Kamis, 17 Januari 2019

Lelah Itu Biasa, Lillah Itu Harus

Udah sebulan ini saya merasa lelah dengan kegiatan sehari hari. Selain urusan rumah tangga yang biasa plus jadi suster mama.

Hampir tiap malam saya curhat dengan suami betapa klo malam rasanya badan saya remuk.
Saya sadar semua yang saya lakukan bukan sekedar rutinitas biasa tapi pahala yang berulang. Tapi tetap ada kesedihan klo udah lelah, kok rasanya gini banget ya, lelah yang tidak hanya fisik tapi juga melanda perasaan saya.

Saya udah lawan dengan banyak istigfar dan zikir lainnya biar hati dan niat saya tetap on the track, lillah.
Saya mencoba mengevaluasi apa ada yang salah dengan perasaan saya karena dari segi pekerjaan semuanya seperti biasa.

Saya terus merenung kenapa, akhirnya saya paham, saya terbawa perasaan. Perasaan saya terhadap mama.

Harusnya saya sadar merawat orang tua itu sama seperti merawat anak kecil karena sifatnya kembali seperti awal lahir, kadang suka rewel, ngambek dan moody.

Kesedihan saya karena harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan. Saya berharap mama senang disini, tapi pada kenyataanya mama selalu minta pulang,seperti orang tua pada umumnya yang betah di rumahnya sendiri. Mama masih sakit, sering kali merintih kesakitan dan itu hampir tiap hari, bagaimana saya tega.membiarkan mama sendiri di rumah. Segala cara saya upayakan agar mama betah, tapi tetap mama merindukan rumahnya.
Selama ini saya selalu bersikap menuruti saja apa yang mama mau, yang penting mama bahagia dan senang. Tapi jika sakit begini gimana? karena kewajiban utama saya juga disini, di rumah berbakti dan melayani suami.

Akhirnya saya banyak berdialog dengan Allah, minta Allah sembuhkan dan hilangkan rasa sakit di badan mama, Allah berikan kesabaran agar sakit ini menjadi pengugur dosa mama.
Saya minta Allah lapangkan hati saya, satu prinsip yang harus saya pegang selalu, birulwalidain itu perintah Allah, Allah yang akan beri balasan bukan hambaNya, jadi apapun yang di berikan manusia tidak mengurangi sikap saya berbakti kepada orang tua.

Refreshing saya jika sudah suntuk dan lelah, menghadiri taklim baik yang rutin maupun tambahan. Its works memperbaiki hati saya yang rapuh, karena jelas yang punya hati Allah, gampang bagi Allah membolak balikan.perasaan manusia. Jadi saya banyak berdoa saja mumpung lagi di taman surga majelis ilmu.

Suami mengatakan kepada saya, "Percayalah suatu hari saya akan merindukan masa-masa seperti ini ketika orang yang kita cintai tidak berada di sisi.kita lagi, ketika tidak bisa saling bertatap muka, saling bertukar senyum, hanya ada doa."

#30haribercerita

Rabu, 16 Januari 2019

Bapak Sosmed Itu Telah Tiada

Saya ga kenal dengan pak Nukman Lutfie secara pribadi tapi saya sudah lama mengikuti lini masa twitter dan postingan instagramnya.

Saya suka dengan apa yang sering dikatakannya untuk selalu bijak menggunakan sosial media.
Tulis kebaikan jangan sekedar sampah di sosmed mu.

Berita berpulangnya beliau cukup mengagetkan, tapi itulah namanya rahasia umur. Semoga segala ilmu kebaikannya yang diajarkan di sosmed menjadi amal jariah yang akan memperberat amal kebaikannya, Aamiin.

Ayoo yang sering bersosmed, banyak-banyak tulis kebaikan di sosmed mu karena sudah banyak terbukti ketika seseorang sudah tiada orang lain akan membaca apa saja yang pernah engkau posting malu khan jika posting berita hoax atau sesuatu yang tidak berfaedah, karena jempol kita sudah tidak bisa menghapusnya lagi.

#30haribercerita

Tantangan 10 Tahun

Hari ini orang ramai-ramai ngepost wajah 10 tahun yang lalu dan wajah yang sekarang, klo di post di sosmed rata-rata sih saya liat pada bagus dan tidak ada yang berubah, namanya juga sosmed ya tentu nampilin yang paling bagus.

Saya mau ikutan tapi beda objek, klo yang lain foto saya tulisan saja. 10 tahun yang lalu saya masih rajin nulis di buku apa saja kejadian yang saya rasa dan pikirkan, termasuk resolusi tahunan.
Sekarang semuanya nulis di sosmed atau blog. Ada sesuatu yang hilang ketika membuka buka kembali buku catatan yang makin lama makin jarang diisi karena kebanyakan nulis status.

Ga tau ya 10 tahun lagi gimana keadaannya, apakah saya masih menulis, atau medianya sudah beda lagi?
Dunia akan terus berubah dan berputar, harus pandai-pandai menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, jangan sampai tekhnogi yang bertambah canggih tapi manusianya hanya membebek tanpa tau apa makna dan tujuannya.

Mari merayakan 10 tahun perubahan tidak hanya di fisik yang semakin menua tapi juga bumi yang semakin lelah.

Semoga amal juga bertambah ya, jangan hanya dosa, rugi 😊

#30haribercerita