Kamis, 18 Mei 2017

Indonesiaku Saat Ini

Heboh dengan saling mendukung yang disukainya

Heboh juga mencela orang yang tidak di dukungnya

Katanya ini negara persatuan

Kenapa kata yang keluar penuh kebencian

Setialah pada kebaikan

Lawanlah setiap keburukan dan kezaliman

Yang namanya manusia itu pasti ada baik dan buruk nya

Maka membenci lah seperlunya dan mencintai lah sewajarnya

Selasa, 09 Mei 2017

Kehilangan merupakan waktu yang tepat untuk memaknai kehadiran

Sakit jadi saat yang baik untuk mensyukuri kesehatan

Kebersamaan hal yang paling membahagiakan

Mengingat kematian menjadi nasehat yang paling ampuh untuk fastabiqul khairat

Innalillahi wainnailaihi Raji'un Kak Ati, semoga Allah terima segala amal kebaikan dan ampuni setiap dosa, semoga husnul khatimah. Aamiin

11 Mei 2017

Selasa, 02 Mei 2017

Berbeda Pemahaman Bukan Alasan Untuk Membubarkan

Baru beberapa hari lalu nulis tentang "Ketika Pemahaman Kita Berbeda" ehh kemaren baca berita kalau kajian ustad Felix Siauw di bubarkan oleh kepolisian atas permintaan salah satu ormas Islam.

Antara sedih dan heran, sejak kapan aturan di negara ini kalau kita berbeda pemahaman, orang tersebut tidak boleh hadir mengisi ceramah atau kajian. Yang mengherankan lagi yang meminta bubar sesama umat Islam.

Saya sendiri berbeda paham dengan HTI yang sedang diperjuangkan oleh ustad Felix, sedangkan untuk hal lain dalam pembahasan agama saya banyak setuju, apalagi ustad Felix konsen terhadap pergaulan anak muda dengan bukunya "udah, putusin saja". Lalu hanya dengan secuil perbedaan itu apakah saya berhak memusuhi atau mengusir orang yang berbeda pemahaman. Kalau ga suka ga usah didengarkan atau tinggalkan, biarkan aja orang yang sepaham yang mendengar atau kalau mau lebih cerdas lagi, konsep di balas konsep atau tulisan di balas tulisan, bukannya konsep di balas dengan kekerasan atau paksaan.

Saya merasa yang kurang dari umat itu ilmu dan keluasaan berpikir. Mungkin mereka sudah terbiasa hanya menyakini satu prinsip, tidak mau tahu dengan yang lain, setidaknya dengan mendengar, menghargai dan belajar lebih banyak lagi.

Setiap ulama, ustad, kyai tentu mempunyai pengikut sendiri dan jalan dakwah yang berbeda. Walaupun jalannya berbeda tapi saya yakin ada tujuan yang sama, menjadi hamba Allah yang lebih baik. Jika dakwah dihalangi lalu siapa lagi yang akan menyebar luaskan agama Allah ini. Saya sendiri merasa belum banyak kontribusi untuk agama ini, makanya saya sangat hormat untuk para juru dakwah. Saya sendiri baru tahap sebagai pembelajar yang menyerap ilmu dari para guru dan mencoba istiqomah mengamalkannya.

Semoga setelah kasus ini, kita semua belajar untuk lebih banyak mendengar, memahami dan membuka hati terhadap perbedaan, yang penting kita semua satu tujuan, mencari Ridha Allah dan menjadi hamba-nya yang bertaqwa, agar kelak Allah kumpulkan kita semua di surgaNya. Aamiin.