Selasa, 25 Oktober 2011

Kopdar sebagian anggota DW group di Morissey Hotel Jakarta

Ceritanya ngintil suami-suami lagi :)), eh tempatnya asyik, desainnya keren, konsepnya hotel dan apartemen, Modelnya minimalis tapi nyeni, banyak pernak pernik barang-barang antik, jadinya kita nafsu banget foto-foto,  he he


Mak Angah (Hj Nursyam) Dalam Kenanganku



Ketika Wajah Tak Lagi Berjumpa
Hanya Doa Yang Terucap
Ketika Rindu Menjadi Saksi
 Kami Semua Mencintaimu

(Mak Angah disebelah Mbak Nung yang jilbab orange)

Mak Angah panggilan buat kakak mama, nama beken lainnya Nenek Solo, karena tinggal di Solo, tapi domisili terakhir di Pekanbaru bersama anak perempuannya Kak Meini. Hari kamis tanggal 20 Oktober sekitar pukul dua malam, Mak Angah mengakhiri hubungannya dengan dunia di RS Awal Bros Pekanbaru. Setelah hampir 3 minggu di rawat karena serangan stroke. Sedih pasti karena kehilangan orang yang dekat dihati. Dulu selama kuliah di Yogya, saya sering bolak balik Yogya Solo, sebagaimana kebiasaan anak kos pada umumnya pulang ke Solo sama dengan perbaikan gizi :) . Kehidupan Mak Angah sederhana, menjahit merupakan hobi dan pekerjaanya sedangkan Pak Angah (suaminya) berjualan di pasar. Pak Angah sudah lama "pergi" mendahului. Walaupun hidup sederhana 5 dari 6 orang orang anak beliau berhasil sekolah sampai sarjana. Mak Angah sering diberi kemudahan oleh Allah dalam kehidupannya karena beliau orangnya baik dan suka menolong. Jika ada yang menikah baik keluarga atau tidak, beliau sering membantu, tidak hanya datang tapi juga ikut sibuk sampai kerja di dapur, walaupun tergolong sudah tua.
Waktu saya menikah tahun 2003 beliau juga ikut sibuk mempersiapkan selain sibuk masak, menjahitkan bajuku yang waktunya sudah mepet, dan persiapan lainnya membantu mama.
Mak Angah orangnya sabar, kalo marah lebih memilih diam. Oh ya beliau termasuk orang yang suka ngobrol atau bercerita jika sudah bercerita bisa betah berjam-jam, apalagi cara berceritanya sangat runtut dan jelas. Sekarang beliau sudah kembali kepada Sang Pencipta, Saya berdoa semoga amal kebaikan beliau diterima, segala salah dan khilaf dimaafkan, dan kuburan beliau dilapangkan. Kita semua pasti akan bertemu Mak Angah cuman waktunya saja yang membedakan. Semoga surga menjadi tempat pertemuan kita bersama, Aamiin. I love You.

Senin, 17 Oktober 2011

Mimpi Sejuta Dolar (Biografi Merry Riana) by Alberthiene Endah

Jika ada buku yang isinya bagus biasanya buku tersebut akan cepat selesai dibaca dan saya termasuk kategori orang yang paling cepat membaca, jika buku tersebut menarik maka dalam semalam ingin segera menuntaskannya walaupun harus mengenyampingkan aktifitas lain :). Ketika membaca buku biografi tentang Merry Riana (MR) ini dari prolognya nya aja sudah menarik, tapi saya tidak sanggup menuntaskan membaca buku tersebut dalam semalam. Bukan karena bahasanya yang sulit dimengerti atau membosankan. Bukan itu. Jiwa saya yang tidak sanggup untuk langsung menyelesaikannya, saya butuh waktu untuk sejenak mencerna, membayangkan hingga meresapi proses demi proses yang diceritakan dalam buku tersebut. Jujur saya mengeluarkan air mata ketika membaca prolog ceritanya, bagaimana perjuangan seorang MR untuk tetap bertahan hidup sewaktu kuliah di NTU Singapura, tiap hari perut hanya diisi dengan mie instan dan roti tawar, agar tetap bertahan kuliah. Biaya kuliah dari dana pinjaman Universitas tetap tidak bisa mencukupi biaya hidup paling dasar, yaitu makan. Sedih tapi juga kagum makanya saya ingin berlama-lama dengan buku ini seakan akan seperti menonton kisah nyata yang sedang berlangsung.
Satu hal yang tak terbantahkan oleh teori manapun untuk menuju sukses kita perlu kerja keras, bukan hanya sekedar keinginan, harapan dan cita-cita di atas kertas. Bergerak, bergerak dan bergerak. Tanpa modal dan koneksi MR bisa meraih impiannya. Kita sering berucap dan berpikir jika mau usaha, tanpa modal dan koneksi tidak akan mungkin berhasil. Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh MR merupakan proses yang harus diterimanya untuk meraih kesuksesan terbesar. Perempuan dalam usia 20 tahun sudah berani mengatakan saya akan bebas finansial dalam usia 30 tahun, dan fokus untuk mencapai hal tersebut tapi tetap menghargai proses. Sangat luar biasa. Sosok MR termasuk orang yang sangat dekat dengan Tuhan, dalam setiap rencana dan usahanya selalu menyertakan Tuhan. Pasangan dan keluarga yang mendukung sangat berarti bagi kesuksesan seseorang, Impian ingin membahagiakan orang tua dengan keleluasaan finansial menjadi spririt bagi MR terutama disaat dia gagal, sedih, dan malu. Sedangkan pasangan MR merupakan orang yang sangat mengerti segala kelebihan dan kekurangan MR, boleh dibilang dibalik kesuksesan MR ada orang yang dibelakang layar yang bekerja keras yaitu Alva sang suami.
Menjadi sales asuransi dan produk keuangan mengantarkan MR menjadi seorang miliuner hingga membuka lembaga keuangan sendiri, jam kerja MR sewaktu awal menjadi sales hingga menjadi sukses adalah 14 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 20 presentasi dalam sehari. Kedisiplinan dan fokus pada hasil membuat apa yang tidak mungkin pada sebagian orang menjadi mungkin bagi MR. Sifat sederhana, tidak boros dan menabung tetap dijalankannya walaupun sekarang hidupnya jauh dari susah.
Kesimpulannya orang bisa saja sukses dalam usia muda antara 20-30 tahun, Jika sukses lebih awal tentu banyak yang bisa dilakukan untuk mengisi kehidupan. oh ya saya suka pada bagian kisah terakhir saat pada puncak kesuksesan MR merasakan dirinya "hampa dan kosong", setelah dia mengikuti seminar Anthony Robbins seorang motivator, yang mengatakan bahwa seseorang yang telah sukses digiring untuk melayani orang lain. Hingga akhirnya MR memilih pulang ke Indonesia agar lebih banyak dapat berbagi dengan masyarakat Indonesia. Saya jadi teringat konsep sukses mulia yang dicanang kan oleh pak @JamilAzzaini bahwa kehidupan terbaik itu adalah kehidupan sukses mulia yang artinya selain sukses kita juga harus mulia dengan cara membantu orang lain. Saya sangat setuju dengan kosep tersebut. Semoga kisah MR ini menjadi sprit bagi kita semua, terutama saya karena selalu ada jalan meraih impian jika kita mau usaha dan kerja keras.