Selasa, 25 Oktober 2011

Catatkan Perkawinan Anda

Sebagai seorang Notaris dan PPAT tentu pekerjaan saya berhubungan dengan masalah jual beli tanah. Salah satu syarat dalam jual beli tanah/rumah adalah tanda tangan suami istri di Akta Jual Beli sebagai persetujuan untuk menjual, yang dilengkapi dengan surat nikah dan kartu keluarga. Sering kali  saya menemui perkawinan yang tidak tercatat, kadang mereka sudah nikah dan bercerai beberapa kali tanpa tercatat secara hukum. Ini cukup menyulitkan. Dalam Undang Undang, perkawinan tanpa perjanjian pemisahan harta maka harta yang diperoleh selama perkawinan dianggap sebagai harta bersama. Oleh karena itu setiap penjualan tanah/rumah diperlukan persetujuan suami atau istri. Nah kalau perkawinannya tidak tercatat, misalkan sertifikat tanah atas nama suami maka ketika suami akan menjual tanah tersebut dia tidak memerlukan persetujuan istri karena perkawinannya tidak tercatat dan ini pasti merugikan sang istri. Oleh karena itu catatkan perkawinan anda secara hukum karena itu untuk melindungi kepentingan anda sendiri.

Kopdar sebagian anggota DW group di Morissey Hotel Jakarta

Ceritanya ngintil suami-suami lagi :)), eh tempatnya asyik, desainnya keren, konsepnya hotel dan apartemen, Modelnya minimalis tapi nyeni, banyak pernak pernik barang-barang antik, jadinya kita nafsu banget foto-foto,  he he


Mak Angah (Hj Nursyam) Dalam Kenanganku



Ketika Wajah Tak Lagi Berjumpa
Hanya Doa Yang Terucap
Ketika Rindu Menjadi Saksi
 Kami Semua Mencintaimu

(Mak Angah disebelah Mbak Nung yang jilbab orange)

Mak Angah panggilan buat kakak mama, nama beken lainnya Nenek Solo, karena tinggal di Solo, tapi domisili terakhir di Pekanbaru bersama anak perempuannya Kak Meini. Hari kamis tanggal 20 Oktober sekitar pukul dua malam, Mak Angah mengakhiri hubungannya dengan dunia di RS Awal Bros Pekanbaru. Setelah hampir 3 minggu di rawat karena serangan stroke. Sedih pasti karena kehilangan orang yang dekat dihati. Dulu selama kuliah di Yogya, saya sering bolak balik Yogya Solo, sebagaimana kebiasaan anak kos pada umumnya pulang ke Solo sama dengan perbaikan gizi :) . Kehidupan Mak Angah sederhana, menjahit merupakan hobi dan pekerjaanya sedangkan Pak Angah (suaminya) berjualan di pasar. Pak Angah sudah lama "pergi" mendahului. Walaupun hidup sederhana 5 dari 6 orang orang anak beliau berhasil sekolah sampai sarjana. Mak Angah sering diberi kemudahan oleh Allah dalam kehidupannya karena beliau orangnya baik dan suka menolong. Jika ada yang menikah baik keluarga atau tidak, beliau sering membantu, tidak hanya datang tapi juga ikut sibuk sampai kerja di dapur, walaupun tergolong sudah tua.
Waktu saya menikah tahun 2003 beliau juga ikut sibuk mempersiapkan selain sibuk masak, menjahitkan bajuku yang waktunya sudah mepet, dan persiapan lainnya membantu mama.
Mak Angah orangnya sabar, kalo marah lebih memilih diam. Oh ya beliau termasuk orang yang suka ngobrol atau bercerita jika sudah bercerita bisa betah berjam-jam, apalagi cara berceritanya sangat runtut dan jelas. Sekarang beliau sudah kembali kepada Sang Pencipta, Saya berdoa semoga amal kebaikan beliau diterima, segala salah dan khilaf dimaafkan, dan kuburan beliau dilapangkan. Kita semua pasti akan bertemu Mak Angah cuman waktunya saja yang membedakan. Semoga surga menjadi tempat pertemuan kita bersama, Aamiin. I love You.