Rabu, 03 Februari 2016

Arti Kehilangan

Kini aku tau apa arti kehilangan yang sesungguhnya
Ketika kulihat sujudnya semakin lama
Doanya semakin khusuk
Arti mata sering tergenang ketika mengenang sosoknya

Mak...anak laki-lakimu sangat mencintaimu
Ia mencintaimu karena Allah
Segala kesedihannya ia tumpahkan saat bermunajat kepada sang pemilik jiwa
Semoga menjadi pengugur dosa dan pemberat amal kebaikan bagi mamak kelak











Selasa, 02 Februari 2016

Mamak


Selasa 16 Robi'ul Akhir 1437 H
26 Januari 2016

Innalillahi wainnaillaihi rajiun
Tak pernah terbayangkan akan kehilangan mamak begitu tiba-tiba
Menyedihkan rasanya tidak ikut mendampingi di hari terakhirnya
Tapi taqdir sudah tertulis dan berlaku
Hanya sabar dan ikhlas yang bisa dilakukan

Mertua terbaik yang aku punya
Sangat menjaga perasaan anak dan menantunya
Sehingga mamak menjadi begitu pendiam dan menyimpan sendiri duka dan galaunya
Hampir semua yang melayat mengatakan mamak orang baik yang selalu menyediakan makan bagi yang datang ke rumah, siapa saja tanpa pilih kasih

Wajah sendu dan air mata bapak mengiringi kepergian mamak
Bapak seperti mencari cari bayangan mamak dan mengingat setiap memori yang ada
Empat puluh tahun lebih bersama menikmati berbagai rasa
Sungguh berat untuk berpisah

Akupun sedih belum berterima kasih dan meminta maaf kepada mamak
Berterima kasih telah mempercayakan anaknya kepadaku
dan meminta maaf belum bisa membahagiakan mamak secara utuh

Setelah mamak pergi hanya kebaikan yang tersisa
Ingin sekali melanjutkan kebaikan-kebaikan yang telah mamak tanam
Semoga bisa sebaik mamak walaupun taakan pernah sama

Makasih ya mak...
Karena didikan yang baik dari mamak
Aku menjadi istri yang paling berbahagia
Di balik anak yang baik pasti ada ibu terbaik yang ada di belakangnya

Setelah kepergian mamak
Cita-cita tertinggi ingin berkumpul bersama di surga semakin membara
Ya Rabb mudahkan dan beri hidayah kepada kami semua
Agar dapat memenuhi cita-cita tersebut
Surga dan RidhoMu begitu kami damba

Ana uhibbuki fillah hatta til jannah abadan abada ma..
Aku mencintaimu hingga kesurga selama lamanya karena Allah




Kamis, 07 Januari 2016

Hukum dan Adab di Social Media by Ustad Nudzul Dzikri

Rasanya tema ini guee bangett :), ya maklum secara gadget udah jadi pegangan sehari-hari, mulai dari pagi sampai malam. Kadang suka ngerasa sih, kayaknya udah kecanduan dengan gadget deh, sampai sampai klo paket data habis kok rasanya klimpungan ingin segera beli pulsa lagi. 
Bener sih gadget tidak selalu membawa keburukan, karena urusan kerjaan saya juga banyak berkomunikasi dengan gadget ini, tapi apa iya sih harus selalu, dan berapa lama pantasnya kita menggunakan gadget. Nahh makanya pas tau ada kajian ini di Mesjid Nurul Iman Blok M apalagi yang ngisi ustadnya udah familiar suaranya hihi (maklum sering dengar di you tube) langsung niat mau ikut kajian biar dapat pencerahan. Biar ga lupa dan bisa di baca ulang catatan nya saya simpan di blog ini, semoga bermanfaat juga buat yang lain. Selamat membaca dan mengamalkannya (yang kata terakhir terutama buat yang nulis pakai tanda seru :) )

Bismillahirrahmanirrahim

Fenomena sosial media seharusnya membuat seorang muslim makin taat, makin beriman dan makin percaya dengan ajaran islam.
Kenapa? karena Rasulullah mengatakan tanda hari kiamat semakin dekat adalah akan tersebarnya pena-pena atau tulisan-tulisan secara masif dan tanpa batas tampil menguasai dunia. Hal ini terbukti dengan adanya fenomena sosial media.
Sosial media adalah media yang bisa membawa kita ke surga atau neraka, oleh karena itu sebelum menggunakan gadget perhatikan adab dan tuntunanya :

1. Islam menuntut kita untuk membagi waktu dengan propotional, sebagaimana hadis Rasulullah : "Sesungguhnya Rabbmu mempunyai hak untuk di tunaikan begitu juga dengan diri kita dan keluarga kita,maka berikanlah masing-masing haknya".
Hadis tersebut disampaikan Rasulullah sebagai kritik terhadap Abu Darda yang menggunakan teramat banyak waktunya untuk beribadah tanpa memperhatikan dirinya dan keluarganya.

Pembagian waktu tersebut penting karena salah satu tanda baiknya agama seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak baik bagi dunia dan akhiratnya.
Hasan Al Basri pernah berkata : "Salah satu tanda Allah berpaling dari kita dan menelantarkan kita adalah Allah membiarkan kita asyik dan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

2. Sebelum memberi komentar atau menshare sesuatu, camkanlah bahwa semua itu akan di hisab oleh Allah, perhurufnya dan juga akan di catat oleh malaikat Raqib dan Atid. Jangan komentar apabila itu tidak bermanfaat bagi kita lebih baik diam.

3. Niatkan karena Allah, untuk silaturahmi, menjaga ukhuwah, dakwah misalnya. Hadirkan niat karena niat itu penting.

4. Kaidah berkomentar berdasarkan fiqih, ada 3 syarat :
   - Niat yang ikhlas, harus karena Allah
   - Yang disampaikan benar dari segi isi dan cara penyampaiannya

QS Alhujarat ayat 6 : Wahai orang-orang yang beriman ! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Makna fasik dalam surat Alhujarat : 6 tersebut adalah, pemberi beritanya seseorang yang melakukan dosa-dosa besar dan bisa jadi disampaikan oleh orang-orang sholeh. maka kroscek berita itu penting.

Cara penyampaian yang benar, Al Isra ayat 53 "Dan katakanlah kepada hamba-hamba Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."

- Efeknya positif dan bisa menekan kemudharatan pada saat itu, memberikan tanggapan yang memberikan hal positif dan manfaat. Kalau efek berkomentar akan negatif lebih baik diam.

5. Harus di bedakan mana ranah publik dan ranah privat, mana yang bisa dan tidak bisa di share.
Apabila ada seseorang yang mengajak berbicara personal yang tidak mau di dengar oleh orang lain maka itu tandanya rahasia, karena terkadang orang tidak secara langsung mengatakan hal itu rahasia tapi dengan isyarat atau indikasi yang minta untuk di rahasiakan, kalau di sosmed yang disampaikan rahasia hendaknya secara japri jangan disebarkan. haram hukumnya kalau disebarkan.

6. Filter informasi yang kita dengar. Tidak semua yang kita dengar bisa disampaikan, Rasulullah berkata : "Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menyampaikan semua yang ia dengar"

7. Hati-hati dengan ghibah di sosmed, bersihkan setiap kata dari ghibah. Ghibah di sosmed lebih bahaya daripada dunia nyata karena bisa langsung disebarkan.

Surat Al-Hujarat ayat 12 : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.

Jangan pernah bicarakan orang di sosmed, ibadah kita akan hancur dan kita menjadi muflish. Muflish yaitu orang-orang yang membawa pahala sholat, zakat dll tapi dia mencela, membicarakan orang maka pahalanya diambil oleh orang yang di bicarakan. Jika pahalanya habis maka dosa orang itu akan beralih kepadanya.

8. Waspada dengan fitnah (berita bohong), jangan mengurus masalah fitnah, orang yang bahagia orang yang menjauhi dan menghindari fitnah.

QS Almaidah : 41 ; Wahai Rasul (Muhammad) Janganlah engkau disedihkan karena mereka berlomba lomba dalam kekafirannya, yaitu orang orang (munafik) yang mengatakan dengan mulut mereka, "Kami telah beriman, "padahal hati mereka belum beriman, dan juga orang-orang Yahudi yang sangat suka mendengar (berita-berita) bohong dan sangat suka mendengar (perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka mengubah kata-kata (Taurat) dari makna yang sebenarnya. Mereka mengatakan, "Jika ini yang diberikan kepadamu (yang sudah diubah) terimalah,dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah. "Barang siapa dikehendaki Allah untuk dibiarkan sesat, sedikitpun engkau tidak akan mampu menolak sesuatu pun dari Allah (untuk menolongnya). Mereka itu adalah orang-orang yang sudah tidak dikehendaki Allah untuk mensucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat akan mendapat azab yang besar.

Almaidah : 42 ; Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (Muhammad untuk meminta putusan), maka berilah putusan di antara mereka atau berpaling dari mereka maka mereka tidak tidak akan membahayaknmu sedikitpun. Tetapi jika engkau memutuskan (perkara mereka), maka putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.

9. Hati-hati memberikan komentar di sosmed, walaupun orang itu bersalah
Rasulullah berkata : "Janganlah anda mencela orang karena dosa-dosanya karena bisa jadi Allah akan mengampuni orang tersebut dan menjerumuskan anda pada dosa tersebut"

Kalau anda mau memberi komentar atau nasehat lakukan dengan japri. Kalau di komentar orang secara negatif jangan di komentar lagi.

Rasulullah berkata : "Jika ada seseorang yang mencela anda karena aib-aib anda, jangan di balas walau anda tau aib-aibnya, karena cukuplah hal tersebut akan Allah balas dengan bencana kepada orang tersebut.

10. Masalah-masalah besar kembalikan kepada ulama dan ulil amri dan para pakar.

11. Jadikan sosmed sebagai media dakwah yang ampuh, dengan syarat :
- Selektif dalam memposting artikel dan selektif juga dengan penulisnya. ilmu agamamu adalah darah dagingmu, ambil dari yang istiqomah bukan yang menyimpang.
- Apabila dapat artikel di baca dulu sebelum di share
- Ilmu sebelum kita dakwahkan amalkan terlebih dahulu
- Tidak semua artikel bagus bisa kita share perhatikan karakter orangnya
-Hati-hati dengan riya dan saum'ah yang terselubung, terutama dari sisi selfie dan narsis karena bisa berpotensi riya. Islam tidak mengajarkan kita untuk terpukau dengan diri sendiri.

12. Pikirkan terlebih dahulu untuk memposting aktivitas-aktivitas atau kenikmatan kita.
Rasulullah berkata : "Minta pertolongan Allah untuk urusan-urusan kita dengan menyembunyikannya, karena ada penghasad di setiap urusan kita"

13. Hati-hati dengan fitnah lawan jenis, jangan berdua-duaan dengan lawan jenis walaupun tujuannya untuk beribadah apalagi di sosmed. Kalau harus berkhalwat dengan lawan jenis harus terbuka dan dilihat orang banyak.