Senin, 04 Mei 2015

Monolog Hati Di Siang Hari :)


Wahai diriku yang sedang dilanda kesedihan

Hapus airmatamu

Tegakkan badanmu

Lupakah engkau dengan nikmat Rabb mu yang tak terhingga ?

Mana sabar yang berulang kali kau pelajari dengan seksama ?

Tak percayakah engkau kepada janji Tuhanmu "sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan yang menyertai" ?


Mari tersenyum...

Bersabar...

dan bertawakal

Cukup Allah untuk tempat meminta dan minta tolong

Jangan pernah ragukan kasih sayang dan janji Allah

Jangan jadi orang yang kufur akan nikmat Allah

Sedih boleh tapi hanya boleh sepersekian detik

Selanjutnya percaya akan pertolongan Allah

Bukankah selama ini engkau hidup dari satu petolongan ke pertolongan Allah yang lain?

Dari satu nikmat ke nikmat yang lain yang tak pernah berhenti?

Jangan sampai karena satu hajatmu yang tidak terpenuhi engkau melupakan nikmat Allah yang begitu banyak

yuk ahhh... Semangat karena Allah :)



*yahh daripada bikin status ga jelas mending monolog dengan diri sendiri aja deh :)*





Senin, 27 April 2015

Untuk Dia Yang Mencintaiku.....


Saat jemu datang, aku punya obatnya yang langsung membuat aku tersenyum

Tersenyum mengenang tingkahmu yang kadang ajaib, lebih lucu dari komedian yang ku tonton di TV

Bahasa tubuhmu begitu lucu ketika menggodaku



Saat aku terbatuk di tengah malam, engkau langsung reflek melompat dari tempat tidur dan mengambilkanku segelas air

Ketika ku menjerit karena takut ada kecoak

Engkau berlari-lari mendatangiku dengan wajah panik, dikira aku kenapa-kenapa

Setiap aku pergi kerja, engkau selalu bertanya lewat bbm "sudah berangkat? sudah sampai? di jalan baik-baik saja?"

Saat aku sedih dan menangis

Engkau selalu bertanya, ada apa? kenapa? Apa aku membuatmu sedih atau ada kataku yang salah

Padahal aku menangis karena baru saja membaca cerita sedih di sebuah buku :)

Tapi engkau begitu marah, ketika aku melongokan kepalaku di depan pintu hanya sepersekian detik tanpa hijab

Engkau menyuruhku untuk kembali masuk rumah lagi saat aku sudah siap rapi duduk di mobil ketika pakaianku tidak memenuhi syarat sebuah hijab bagi seorang perempuan muslim


Sayang...

Selama 12 tahun sikapmu belum pernah berubah dan tetap sama seperti awal aku menjadi halal bagimu

Aku tidak pernah lupa mengingat dan mencatat semua kenangan itu dalam hati dan doaku

Baktiku sebagai istri rasanya belum seberapa di banding rasa sayang dan tanggung jawabmu sebagai suami

Engkau seperti mengalahkan matahari

Setiap pagi selepas subuh engkau sudah berangkat kerja, pulangpun ketika langit sudah gelap


Aku hanya bisa berdoa diantara letihmu

"Semoga setiap langkah ikhtiarmu menjadi amal kebaikan, membawa keberkahan dan Ridho Allah, setiap sesuap nasi dan satu rupiah yang engkau nafkah kan bagi keluargamu menjadi bagian dari sedekahmu. Semoga Allah menjadikanku istri yang selalu bersyukur"

Sayang..Insya Allah hatiku selalu terbawa rindu padamu :)

Inni Uhibbuka Fillah, Sesungguhnya aku mencintaiMu karena Allah











Rindu Yang Selalu Berdetak

Hampir setiap hari terutama malam

Aku  teringat sesuatu

Apa yang terjadi di seberang pulau sana disebuh rumah yang besar dan sepi

Rumah yang kucintai yang berisi sejuta kenangan

Ingin rasanya terbang setiap malam untuk hadir dan melihat keadaanya

Sungguh rindu ini seperti jarum jam yang selalu berdetak



Ma....

Andaikan mama selalu bersamaku

Mungkin aku tidak lagi bersahabat dengan rindu ini setiap malam

Tapi inilah jalan yang telah Allah berikan

Mama nyaman dengan rumahnya

Dan aku berada disini di rumah cintaku yang lain untuk mendampingi dia yang teramat mencintaiku

Seperti yang selalu mama katakan, utamakan suami karena itu kewajiban seorang istri

Walau aku harus "jatuh" pada setiap rindu yang selalu datang

Love you ma, sayangku, cintaku yang tak pernah habis mengisi jiwa ini