Senin, 17 Oktober 2011

Mimpi Sejuta Dolar (Biografi Merry Riana) by Alberthiene Endah

Jika ada buku yang isinya bagus biasanya buku tersebut akan cepat selesai dibaca dan saya termasuk kategori orang yang paling cepat membaca, jika buku tersebut menarik maka dalam semalam ingin segera menuntaskannya walaupun harus mengenyampingkan aktifitas lain :). Ketika membaca buku biografi tentang Merry Riana (MR) ini dari prolognya nya aja sudah menarik, tapi saya tidak sanggup menuntaskan membaca buku tersebut dalam semalam. Bukan karena bahasanya yang sulit dimengerti atau membosankan. Bukan itu. Jiwa saya yang tidak sanggup untuk langsung menyelesaikannya, saya butuh waktu untuk sejenak mencerna, membayangkan hingga meresapi proses demi proses yang diceritakan dalam buku tersebut. Jujur saya mengeluarkan air mata ketika membaca prolog ceritanya, bagaimana perjuangan seorang MR untuk tetap bertahan hidup sewaktu kuliah di NTU Singapura, tiap hari perut hanya diisi dengan mie instan dan roti tawar, agar tetap bertahan kuliah. Biaya kuliah dari dana pinjaman Universitas tetap tidak bisa mencukupi biaya hidup paling dasar, yaitu makan. Sedih tapi juga kagum makanya saya ingin berlama-lama dengan buku ini seakan akan seperti menonton kisah nyata yang sedang berlangsung.
Satu hal yang tak terbantahkan oleh teori manapun untuk menuju sukses kita perlu kerja keras, bukan hanya sekedar keinginan, harapan dan cita-cita di atas kertas. Bergerak, bergerak dan bergerak. Tanpa modal dan koneksi MR bisa meraih impiannya. Kita sering berucap dan berpikir jika mau usaha, tanpa modal dan koneksi tidak akan mungkin berhasil. Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh MR merupakan proses yang harus diterimanya untuk meraih kesuksesan terbesar. Perempuan dalam usia 20 tahun sudah berani mengatakan saya akan bebas finansial dalam usia 30 tahun, dan fokus untuk mencapai hal tersebut tapi tetap menghargai proses. Sangat luar biasa. Sosok MR termasuk orang yang sangat dekat dengan Tuhan, dalam setiap rencana dan usahanya selalu menyertakan Tuhan. Pasangan dan keluarga yang mendukung sangat berarti bagi kesuksesan seseorang, Impian ingin membahagiakan orang tua dengan keleluasaan finansial menjadi spririt bagi MR terutama disaat dia gagal, sedih, dan malu. Sedangkan pasangan MR merupakan orang yang sangat mengerti segala kelebihan dan kekurangan MR, boleh dibilang dibalik kesuksesan MR ada orang yang dibelakang layar yang bekerja keras yaitu Alva sang suami.
Menjadi sales asuransi dan produk keuangan mengantarkan MR menjadi seorang miliuner hingga membuka lembaga keuangan sendiri, jam kerja MR sewaktu awal menjadi sales hingga menjadi sukses adalah 14 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan 20 presentasi dalam sehari. Kedisiplinan dan fokus pada hasil membuat apa yang tidak mungkin pada sebagian orang menjadi mungkin bagi MR. Sifat sederhana, tidak boros dan menabung tetap dijalankannya walaupun sekarang hidupnya jauh dari susah.
Kesimpulannya orang bisa saja sukses dalam usia muda antara 20-30 tahun, Jika sukses lebih awal tentu banyak yang bisa dilakukan untuk mengisi kehidupan. oh ya saya suka pada bagian kisah terakhir saat pada puncak kesuksesan MR merasakan dirinya "hampa dan kosong", setelah dia mengikuti seminar Anthony Robbins seorang motivator, yang mengatakan bahwa seseorang yang telah sukses digiring untuk melayani orang lain. Hingga akhirnya MR memilih pulang ke Indonesia agar lebih banyak dapat berbagi dengan masyarakat Indonesia. Saya jadi teringat konsep sukses mulia yang dicanang kan oleh pak @JamilAzzaini bahwa kehidupan terbaik itu adalah kehidupan sukses mulia yang artinya selain sukses kita juga harus mulia dengan cara membantu orang lain. Saya sangat setuju dengan kosep tersebut. Semoga kisah MR ini menjadi sprit bagi kita semua, terutama saya karena selalu ada jalan meraih impian jika kita mau usaha dan kerja keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar