi saja.

Barakallah fiikum.

#narrativewriting

Rabu, 06 Maret 2019

Dialog Hati 😊

Saya sering punya perasaan di awal mau ngaji yaitu malas tapi sesudah ngaji hati senang dan lega, kenapa ya?

Senangnya karena dapat ilmu, hati lega, jadi ingat akhirat, tau apa yang harus di persiapkan di dunia ini.

Trus malasnya kenapa? Mager klo kata anak milenial sekarang males aja bawaanya, enakan leyeh leyeh di rumah atau pergi kemana.

Itu dia yang sering terjadi pada diri saya, walaupun udah berahun tahun ikut kajian. Tau ga tuh siapa yang perlu di curigai atas itu semua? Ya setanlah, setan itu emang udah kerjaan dia mengoda manusia agar tidak melakukan kebaikan soalnya klo manusia banyak yang baik ntar temannya di neraka bakal berkurang.

Nah tuh saya udah tau jawabannya, kenapa kadang masih kalah kuat dengan setan. Ya itu klo iman saya kuat saya akan pergi ke kajian, klo baterai saya lagi lemah, setan deh pemenangnya. Banyakan mana setan yang menang atau nurani? Alhamdulillah lebih sering nurani saya yang menang.

Klo boleh milih sih pengennya jangan ada setan diantara saya. Tapi khan ga bisa, karena Allah membolehkan setan untuk menguji kita biar Allah tau sejauh mana keimanan seorang hamba.

Jadi jadi apa maksudnya cerita ini, ya pengen aja memetakan masalah trus solusinya apa ?😀

Sebenarnya ada yang mau saya curhatin lagi. Gini..personel ngajinya buibu dulu khan ada sekitar 15, nah diantara perjalanan enam tahun ini anggota jadi 5. Sampai disini saya sedih tapi menganggap biasa karena hal ini sudah sering terjadi, begitu juga pas kejadian pengajian bapak bapak udah disiapkan segala sesuatu untuk banyak orang eh ternyata yang hadir cuman 4. Disini ilmu ikhlas harus maju, ingat tidak akan ada satu kebaikan pun yang akan sia sia, walaupun hanya sekecil zarah.

Trus masalahmya dimana? Disini
Di hati saya yang suka sedih 😊, kenapa orangnya sedikit? Apanya yang salah? Apanya yang kurang. Gitu we jadinya saya suka bertanya tanya. Trus saya.menghibur diri yang penting kualitas bukan kuantitas.

Sempat terpikir buibu banyak off karena hapalan ya? Tapi apa salah hafalan? Toh klo ga bisa ga apa-apa ga ada target dan hanya semampunya lagian wajar ngaji bertahun tahun pasti harus ada progress.

Jadi....kesimpulannya apa?
Ya sudahlah tetap semangat bikin kajian, jangan malas malas, niatnya mencari ridho Allah, tugas kita hanya mengajak dan menyampaikan, hasilnya serahkan pada Allah. Berbaik sangka yang ga bisa ikut karena ada uzur lain.

Eh wait sempat kepikiran apa bikin kajian dengan macam-macam fariasi biar menarik. Ahh ga ahh ntar malah jadi.polemik lagi kayak ustad  yang lagi hits itu. Udah ahh materi nya udah bagus yaitu tauhid dan tahsin, ga usah dimacam macamin lagi.

Yahh ini dia tulisan dialog hati dan pikiran, nanya sendiri jawab sendiri,😊

Biar semangat saya mau copas tulisan tentang dakwah :

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan 
meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. 
Berjalan, duduk, dan tidurmu.

Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang 
umat yg kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. 
Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di 
tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang 
hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang 
akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat 
yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya
sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi 
orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. 
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang 
segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah 
kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai 
jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga 
terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa
pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya
diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang 
sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang
bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah 
bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah 
bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama 
mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan
segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu 
menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana 
pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan 
rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus 
mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk 
mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. 
Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda 
dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar 
wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. 
Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi 
kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya 
adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan 
pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan 
Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya
besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu 
mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru 
jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah 
dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya 
dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… 
Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. 
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya 
harus mengalah.

In memoriam Ust. Rahmat Abdullah

Jumat, 22 Februari 2019

Hati Yang Bergetar

Bismillah,

Seperti biasa peer tahsin adalah hafalan, setelah juz 30, surat Al khafi, Ar rahman, sekarang hafalan dimulai dari depan Alquran, juz 1 surat Albaqarah.

Ada perasaan lain ketika menghafal surat ini. Bu guru berpesan hendaknya ketika menghafal surat ini pahami juga artinya dengan seksama maksudnya tidak di hapalkan secara plek tapi ketika membacanya tau itu artinya apa.

Pada saat menghafal 5 ayat pertama saya masih biasa, tapi setelah ayat ke 6 dan seterusnya saya menjadi sangat ketakutan, setiap memulai menghafal jadi bergetar dan menangis, Ya Rabb saya takut kalau saya seperti yang engkau jelaskan di dalam ayat ayat Mu.

Rasanya saya ga sanggup menghafal surat ini, rasanya begitu berat, saya benar benar takut 😢

Setelah kajian saat menyetor hafalan, saya curhat ke bu guru, saya bilang klo saya takut dengan arti dari ayat ayat di surat Albaqarah ini, saya takut terhadap diri saya.

"Bagus klo ada ketakutan seperti itu, berarti hati kita masih hidup akan kebeneran, banyak banyak berdoa agar Allah selalu tanamkan iman dan berikan hidayah sampai nafas terakhir" jawab bu guru.

Duhhhh Rabb, saya benar-benar meminta rahmat dan ridhoMu. Tidak akan sanggup jika saya hanya mengandalkan amal yang tidak seberapa ini tapi dosa yang segunung.

Semoga Allah mudahkan semua kebaikan, biidznillah

Selasa, 01 Januari 2019

2019

Ganti tahun lagi, 2019 yang sering disebut sebut orang karena mau pilpres 😊

Alhamdulillah 2018 sudah terlewati ada tangisan dan ada juga senyuman, sunatullah khan.

2018 mama udah lumayan kesehatannya tapi masih sering sakit dan susternya ini juga masih sering mellow, ujian kesabaran bagi mama , semoga kita bisa sama sama bersabar .

Setiap orang punya takdirnya sendiri, berusaha menjalankan dengan lillah semuanya, ketika di uji harus bersabar, ketika senang maka bersyukur, semudah itu emang prinsipnya, jalanin nya yang kadang penuh drama 😂

Apa ya selama 2018 yang telah saya lakukan? Banyak kejadian dan sayang ga semua nya tercatat jadinya lupa, punya buku agenda lupa terus buat ngisi. Berarti 2019 jangan lupa isi buku catatan.

Di tahun 2018 saya bahagia sudah memutuskan untuk cukup buat dunia, akhirnya saya bisa ikhlas juga melepaskan segala kegelisahan saya terhadap apa yang tidak bisa saya gapai.

Biarlah saya sibuk dengan hafalan saya, sibuk dengan kajian, sibuk perbaiki diri, kurangin main sosmed, dan banyak melakukan kebaikan, kematian itu sangat dekat, bukan ?

Tahun ini saya ingin berlari untuk kebaikan, semoga ikhlas dan kuat, Aamiin...

Selasa, 09 Oktober 2018

3 Buku Yang Saling terkoneksi

Dalam rentang waktu yang berbeda, saya membaca 3 buku yang menarik perhatian saya. Setelah selesai membaca dan merenungkannya, hhmmm seperti menemukan satu prinsip yang sama walaupun buku tersebut temanya sangat jauh berbeda. 

Sempat bertanya dalam hati, kok bisa ya buku yang satu dengan yang lain seperti saling terkoneksi walaupun yang di bahas jauh berbeda dan waktunya juga jauh.

Pertama, buku kembali ke titik nol, tentang tobat dari hutang riba karangan Saptuari. Buku itu banyak berkisah tentang pengalaman orang-orang yang jatuh karena terjebak hutang riba, bagaimana hancurnya kehidupan mereka karena terlilit hutang riba. Kemudian cerita bagaimana mereka semua bisa bangkit kembali dan sukses setelah meninggalkan riba.

Kedua, buku merapikan rumah ala Marie Kondo. Ternyata beres-beres rumah pun ada ilmunya dan bisa di jadikan pekerjaan profesional.

Ketiga, buku mengenai zero waste, bagaimana hidup selaras dengan alam, mengurangi sampah dan tidak merusak alam dengan sampah-sampah yang tidak bisa di daur ulang.

Nah keliatan khan ketiga buku tersebut temanya jauh berbeda? trus kenapa saya bilang ke tiga buku tersebut saling terkoneksi?

Tema boleh berbeda tetapi pemahaman yang disampaikan semua nya sama, hidup sederhana.

Buku tentang tobat riba, memberi solusi bagaimana cara agar terhindar dari jerat hutang riba, ya dengan cara tidak berhutang.  Hidup saja sesuai kemampuan, klo memang sanggup nya pergi naik kendaraan umum, ya udah lakoni saja dulu, ga usah sampai maksain diri berhutang untuk beli mobil. Tentunya sambil tetap ikhtiar untuk punya mobil.

Buku tentang konmari, memberi cara agar rumah bisa beres dan rapi ala konmari prinsip pertama yang di lakukan terhadap barang yang kita punya adalah membuang atau memberikan barang yang tidak atau jarang kita pakai kepada orang lain dan hanya menyimpan barang yang membawa kebahagian. Prinsipnya jangan suka menumpuk barang di rumah, beli hanya barang yang di perlukan, dengan kata lain hidup minimalis.

Buku tentang zero waste, menuntun bagaimana cara meminalisir sampah dalam hidup sehari hari. Memakai barang-barang yang berkelanjutan bukan yang sekali pakai , misalnya membawa botol minum dan tempat makan. Kalaupun ada sampah di manfaatkan lagi agar tetap berguna seperti sampah organik menjadi kompos, sampah plastik menjadi bahan kerajinan tangan.

Bagi saya ke 3 prinsip buku tersebut sama, yaitu hidup sederhana. 

Dan yang lebih penting lagi jauh sebelum ke tiga buku ini ada, Allah telah mengatur mengenai life style hidup sederhana ini di dalam Al-Qur'an .

Surat At Taubah ayat 35 ;

(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam Neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."


Surat Al-Baqarah: 195

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.


Alhamdulillah Alla kuli hall atas pengalaman membaca ini. Bersyukur banget dapat pemahaman seperti ini dan lagi-lagi membuktikan kesempurnaan kalam Allah. 

Mau ngeles seperti apalagi, sudah cukup bukti bahwa Alquran sebagai penuntun hidup, apapun itu masalahnya.

Semoga ilmu ini tidak hanya menjadi sekedar wawasan tapi di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang terpenting lagi harus istiqomah. Biidznillah.

Senin, 01 Oktober 2018

#Doa Untuk Palu

Belajar melepaskan
Melepaskan yang kita miliki
Melepaskan apa-apa yang kita cintai
Sejatinya karena itu semua hanya titipan

Belajar dari peristiwa gempa dan tsunami di Palu
Perumahan balora yang berisi 3000 jiwa, semuanya habis, hanya menyisakan rumah yang tak tampak karena terbenam di dalam tanah

Kalau sudah seperti ini, manusia bisa apa?
Manusia punya apa?
Lemah, dhaif dan sama sekali tak berdaya

Ya Rabb...maafkan kami
Sungguh ujian ini berat bagi kami
Andai tak ada iman di dada
Kami akan mengeluh dan meratap
Tapi kami sadar, segala sesuatu terjadi atas izin -Mu
Segala sesuatu penuh hikmah
Hanya istighfar dan doa yang menjadi obat nyeri di dada

Sabar dan ikhlas, hanya itu yang kini menjadi penguat kami
Rabb...maafkan kami yang penuh dosa ini

Peluk kami dengan cinta dan kasih sayangMu
Jangan pernah tinggalkan kami dalam setiap langkah kami
Jika ini ujian kami bersabar
Jika ini kebaikan kami bersyukur

Tak ada alasan lain
Cukup Allah saja

Kamis, 03 Agustus 2017

Ketika Hijrah Balik Arah

Jarang saya baper akan suatu berita atau kejadian seseorang yang saya ga kenal secara pribadi, tau hanya karena dia seorang yang terkenal dan mengikuti akun sosial medianya. Karena tidak tau secara "isi" orang tersebut maka saya tidak akan berani menjudge atau mengambil kesimpulan atas tindakannya. Saya hanya berusaha mengambil hikmah dari kejadian tersebut yang kemudian saya balikin ke diri saya sendiri, jika saya berada pada posisi dia, apakah saya juga akan melakukan hal yang sama, atau lebih buruk lagi? Jadi tulisan ini saya buat karena saya juga mengkhawatirkan diri saya sendiri atau seperti hashtag ustad Salim dkk yang lagi viral itu #mncrgskl  (mencurigakan sekali ) yang maksudnya kita kadang harus curiga atas kebaikan dan amal-amal kita jangan-jangan disana tersembunyi sifat ria dan sombong.

Hidayah itu benar datangnya hanya dari Allah. Manusia hanya bisa mendakwahkan dan berdoa. Karena hanya Allah yang punya kewenangan maka manusia pun dianjurkan berdoa sepanjang hidupnya agar selalu di berikan hidayah iman dan Islam, serta minta ketetapan hati dalam kebaikan, iman dan Islam.

Seseorang yang telah mendapat hidayah dan kemudian dia hijrah, adalah satu kebahagiaan yang perlu disyukuri tapi disatu sisi hal yang berat adalah  menjaga agar Istiqomah.

Cerita kehidupan tidak selalu manis, berdasarkan pengalaman dan cerita yang sudah-sudah ternyata setelah hijrah cobaan menjadi semakin banyak dan sulit. Ada yang Alhamdulillah tetap bertahan dan ternyata qadarullah ada juga yang kembali ke masa lalunya.
Saya yakin setiap orang punya alasan tersendiri, dan yang pasti alasan itu adalah satu hal yang terberat yang pernah diambil dan diputuskan.

Saya jadi khawatir jika Ikhwan yang diberitakan itu saja rajin ikut taklim, daurah dan berkumpulnya dengan orang-orang yang shaleh, punya istri yang Masya Allah shaleha, bisa khilaf gimana orang yang tidak terjaga ya, misalnya kayak saya gini masih banyak mainnya, jadwal setoran hafalan sungguh ngenes karena mundur mulu, belum lagi hasil-hasil kajian yang diamalkan baru setitik :(

Belajar dari cerita ini saya harus rajin-rajin berdoa untuk minta hidayah dan Istiqomah serta jangan terlena akan sebuah hijrah. Bisa jadi dijalan depan yang kliatan lurus ada lobang besar yang bisa menjatuhkan.

Kamis, 08 September 2016

Orang Yang Bahagia


Jika kebahagiaan bisa di beli 
Tentu ada yang namanya toko kebahagiaan

Jika sedih itu bisa ditiadakan 
Tentu saja tidak ada kehidupan yang berputar

Jika engkau punya hati yang luas
Syukur dalam segala kondisi
Engkau orang yang paling bahagia di dunia


Senin, 15 Agustus 2016

Jalan Sunah Yang Penuh Cinta


Nasehat bagus dari Ustad Salim A Fillah

"Jalan sunnah adalah jalan tak suka ribut tentang khilafiyyah furu'iyyah"


Jujur,  Semenjak saya belajar dan mengenal ilmu sunah senangnya luar biasa dan cinta kepada agama ini jadi bertambah plus takut banget sama dosa.
Banyak ilmu yang saya dapat serta meluruskan pemahaman saya yang banyak keliru pada masa lampau.

Hanya saya banyak melihat kok sebagian orang banyak berdebat dengan suara dan otot leher yang kenceng. Setiap orang punya pemahaman yang berbeda tentang pemahaman agama.Tergantung apa latar belakangnya dan dengan siapa dia belajar agama.

Bagi saya biarkan saja orang punya pemahaman yang berbeda dan jangan jadikan itu menjadi sebab hubungan sesama muslim menjadi terganggu.

Ketika kita dalam suatu komunitas mempunyai pandangan berbeda terhadap sesuatu kita toleransi aja terhadap mereka dan diharapkan mereka juga memahami prinsip yang kita pegang.

Ingat dulu mungkin kita juga seperti mereka dan bagaimana hidayah dan syiar akan tersampaikan jika ada gap diantara kita.

Saya setuju dengan beberapa tulisan ustad Salim yang bersambung di Instagramnya bahwa umat perlu anasir-anasir penyatu,perekat,perangkul dan penyambung.
Barakallah 

40 Tahun

Dimulai dari sekarang ga pakai nanti apalagi tapi
Orientasi hidup sudah bukan dunia lagi
tapi persiapan hidup sesudah mati

Bismillah...
Masih banyak yang harus diperbaiki
Masih perlu ilmu lebih banyak
Tekad harus kuat
Doa harus lebih kencang
Semangat jangan kasih kendor

Niat agar Allah Ridho terhadap hidup ini
Semoga rahmatnya mengiringi setiap langkah 

Rabb.......ampunilah dosaku
Aku hambaMu yang lemah 
Sungguh sungguh meminta
Agar Engkau mudahkan aku melakukan kebaikan
dan hilangkan penyakit hati yang seringkali menyertainya

Sungguh bertemu denganMu dan orang-orang yang mencintaiMu 
Serta berkumpul dengan orang-orang yang ku cintai  di surgaMu
Impian terindah yang ingin kugapai.
Aamiin..........

Selasa, 26 April 2016

Jiwa Yang Tenang, Makna Dari Surat Al-Fajr

 Assalamualaikum ............

Alhamdulillah hapalan saya sudah sampai surat Al Fajr, walaupun butuh waktu berminggu minggu agar lancar :}

Arti dan makna surat Al Fajr ini bagi saya sangat dalam maknanya, terutama ayat terakhir yang sudah sering banget saya dengar kalimatnya. Bagi saya kalimat tersebut sangat bagus dan menyentuh hati

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada TuhanMu dengan hati yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati rida dan di ridhai oleh-Nya.Masuklah kedalam golongan hamba-Ku. Dan masuklah ke surga-Ku."

Puluhan tahun lalu pertama kali saya membaca arti dari ayat Al-quran ini,  saat itu saya masih sekolah dan belum banyak berinteraksi dengan Al-Quran. Saya bertanya tanya didalam hati seperti apa ya jiwa yang tenang itu? Karena Allah menyuruh kembali dan menerima hambanya hanya yang berjiwa tenang. Apakah jiwa yang tenang itu orang yang santai dan ga gampang marah atau yang cool habis :). Hanya itu dulu dugaan saya yang akalnya masih pendek.

Pertanyaan itu saya simpan terus di dalam benak dan pikiran saya.
Sekarang saat menghapal ayat tersebut dan membacanya berulang-ulang saya teringat kembali pertanyaan tersebut. Saya menemukan penjelasan yang rinci dari Ibnu Athaillah dalam bukunya Misteri Berserah Diri Kepada Allah.

Saya tulis ya disini penjelasannya biar saya ingat :}

1.Ayat ini mengindikasikan bahwa ada tiga macam jiwa yaitu jiwa yang memerintahkan kepada keburukan, jiwa yang menyesali diri dan jiwa yang tenang. Allah Swt hanya berbicara kepada jiwa yang tenang

2. Dalam ayat itu Allah memberikan nama kuniyah (julukan) kepadanya. Dalam bahasa Arab, nama julukan digunakan untuk mengungkapkan kemuliaan dan kebanggaan.

3. Allah memuji dan menyanjungnya sebagai jiwa yang tenang karena ia telah berserah diri dan bersandar kepada-Nya.

4. Allah menggambarkannya sebagai jiwa yang bersifat tenang. Kata al-muthama'in (yang tenang) berarti tanah yang rendah. Karena ia merendah dengan ketawaduannya, Allah memujinya dan memperlihatkan kemuliaannya.

5. Jiwa yang memerintahkan kepada keburukan dan jiwa yang menyesali diri tidak diizinkan kembali kepada Allah dengan penuh kemuliaan. Hanya jiwa yang tenang yang diizinkan kembali kepada-Nya karena ketentraman yang dimilikinya. Ayat ini menyiratkan dorangan kepada hamba untuk mencapai maqam jiwa yang tenang, yang hanya bisa dicapai dengan berserah diri kepada Allah dan tidak ikut mengatur bersama-Nya.

6. Penggunaan frase kembali kepada Tuhanmu menunjukan kelembutan rububiyyah-Nya yang menentramkan, menyejukan dan merupakan penghormatan baginya.

7. Allah berfirman, "dengan hati yang ridha" yakni dengan ridha kepada Allah di dunia dengan menerima segala ketentuan-Nya dan di akhirat dengan kebaikan dan karunia-Nya. Hal itu mengingatkan hamba bahwa kembalinya ia kepada Allah hanya bisa diraih dengan sikap tentram dan rida kepada-Nya. Ayat itu juga menyiratkan bahwa seseorang baru mendapatkan rida dari Allah Swt di akhirat jika ia bisa ridha di dunia.

8. Firman Allah Swt. "dan di ridhai oleh-Nya", merupakan pujian yang sangat istimewa kepada jiwa yang tenang. Itu merupakan pujian dan sebutan yang paling agung. Bukankah Allah telah berfirman, "Ridha dari Allah adalah lebih besar".Pernyataan itu diungkapkan setelah Dia menyebutkan pelbagai nikmat yang di dapatkan oleh penduduk surga. Artinya.di banding semua nikmat surga lainnya, nikmat ridha Allah kepada mereka merupakan nikmat yang paling agung dan besar.

9. Firman Allah, "masuklah ke dalam golongan hamba-Ku," artinya ia diseru dan di ajak masuk ke golongan hamba-Nya. Lalu, hamba seperti apakah yang dimaksud dalam ayat itu? Mereka adalah hamba yang mendapatkan kemuliaan dan pertolongan bukan hamba yang menjadi target kemahakuasaan dan kemahaperkasaan-Nya. Mereka adalah hamba yang dikatakan kepada Allah, "Engkau tidak memiliki kekuasaan atas para hamba-Ku itu, bukan hamba yang dikatakan, "Seluruh yang terdapat di langit dan bumi datang kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai hamba".

10. Firman Allah, "Dan masuklah ke surga-Ku mengandung isyarat bahwa seluruh sifat yang dimiliki oleh jiwa yang tenang itulah yang membuatnya layak diajak bergabung ke golongan hamba-Nya dan masuk ke surga-Nya. Surga yang dimaksud adalah surga ketaatan di dunia dan surga kenikmatan di akhirat.

"Sifat tenang dan ridha manusia itu hanya bisa terwujud ketika hamba tidak ikut mengatur. Jiwa manusia tidak akan tenang sebelum ia berhenti mengatur bersama Allah karena memercayai pengaturan-Nya yang baik. Sebab. apabila ia telah ridha kepada Allah tentu ia akan berserah diri kepada-Nya, tunduk pada putusan-Nya dan taat kepada perintah-Nya. Dengan begitu ia merasa tentram dengan pemeliharaan-Nya dan tenang dengan bersandar kepada kekuasaan-Nya. Ia tidak lagi merasa gundah dan risau."

Alhamdulillah Alladzi bi ni'mathi tatimus shalihat..... seneng dapat penjelasan ini bertahun tahun hanya jadi pertanyaan  di hati sekarang udah tau jawabannya:),  Sekarang tinggal mengamalkannya bagaimana caranya biar menjadi hamba Allah yang tenang dan ridha. Allahu musta'an.

Rabu, 20 April 2016

Masa Penantian

Sebaik-baik nasehat adalah kematian


Beberapa bulan ini berita duka berturut-turut menghampiri keluarga saya. Mulai dari mamak.tante sampai yang terakhir sepupu yang berusia sama dengan saya. Jujur setelah pulang dari ngelayat, mesjid lalu ke  kuburan. Saya selalu pulang kerumah dengan penuh pikiran.

Pikiran dan hati saya berkecamuk, Ya Allah akhir seperti apa nanti yang akan saya hadapi ? Semua berharap berpulang dengan khusnul khatimah dan sebaik-baik amal. Tapi kita tidak bisa memastikan hanya bisa berusaha dan berdoa. Antara harap dan takut bermain-main dipikiran saya.

Karena ini masalah takdir yang berada di luar kendali manusia, pada akhirnya saya hanya bisa pasrah dan terus berdoa semoga kembali kepada Allah dengan keadaan beriman. Satu yang selalu saya tanamkan berulang kali di hati saya, terus berbuat kebaikan, lakukan yang bermanfaat dan jauhi dosa.

Semoga Allah selalu berikan hidayah sampai nafas terakhir saya dan yang terucap hanya Allah di lisan dan hati saya. Aamiin...


Senin, 11 April 2016

#Bapak


"Semakin hari ingatan dan kerinduan kepada mamak itu semakin dalam" kata bapak

Ketika rindu itu memeluk bapak, Alquran dan dzikir yang menjadi obatnya

Raga memang tidak bersama tapi hati tak pernah berpisah

Semoga hati bapak semakin kuat dengan doa dan bacaan Al Quran yang dilantunkan

Kamis, 07 Januari 2016

Hukum dan Adab di Social Media by Ustad Nudzul Dzikri

Rasanya tema ini guee bangett :), ya maklum secara gadget udah jadi pegangan sehari-hari, mulai dari pagi sampai malam. Kadang suka ngerasa sih, kayaknya udah kecanduan dengan gadget deh, sampai sampai klo paket data habis kok rasanya klimpungan ingin segera beli pulsa lagi. 
Bener sih gadget tidak selalu membawa keburukan, karena urusan kerjaan saya juga banyak berkomunikasi dengan gadget ini, tapi apa iya sih harus selalu, dan berapa lama pantasnya kita menggunakan gadget. Nahh makanya pas tau ada kajian ini di Mesjid Nurul Iman Blok M apalagi yang ngisi ustadnya udah familiar suaranya hihi (maklum sering dengar di you tube) langsung niat mau ikut kajian biar dapat pencerahan. Biar ga lupa dan bisa di baca ulang catatan nya saya simpan di blog ini, semoga bermanfaat juga buat yang lain. Selamat membaca dan mengamalkannya (yang kata terakhir terutama buat yang nulis pakai tanda seru :) )

Bismillahirrahmanirrahim

Fenomena sosial media seharusnya membuat seorang muslim makin taat, makin beriman dan makin percaya dengan ajaran islam.
Kenapa? karena Rasulullah mengatakan tanda hari kiamat semakin dekat adalah akan tersebarnya pena-pena atau tulisan-tulisan secara masif dan tanpa batas tampil menguasai dunia. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena sosial media.
Sosial media adalah media yang bisa membawa kita ke surga atau neraka, oleh karena itu sebelum menggunakan gadget perhatikan adab dan tuntunanya :

1. Islam menuntut kita untuk membagi waktu dengan propotional, sebagaimana hadis Rasulullah : "Sesungguhnya Rabbmu mempunyai hak untuk di tunaikan begitu juga dengan diri kita dan keluarga kita,maka berikanlah masing-masing haknya".
Hadis tersebut disampaikan Rasulullah sebagai kritik terhadap Abu Darda yang menggunakan teramat banyak waktunya untuk beribadah tanpa memperhatikan dirinya dan keluarganya.

Pembagian waktu tersebut penting karena salah satu tanda baiknya agama seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak baik bagi dunia dan akhiratnya.
Hasan Al Basri pernah berkata : "Salah satu tanda Allah berpaling dari kita dan menelantarkan kita adalah Allah membiarkan kita asyik dan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

2. Sebelum memberi komentar atau menshare sesuatu, camkanlah bahwa semua itu akan di hisab oleh Allah, perhurufnya dan juga akan di catat oleh malaikat Raqib dan Atid. Jangan komentar apabila itu tidak bermanfaat bagi kita lebih baik diam.

3. Niatkan karena Allah, untuk silaturahmi, menjaga ukhuwah, dakwah misalnya. Hadirkan niat karena niat itu penting.

4. Kaidah berkomentar berdasarkan fiqih, ada 3 syarat :
   - Niat yang ikhlas, harus karena Allah
   - Yang disampaikan benar dari segi isi dan cara penyampaiannya

QS Alhujarat ayat 6 : Wahai orang-orang yang beriman ! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Makna fasik dalam surat Alhujarat : 6 tersebut adalah, pemberi beritanya seseorang yang melakukan dosa-dosa besar dan bisa jadi disampaikan oleh orang-orang sholeh. maka kroscek berita itu penting.

Cara penyampaian yang benar, Al Isra ayat 53 "Dan katakanlah kepada hamba-hamba Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."

- Efeknya positif dan bisa menekan kemudharatan pada saat itu, memberikan tanggapan yang memberikan hal positif dan manfaat. Kalau efek berkomentar akan negatif lebih baik diam.

5. Harus di bedakan mana ranah publik dan ranah privat, mana yang bisa dan tidak bisa di share.
Apabila ada seseorang yang mengajak berbicara personal yang tidak mau di dengar oleh orang lain maka itu tandanya rahasia, karena terkadang orang tidak secara langsung mengatakan hal itu rahasia tapi dengan isyarat atau indikasi yang minta untuk di rahasiakan, kalau di sosmed yang disampaikan rahasia hendaknya secara japri jangan disebarkan. haram hukumnya kalau disebarkan.

6. Filter informasi yang kita dengar. Tidak semua yang kita dengar bisa disampaikan, Rasulullah berkata : "Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengar"

7. Hati-hati dengan ghibah di sosmed, bersihkan setiap kata dari ghibah. Ghibah di sosmed lebih bahaya daripada dunia nyata karena bisa langsung disebarkan.

Surat Al-Hujarat ayat 12 : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.

Jangan pernah bicarakan orang di sosmed, ibadah kita akan hancur dan kita menjadi muflish. Muflish yaitu orang-orang yang membawa pahala sholat, zakat dll tapi dia mencela, membicarakan orang maka pahalanya diambil oleh orang yang di bicarakan. Jika pahalanya habis maka dosa orang itu akan beralih kepadanya.

8. Waspada dengan fitnah (berita bohong), jangan mengurus masalah fitnah, orang yang bahagia orang yang menjauhi dan menghindari fitnah.

QS Almaidah : 41 ; Wahai Rasul (Muhammad) Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba lomba dalam kekafirannya, yaitu orang orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, "Kami telah beriman, "padahal hati mereka belum beriman, dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, "Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah,dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah. "Barang siapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikitpun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk mensucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

Almaidah : 42 ; Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpaling dari mereka maka mereka tidak tidak akan membahayaknmu sedikitpun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

9. Hati-hati memberikan komentar di sosmed, walaupun orang itu bersalah
Rasulullah berkata : "Janganlah anda mencela orang karena dosa-dosanya karena bisa jadi Allah akan mengampuni orang tersebut dan menjerumuskan anda pada dosa tersebut"

Kalau anda mau memberi komentar atau nasehat lakukan dengan japri. Kalau di komentar orang secara negatif jangan di komentar lagi.

Rasulullah berkata : "Jika ada seseorang yang mencela anda karena aib-aib anda, jangan di balas walau anda tau aib-aibnya, karena cukuplah hal tersebut akan Allah balas dengan bencana kepada orang tersebut.

10. Masalah-masalah besar kembalikan kepada ulama dan ulil amri dan para pakar.

11. Jadikan sosmed sebagai media dakwah yang ampuh, dengan syarat :
- Selektif dalam memposting artikel dan selektif juga dengan penulisnya. ilmu agamamu adalah darah dagingmu, ambil dari yang istiqomah bukan yang menyimpang.
- Apabila dapat artikel di baca dulu sebelum di share
- Ilmu sebelum kita dakwahkan amalkan terlebih dahulu
- Tidak semua artikel bagus bisa kita share perhatikan karakter orangnya
-Hati-hati dengan riya dan saum'ah yang terselubung, terutama dari sisi selfie dan narsis karena bisa berpotensi riya. Islam tidak mengajarkan kita untuk terpukau dengan diri sendiri.

12. Pikirkan terlebih dahulu untuk memposting aktivitas-aktivitas atau kenikmatan kita.
Rasulullah berkata : "Minta pertolongan Allah untuk urusan-urusan kita dengan menyembunyikannya, karena ada penghasad di setiap urusan kita"

13. Hati-hati dengan fitnah lawan jenis, jangan berdua-duaan dengan lawan jenis walaupun tujuannya untuk beribadah apalagi di sosmed. Kalau harus berkhalwat dengan lawan jenis harus terbuka dan dilihat orang banyak.

Rabu, 11 November 2015

#MenolakRiba

Pernah ga baca buku yang setelah kita baca isinya sangat jleb (istilah anak muda sekarang :) ) Jleb maksudnya isi buku tersebut mengena sekali pada kita seperti mencubit kita dengan keras, karena yang dituliskan buku tersebut isinya guee banget  :). Saya mau cerita sedikit yaaa, bismillah bukan niat sombong atau pamer hanya ingin berbagi rasa, kisah dan air mata :)

Saya beberapa kali dengar dari teman-teman pengajian kalau ada ustad yang namanya Ustad Erwandi bahasan pengajiannya tentang Riba dalam bermualah yang banyak membuat orang tersentil hingga banyak yang keluar dari pekerjaan mereka di bank konvensional, memutuskan perjanjian kredit mereka di bank konvensional dan masih banyak cerita lagi yang membuat saya terhenyak.

Dalam hati saya udah takut duluan, wah gawat nih kalau saya dengar kajian ustad ini, kita masih punya kredit di bank konvensional dan beberapa transaksi riba. Astagfirullah belum apa-apa nafsu dan setan udah mulai bermain di hati dan kepala saya :(, tetapi saya tetap penasaran dengan isi kajian ustad Erwandi. Mulai deh saya search di you tube ceramahnya, saya dengar, walaupun awal-awalnya rasanya pilu tapi tetap saya dengarkan dan hati saya berkata ini benar apa yang disampaikan.

Akhirnya rasa penasaran saya tidak terbendung lagi, Alhamdulillah ada kajian langsung dari Ustad Erwandi yang tidak begitu jauh dari rumah dan saya datang, qadarullah acara kajian hanya berlangsung sebentar karena ustad sakit, saat itu saya sudah membaca buku beliau yang saya pinjam dari teman yang judulnya "Harta Haram Muamalat Kontemporer" yang bikin saya ga sanggup baca buku tersebut berlama-lama, satu halaman saja saya sudah banyak beristigfar dan banjir air mata karena banyak hal yang di larang secara syariat dalam buku tersebut saya melakukannya, dan penjelasanya sangat gamblang aturan tersebut ada di Al-Quran dan Hadist, Ya Allah ampuni hamba.

Setelah saya pulang kajian saya beli buku HHMK (Harta Haram Muamalat Kontemporer) tersebut, saya baca lagi perlahan-lahan tiap halaman, saya resapi, saya pelajari dengan seksama. Setelah saya renungkan saya ingin melakukan apa yang saya baca tersebut "saya dengar saya taat".
Bismillah walaupun masih banyak nafsu saya di hati berkata apa bisa saya melakukan ini semua tapi bismillah saya lakukan saja apa yang bisa lakukan biar Allah saja yang menyempurnakannya.

Hal yang paling dekat dengan kehidupan saya yang saya bisa lakukan adalah menghentikan pekerjaan dalam membuat akad-akad kredit dari bank Konvensional dan akad-akad yang mengandung Riba. Saat saya mengatakan kepada asisten saya di kantor bahwa saya tidak lagi menerima akad kredit konvensional sedangkan pada saat itu sedang ada banyak tawaran pekerjaan, saya tutup mata, bismillah mantapkan hati ini adalah jihad saya untuk menyempurnakan amal ibadah saya. Soal rezeki sudah ada ketetapan dari Allah. Saya selesaikan pekerjaan yang sudah saya terima sebelum saya niat hijrah dengan niat ini yang terakhir karena saya tidak ingin ingkar janji dan menyusahkan klien saya.

Alhamdulillah ada ketenangan setelah melakukan hal tersebut, dan masih menjadi pe er saya harus terus banyak belajar bagaimana muamalat yang sesuai syariah tersebut, karena yang saya tau baru hanya secuil saya berharap jika saya sudah banyak tau ilmunya hal tersebut bisa saya sharing dengan teman-teman seprofesi niatnya hanya berbagi bukan menyuruh mereka juga harus stop baagaimanapun hidayah datangnya dari Allah.

Saya senantiasa meminta pertolongan Allah agar dikuatkan dan istiqomah dalam melakukan hal ini karena tidak semua bisa langsung saya lakukan, kredit yang telah saya ambil dan yang lainnya yang saya belum sanggup melunasinya saat ini, benar-benar saya meminta pertolongan Allah untuk menyelesaikannya, siapalah saya kalau bukan karena Allah mana sanggup saya melakukan hal tersebut, ilmu tersebut juga dari Allah, saya pasrahkan sambil berdoa dan ikhtiar hanya kepada Allah.

"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melaikan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena meraka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah dia peroleh dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 275)

"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh wajah Allah, maka itulah orang-orang yang melipatkandakan (pahalanya)." (Ar-Rum : 39)


"Karena kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah di halalkan, dan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah, dan karena mereka mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir diantara mereka azab yang pedih."
(An-Nisa : 160-161)

"Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir".
(Ali-Imran : 130-131)

"Riba itu mempunyai 73 macam, sementara dosa Riba yang paling ringan seperti menzinahi ibu kandungnya sendiri" 
(HR Ibnu Majah)

Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberikannya, pencatatnya dan saksi-saksinya" Kemudian beliau berkata, "mereka semua sama" 
(HR Muslim)

Jumat, 14 Maret 2014

Merindukan Hujan Dalam Kepungan Asap #Save RIau

Udara telah bercampur asap dan
Racun-racun pun bertebaran

Beginilah rasanya hidup di kota penuh asap?
Apa yang engkau pikirkan hei tangan-tangan yang menyuruh dan membakar hutan?

Hujan turunlah.........
Basuh asap-asap yang telah mengerogoti nafas kami

Tuhan maafkan kami, hambaMu yang kurang bersyukur
Tidak menjaga dengan baik apa yang telah Engkau ciptakan


Kejadian yang terus berulang asap,asap dan asap. Biasanya asap datang dan pergi hanya beberapa hari hingga tidak pernah menjadi perhatian yang serius. Tapi kini puncaknya hampir tiga bulan asap semakin parah.
Sebagai  orang yang lahir dan besar di Pekanbaru saya merasakan kepedihan dan kemarahan masyarakat Riau walaupun kini saya tinggal di Bekasi, apalagi hampir sebagian besar keluarga saya tinggal di Pekanbaru.

Sudah menjadi rahasia umum Riau itu bagaikan bunga yang mekar bagi perusahaan-perusahaan besar. Begitu banyak perusahaan besar yang mengeruk kekayaan alam Riau. Tapi apa yang masyarakat dapatkan? bukan kesejahteraan tapi musibah. Yang sejahtera para pengusaha, pemerintah yang korup dan petugas yang tidak amanah.

Ya Allah... ketika hati mereka telah buta dan nafsu mereka rakus akan kekayaan. Mereka tidak pikirkan lagi saudara-saudara mereka yang sengsara. Apa karena mereka tidak tinggal disana?

Saya berharap dan berdoa kejadian ini menjadi pelajaran dan membuka hati nurani orang-orang yang berkepentingan untuk berhenti membakar hutan dengan alasan ekonomis.
Semoga ada keberkahan dan hikmah yang besar setelah ini semua berlalu. Aamiin.

Selasa, 22 Januari 2013

Memaknai Musibah Banjir

Bulan Januari ini minggu ke-3 rencana nya akan ada arisan keluarga di puncak. Yang terima arisan saya, jadi saya bertugas untuk menyiapkan makan siang. Persiapan dan perlengkapan untuk acara di puncak disiapkan lebih kurang sebulan. Mulai dari logistik, acara, transportasi dan sebagainya. 

Seminggu sebelum acara ketika semua persiapan sudah oke banjir melanda Jakarta dan beberapa anggota arisan terkena banjir, maka diputuskan untuk menunda acara. So.. jika Allah belum berkehendak maka acara yang sudah siap pun menjadi tertunda. Makanya jangan lupa ucapkan Insya Allah terhadap janji dan rencana *catatan buat diri sendiri :) *

Mungkin banyak juga yang mengalami seperti yang saya alami, apalagi kalau baca berita di koran kerugian akibat banjir ini bermilyar-milyar per hari. Yang rumahnya kebanjiran saja pasti banyak kegiatan yang terganggu. 

Ada hikmah dari setiap kejadian. Bencana yang menurut kita buruk, bisa jadi baik menurut Allah. Semakin menguatkan iman kita bahwa ada yang lebih kuasa yaitu Allah yang menciptakan dunia dan isinya. Musibah ini juga menegur kita tentang kepedulian terhadap alam dan semakin menguatkan solidaritas terhadap yang terkena bencana.

Selalu ada pesan spritual dalam setiap kejadian. Semoga kita tidak lupa untuk berdoa memohon perlindungan, dijauhi dari segala musibah dan meminta berkah terhadap apa yang kita laksanakan. Jika banjir ini membuat berkah dan bertambah rezeki yang kita dapat. Hanya Tuhan yang tau.

Ya Rabb berilah Ridha dan berkah terhadap apa yang kami lakukan dan arahkan setiap apa yang kami lakukan untuk kebaikan dan manfaat untuk dunia dan seisinya. Aamiin