Kamis, 29 September 2011

Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali by Helvy Tiana Rosa (HTR)


Dan jadilah muslimah sejati
yang selalu mengedepankan nurani
Agar Allah selalu besertamu
Ingat Islam itu Indah
Islam itu cinta....
 (HTR)


Cerpen ini adalah cerpen kenangan bagi saya. Pertama kali baca tahun 1995 saat masih kuliah, lagi semangat-semangatnya belajar tentang Islam dan juga baru mulai pakai jilbab. Pada saat itu pengetahuan agama saya sangat minim dari cerpen inilah saya tahu tentang istilah ikhwan dan akhwat :). 
Cerpen ini mengharukan dan menyentuh jiwa hingga saya bertekad ingin jadi seorang muslimah yang baik dan saya berharap kelak suami saya seperti sosok mas gagah dalam cerpen ini ehemmm xixixi. Cetakan yang terbaru terdapat penambahan judul "kembali" dan tambahan cerita. 
Cerita dalam cerpen ini sederhana mengenai seorang tokoh bernama mas Gagah yang mendapat "pencerahan" dalam kehidupan, yang awalnya kalau kata anak sekarang gaoul berubah menjadi alim. Perubahan inilah yang sempat dipertanyakan oleh adik perempuannya Gita.Tapi sayang mas Gagah "pergi" pada saat Gita memakai jilbab pertama kali setelah berulang kali mas Gagah menasehatinya
Pada tahun 1990 cerpen ini mendapat hati banyak orang karena menurut saya momentnya pas, kegiatan mahasiswa di kampus sedang marak tapi yang bercerita mengenai kegiatan kampus dalam hal ghirah Islam masih sedikit. Bagaimana aturan bergaul antara pria dan wanita secara islami dituturkan tanpa bermaksud menggurui tapi kena di hati. Sosok mas Gagah yang ganteng, alim, sholat tepat waktu di mesjid, sering menundukkan pandangan, gak mau salaman yang menyentuh dengan lawan jenis, rajin mempelajari Alqur'an dan hadis, baik kepada semua orang termasuk dengan para preman yang biasa menganggu, bagi saya pada waktu itu sangat membawa pencerahan. Saya seperti tokoh Gita yang baru mengerti banyak sekali sesuatu yang baru dan awalnya terasa aneh. Disitulah letak kekuatan cerpen HTR ini pada saat yang tepat, dengan bahasa yang sederhana, tapi sangat menyentuh jiwa.
Cerpen ini cocok untuk segala umur, terutama bagi yang masih sekolah, saya sendiri merasa menyesal kenapa ya saya baru baca pada saat kuliah :). Cerpen ini akan segera difilmkan semoga nanti hasil film lebih bagus dari cerpennya. Buat yang belum baca ayoo baca, saya sendiri merasa berterima kasih kepada HTR setelah baca cerpen-cerpen beliau yang bernafaskan Islam saya berusaha lebih banyak lagi belajar mengenai Islam, Alhamdulillah walaupun telat tapi tidak ada kata terlambat buat kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar