Senin, 09 Januari 2012

Mom, Aku Mencintaimu Karena Allah

Bandara itu selalu menjadi saksi
Airmata yang menetas saat engkau pergi
Berat untuk mengantarmu
Selalu ada rasa ingin selalu bersama
Seperti dulu lagi

Engkau mencintai rumah kehidupan keluarga kita
Dan ingin selalu disana
Walaupun sendiri
Aku tak bisa mencegahmu
Apapun yang membuat engkau bahagia aku rela

Dalam do'a selalu kusebut namamu
Sepanjang hidupku aku selalu ingin mencintaimu
Walau jarak memisahkan kita
Bukankah rindu dan cinta tak mengenal ruang?

Mom maafkan anakmu
Yang masih saja merepotkanmu
Insya Allah akan selalu kulakukan yang terbaik untukmu


Sabar, Senyum dan Ikhlas

Masih cerita tentang liburan di Jogja, entah kenapa begitu saya sudah tidak tinggal di Jogja saya malah banyak menikmati, berpikir dan merenung all about Jogja, apa ini yang dinamakan tak kenal maka tak sayang atau setelah jauh baru sayang he he. Selama ini orang bilang, orang Jogja itu ramah dan banyak senyum, dulu saya hanya mengiyakan saja karena saya pikir memang begitulah semestinya. Tapi apa ada ya orang yang ramah dan sabar, tetap melayani satu-satu pengunjung ketika para tamu sudah capek antri dan mulai ribut bahkan ada yang berteriak. 
Kejadian ini saya alami sewaktu hendak makan di bakmi kadin Jogja yang legendaris itu. Tempat makannya sederhana tapi besar. Malam itu hampir semua meja terisi dan setelah saya liat kanan kiri mereka kebanyakan dalam keadaan menunggu pesanan karena tidak ada makanan atau bekas piring di meja yang ada hanya minuman dan snack kerupuk, Karena pengen makan mie saya tetap duduk di tempat yang satu-satunya kosong, lagi musim liburan wajar ramai dan saya liat pengunjung rata-rata orang tua yang datang berombongan mungkin mereka sedang bernostalgia. Bakmi Kadin ini memasak pesanan mie/nasi satu porsi tidak sekaligus tentu saja lama walaupun ada beberapa gerobak untuk tempat masak. 
Setelah 15 menit menunggu ponakan saya mulai ribut dan merengek kalau dia lapar, karena memang belum makan dan dia ga sabar menunggu terlalu lama. Bolak balik kami memanggil si mbak pelayanan yang mencatat makanan dan dia tetap sabar sambil senyum mengatakan "masih antri bu sekarang antri nomor sekian", saya kira dia akan marah karena di tanyain terus tapi dia tetap mau menjawab ketika di tanya "mba berapa lama lagi" dia menjawab sambil berkata" sebentar bu saya cek dulu" kemudian dia jalan ke dapur padahal saya tau dia sibuk dan banyak pengunjung yang tidak sabar juga. Terus terang saya kagum akan kesabaran dan tetap senyum pelayan tersebut, hal ini mungkin susah saya temui di Jakarta, jika lagi makan di tempat yang ramai pengunjung dan sering bertanya berapa lama lagi, paling dijawab sambil cemberut, sabar yang lain juga ngantri :))
Ini juga menjadi pelajaran bagi saya sih, saya sering menjumpai klient yang super duper cerewet dan rewel di kantor, kadang saya masih bisa melayani dengan sabar tapi kalau sudah terlalu rewel timbul juga jengkel dan menjawab dengan malas-malasan. Berarti menjadi catatan saya, salah satu resolusi 2012, harus lebih banyak sabar, senyum, dan ikhlas :)))

Jumat, 06 Januari 2012

KITA SEMUA TIDAK AKAN PERNAH TAHU

Kepergianmu
Begitu cepat berlalu
Tanpa kata perpisahan
Dan ucapan selamat jalan

Kita semua tidak akan pernah tahu
Kapan "panggilan" itu akan datang
 Hari ini kepergianmu
Disaat masih banyak orang-orang yang ingin bersamamu

Mari kita semua bersiap menunggu waktu tersebut
Semoga Allah membimbing kita pada jalan kebaikan 
 Berjuang meraih surga dan
Berdo'a agar Allah Ridho atas setiap langkah kita
 

 *Buat teman kami Afdhal Syarif, alumni bio 1 94 Smansix Pekanbaru