Kamis, 17 Januari 2019

Masalah Rezeki Lagi

Dalam suatu sore mama nanya, "kok udah lama ga ngantor? Ga ada kerjaan?"

Iya ma, kerjaan ada aja.

Saya tau mama heran dengan aktifitas saya, sekarang lebih banyak di rumah, keluar hanya pergi pengajian dan pasar.

Sebenarnya udah lama saya sounding ke mama klo saya ga terima kerjaan yang berhubungan bank, kredit yang memakai bunga dan yang sejenisnya. Selain itu suami juga lebih menyukai saya banyak di rumah daripada pergi seharian. 

Saya ga tau apa yang ada di pikiran mama, apakah mama kecewa atau mama senang, karena mama hanya diam.

Tentu orang tua menginginkan anaknya sukses dalam karier, mapan secara ekonomi, selama ini mama yang menyuruh saya agar taat pada suami dan fokus pada rumah tangga, jadi saya pikir ga masalah.

Cuman mau bilang sama mama, saya lebih memilih berkarir surga daripada karir dunia. Saya mau perbanyak tabungan akhirat saya dengan banyak hadir di majelis ilmu. Saya mau hanya rezeki yang halal saja yang masuk ke dalam kehidupan saya, saya ingin hidup saya berkah.

Berkarir surga bukan hal mudah tapi juga bukan hal sulit, saya sudah memilihnya dan saya sadar akan konsekwensinya yang banyak tidak di terima oleh orang banyak.

Saya hanya ingin segala rezeki yang ada mendekatkan saya pada ketaatan.
Pada ketaqwaan.
Semakin takut pada Rabb Nya dan semakin banyak yang saya pelajari tentang agama ini.

Semoga karir surga yang saya pilih ini, menjadi amal kebaikan buat orang tua saya, karena saya sekarang adalah hasil didikan mereka juga. Kalau bukan karena doa mereka saya tidak tau jalan seperti apa yang saya pilih.

Wanita berkarir surga? Why not
😊

#30haribercerita

Lelah Itu Biasa, Lillah Itu Harus

Udah sebulan ini saya merasa lelah dengan kegiatan sehari hari. Selain urusan rumah tangga yang biasa plus jadi suster mama.

Hampir tiap malam saya curhat dengan suami betapa klo malam rasanya badan saya remuk.
Saya sadar semua yang saya lakukan bukan sekedar rutinitas biasa tapi pahala yang berulang. Tapi tetap ada kesedihan klo udah lelah, kok rasanya gini banget ya, lelah yang tidak hanya fisik tapi juga melanda perasaan saya.

Saya udah lawan dengan banyak istigfar dan zikir lainnya biar hati dan niat saya tetap on the track, lillah.
Saya mencoba mengevaluasi apa ada yang salah dengan perasaan saya karena dari segi pekerjaan semuanya seperti biasa.

Saya terus merenung kenapa, akhirnya saya paham, saya terbawa perasaan. Perasaan saya terhadap mama.

Harusnya saya sadar merawat orang tua itu sama seperti merawat anak kecil karena sifatnya kembali seperti awal lahir, kadang suka rewel, ngambek dan moody.

Kesedihan saya karena harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan. Saya berharap mama senang disini, tapi pada kenyataanya mama selalu minta pulang,seperti orang tua pada umumnya yang betah di rumahnya sendiri. Mama masih sakit, sering kali merintih kesakitan dan itu hampir tiap hari, bagaimana saya tega.membiarkan mama sendiri di rumah. Segala cara saya upayakan agar mama betah, tapi tetap mama merindukan rumahnya.
Selama ini saya selalu bersikap menuruti saja apa yang mama mau, yang penting mama bahagia dan senang. Tapi jika sakit begini gimana? karena kewajiban utama saya juga disini, di rumah berbakti dan melayani suami.

Akhirnya saya banyak berdialog dengan Allah, minta Allah sembuhkan dan hilangkan rasa sakit di badan mama, Allah berikan kesabaran agar sakit ini menjadi pengugur dosa mama.
Saya minta Allah lapangkan hati saya, satu prinsip yang harus saya pegang selalu, birulwalidain itu perintah Allah, Allah yang akan beri balasan bukan hambaNya, jadi apapun yang di berikan manusia tidak mengurangi sikap saya berbakti kepada orang tua.

Refreshing saya jika sudah suntuk dan lelah, menghadiri taklim baik yang rutin maupun tambahan. Its works memperbaiki hati saya yang rapuh, karena jelas yang punya hati Allah, gampang bagi Allah membolak balikan.perasaan manusia. Jadi saya banyak berdoa saja mumpung lagi di taman surga majelis ilmu.

Suami mengatakan kepada saya, "Percayalah suatu hari saya akan merindukan masa-masa seperti ini ketika orang yang kita cintai tidak berada di sisi.kita lagi, ketika tidak bisa saling bertatap muka, saling bertukar senyum, hanya ada doa."

#30haribercerita

Rabu, 16 Januari 2019

Bapak Sosmed Itu Telah Tiada

Saya ga kenal dengan pak Nukman Lutfie secara pribadi tapi saya sudah lama mengikuti lini masa twitter dan postingan instagramnya.

Saya suka dengan apa yang sering dikatakannya untuk selalu bijak menggunakan sosial media.
Tulis kebaikan jangan sekedar sampah di sosmed mu.

Berita berpulangnya beliau cukup mengagetkan, tapi itulah namanya rahasia umur. Semoga segala ilmu kebaikannya yang diajarkan di sosmed menjadi amal jariah yang akan memperberat amal kebaikannya, Aamiin.

Ayoo yang sering bersosmed, banyak-banyak tulis kebaikan di sosmed mu karena sudah banyak terbukti ketika seseorang sudah tiada orang lain akan membaca apa saja yang pernah engkau posting malu khan jika posting berita hoax atau sesuatu yang tidak berfaedah, karena jempol kita sudah tidak bisa menghapusnya lagi.

#30haribercerita

Tantangan 10 Tahun

Hari ini orang ramai-ramai ngepost wajah 10 tahun yang lalu dan wajah yang sekarang, klo di post di sosmed rata-rata sih saya liat pada bagus dan tidak ada yang berubah, namanya juga sosmed ya tentu nampilin yang paling bagus.

Saya mau ikutan tapi beda objek, klo yang lain foto saya tulisan saja. 10 tahun yang lalu saya masih rajin nulis di buku apa saja kejadian yang saya rasa dan pikirkan, termasuk resolusi tahunan.
Sekarang semuanya nulis di sosmed atau blog. Ada sesuatu yang hilang ketika membuka buka kembali buku catatan yang makin lama makin jarang diisi karena kebanyakan nulis status.

Ga tau ya 10 tahun lagi gimana keadaannya, apakah saya masih menulis, atau medianya sudah beda lagi?
Dunia akan terus berubah dan berputar, harus pandai-pandai menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, jangan sampai tekhnogi yang bertambah canggih tapi manusianya hanya membebek tanpa tau apa makna dan tujuannya.

Mari merayakan 10 tahun perubahan tidak hanya di fisik yang semakin menua tapi juga bumi yang semakin lelah.

Semoga amal juga bertambah ya, jangan hanya dosa, rugi 😊

#30haribercerita

Rabu, 09 Januari 2019

Suster pun Butuh Kekuatan Hati 😀

Kegiatan saya bersama mama saat ini lebih banyak ke dokter dan terapi. Karena mama bermasalah sama tulang yang patah, saraf kejepit, faktor umur membuat kesembuhan butuh kesabaran dan waktu.

Pada saat saya ngobrol dengan dokter chiropatic yang menanganin mama, dr nya bilang " untuk orang tua sembuhnya lama dan itupun hanya berapa persen, pasti banyak keluhan yang disampaikan pasien, yang ga sembuh-sembuhlah, sakit ga berkurang, malas pergi terapi,  sebagai keluarga butuh hati yang kuat untuk mendengarkan itu semua, begitu juga dr, namanya juga orang tua, walaupun secara medis progres itu ada, tapi karena sedikit jadi tidak berasa"

Hhhmm benar emang harus butuh kekuatan hati yang super untuk mendengar segala keluhan. Semangatttt  😊

#30haribercerita

Senin, 07 Januari 2019

Mundur Sebentar Untuk Sesuatu Yang Lebih Penting

Banyak yang ingin kurencanakan dan banyak juga yang mau di laksanakan.
Qadarullah bukan waktunya saat ini dan beberapa tahun terakhir.

Ada bakti yang harus di tunaikan.
Jika tidak sekarang kapan lagi?
Waktu memcari rezeki ku lebih panjang dari waktu umur orang tuaku

Jadi..harus ikhlas jika sementara waktu langkah ini harus slow down atau nyaris stagnan.

Sesekali waktu terbersit kesedihan itu, tapi cepat istighfar yang kulakukan belum seberapa dan birulwalidaian ini Allah yang suruh, mosok berani melawan perintah Allah

Pastikan saja, niat yang lurus, jaga kesabaran, banyak berdoa sambil ikhtiar.

#30haribercerita

Jumat, 04 Januari 2019

Memilih Rezeki

Hari pertama setelah liburan dan memulai lagi usaha, ada yang memberikan kerjaan kepadaku
Senang setelah kesedihan kemaren, tapi setelah tau orangnya aku mundur, karena orang ini aku hindari setelah beberapa kali bekerja sama. Kami tidak satu persepsi.

Hhhhmmm inilah yang namanya seni mencari rezeki. Dibutuhkan tapi tetap pilih-pilih, karena pada akhirnya bukan nominal yang jadi penentu tapi keberkahan.

Walaupun sulit tapi akhirnya manis. Insyaa Allah...

#30haribercerita

Kamis, 03 Januari 2019

Gagal Di Luar Tapi Sukses Di Dalam

Ketika aku menutup catatan 2018 dengan nafas panjang dan mata menerawang, aku tau ini menyedihkan.

Siang itu kukatakan padanya, " aku sedih dan merasa gagal"

Dia menjawab sambil tersenyum,
keberhasilan itu dikala kamu bisa membahagiakan dan berbakti kepada suamimu, dan suamimu ridho karenanya
Aku bersaksi dirimu selalu berbakti dan membahagiakan ku, dan aku ridho karenanya.

Masya Allah, Alhamdulillah...
Curhat ku jadi terhenti setelah mendengar perkataanya.

Iya, apalah arti kesuksesan di luar sana, jika ketenangan di dalam rumah sudah kudapatkan.

Barakallah fiikum

#30haribercerita

Rabu, 02 Januari 2019

Stop or...

Ketika usaha tidak lagi surplus ingin saja segera menyudahinya

Ketika alasan, sabar aja dulu, nanti akan ada jalannya, saya coba bertahan

Duhh sesulit itu mengambil keputusan untuk sesuatu yang di cintai

Saya bertahan dan selalu ingin bertahan

Tetap harus ada evaluasi dan inovasi

Semangattt

#30 hari bercerita

Selasa, 01 Januari 2019

2019

Ganti tahun lagi, 2019 yang sering disebut sebut orang karena mau pilpres 😊

Alhamdulillah 2018 sudah terlewati ada tangisan dan ada juga senyuman, sunatullah khan.

2018 mama udah lumayan kesehatannya tapi masih sering sakit dan susternya ini juga masih sering mellow, ujian kesabaran bagi mama , semoga kita bisa sama sama bersabar .

Setiap orang punya takdirnya sendiri, berusaha menjalankan dengan lillah semuanya, ketika di uji harus bersabar, ketika senang maka bersyukur, semudah itu emang prinsipnya, jalanin nya yang kadang penuh drama 😂

Apa ya selama 2018 yang telah saya lakukan? Banyak kejadian dan sayang ga semua nya tercatat jadinya lupa, punya buku agenda lupa terus buat ngisi. Berarti 2019 jangan lupa isi buku catatan.

Di tahun 2018 saya bahagia sudah memutuskan untuk cukup buat dunia, akhirnya saya bisa ikhlas juga melepaskan segala kegelisahan saya terhadap apa yang tidak bisa saya gapai.

Biarlah saya sibuk dengan hafalan saya, sibuk dengan kajian, sibuk perbaiki diri, kurangin main sosmed, dan banyak melakukan kebaikan, kematian itu sangat dekat, bukan ?

Tahun ini saya ingin berlari untuk kebaikan, semoga ikhlas dan kuat, Aamiin...