Rabu, 08 Mei 2019

Ramadhan 2019

Pengaturan manusia ibarat rumah pasir di tepi laut yang bisa demikian mudah runtuh tatkala ombak takdir Tuhan berlabuh
"Ibnu Athaillah"

Biasanya saya semangat menyambut Ramadhan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari bersih-bersih rumah, bikin agenda Ramadhan sampai pemanasan ibadah di bulan syaban.

Tahun ini berbeda saya hampir tidak melakukan persiapan seperti biasanya kecuali pemanasan ibadah di bulan syaban yang tidak optimal.

Rasanya energi habis dan pikiran semua sudah tercurah untuk beberapa kejadian yang beruntun.

Alhamdulillah Alla Kulli Hall, di beri ujian sakit beberapa anggota keluarga. Mulai dari kakak ipar yang dari sebelum Ramadhan sudah sakit hingga hari ini masih belum sadar di hcu, mama yang mau operasi tulang dengan kondisi tulang yang retak disana sini yang membuat mama sangat kesakitan untuk bergerak sedikit saja, dan bapak mertua yang harus mendapat perhatian ekstra karena sudah lanjut usia.

Dada terasa nyesak. Tapi ingat lagi, pilihan hidup itu hanya ada 2, bersyukur atau bersabar. Nikmati saja dengan rasa keimanan.

Doa ini menjadi andalan selama menjalani hari hari yang sulit, badan boleh lemah tapi hati harus tetap kuat.

" Yaa hayyu yaa qayyuum, birohmatika astaghitsu ashlih lii sya'ni kullahu, wa laa takilni illa nafsi thorfata 'ain"

Wahai yang Maha Hidup dan Maha Terjaga, dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap diriku walaupun sekejap mata

Doa meminta kemudahan dan kebaikan segala urusan ini, menjadi andalan saya banget, serumit apa pun urusan hati akan tetap tenang.

Saya suka banget dengan kalimat "walaupun sekejap mata" Masya Allah sweet banget kalimat Allah.
Betapa Allah sayang dengan makhluknya, Dia menyuruh kita berdoa minta pertolongan agar Allah menyelesaikan urusan kita dan kita tidak disuruh untuk menanggungnya sendiri walaupun hanya sekedar sekejap mata. Bayangin sekejap mata itu gimana, cepat banget dan hanya sekilas.

Disini saya percaya dan tawakal bahwa manusia itu hamba yang lemah ga ada kemampuan untuk menyelesaikan urusan nya sendiri tanpa bantuan Allah.

Biarlah Allah yang menyelesaikan segala urusan. Biarlah takdir Allah yang bekerja, rencana dan ikhtiar saya hanya sebuah titik usaha, sebuah tanggung jawab saya sebagai manusia.

Saya ikut berurai air mata, melihat suami kk saya, seorang ayah yang kondisinya tidak sadar dan di samping tempat tidurnya ada istri dan 3 anaknya melihat dengan berurai air mata, yang kemudian putri kesayanganya berkata lirih, "ayah sembuh ya, besok kita jalan-jalan lagi"

Saya juga tiap malam susah memejamkan mata, ikut merasakan nyeri yang mama rasakan apalagi mama biasanya disini bersama saya terutama jika sakit, Qadarullah saat sakit sekarang mama ada di rumah kesayangannya. Insya Allah saya ridho jika ini cara Allah menguji kesabaran, keikhlasan dan tawakal hamba Nya.

Bicara tentang penyakit, banyak hal yang saya baru sadar ketika sering mendengar kajian dr Zaidul Akbar dan stalking ignya tentang Sehat ala Rasulullah.

Isi kajian tersebut meluruskan kembali cara pandang saya tentang, sehat, penyakit, kehidupan, obat, dan kembali kepada Al-qur'an.

"Jika kita sakit yang pertama kita lakukan adalah yakinlah bahwa itu takdir Allah, sesehat apapun kita pasti akan mati, gimanapun kita menjaga kesehatan pasti ada potensi penyakit, yang penting itu bagaimana kita mempersiapkan diri bertemu dengan Allah,  banyak bertobat mohon ampun kepada Allah jika selama ini kita telah menzalimi diri kita sendiri dan terakhir mintalah sama Allah obat yang mudah dan murah yang Allah ciptakan dari tanah".

"Konsep kesehatan dalam islam ada pada qalbu. Bagaimana menjaga qalbu? Seringlah menghisab diri dan menangis. Toksin kalbu itu adalah semua dosa sedangkan toksin tubuh itu bisa dari makanan, minuman, obat, vitamin, kosmetik dll".

"Kenapa sekarang banyak penyakit? Karena sekarang orang hidup untuk makan bukan untuk beribadah.
Makan itu bukan untuk kenyang, level teratas fungsi makan itu untuk menegakkan tulang sulbi agar bisa beribadah".

"Jangan menggantungkan sembuh kepada medis dan manusia tetap hanya kepada Allah kita berharap.
Al-qur'an adalah syifa (obat/penyembuh), kembalilah kepada Al-qur'an. Seperti perumpamaan obat jika kita minum obat dan kemudian tidak ada perubahan maka kita tambah dosisnya begitu juga dengan Al-quran, perbanyaklah membacanya, bagaimana bisa menjadi obat? Biarlah itu menjadi urusan Allah".

" Rasulullah bersabda " Barang siapa yang membaca Al-qur'an satu huruf saja, dia akan mendapatkan kebaikan dan kebaikan itu pahalanya 10, saya tidak mengatakan الم itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf"

"Janji Allah itu pasti, makin banyak Al-qur'an yang kita baca maka makin banyak kebaikan yang mengalir ke tubuh kita setidaknya semakin tenang dan bahagia qalbunya".

"Sakit itu adalah rahmat karena Allah sayang dengan kita, kita diajak lagi untuk mendekat kepada Allah. Banyak berdoa jangan banyak merenungi nasib tapi persiapkanlah pertemuan dengan Allah, jangan sampai sudah sakit tapi jauh dari Allah".

"Kita hidup sehat, minum madu, makan kurma, karena Allah perintahkan di dalam Al-qur'an, bukan hanya sekedar supaya sehat tapi agar kita bisa banyak melakukan ibadah-ibadah sunah, yang jadi masalah udah makan sehat, tapi sholat malam masih susah, baca Al-quran ga nambah-nambah (jleb banget dan saya merasa di cubit 😢)"

"Luruskan orientasi hidup, jika hidup hanya mencari dunia saja, kita akan diberi dunia, namun dengan kondisi selalu merasa kurang, makin di kejar makin terasa kurang. Jika hidup mencari akhirat maka dunia dan akhirat akan di berikan kepadamu, kita akan selalu merasa cukup dengan pemberian Allah tanpa merasa kekurangan".

Rasulullah bersabda :
"Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai beraikannya, dan menjadikan kefakiran ada di hadapannya, padahal ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuknya.
Dan barang siapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menghimpun urusannya dan akan menjadikan kekayaan (rasa cukup) di hatinya dan dia akan melihat harta dunia itu dalam keadaan rendah"

Masya Allah lagi-lagi saya merasakan kalimat Allah yang sangat bagus "melihat harta dunia dalam keadaan rendah"
Jika rasa ini sudah tertanam di dada, berarti kita sudah selesai dengan diri kita.

Itulah sebagian kajian dr Zaidul yang begitu membekas di hati saya disamping resep sehatnya yang sebagian telah saya coba.

Tetap semangat mengisi Ramadhan dengan amal yang terbaik, mumpung masih di beri waktu di bulan istimewa perbanyak istigfar, perbanyak doa dan tawakal.

Biidznillah, semoga Allah mudahkan kita melakukan kebaikan, mudahkan meninggalkan keburukan, istiqomah sampai akhir ramadhan dan istiqomah sampai menutup mata.

Saatnya mengambil jalan sunyi di bulan ini, meninggalkan keriuhan sosmed yang tiada habisnya, dan waspada terhadap pencuri waktu.

Saatnya lebih mendekat kepada Allah dan mengetuk pintu langit, menumpahkan segala rasa yang ada, dan memohon ampun terhadap dosa yang tak terbilang.

Selasa, 23 April 2019

Pengalaman Hidup

Bener kata orang tua dulu, orang yang sudah banyak umurnya, pengalaman hidupnya juga banyak, sudah banyak makan asam garam, nasehatnya perlu di dengar.

Orang yang hidupnya lurus-lurus, di permudah segala urusan hidupnya,  sekolah anak lancar, menikah juga di permudah, bekerja gampang, dll.

Orang yang hidupnya banyak nakalnya, urusan keluarganya juga di buat banyak peningnya.

Itu semua dulu kata orang tua, sekarang saya menyaksikan sendiri melihat kehidupan orang-orang sekitar,  semua kata orang tua itu benar adanya.

Hikmahnya, jangan abaikan nasehat orang tua, menjalani hidup sesuai dengan koridor agama maka hidupmu akan dipermudah dan berkah

Kamis, 18 April 2019

Its real life...

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah berakhir sudah pemilu, dalam hati "asyikk suasana udah tenang nih" ntar bisa ngobrol asyik lagi di group sama teman teman, udah selesai bahas wowo dan wiwi nya 😊.

Eng ii eng, pas siang muncul donk hasil survei cepat pilpres, dan ternyata di menangkan oleh kubu 01 Jokowi-Maaruf. Malamnya munculnya pernyataan prabowo bahwa hasil real count di menangkan oleh mereka. Kebayangkan gimana ramenya lagi 😢.

Klo bagi saya sih, kecewa ada tapi ya mau gimana, kenyataanya seperti itu, khan ga semua yang kita mau dan harapkan bisa tercapai, itulah namanya hidup di dunia, klo semua yang kita mau dan disediakan itu nanti di surga 😊.

Banyak yang baper dan marah tapi di luar proses ini jujur atau tidak bagi saya ini sudah cukup, selesai.

Saya pernah mengalami sesuatu yang sangat perih dalam hidup ini, sesuatu yang membuat saya menangis berminggu minggu, sempat malas buat ibadah dan sampai pernah terucap, Allah why me...? (astaghfirullah).

Dari pengalaman tersebut saya belajar, perih dan kecewa sedalam apapun, ketika kita sudah melewatinya dan jiwa sudah tenang, satu persatu Allah perlihatkan hikmahnya dengan indah kepada saya. Saya hanya bisa menangis tersenyum dan merasa berdosa, Allah benar sebaik baik perencana, best of the best.

Jadi sekarang, apapun itu yang terjadi dalam hidup saya, rencana yang menguap, hasil yang tak berbuah, hati yang menangis, hanya bisa berucap Alhamdulillah Alla Kulli Hall, pasrah we sama skenario Allah, Allah sutradaranya, saya pelakunya, seorang hamba hanya bisa doa dan ikhtiar, just smile 😊 .

So...mari melanjutkan hidup seperti biasa, ada yang harus di persiapkan dengan baik, Ramadhan tiba.

Saya yakin jutaan orang yang kecewa itu, dalam sujud mereka, dalam doa mereka, dalam istigfar mereka, hati mereka yang semakin dekat kepada Allah, insya Allah akan mendatangkan kebaikan yang lebih banyak.

Saya mencintai Indonesia seperti saya mencintai kebaikan kebaikan. Apapun itu untuk kebaikan saya ikhlas, apapun itu jika Allah ridho saya patuh.

Jangan pernah tinggalkan doa meminta pemimpin yang adil, jujur dan amanah. Pemimpin itu cerminan umatnya, umatnya baik.maka baik juga pemimpinnya.

Jika sudah di tetapkan pemimpin yang sah, mari kita dukung, patuhi dan doakan. Selama perintahnya bukan untuk maksiat dan keburukan, patuhi saja.

Barakallah fiikum.

#narrativewriting