Rabu, 19 Juni 2013

Menikmati Kota Belitung Timur (Beltim)


Alhamdulillah kali ini berkesempatan jalan-jalan ke negerinya laskar pelangi yang kesohor dengan novel karangan Andrea Hirata. Perjalanan cukup singkat kurang lebih satu jam dari Jakarta ke Tanjung Pandan.
Bandara H.A.S. Hananjoedin Tanjung Pandan kecil dan sederhana sesuai dengan kotanya yang baru berkembang. Begitu sampai di kota Tanjung Pandan perjalanan saya lanjutkan ke daerah Manggar yang terkenal sebagai kota 1001 Warung Kopi. Jarak yang saya tempuh lebih kurang dua jam perjalanan. Kota ini tempat cerita anak-anak laskar pelangi sekolah. Kota kecil yang tenang dan sepi. Tidak ada mall dan kemacetan. Benar-benar kota yang nyaman untuk berlibur. 
Kunjungan pertama saya ke museum Andrea Hirata dan replika SD Muhamadiyah yang ada di cerita laskar pelangi tersebut. Di museum tersebut terdapat kumpulan karya-karya Andrea Hirata juga beberapa kata-kata dari penulis luar negri.




d
Bu guru dan Pak guru sedang berpose di depan sekolah Muhamadiyah :))
Saat malam hari penasaran juga pengen merasakan suasana warung kopi yang terkenal di kota ini. Ternyata menurut cerita penduduk setempat, jika ingin tau info terbaru apa saja cukup datang ke warung kopi disana tempat berkumpulnya penduduk tanpa memandang strata. Bebas bicara dan ngobrol makanya bisa jadi sumber info asal ga gosip aja kali ya hehe. Yah gimana ga banyak info namanya juga 1001 Warung Kopi :).  Masakannya juga enak. Waktu itu saya pesan teh susu dan mie sea food hhhmmm soal rasa emang mantap udah gitu harganya sangat terjangkau semakin nikmat deh jadinya :)



Penampakan Warung Kopi Berjajar Di Pinggir Jalan

Besoknya tujuan kita ke pantai, aahh senangnya sudah kebayang pantai yang indah dan batu-batu yang besar  rasanya ingin segera nyemplung hehehe. 
Begitu sampai, liat pantai biru dan batu-batu granit yang besarnya luar biasa yang terucap hanya  Subhanallah. KaryaMu sungguh indah dan luar biasa ya Rabb. Aku sangat terpesona. Indonesia itu emang surga dunia. Aahh nikmat manalagi yang sanggup kita dustakan? Seharusnya dengan anugrah yang luar biasa ini kita harus bisa lagi menjaga, bersyukur dan bertaqwa kepada Allah. Maafkan hambamu Rabb jika masih belum bisa bersyukur.









Pemandangan pantai ini benar-benar memuaskan mata dan bathin. Alhamdulillah perjalanan yang menyenangkan. Setelah capek main di pantai kerongkongan udah teriak rasanya. Banyak warung yang berjualan di pinggir pantai. Sayapun segera menikmati es kelapa muda wuihh rasanya seger banget. Sengaja ga pesan makanan karena niat mau nyicipin mie belitung Atep yang terkenal di kota tanjung pandan.

Ini dia penampakan Mie Atep. Rasanya nikmat kuah kaldunya sangat gurih. Untuk mie senikmat ini harganya sepuluh ribu saja, saking nikmatnya bisa langsung nambah 2 piring lho hihihi

Sabtu, 25 Mei 2013

BERANI MENGUBAH by Pandji Pragiwaksono


Mungkin sebagian kita pesimis melihat keadaan Indonesia, apakah bisa berubah. Tapi jika kita pesimis apakah Indonesia akan lebih baik? Daripada hanya mengeluh dan bertanya yuk kita mulai mengubah Indonesia yang kita cintai ini. Apalagi buat yang masih muda-muda. Bingung bagaimana caranya? Ada penjelasannya dalam buku Pandji ini, bacanya aja jadi bikin semangat. Pengen tau? Silahkan baca sendiri aja yahh :))) *dilemparbuku*
Menurut Pandji ada beberapa cara bagi kita untuk bisa turut ambil bagian dalam perubahan Indonesia yang kita cintai ini, antara lain :
1. Belajar Politik
"Ahh pusing politik hanya berteman dengan kepentingan, ngapain juga toh udh ada ahlinya ini, males banget isinya orang ribut melulu enakan juga baca novel". Biasanya begitu komentar kita apabila ditanya tentang politik termasuk saya :).
Setelah saya baca penjelasan Pandji, alasannya masuk akal dan emang bener dalam kenyataanya.
"Politik adalah hal yang paling dekat dengan keseharian kita, bersinggungan langsung dengan kehidupan kita, tetapi paling jauh dari benak anak muda".
"Ketidakpedulian terhadap politik akan merugikan diri kita sendiri, kalau rakyat tahu apa yang baik untuk dirinya tentu mereka akan memilih wakil yang kompoten, cara untuk ini ialah dengan pencerdasan masyarakat".
Betul sekali. Selama ini kadang kita ikut memilih hanya sekedar ikut-ikutan atau selintas melihat berita atau baliho. Jarang kita survei dan mencari info lebih jauh track record seperti apa wakil yang akan kita pilih. Ketika harga bbm naik, kita teriak, ketika kebijakan-kebijakan yang disahkan merugikan rakyat kita kaget? Gimana sih kerja wakil rakyat. Hanya itu yang bisa kita ucapkan.
"Kita bisa saja tidak peduli dengan politik, tetapi dengan itu, kita tidak sadar ketika kita di curangi. Hasil kecurangannya berdampak kepada diri kita sendiri. Dampak tersebut membuat kita kecewa, yang akan tampak ironis karena diawali dari ketidakpedulian".
"Selama orang-orang terbaik kita menolak untuk masuk dunia politik maka dunia politik itu akan diisi oleh orang-orang second best. Susah mengharapkan hasil terbaik kalau yang mengerjakan bukanlah orang-orang terbaik. Jadi, buruknya kondisi politik Indonesia, sedikitnya banyak salah ya salah rakyat Indonesia-nya sendiri yang malas atau tidak peduli. Tentu tidak mudah dan tidak instan. Jangan berharap anda masuk, lalu keadaan berubah. Namun, kalau tidak ada yang memulai, kapan perubahan akan terjadi"
Setuju dengan pendapat Pandji diatas, oke mari mulai dari sekarang cermati berita yang ada liat kualitas orang yang mau dipilih. Setidaknya kita sudah berusaha mencari yang terbaik. Let's do it.
2. Belajar Hukum
Yeahh jujur saya seorang sarjana hukum, tapi setelah lulus kuliah dan melihat realita yang ada saya mangkel dan bertanya-tanya kok seperti ini ya?. Ternyata kenyataan yang ada tidak seindah teori yang saya pelajari sewaktu kuliah. Akhirnya ya gitu deh, ga semangat lagi mencermati berita yang berkaitan dengan hukum, saya seakan sudah tutup mata terhadap apa yang terjadi. Beneran, saya patah hati. Pahit rasanya mengetahui kebenaran sering dikalahkan dengan uang.
Harus ada yang mengobati patah hati saya ini :)) serta orang-orang yang mengalami perasaan yang sama seperti saya ini. Tapi siapa? Yahh saya sendirilah :)) mana bisa mengharap dari orang lain kalau diri kita sendiri melempem, tul ga? ;) Tapi ga bisa juga jika hanya bergerak sendiri untuk Indonesia yang sangat luas ini, harusnya semua rakyat Indonesia bersama-sama berjuang. Kalau sudah menjadi tujuan bersama Insya Allah bisa.
"Kalau anda masih suka menyogok/kasih uang damai/sidang di tempat ketika di tilang polisi, anda tidak berhak mengaku malu atau kesal karena Indonesia adalah salah satu negara dengan peringkat korupsi tertinggi di dunia. Karena anda adalah salah satu yang membuat Indonesia ada di peringkat itu. Andalah pembengkok hukum tersebut. Inilah cara kita melawan korupsi. Ini salah satu cara kita menegakkan hukum. Bukan dengan demonstrasi di jalan. Mari kita mulai aksi perubahan, ikuti berita yang terkait dengan hukum, terutama yang bersinggungan dengan rencana undang-undang dan penegakannya, tegakkan hukum mulai dari diri sendiri. Berhenti korupsi walau kecil-kecilan. Jika punya latar belakang pendidikan yang cocok dengan salah satu komisi di DPR atau hukum, silahkan maju menjadi law maker. Pastikan orang yang kompeten dan bersih adalah yang duduk di kursi-kursi penting sebagai wakil rakyat. Bukan pengincar uang dan proyek".
3. Belajar Ekonomi
Kalau yang ini sih saya suka, duit tea :)). Sebagai bendahara rumah tangga saya sering pusing dalam mengelola keuangan. Betapa harga kebutuhan pokok naik gak pakai permisi. Trus apa yang bisa saya lakukan untuk ambil bagian dalam bidang ini, karena untuk skala rumah tangga aja udah pusing :). Eh saya jadi ingat nasehat mbak Ligwina Hananto yang perencana keuangan dan yang suka rese mengingatkan di twiter itu :)). Mba Wina bilang golongan menengah memegang peranan kuat dalam perubahan Indonesia. Jika golongan menengahnya kuat dan berdaya maka bisa memberi kontribusi kepada orang lain. Oke..mari kita kelola keuangan keluarga dengan baik sesuai dengan tujuan agar kita bisa menjadi keluarga yang kuat dan berdaya.
4. Memahami Indonesia
Indonesia itu apa? Hanya sekedar nama negara tanpa makna kah?
Indonesia menurut Pandji "Cita-cita luhur persatuan dalam keragaman"
Bagi saya Indonesia adalah anugrah terindah dari Allah atas karunia alam yang indah dan kekayaan yang dimiliki tapi belum dimanfaatkan dengan jujur, benar, adil bagi kemakmuran seluruh rakyatnya.
Saya belum banyak mengunjungi daerah di Indonesia. Ketika saya berkunjung ke daerah misalnya Sumatera Barat, yang ada rasa takjub sambil bergumam, Ya Allah indah banget ciptaanMu, tapi kenapa kurang terpelihara dan kurang ditunjang sarana yang baik. Sayang rasanya alam yang kita terima udah bagus dari sananya tapi kurang terpelihara.
Klo udah seperti ini apa yang bisa kita lakukan.
Tetap optimis dan ada gerakan perubahan yang bisa kita laksanakan ;
"Pelajari lebih banyak tentang Indonesia. Lebih dari apa yang biasa kita konsumsi dari berita. Cari tahu Indonesia yang sesungguhnya, jelajahi desa, kota, lautan Indonesia, tidak hanya untuk berlibur, tetapi untuk menemui masyarakatnya, mengamati kehidupannya. Pelajari permasalahan rakyatnya. Kalau perlu, runuti kebelakang dan telusuri hingga sekarang. Cermati peluang perbaikan apa yang kira-kira di butuhkan. Gerakan sosial apa yang bisa lahir bersama teman-teman yang sepemikiran".
5. Bersatu Bukan Jadi Satu
Bagi yang suka nyimak timeline di twitter ga bakalan aneh liat orang yang saling debat dan serang yang kadang jauh dari etika sopan santun. Kadang saya berpikir apakah seperti ini dunia maya. Memang benar setiap orang berhak menulis dan mengeluarkan pendapat. Tapi jika tidak setuju kenapa ribut-ribut di akun orang lain. Kenapa ga bikin tulisan sendiri di akun sendiri kalau perlu dengan penjelasan yang sangat komplit plit. Rasanya elegan jika gagasan dilawan dengan gagasan. Atau emang dunia maya memang membuat kita semakin suka suka. Entahlah hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya.
Tingkat pemahaman seseorang akan melatarbelakangi seseorang itu untuk bertindak. Mungkin saja orang yang berbeda dan kita anggap salah karena dia atau kita belum paham. Kenapa tidak mencoba mengerti terlebih dahulu, dengan banyak bertanya dan cari ilmunya baru berpendapat. Jika berhubungan dengan prinsip seseorang yang tidak bisa di rubah, ya hargai saja. Kita juga punya prinsip yang ga bisa dirubah begitu juga orang lain apalagi terhadap pemahaman suatu agama.
Tips dari Pandji ini bisa juga menjadi pedoman apa harus kita lakukan jika kita berbeda.
Perluas pergaulan. Masuk lingkungan baru, temui orang baru. Coba memahami sebelum membenci. Ini penting karena kebanyakan dari kita kalau sudah benci dengan seseorang atau sesuatu, langsung menutup pintu dan tidak mau tahu apa-apa berkaitan dengan mereka. Biasakan bekerja sama dalam perbedaan. Perbedaan ini tidak hanya soal beda suku, ras, agama dan golongan tetapi juga berbeda dalam pendapat.
6. Menciptakan Perubahan
Perubahan seperti apa? Tentu saja perubahan yang membawa manfaat dan kebaikan buat orang lain. Dengan cara? Terserah seperti apa bentuknya karena kita sendiri yang tau apa minat dan jiwa kita. Kadang saya amati orang yang melakukan gerakan kominitas tersebut awalnya tidak sengaja karena ada gelisahan atau melihat sesuatu kondisi yang kurang mereka berusaha memperbaikinya. Misalnya gerakan mukena bersih. Awalnya karena sering sholat di mesjid atau mushola umum dan menemukan mukena yang kotor serta tidak terawat. Maka muncul ide untuk mencuci mukena tersebut. Begitu juga dengan gerakan komunitas Tangan Di Atas (TDA) karena ingin mengumpulkan sesama para enterperenur terutama yang baru memulai untuk saling belajar dan berbagi.
"Kebahagiaan bukan tentang banyak uang. Melainkan dari punya hidup yang bermakna. Hidup yang bermakna tentu ada unsur uang dan kepemilikan di dalamnya, tetapi juga ada unsur pencapaian dan persahabatan dengan sesama umat manusia".
7. Mendunia
Agar bisa mendunia tentu kita harus berprestasi terlebih dahulu. Tanpa karya kita hanya bisa sebagai penonton.
"Ada tiga point agar bisa sampai pada tingkat dunia"
- Pengenalan yang dalam akan Indonesia agar tahu apa dan dirinya yang bisa menjadi competitive advantage.
-Pengenalan yang dalam akan bagaimana dunia bekerja, bersaing, berdagang, agar bisa memahami peta persaingan dan aturan-aturan tertulis terutama yang tidak tertulis persaingan tersebut.
-Pengenalan dan dedikasi yang dalam terhadap passion karena tanpanya tidak akan pernah ada kesuksesan.
8. Beraksi
Jutaan kata dan semangat yang kita baca akan hilang ditelan waktu jika kita tidak pernah melaksanakan ilmu yang kita dapat.
Perjuangan baru ada setelah ada langkah untuk bergerak.
So... mari berjuang...:)
Powered by Telkomsel BlackBerry®






























Jumat, 24 Mei 2013

Rectoverso by Dee

Menikmati karya dari 2 sisi, dengar fiksinya dan baca musiknya. Saya suka lirik lagu yang ditulis oleh Dee kemudian diterjemahkan ke dalam suatu cerita. Lirik lagu itu terasa bagaikan puisi. Maknanya sangat dalam dan menyentuh. Dari 11 lagu dan cerpen dalam Rectoverso ini ada dua judul favorit saya, Malaikat Juga Tahu dan Firasat.

Dalam cerpen "Malaikat Juga Tahu" emosi saya ikut larut dalam cerita tersebut. Bagaimana kisah kedekatan seorang penyandang Autis yang di panggil "Abang" dengan seorang perempuan cantik yang kos di rumah ibunya.

Perempuan itu senang mengobrol. Dia tau yang orang lain tidak tau bawa abang adalah pendengar yang luar biasa. Perempuan itu bisa bebas bercerita masalah percintaannya yang banyak dan selalu gagal. Abang tidak seperti kebanyakan orang yang berusaha memberikan solusi, abang hanya menggumam simfoni Beethoven. Abang tidak galak dan mengigit tapi orang kehabisan akal jika berdekatan dengannya. Rutinitasnya yang aneh setiap hari di rumah dengan menggedor setiap pintu, mencuci, memasak air panas sudah tidak bisa dirubah lagi. Mengubah rutinitas sama saja menawar bumi agar berhenti mengedar matahari.
Abang tidak bisa mengobrolkan makna, tapi bisa dia memainkan nada, namun dia tidak paham mengapa orang bekerja, sekolah dan bercita-cita.
Kedekatan itu berubah ketika adik Abang datang dari kota lain dan mereka saling jatuh cinta.

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi, takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan kepadamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Bunda telah memperingati wanita itu. "Abang mencintai tidak hanya dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.
Ada satu hal yang bikin saya termenung keteika membaca cerpen ini.selama ini saya membaca tentang autis itu mengenai penyebabnya, cara penanganannya dan apa makanan nya. Tak pernah terpikirkan bahwa mereka juga bisa jatuh cinta kepada lawan jenis.
Kemudian kembali ke cerita ya :) . Akhirnya perempuan dan adiknya Abang pergi keluar rumah dan memutuskan untuk menikah.
Hampamu tak akan hilang semalam
Oleh pacar impian, tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri, cintakah yang sejati
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan,
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Setelah mereka pergi, bunda menangisi setiap malam minggu. Orang rumah semua menyingkir mereka tidak tahan dengar suara lolongan, barang-barang yang diberantakin, dan abang yang hilir mudik gelisah mengucap satu nama seperti mantra. Menanyakan keberadaanya.
Kalau beruntung, Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari anaknya dengan obat penenang.
Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.
 Bukan baginya.  

Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri.
Kau slalu meminta terus kutemani
Dan kau slalu nercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup berdiri
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Aku kan jadi juaranya

Powered by Telkomsel BlackBerry®