Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Alhamdulillah bisa hadir lagi di majelis taklim, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermaanfaat dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan semoga langkah-langkah untuk menuntut ilmu ini menjadi pemberat amal kebaikan di hari akhir nanti, Aamiin...
Bismillah...
Hendaknya seorang muslim menjadi orang yang pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan
Seperti Rasulullah saw mendoakan Jabir Bin Abdullah , agar di beri hidayah oleh Allah dan menjadi orang yang memberikan hidayah.
Sabda Nabi
" Barang siapa yang mengajak kepada suatu kesesatan, maka dia menanggung dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak akan mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun"
Surat Al-Ahzab ayat 66-68
Ayat 66 : "Pada hari (ketika) wajah mereka di bolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Wahai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul"
Ayat 67 : " Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)"
Ayat 68 : "Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar".
Nabi bersabda :
"Barang siapa yang memberikan suatu contoh jalan hidup yang buruk, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang melaksanakannya setelahnya, tanpa mengurangi sesuatu pun dari dosa-dosa mereka"
Al-Baqarah 225
"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun".
An-Najm 38
"Bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain"
An-Najm 39
"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya"
Keterangan :
Janganlah kita menjadi orang yang megajak kepada keburukan, misalnya saat ini media sosial begitu akrab dalam kehidupan sehari-hari dan sering kali kita meng-share berita yang kita belum tentu tau kebenaranya misalkan tentang suatu ibadah tertentu, dan jika orang yang membaca share tulisan itu mengikuti apa yang dituliskan maka kita ikut menanggung dosanya tanpa mengurangi dosa orang-orang yang mengikutinya.
Hendaknya kita menjadi orang yang menutup pintu keburukan, misalnya di lingkungan kita ada kebiasaan yang tidak sesuai dengan sunnah maka hendaknya kita menjadi orang pertama yang menjadi pemutus suatu keburukan
seperti hadis Nabi, "Setiap bid'ah itu adalah kesesatan dan setiap kesesatan itu adalah di neraka"
Apakah hadis tersebut diatas bertentengan dengan yang diterangkan dalam dengan surat An-Najm?
Tidak karena dalam surat An-Najm manusia memperoleh apa yang telah diusahakannya dalam kebaikan sedangkan dalam hadis diatas diterangkan akibat dari usaha mengajak kepada keburukan.
Wassalamulaikum