Sabtu, 28 September 2013

Memaknai Hidup

"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang.
Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana"
(Tere Liye, Daun yang jatuh tak pernah membenci angin)



Terima kasih kesedihan
Yang telah mengajarkan arti sabar

Terimakasih kehilangan
Yang telah mengajarkan arti ikhlas

Terimakasih airmata
Yang telah mengajarkan hidup itu penuh warna

Terimakasih cinta
Yang bersedia membantu untuk melaksanakan itu semua dengan kasih sayang

Terimakasih yang tak terhingga untukMu Ya Rabb
Atas nafas yang masih berhembus
Jantung yang masih berdetak
Dan semua pelajaran yang Engkau berikan
Walau masih terbata bata untuk mencari makna

Aku mencintaiMu Rabb...
Maafkan aku yang masih lemah
Dalam menjalani segala ketetapanMu



Jumat, 27 September 2013

Diam

Dalam diam aku bahagia
Dalam diam aku menangis
Dalam diam aku berdoa
Untuk sebuah nama yang hatinya penuh cinta
Mama.........


Jumat, 20 September 2013

Jangan Bercerai Bunda (Sebuah Catatan Hati, Asma Nadia dkk)



Dari judulnya mungkin sudah bisa ditebak seperti apa kisah di buku ini. Ya, kisah sedih yang menguatkan. Kumpulan cerita dari Asma Nadia dkk tentang rumah tangga yang sedang di ujung jalan. Akankah berpisah atau tetap bersama-sama.Mungkin cerita prahara rumah tangga biasa kita jumpai sehari-hari. Melalui tulisan di buku ini para penulis berharap dengan berbagi pengalaman ada hikmah yang dapat diambil.

Sudah menjadi ciri khas mbak Asma dalam bukunya banyak bercerita tentang keluarga diantaranya Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Yang Cemburu dan Catatan Hati Seorang Istri. Kali ini judulnya bagi saya seperti menghela nafas, berat dan saaaaangat berat bagi yang menghadapinya. Apalagi jika perkataan itu keluar dari seorang anak yang lahir karena karena kasih sayang ayah dan bundanya.

Buku ini juga perlu di baca untuk para lelaki atau suami, agar bisa merasakan luka dari cerita para perempuan dan istri. Seperti kata mbak Asma tujuan buku ini dibuat bukan untuk membuka aib tetapi untuk belajar dari pengalaman serta tidak menggampangkan perceraian ketika permasalahan rumah tangga muncul.

Dari kisah ini terlihat ketika seseorang sudah tidak kuat menghadapi luka dan dukanya, mendekat mendekat dan mendekat kepada Allah adalah satu-satunya jalan biar Allah yang akan menyelesaikan dan membuka jalan yang terbaik.

Semoga dengan membaca kisah dari tulisan para perempuan ini kita terutama saya dapat belajar dari setiap pengalaman hidup orang lain. Tetap lurus di jalan Allah, lakukan kebaikan dan selalu belajar dari mana saja. Jadi perempuan yang kuat dan tegar tapi juga bertaqwa.

SemangkA (semangat karena Allah) buat para wanita, istri dan ibu dimana sajaaa keep smiling :)