Senin, 19 Maret 2012

Rasa

Jauh itu hanya soal jarak
Aku disini kamu disana
Tapi hati kita tidak berjarak
Tetap satu dalam rasa





Kamis, 08 Maret 2012

Allah Selalu Memberi Yang Terbaik dan Ada Hikmah Dalam Setiap Peristiwa

Sering dalam pekerjaan, kehidupan atau apapun kita mempunyai keinginan yang besar untuk memperoleh sesuatu. Dalam hal pekerjaan misalnya sering saya berada dalam kondisi menginginkan suatu pekerjaan, saya kejar dengan do'a, usaha dan tawakal eh ternyata saya tidak mendapatkannya tapi di lain hal kadang saya tidak begitu tertarik dengan suatu tawaran pekerjaan dan saya bersikap pasif saja ternyata malah prosesnya gampang. Mungkin inilah jawaban dari do'a saya agar saya diberikan yang terbaik karena baik menurut saya belum tentu baik menurut Allah, pekerjaan yang saya kejar itu ternyata sangat kompleks dan jika saya mendapatkannya saya mungkin akan mendapat kesulitan dan membuat saya tidak bahagia. Menurut @arvanpra yang dicari dalam pekerjaan adalah kebahagiaan bukan semata kesuksesan atau uang.
 Dari sinilah saya belajar untuk selalu bersyukur dan sabar. Satu hal yang harus selalu menjadi mindset saya apapun yang saya lakukan harus karena Allah dan mencari Ridha Allah. Bekerja dengan niat ibadah bukan semata karena uang. Jika niat hanya karena uang maka hanya itu yang saya dapatkan dan jika tidak mendapat sesuai yang saya inginkan saya akan mudah kecewa tapi jika nilainya ibadah karena Allah yang saya dapatkan tidak hanya untuk dunia saja tapi juga akhirat. Aamiin.

Satu hal lagi saya baru tersadarkan, atas sebuah kejadian sudah lama saya dan suami berencana untuk melakukan bisnis tapi ada saja kendalanya, karena suami saya sangat terikat dengan waktu sebagai seorang Pns sedangkan saya ingin bisnis itu dikerjakan oleh suami karena saya juga bekerja. Sekarang muncul kasus seorang Pns yang sama institusinya dengan suami memiliki rekening gendut dan dicurigai itu hasil korupsi dan Pns itu juga mempunyai bisnis, tapi dianggap menyalahi aturan (aturan ini menurut saya sudah tidak zamannya lagi). 
Dari peristiwa ini saya belajar bahwa segala sesuatu itu selalu atas izin Allah dan ada hikmah dalam setiap peristiwa. Peristiwa ini membuat kami berpikir ulang jika benar mau berbisnis lebih baik fokus saja tentu harus ada yang dikorbankan, untuk sementara ini suami saya memilih karir Pns nya, mungkin suatu saat akan berubah karena rencana itu masih tetap ada. Saya sekali lagi yakin Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya.

Dalam kehidupan pribadi saya, setelah lama menikah kami belum diberi anak walaupun do'a, usaha dan tawakal telah kami lakukan semampu apa yang kami bisa. Sedih tentu ada sebagai manusia, tapi hikmah yang saya dapatkan kehidupan pernikahan saya Alhamdulillah tanpa masalah berarti, banyak yang bilang kami sangat romantis padahal kami merasa biasa saja. Jika saya melihat pernikahan teman atau saudara  yang gagal dan bermasalah sungguh saya bersyukur tidak mengalaminya. Saya bahagia dengan rumah tangga saya karena suami saya seorang imam yang berusaha membawa keluarganya dalam kebaikan dan berjalan di jalan Allah. Meletakkan iman sebagai pondasi kehidupan rumah tangga membuat saya tidak jenuh dan kehilangan semangat, semakin hari terasa semakin kuat rasa cinta, kami saling berbagi, mendo'akan,  mendekatkan diri kepada Allah dan saling suport satu sama lain. Insya Allah surga sebelum surga yang bernama keluarga sudah saya dapatkan, semoga Allah selalu menjaga hati kami dalam keimanan dan cinta yang kami punya akan mempertemukan kami tidak hanya bersama di dunia tapi di akhirat kelak. Aamiin.
 





Rabu, 07 Maret 2012

Kitab AL-Hikam (Petuah-Petuah Agung Sang Guru) by : Syaikh Ibn 'Atha'illah as-Sakandani



Buku ini termasuk buku pencerahan walaupun udah beli hampir 2 tahun rasanya ga pernah tuntas untuk membacanya, Buku ini berisi mutiara hikmah untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan Al-qur'an dan Sunah. Kitab Al-Hikam ini  saya tempatkan secara spesial sama dengan Al-qu'an dan tafsir Ibnu Katsir, saya taruh disamping meja tempat tidur dan selalu ada disana, biasanya buku yang ada di tempat tidur itu buku yang baru dibeli atau belum sempat dibaca, jika kemudian sudah dibaca tempatnya akan berpindah ke lemari di luar kamar. Saya tipe orang yang baru bisa tidur kalau udah baca buku, ga masalah dengan waktu bisa sebentar bisa juga lama tergantung kekuatan mata he he, rasanya beda jika sebelum tidur baca novel (my favorit books) dengan baca buku agama yang sifatnya pencerahan, bedanya dari perenungan, klo baca novel paling saya cuman bergumam atau tersenyum sebentar jika bagus, tapi jika baca buku agama mikirnya lamaaaaa banget, seakan-akan saya memutar ulang tayangan hidup saya sambil bertanya "udah benar ga ya apa yang dilakukan selama ini?", trus berasa kalau selama ini banyak kekurangan dan dosa yang telah dilakukan ujung-ujungnya baca do'a taubat dan mohon ampun sebelum tidur, kemudian tidur dengan tenang dan tentram. Cuman sayang saya melakukan seperti ini tidak selalu, jujur lebih banyak baca novel dan majalah sebelum tidur *maafkan hambamu yang lemah ini  Ya Allah :( *.
Al-Hikam merupakan karya agung Ibnu Atha'illah yang sangat terkenal di dunia, hikmah-hikmah yang ditulisnya tidak berpanjang panjang tapi maknanya sangat dalam, buku ini terdiri dari 223 judul, tiap judulnya penjelasannya cukup singkat disertai ayat Alqur'an dan Hadist.
Saya salin isi dari salah satu judul :
 "Tak Perlu Mengatur Semua Urusan Dunia"

"Istirahatkanlah dirimu dari melakukan tadbir (mengatur urusan duniawi) dengan susah payah. Karena, sesuatu yang telah diurus untukmu oleh selain dirimu (sudah diurus oleh Allah), tidak perlu engkau turut mengurusnya".
Penjelasan: "Syaikh Ibn 'Atha'illah mengingatkan kepada kita akan pemahaman yang salah pada kebanyakan orang mengenai mutiara hikmah ini. Hingga cenderung memunculkan gambaran negatif yang bisa membawa pengaruh buruk dalam tata kehidupan masyarakat Islam. Menurut Syaikh, seorang hamba harus mengenal kewajiban yang di bebankan Allah atas dirinya, termasuk juga tugas untuk mengurus dan menata dunia. Sedangkan apa yang menjadi haknya, merupakan kewenangan bagi 'Sang Pemberi' kewajiban untuk menentukannya. Oleh karena itu, ia tidak perlu lagi merasa risau secara berlebihan atas keputusan-Nya. Sebab kerisauan semacam itu justru menunjukkan lemahnya iman sang hamba."

Banyak judul-judul menarik lagi untuk dibaca tentu tidak cukup jika saya tulis disini, jadi silahkan membaca sendiri yaaa  :)) .