Jumat, 24 Mei 2013

Rectoverso by Dee

Menikmati karya dari 2 sisi, dengar fiksinya dan baca musiknya. Saya suka lirik lagu yang ditulis oleh Dee kemudian diterjemahkan ke dalam suatu cerita. Lirik lagu itu terasa bagaikan puisi. Maknanya sangat dalam dan menyentuh. Dari 11 lagu dan cerpen dalam Rectoverso ini ada dua judul favorit saya, Malaikat Juga Tahu dan Firasat.

Dalam cerpen "Malaikat Juga Tahu" emosi saya ikut larut dalam cerita tersebut. Bagaimana kisah kedekatan seorang penyandang Autis yang di panggil "Abang" dengan seorang perempuan cantik yang kos di rumah ibunya.

Perempuan itu senang mengobrol. Dia tau yang orang lain tidak tau bawa abang adalah pendengar yang luar biasa. Perempuan itu bisa bebas bercerita masalah percintaannya yang banyak dan selalu gagal. Abang tidak seperti kebanyakan orang yang berusaha memberikan solusi, abang hanya menggumam simfoni Beethoven. Abang tidak galak dan mengigit tapi orang kehabisan akal jika berdekatan dengannya. Rutinitasnya yang aneh setiap hari di rumah dengan menggedor setiap pintu, mencuci, memasak air panas sudah tidak bisa dirubah lagi. Mengubah rutinitas sama saja menawar bumi agar berhenti mengedar matahari.
Abang tidak bisa mengobrolkan makna, tapi bisa dia memainkan nada, namun dia tidak paham mengapa orang bekerja, sekolah dan bercita-cita.
Kedekatan itu berubah ketika adik Abang datang dari kota lain dan mereka saling jatuh cinta.

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi, takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan kepadamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Bunda telah memperingati wanita itu. "Abang mencintai tidak hanya dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa basi surat cinta, tidak cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan. Seumur hidupnya.
Ada satu hal yang bikin saya termenung keteika membaca cerpen ini.selama ini saya membaca tentang autis itu mengenai penyebabnya, cara penanganannya dan apa makanan nya. Tak pernah terpikirkan bahwa mereka juga bisa jatuh cinta kepada lawan jenis.
Kemudian kembali ke cerita ya :) . Akhirnya perempuan dan adiknya Abang pergi keluar rumah dan memutuskan untuk menikah.
Hampamu tak akan hilang semalam
Oleh pacar impian, tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri, cintakah yang sejati
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan,
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Setelah mereka pergi, bunda menangisi setiap malam minggu. Orang rumah semua menyingkir mereka tidak tahan dengar suara lolongan, barang-barang yang diberantakin, dan abang yang hilir mudik gelisah mengucap satu nama seperti mantra. Menanyakan keberadaanya.
Kalau beruntung, Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari anaknya dengan obat penenang.
Perempuan muda itu benar. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang.
 Bukan baginya.  

Cintanya tak punya cukup waktu untuk dirinya sendiri.
Kau slalu meminta terus kutemani
Dan kau slalu nercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup berdiri
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Aku kan jadi juaranya

Powered by Telkomsel BlackBerry®












Tidak ada komentar:

Posting Komentar