Selasa, 10 April 2012

The Last Words Of Chrisye (Biografi) by Alberthiene Endah


"Saya, seperti juga kebanyakan orang lain, pernah salah mencerna makna menikmati hidup. Saya pernah hidup bersenang-senang, menghabiskan uang untuk memuaskan hasrat menikmati kebahagiaan hidup, sebetulnya makna dari menikmati hidup adalah mensyukuri segala yang diberikan-Nya, menjalani kehidupan yang seimbang, mampu membahagiakan diri, dan selalu ingat pada Tuhan. Hidup akan terus menerus menawarkan godaan tiada henti dan kita jangan sampai menjadi budak magnet duniawi. Kecuali kalau kita tidak takut pada hari akhir"
( Chrisye, tentang Menikmati Hidup)

Siapa yang ga kenal Chrisye, penyanyi legend di Indonesia, sejak zaman saya masih kepang dua saya akrab dengan lagu hip hip hura hura, sekarang saya ngefans dengan lagunya "ketika tangan dan kaki bicara".
Setelah berpulang pada tanggal 30 Maret 2007, Chrisye seperti tetap ada karya-karyanya masih bergema, apalagi baru-baru ini ada konser untuk memperingati beberapa tahun "kepulangannya". 
Buku biografi ini tidak hanya bercerita tentang musik tapi juga perjuangan dan semangat hidup seorang Chrisye, begitu juga pemikiran-pemikirannya. Ketika membaca buku ini ternyata anggapan saya terhadap seorang Chrisye salah besar, saya kira ia seperti seorang bintang pada umumnya ternyata ia sangat pendiam dan tertutup mengenai kehidupan masa lalunya tidak hanya kepada orang lain tapi juga kepada keluarganya.  Seorang bintang itu hanya ada pada saat dia panggung saja sedangkan sisi lain kehidupannya tetap miliknya. Ada satu kalimat Chrisye yang bikin saya terharu dan terlihat kematangan spritual Chrisye saat ditanya ditanya tentang sakitnya "itu adalah bagian yang lain dalam hidup saya. Sebuah takdir. Sebuah keputusan Allah yang memang dihadirkan untuk saya, dan saya harus terima itu dengan lapang dada........"Buat saya ini bukan sebuah kejatuhan. Ini hanyalah sebuah jalan yang telah diatur olehNya. Seperti juga orang lain yang akan menghabiskan masa tua mereka dengan cara yang juga diatur olehNya,".

Bagi saya buku biografi ini tidak hanya membuat kita tau apa dan bagaimana seorang Chrisye tapi ada nilai yang ditanamkan, dengan musiknya Chrisye memberi yang terbaik buat penggemarnya ia konsisten tidak hanya sekedar mengejar materi dan keinginan pasar tapi ada visi dan misi yang diterapkannya walaupun dengan konsekwensi ia tidak bergelimang harta seperti artis lain, terhadap makna hidupnya Chrisye telah sampai pada tahap ikhlas, cobaan penyakit yang dijalaninya menjadikan ia sabar dan kuat, seperti katanya   "hidup bisa juga dilihat seperti sebuah permainan, Sekarang saya sudah sampai pada permainan akhir, barangkali. Fase di mana saya akan berhenti dan meminggirkan diri, setelah menghabiskan banyak waktu bermain di tengah dan menunjukkan eksistensi. Setiap orang akan punya cara sendiri-sendiri untuk mengakhiri permainan. Apakah akan mundur dengan paksa, terdepak tanpa hormat, atau tetap berada di lapangan sambil melakukan apa saja yang bisa dilakukan dengan sisa tenaganya. Saya memilih yang terakhir."

Selain kagum terhadap sosok Chrisye, ada sosok hebat lain yang mendampingi Chrisye dalam sakitnya, istrinya Yanti. Jika kita dalam keadaan senang, berkecukupan tentu saja mudah hidup dalam berkeluarga, tapi jika ada cobaan sakit berat disinilah kesetiaan cinta dan kesabaran diuji dalam rumah tangga. Saya kutip bagian tulisan tentang perasaan istrinya terhadap keadaan Chrisye  ;
"Selama berbulan-bulan Yanti melewati gradasi emosi Chrisye yang berubah-ubah. Semangat, terjatuh, terpuruk, meradang marah. Dalam kondisi yang sangat sulit itu, Yanti mengatakan, satu-satunya kekuatan yang bisa membuat mereka berdiri tegak adalah sandaran kepada Allah, "Kami makin menyadari bahwa kekuatan yang sesungguhnya benar-benar muncul dari rasa duka yang amat dalam. Saat dimana di mana kita merasa sangat rapuh dan berada di titik nol. Pada saat itulah, ketika sujud di hadapan Allah getaran kekuatan yang datang dari-Nya seperti limpahan energi yang luar biasa. Saya merasakan sendiri betapa setiap ketahanan mental yang kami miliki dalam setiap detik yang berlalu merupakan anugerah luar biasa dari Allah. Karena secara realistis saja, situasi itu amat mudah membuat kami runtuh. "Selain menebalkan kekuatan iman yang menjadi selimut batin, Yanti juga membangun pikiran logis terhadap kondisi Chirsye. Seperti yang dikatakan dokter Ang, kondisi psikis seseorang penderita penyakit berat yang dibayangi kematian seperti kanker, memang akan menjadi tantangan yang sama beratnya dengan siksaan penyakit itu sendiri. Atau bahkan jauh lebih berat, Disitulah terletak posisi vital dari keluarga. Dalam menghadapi pasien yang mengalami depresi dan kejatuhan mental berat diperlukan sikap yang sangat cair, lentur sekaligus powerful. Bisa mengimbangi perasaan pasien yang bergerak tak menentu dalam gradai emosi yang sudah terkontaminasi dengan pikiran-pikiran buruk. Pada saat bersamaan, keluarga pasien harus memahami keputusasaan pasien dan menyuntikkan energi sekaligus. Keluarga harus sanggup jadi kawan, penjaga dan hero sekaligus."

Secara keseluruhan buku ini bagus tidak hanya bercerita tentang kesedihan tapi ada semangat seperti catatan di sampul buku "Bacalah! anda akan menghargai hidup yang anda miliki", buku ini juga seperti ciri khas Alberthiene Endah (AE) penulis emosi jiwa he he tulisannya itu selalu bisa bikin saya mewek sama seperti pada saat saya membaca buku biografi Merry Riana, Mbak AE pintar sekali menulis bagian emosional dalam kehidupan seseorang dan ini menjadi khas dalam penulisannya, keren banget Mbak AE, pengen deh bisa nulis seperti dirimu :).

Jumat, 30 Maret 2012

Catatan Hati Yang Cemburu by Asma Nadia dkk


"Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah, 
dan bencipun karena Allah"
(HR Ath-Thabrani)

Buku ini berisi segala cerita tentang cemburu dengan sebab yang berbeda, seperti buku Asma Nadia sebelumnya
(Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Seorang Istri) buku ini sangat perempuan sekali bercerita tentang rumah tangga dan permasalahannya. 
Cemburu-cemburu yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari diceritakan dalam 19 tulisan. Ada cemburu terhadap mertua, cemburu terhadap orang ke tiga dalam rumah tangga, cemburu terhadap hobby dan cemburu terhadap istri ke dua. Hhhhmmm begitu banyak hal yang bisa bikin istri cemburu, jika cemburu sudah datang, apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mengatasinya??

Tak hanya bercerita bagaimana cemburu itu datang tapi juga bagaimana solusi yang diambil, yang tetap menjadi pegangan adalah iman, tuntunan agama, logika dan tidak emosional. Kita bisa banyak belajar dari teori-teori yang ada tapi kita juga bisa belajar dari pengalaman dan cerita seseorang, kadang jika berbentuk cerita pengalaman seseorang akan lebih ingat daripada hanya sekedar teori.

Jika anda sedang cemburu buku ini bisa jadi referensi, tapi tentu saja hal yang pertama kali dilakukan seperti kata mbak Asma Nadia, "saat cemburu menerpa, dekatkan diri pada Sang Pencipta. Dia dan hanya Dia sumber segala ketentraman hati".

"Cinta,
tak semua cemburu itu buta
atau tak perlu"

"Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita (berita) ; jangan menyelidiki ; jangan memata-matai (mengamati) hal orang lain ; jangan tawar-menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut menghasut, jangan benci-membenci ; jangan belakang-membelakangi, dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu saudara"
(HR Abu Hurairah)

Selasa, 20 Maret 2012

Mata Ketiga Cinta (Kumpulan Puisi) by Helvy Tiana Rosa

Kangen

Telah kutuliskan puisi-puisi itu
sejak usiamu 26 tahun
ketika pertama kali kita bertukar senyum
pada jarak pandang yang begitu dekat

Kau ingat,
saat kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari,
bulan atau bintang lagi
cukup kau, cahaya yang Dia kirimkan untukku

Ah, apa kau masih menyimpan puisi-puisi itu?

Belasan tahun kemudian
aku masih menikmati
mengirimimu puisi
hingga hari ini
aku pun menjelma hujan yang enggan berhenti di berandamu
bersama angin yang selalu kasmaran

Kau tahu, aku masih saja menatapmu
dengan mataku yang dulu
lelaki sederhana berhati samudera
yang selalu membawaku berlabuh padaNya

Pada berkali masa, kau pernah berkata,
"Aku tahu, Aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu"
(HTR)


Puisi-puisi yang ditulis HTR (Helvy Tiana Rosa) adalah puisi jiwa, yang ditulis dengan karakter khas HTR romantis, lembut, penuh semangat dan kepedulian terhadap sesama. Buku ini tidak hanya berisi tentang cinta, tetapi juga tentang kepedulian terhadap Palestina, aceh dan tentang seseorang yang mengisi hati HTR.
Dari 78 puisi yang di buku tersebut saya jatuh hati dengan puisi "kangen" yang saya tulis di atas, puisi di buat tahun 2008, puisi yang sangat personal dan murni menggambarkan perasaan seorang HTR sebagai istri kepada kekasih jiwanya sang suami.  
HTR sudah terkenal sebagai penulis cerpen islami tapi yang saya rasakan HTR juga sangat piawai dalam menulis puisi, bahasa dan kalimat yang tertata sangat indah dan berasal dari hati yang sangat menyentuh. Lihatlah puisi dengan judul "Apakah Sampai Padamu Berita tentang Mahanazi", menyayat hati dan menegur diri sendiri, apakah yang telah kita perbuat untuk saudara sesama muslim kita di Palestina sana?

Duhai, maka kukatakan pada mereka :
Tanpa Abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan : menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekedar
menampung pembantaian-pembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batas-batas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan


Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu :
menyebarkan tragedi keji ini pada hati-hati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya 
dan mendo'akan Palestina

Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang di beri kurnia?

Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia

:Lawan Mahanazi!

Siapa yang tidak bergelora membaca untaian kalimat diatas, semoga puisi-puisi yang ditulis HTR membawa kebaikan bagi setiap yang membacanya dan menjadi berkah.
Secara keseluruhan buku ini bagus, bagi saya kekurangannya ada dalam pengemasannya, kertasnya bukan berwarna putih bersih yang tebal tapi tipis dan buram, sayang sekali isinya sangat bermakna seandainya sampul dibuat hard cover dan kertas yang bagus pasti hasilnya kelihatan lux tapi efeknya harga buku menjadi mahal mungkin ini yang menjadi pertimbangan penerbit AsmaNadia, jangan sampai harga buku yang mahal malah tidak sampai kepada pembaca karena ketidakmampuan dalam membeli.
Sukses mbak Helvy.....saya bangga liat perempuan, ibu, dan istri seperti mbak Helvy, teruslah berkarya...