Jumat, 12 Februari 2016

Hujan by Tere Liye

"Bukan melupakan yang menjadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan bisa melupakan"

Bagi sebagian orang biasanya hujan identik dengan romantis, galau, makanan atau malah sebel :) Perhatikan saja status di sosial media ketika musim hujan, bertaburan puisi, suasana romantis, makanan hangat atau malah bersikap seperti menyalahkan hujan karena tidak bisa beraktivitas di luar ruangan. padahal Islam mengajarkan ketika hujan berdoa minta agar diturunkan hujan yang bermanfaat dan perbanyak doa karena rahmat Allah turun pada saat hujan. 

Novel tentang kisah persahabatan dari masa kecil hingga akhirnya rasa itu berkembang menjadi cinta pada saat mereka dewasa. Apa yang istimewa dari novel ini? bagi saya imajinasi tekhnologi seorang Tere Liye luar biasa ada mobil terbang, kamera terbang dan tekhnologi menghapus kenangan buruk. Tapi ada juga yang membuat saya ngeri, paparannya tentang dampak lingkungan, semoga itu hanya fiksi. 

Pesan utamanya ada pada soal menerima kesedihan atau luka. Saya memaknainya menerima disini dengan ikhlas. Ketika hati ikhlas dan ridha menerima suatu keadaan apapun, hati akan menjadi tenang, tidak perlu melupakan tapi lebih kepada sikap legowo atau tawakal. 

Novel yang menghibur tapi tetap menyelipkan pesan kebaikan, seperti buku-buku Tere Liye lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar