Rabu, 19 September 2012

Resah itu jika mendengar kabar mama sakit

Bahagia itu jika mama sehat dan senang

Mencintaimu sepenuh jiwa ma...

Ingin rasanya kuberikan segala kesenangan yang ada di dunia ini

Tapi engkau jarang meminta

Malah selalu memberiku

Doa, kasih sayang dan perhatian yang bisa kulakukan saat ini

Walaupun itu tidak akan pernah bisa membalas semua kasih sayangmu

I love you ma

 

Negeri Para Bedebah by Tere Liye


Saya rasa ini buku pertama dari Tere Liye tentang ekonomi yang pernah saya baca. Walaupun ceritanya bukan kejadian di Indonesia tetapi kasusnya Indonesia banget hehehe.
Seru dan tegang saat baca buku ini seperti buku Jhon Grisham yang novelnya bercerita tentang berbagai kasus hukum. Tere Liye memang penulis yang produktif, buku-bukunya enak dibaca dan yang penting bermanfaat. 

Buku ini berkisah tentang konglomerat yang menguasai perekonomian suatu negara, tetapi banyak intrik dan tipuan yang dilakukan sesama pelaku ekonomi. Harta dan kekayaan bisa menjadikan saudara/sahabat saling tipu dan berkhianat.
Walaupun novel ini cerita fiksi tapi kisah dan latar belakangnya mirip dengan kasus nyata membuat saya berpikir apakah seperti ini riil ekonomi negara ini terlalu banyak intrik.

Kalau ingin cerita yang tegang, seru, dan nambah wawasan tentang ekonomi, buku ini cukup mewakili :)

Senin, 03 September 2012

Ayoo nge-blog lagi :)


Ramdhan udah lewat, lebaran juga, kenapa masih malas-malas nulis lagi yaaa....

Padahal pikiran ini penuhhhh banget

Ramadhan kemaren penuh kesan dan berarti, target ga baca novel selama Ramadhan terpenuhi, walaupun dengan susah payah hehehe

Untuk pertamakalinya lebaran di Jakarta, senangnya jalanan sepi tapi ga seru seperti klo mudik ke Riau dan Sumbar, disana lebaran itu mesti jalan-jalan, di Jakarta bingung mau jalan kemana, klo ngumpul dan ketempat saudara-saudara itu pasti ga lebaran aja tiap weekend ngider.

Tapi sih yang lebih penting, Ramadhan menjadi bekal untuk 11 bulan ke depan, mosok sih rajin baca Qur'an dan sholat malam klo Ramadhan ajah, mulai syawal dan seterusnya kegiatan tersebut harus jadi kegiatan rutin, jangan sekali ia sekali ngga terus. Semoga Allah memberi usia untuk bertemu Ramadhan yang akan datang.