Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ramadhan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Mei 2019

Surat Asy-syuura ayat 19


Masya Allah, lagi ngaji di pagi hari sampai di ayat ini dan kemudian baca artinya, langsung meleleh, karena pas banget dengan suasana hati.

"Allah maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya, dia memberi rizki kepada siapa yang di kehendaki-Nya dan Dia-lah yang Maha kuat lagi Maha perkasa"

Baca kata lembut aja udah bikin saya kagum dan bergumam, Ya Allah, kata ini bagus banget, biasanya saya klo kagum sama orang yang halus perasaan dan baik, suka bilang, "lembut banget orang nya", bayangkan ini Allah dan Dia lembut kepada semua makhlukNya.

Penjelasan ayat ini dari tafsir Ibnu Katsir:

Allah memberitakan tentang kemahalembutan-Nya terhadap makhlukNya dalam memberikan rizki kepada mereka hingga akhir, di mana Dia tidak melupakan seorang pun diantara mereka, baik orang yang berbakti maupun  orang yang durhaka.
Seperti yang Allah sebutkan dalam surat Huud 6:
Dia memberi rizki kepada siapa yang di kehendakiNya, yaitu, Dia melapangkan (bagi) siapa saja yang dikehendakiNya.

Jujur kondisi hati saya ketika lagi tilawah sedang galau, banyak pikiran karena banyak kebutuhan dan kondisi yang sedang ada ujian, pas baca ayat ini langsung meleleh, Allah seperti sedang langsung menegur saya dengan mengatakan Allah maha lembut, dia akan memberi rezeki kepada siapa yang di kehendakiNya. Kenapa juga saya harus sedih, cukup tawakal dan berdoa agar Allah mencukupkan dan menyelesaikan segala urusan saya.

Astagfirullah, emang gini klo iman ga seberapa, apa apa di bawa galau 😢.
Ini semacam teguran dari Allah agar saya lebih bertakwa dan tawakal. Biidznillah...

Rabu, 15 Mei 2019

7 Ramadhan

Sabtu dini hari ngetik pesan untuk di broadcast di group2 keluarga:

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun, telah berpulang ke rahmatullah Zwei Munichi (ochi) suami Resnawati Raflis (ires) hari minggu jam 00. 30 di Rscm
semoga rahimahullah husnul khotimah & keluarga yg ditinggalkan diberi kesabaran & pahala yg besar atas musibah ini.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Kalimat istirja', istighfar, hanya ini yang bisa terucap, walau dalam hati rasanya beratttt apalagi melihat kesedihan nires dan anak anak.

Inilah dunia, yang sifatnya sementara, inilah takdir suka atau tidak suka kita harus menerimanya. 

Awal ramadhan yang tak terlupakan, saatnya menata hati dengan lebih mendekat, mendekat, dan mendekat kepada Allah.

Bang oci orang baik, selama jadi ipar aku belum pernah diperlakukan dengan tidak baik selalu ramah, lempeng tapi lucu. Inilah takdir yang telah Allah tetapkan, saat ini mungkin kami masih menerka nerka hikmah apa yang akan kami peroleh, tapi yang pasti dan harus diyakini, Allah adalah sebaik sebaik perencana.

Rabu, 08 Mei 2019

Ramadhan 2019

Pengaturan manusia ibarat rumah pasir di tepi laut yang bisa demikian mudah runtuh tatkala ombak takdir Tuhan berlabuh
"Ibnu Athaillah"

Biasanya saya semangat menyambut Ramadhan mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari bersih-bersih rumah, bikin agenda Ramadhan sampai pemanasan ibadah di bulan syaban.

Tahun ini berbeda saya hampir tidak melakukan persiapan seperti biasanya kecuali pemanasan ibadah di bulan syaban yang tidak optimal.

Rasanya energi habis dan pikiran semua sudah tercurah untuk beberapa kejadian yang beruntun.

Alhamdulillah Alla Kulli Hall, di beri ujian sakit beberapa anggota keluarga. Mulai dari kakak ipar yang dari sebelum Ramadhan sudah sakit hingga hari ini masih belum sadar di hcu, mama yang mau operasi tulang dengan kondisi tulang yang retak disana sini yang membuat mama sangat kesakitan untuk bergerak sedikit saja, dan bapak mertua yang harus mendapat perhatian ekstra karena sudah lanjut usia.

Dada terasa nyesak. Tapi ingat lagi, pilihan hidup itu hanya ada 2, bersyukur atau bersabar. Nikmati saja dengan rasa keimanan.

Doa ini menjadi andalan selama menjalani hari hari yang sulit, badan boleh lemah tapi hati harus tetap kuat.

" Yaa hayyu yaa qayyuum, birohmatika astaghitsu ashlih lii sya'ni kullahu, wa laa takilni illa nafsi thorfata 'ain"

Wahai yang Maha Hidup dan Maha Terjaga, dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap diriku walaupun sekejap mata

Doa meminta kemudahan dan kebaikan segala urusan ini, menjadi andalan saya banget, serumit apa pun urusan hati akan tetap tenang.

Saya suka banget dengan kalimat "walaupun sekejap mata" Masya Allah sweet banget kalimat Allah.
Betapa Allah sayang dengan makhluknya, Dia menyuruh kita berdoa minta pertolongan agar Allah menyelesaikan urusan kita dan kita tidak disuruh untuk menanggungnya sendiri walaupun hanya sekedar sekejap mata. Bayangin sekejap mata itu gimana, cepat banget dan hanya sekilas.

Disini saya percaya dan tawakal bahwa manusia itu hamba yang lemah ga ada kemampuan untuk menyelesaikan urusan nya sendiri tanpa bantuan Allah.

Biarlah Allah yang menyelesaikan segala urusan. Biarlah takdir Allah yang bekerja, rencana dan ikhtiar saya hanya sebuah titik usaha, sebuah tanggung jawab saya sebagai manusia.

Saya ikut berurai air mata, melihat suami kk saya, seorang ayah yang kondisinya tidak sadar dan di samping tempat tidurnya ada istri dan 3 anaknya melihat dengan berurai air mata, yang kemudian putri kesayanganya berkata lirih, "ayah sembuh ya, besok kita jalan-jalan lagi"

Saya juga tiap malam susah memejamkan mata, ikut merasakan nyeri yang mama rasakan apalagi mama biasanya disini bersama saya terutama jika sakit, Qadarullah saat sakit sekarang mama ada di rumah kesayangannya. Insya Allah saya ridho jika ini cara Allah menguji kesabaran, keikhlasan dan tawakal hamba Nya.

Bicara tentang penyakit, banyak hal yang saya baru sadar ketika sering mendengar kajian dr Zaidul Akbar dan stalking ignya tentang Sehat ala Rasulullah.

Isi kajian tersebut meluruskan kembali cara pandang saya tentang, sehat, penyakit, kehidupan, obat, dan kembali kepada Al-qur'an.

"Jika kita sakit yang pertama kita lakukan adalah yakinlah bahwa itu takdir Allah, sesehat apapun kita pasti akan mati, gimanapun kita menjaga kesehatan pasti ada potensi penyakit, yang penting itu bagaimana kita mempersiapkan diri bertemu dengan Allah,  banyak bertobat mohon ampun kepada Allah jika selama ini kita telah menzalimi diri kita sendiri dan terakhir mintalah sama Allah obat yang mudah dan murah yang Allah ciptakan dari tanah".

"Konsep kesehatan dalam islam ada pada qalbu. Bagaimana menjaga qalbu? Seringlah menghisab diri dan menangis. Toksin kalbu itu adalah semua dosa sedangkan toksin tubuh itu bisa dari makanan, minuman, obat, vitamin, kosmetik dll".

"Kenapa sekarang banyak penyakit? Karena sekarang orang hidup untuk makan bukan untuk beribadah.
Makan itu bukan untuk kenyang, level teratas fungsi makan itu untuk menegakkan tulang sulbi agar bisa beribadah".

"Jangan menggantungkan sembuh kepada medis dan manusia tetap hanya kepada Allah kita berharap.
Al-qur'an adalah syifa (obat/penyembuh), kembalilah kepada Al-qur'an. Seperti perumpamaan obat jika kita minum obat dan kemudian tidak ada perubahan maka kita tambah dosisnya begitu juga dengan Al-quran, perbanyaklah membacanya, bagaimana bisa menjadi obat? Biarlah itu menjadi urusan Allah".

" Rasulullah bersabda " Barang siapa yang membaca Al-qur'an satu huruf saja, dia akan mendapatkan kebaikan dan kebaikan itu pahalanya 10, saya tidak mengatakan الم itu satu huruf, tapi alif satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf"

"Janji Allah itu pasti, makin banyak Al-qur'an yang kita baca maka makin banyak kebaikan yang mengalir ke tubuh kita setidaknya semakin tenang dan bahagia qalbunya".

"Sakit itu adalah rahmat karena Allah sayang dengan kita, kita diajak lagi untuk mendekat kepada Allah. Banyak berdoa jangan banyak merenungi nasib tapi persiapkanlah pertemuan dengan Allah, jangan sampai sudah sakit tapi jauh dari Allah".

"Kita hidup sehat, minum madu, makan kurma, karena Allah perintahkan di dalam Al-qur'an, bukan hanya sekedar supaya sehat tapi agar kita bisa banyak melakukan ibadah-ibadah sunah, yang jadi masalah udah makan sehat, tapi sholat malam masih susah, baca Al-quran ga nambah-nambah (jleb banget dan saya merasa di cubit 😢)"

"Luruskan orientasi hidup, jika hidup hanya mencari dunia saja, kita akan diberi dunia, namun dengan kondisi selalu merasa kurang, makin di kejar makin terasa kurang. Jika hidup mencari akhirat maka dunia dan akhirat akan di berikan kepadamu, kita akan selalu merasa cukup dengan pemberian Allah tanpa merasa kekurangan".

Rasulullah bersabda :
"Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai beraikannya, dan menjadikan kefakiran ada di hadapannya, padahal ia tidak akan mendapatkan dunia kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuknya.
Dan barang siapa menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menghimpun urusannya dan akan menjadikan kekayaan (rasa cukup) di hatinya dan dia akan melihat harta dunia itu dalam keadaan rendah"

Masya Allah lagi-lagi saya merasakan kalimat Allah yang sangat bagus "melihat harta dunia dalam keadaan rendah"
Jika rasa ini sudah tertanam di dada, berarti kita sudah selesai dengan diri kita.

Itulah sebagian kajian dr Zaidul yang begitu membekas di hati saya disamping resep sehatnya yang sebagian telah saya coba.

Tetap semangat mengisi Ramadhan dengan amal yang terbaik, mumpung masih di beri waktu di bulan istimewa perbanyak istigfar, perbanyak doa dan tawakal.

Biidznillah, semoga Allah mudahkan kita melakukan kebaikan, mudahkan meninggalkan keburukan, istiqomah sampai akhir ramadhan dan istiqomah sampai menutup mata.

Saatnya mengambil jalan sunyi di bulan ini, meninggalkan keriuhan sosmed yang tiada habisnya, dan waspada terhadap pencuri waktu.

Saatnya lebih mendekat kepada Allah dan mengetuk pintu langit, menumpahkan segala rasa yang ada, dan memohon ampun terhadap dosa yang tak terbilang.

Jumat, 25 Mei 2018

Sang 'Mengikat Makna' Itu telah tiada

Puluhan tahun lalu saat masih kuliah, saya membaca sebuah buku dengan judul yang menarik, Mengikat Makna. Isinya tentang literasi, rangkain kata, menulis dan membaca.

Intinya mengambil hikmah dari sebuah hadist, 'ikatlah ilmu itu dengan menuliskannya'.
Setelah membaca buku tersebut saya kemudian membeli karya-karya lain pak Hernowo tentang dunia kata.

Kemudian saya mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menulis apa yang telah saya baca, apa yang saya rasa dan apa yang saya pikirkan. Sampai sekarang buku-buku notes yang saya pakai sehari-hari saya beri judul di depannya 'Mengikat Makna'.

Hari ini saat saya membuka beranda FB dan membaca berita duka pak Hernowo telah berpulang tadi malam, di bulan istimewa Ramadhan, selain bersedih dan berdoa saya juga bersaksi bahwa manfaat buku bapak besar artinya bagi kehidupan saya, semoga menjadi amal jariah yang tak berkesudahan sampai hari akhir. Selamat berpulang pak, kita tidak saling mengenal tapi saya mengenal dengan baik hasil karya bapak.

Jumat, 23 Juni 2017

Alasan Untuk Pulang

Jika kehadiranku bisa menjadi setitik alasan kebahagian mama

Itu alasanku untuk pulang

Jika kenangan akan rumah dan orang orang yang kucintai bisa membuatku semakin bersyukur aku masih dikelilingi orang yang kucintai.

Itu alasanku untuk pulang

Jika kebahagian pulang bisa membuatku ingat makna pulang yang sebenarnya dan akhirnya membuat ku berdoa agar kelak dikumpulkan dengan orang orang yang kucintai di surgaNya

Itu alasanku untuk pulang

Partai Final Yang Mengharu Biru

29 hari ramadhan telah dilalui
Perasaan apa yang engkau miliki
Senangkah, sedihkah atau biasa biasa saja?

Ingatan saya kembali pada ramadhan tahun lalu, yang mana qadarullah saat 10 hari terakhir Ramadhan saya sakit dan harus di rawat.
Pemulihannya sampai setelah lebaran hingga saya baru merasa fit.

Saat itu pada 1 Syawal tak terbendung air mata, terasa benar kesedihannya. Saya kehilangan kesempatan maksimal beribadah, ketakutan akan ramadhan tidak menyapa saya lagi tahun depan.

Bukan menyesal atas takdir Allah, hanya menjadi hikmah betapa nikmat sehat dan tidak mensia-siakan waktu menjadi alarm bahwa waktu itu bagaikan pedang.

Tahun ini saat partai final itu datang lagi, qadarullah gantian suami yang kurang sehat.
Ya Rabb....tak putus Istighfar hamba ucapkan atas kejadian ini, semoga ini semua merupakan bagian dari kasih sayangMu bukan bagian dari azabMu.

Tetap bersyukur Allah masih beri saya kesempatan, walaupun tidak maksimal tapi tetap semangat, berharap dan berdoa semoga Allah ridho atas semua yang saya lakukan. Semoga yang sedikit ini Allah terima dan menjadi pemberat amal kebaikan bagi saya, dan diampuni segala dosa.

Semoga saya menjadi alumni Ramadhan yang Istiqomah. Istiqomah dalam membaca Alquran, sholat, sedekah dan amal amal lainnya.

Sungguh saya merindukan agar Ramadhan waktunya di perpanjang. Tapi disinilah Allah memberi tantangannya. Hanya ada satu bulan dalam 12 bulan yang ada, dan hanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Jika ada istilah jangan kasih kendor dan jangan sampai lepas atas sajian 10 terakhir ramadhan ini, saya ingin mengatakan jangan tinggalkan keberkahan Ramadhan sepanjang hidup saya. Saya ingin berkah satu bulan mewarnai 11 bulan hari hari saya.

Semoga masih bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan dalam keadaan sehat, iman yang meningkat dan (hhhmmm harapan yang pengen banget) ramadhannya di mesjid haram dan nabawi :)
Aamiin ya Allah...Kun Fayakun.

Senin, 19 Juni 2017

Walaupun Telat, Alhamdulillah Saya Jatuh Cinta

Untuk seumuran saya mungkin rasanya terlambat untuk menikmati rasa seperti saat ini. Rasa yang membuat saya jatuh cinta yang mendalam.

Mungkin ada penyesalan kenapa tidak dari dulu hal ini saya lakukan, tapi penyesalan hanya membuka pintu syetan, yang harus saya lakukan adalah bersyukur karena mendapat hidayah sebelum detak jantung saya berhenti.

Saya jatuh cinta kepada yang seharusnya memang saya harus cintai. Yang harus saya jadikan pegangan, yang harus saya pelajari dan harus saya amalkan.

Ya saya jatuh cinta kepada Al-Quran, Sunnah dan pada agama saya.

Saya bukannya tidak belajar Alquran dari dulu, malah seingat saya dari saya TK orang tua saya udah memanggil guru mengaji dan saya di sekolahkan di mda, madrasah diniyah awaliyah sebagai sekolah tambahan belajar agama di siang hari setelah sekolah umum.

Saya dari kecil belajar agama tapi dulu belajar hanya kewajiban, yang penting bisa baca Al-qur'an. Mengenai makna dan penerapannya saya dengar sambil lalu dan tidak masuk ke hati.

Sekarang di saat usia sudah matang, manis asem pahit kehidupan berganti ganti dirasakan, saatnya mencari pegangan. Pegangan yang benar-benar membawa solusi dan menjadi pijakan dalam berbuat.

Pegangan yang 100 persen kebenarannya sudah di jamin oleh Allah bukan hanya sekedar berdasarkan ilmu pengetahuan yang berupa pemikiran manusia yang belum tentu benar.

Kadang saya suka menertawakan masa lalu aaya, agama saya Islam tapi kenapa saya getol sekali belajar ilmu lain bukannya belajar mendalam tentang agama saya, setidak nya sebagai pondasi dasar sebelum belajar yang lain. Sekarang ketika beberapa tahun ini aktif belajar ilmu agama, saya merasakan jatuh cinta dan bangga terhadap Islam. Saya hanya bisa menangis dengan malu, "Ya Allah agama mu ini begitu sempurna, segala aturan telah engkau tetapkan. Apalagi kasih sayang dan rahmat kepada hambaMu sungguh tak terhitung, seperti  Rasulullah yang juga sayang kepada umatnya sampai- sampai di hari akhirnya yang dipikirkan hanya ummati ummati".

Alhamdulillah saya telah sampai pada titik ini, titik permulaan untuk berusaha tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Masih banyak yang harus saya pelajari dan perbaiki, serta terus berdoa agar saya Istiqomah di jalan ini.

Semoga Allah fakihkan saya dalam ilmu agama ini, terus berjuang untuk semangat dalam belajar. Jaga hati, luruskan niat karena godaan setannya nya juga besar. Ada ajaa pintu setan untuk mengganggu.

Biidznillah...
Semoga jatuh cinta ini bukan hanya jatuh sesaat yang ketika saya berdiri dan rasa sakit sudah hilang saya menjadi lupa.
Jatuh ini sebagai pengingat bahwa dulu saya pernah lalai, kemudian saya tidak berdaya dan mencari apa yang saya butuhkan. Semoga Allah ridho dengan semua ini dan kasih sayang serta rahmatnya membersamai saya dalam jatuh cinta ini.

Selamat jatuh cinta juga buat yang sama-sama merasakan dengan apa yang saya rasakan.  Karena saya tau saya tidak sendiri di luar sana beribu, berjuta,  bermilyar atau bahkan tak terhitung mempunyai perasaan yang sama dengan yang saya rasakan, I fell you ❤😊

Minggu, 18 Juni 2017

Makhluk Kenangan

Apa yang paling semarak di bulan Ramadhan selain ibadah?? Yeahh it's bukber alias buka bersama :))

Saya termasuk orang yang ga nyaman klo buka di luar apalagi tempat keramaian. Di rumah sendiri tentu lebih asyik dan khusuk untuk makan dan doa :).

Semenjak ada sosial media dengan fasilitas chat group, di hp kita tentu banyak group2 alumni sekolah, di hp saya mulai dari group SD, SMP, SMA  dan kuliah. Yang ga ada hanya group TK aja, lagian please jangan ada soalnya emang udah ga ingat sama sekali :).

Tahun ini karena saya pulang ke kota saya tentu ada tawaran untuk acara bukber . Yang baru saya iyakan dan udah fix bukber teman SMP, yang memang semenjak lulus belum pernah ktemu karena group nya baru aja dibuat hihihi.

Ketika kita menyebut reuni tentunya yang ada di pikiran kita tentang kenangan masa lalu. Manusia memang makhluk kenangan, hidupnya terdiri dari kenangan yang bersusun susun. Mau kenangan bahagia maupun kenangan yang menyedihkan.

Apa untungnya kita mengingat kenangan ini? Bagi saya selain menjawab rindu yang lama tak bertemu tentu saja jadi flash back, ooo ternyata dulu saya begini ya, ternyata culun dan keterlaluan juga kelakuan saya :). Jadi bahan hikmah dan renungan aja. Enaknya untuk teman sekolah yang kita sudah kenal dari kecil kita ga perlu jaim, karena udah ketahuan seperti apa kelakuan kita dulunya jadi santai aja.

Untuk aib aib masalalu bagi saya tidak perlu disebut sebut lagi cukup perbanyak istigfar dan tobat aja, lagian saat itu kita khan belum akil baligh hehe kalaupun sudah pemahaman dan ilmu agama kita masih cetek, beda dengan anak zaman sekarang yang dari kecil udah banyak belajar agama karena banyaknya sekolah agama yang tersedia, Alhamdulillah.

Berharap dari reuni ini tidak hanya sekedar ngumpul dan menuntaskan rindu tapi juga menjadi amal kebaikan yang berkesinambungan dengan reuni di jalan Allah, saling mengikatkan hati untuk selalu bersama sama, mendorong dan mengingatkan di jalan kebaikan. Sehingga kelak ada reuni yang abadi dan paling indah yaitu di surgaNya Allah.

Ketika hati rindu, maka bertemulah. Jika rindu itu racun maka berjumpa adalah penawarnya.

Selamat menjalani bukber reuni bagi yang punya rencana, semoga bertemu untuk kebaikan dan yang tertinggal hanya kebaikan, udah ga zamannya reuni berakhir dengan clbk terlalu mainstrem brosis hehehe. Reuni kekinian itu reuni yang diisi dengan yang pasti pasti.  Pasti hidup ada akhirnya dan pastikan kita punya persiapan untuk melaluinya, insya Allah semoga Allah mudahkan. Aamiin.

Oh ya satu lagi, kata pak ustad, klo kita ketemu teman lama sudah sukses, kaya, keren dan yang lain lain itu biasa, tapi yang ga biasa itu ketemu teman lama yang dulunya buandel tapi sekarang sudah hijrah, nahh itu baru keren. Jadi jangan baper dan minder liat teman yang wahh, ucapkan Alhamdulillah dan barakallah. Tapi tetap boleh tanya tanya kok kiat sukses nya bisa jadi dia lalui  perjuangannya dengan air mata dan darah hahaha lebay.

Senin, 12 Juni 2017

Ramadhan 2017

Alhamdulillah masih bisa menikmati jamuan ramadhan yang penuh berkah.
Ramadhan tahun ini istimewa bagi saya, jika ada tagline promo berbuka dengan yang manis, tahun ini saya berbuka dengan bahagia, karena ada mama. Semenjak lepas SMA dan kuliah di Yogya, ramadhan bersama mama saya lewati menjelang lebaran saja setelah waktunya libur. Sesudah menikah malah dua tahun sekali karena jadwal gantian pulang ke mertua.

Walaupun keberadaan mama karena sakit tapi disinilah hikmahnya, saya bisa berpuasa bersama mama.

Tahun tahun sebelumnya saat Ramadhan saya sering kepikiran bagaimana ramadhan mama disana apalagi semenjak mama tinggal sendiri, selalu kebayang, kasian mama sahur dan buka sendirian, walaupun saat kepikiran tersebut saya juga sering sendirian karena suami kerja :))

Berharap ramadhan ini saya optimal beribadah karena saya ga tau apakah tahun depan masih bertemu lagi.
Ditinggalkan teman dan saudara yg telah berpulang membuat saya lebih banyak mengingat kematian. Bagaimana dan dimana nanti saya meninggal itu terserah Allah yang telah mempunyai rencana yang sempurna, saya hanya terus berdoa agar meninggal dalam iman Islam dan Khusnul khatimah.

Semoga Allah mudahkan saya melakukan kebaikan2 dan menjadi alumni ramadhan yang Istiqomah. Aamiin Ya Rabill Allamin.

Kamis, 25 Juli 2013

"Mengapa Tidak Boleh Ikut Mengatur" (Misteri Berserah Kepada Allah, Ibnu Athaillah)


Setelah Tajul 'Arus saya jadi jatuh cinta untuk membaca lagi karya Ibnu 'Athaillah, banyak pencerahan dan perenungan yang menjadi koreksi diri setiap membaca kalimat demi kalimat karya Ibnu 'Athaillah tersebut.
Buku "Misteri Berserah Kepada Allah" merupakan lanjutan dari pembahasan "Istirahatkan Dirimu Dari Ikut Mengatur" yang di bahas dalam Tajul 'Arus yang sudah saya share pada tulisan sebelumnya.

Buku ini khusus membahas tentang kepasrahan dan penjelasan tentang apa dan bagaimana tentang tidak ikut mengatur tersebut. Terdiri dari 13 bab yang temanya saling terkait satu sama lain. Kali ini saya mau share dari salah satu bab, mengapa tidak boleh ikut mengatur.

Judul dari tema ini saya tulis dalam beberapa tulisan. Hhmm kenapa saya jadi tertarik dengan tema ini? Bagi saya konsep "pasrah" ini berkaitan dengan ketauhidan yang kita miliki dan ini sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Ketika hati kita sudah pasrah dan yakin kepada Allah atas segala urusan maka hati menjadi tenang dalam menjalankan setiap warna kehidupan dan begitu ada batu yang membuat kita tersandung, tidak akan membuat kita putus asa dan lari dari Allah karena hati kita sudah total kepada Sang Maha Pencipta, yang ada Insya Allah kita semakin dekat kepada Allah. 
Dalam pelaksanaanya tentu tidak mudah melakukannya kita semua memerlukan proses apalagi saya yang ilmu masih sedikit dan keimanan yang masih sering naik turun :) *pengakuan*. Untuk itu perlu niat yang lurus dan selalu berdoa agar Allah meneguhkan hati dan langkah kita untuk selalu berjalan di jalan yang di ridhai Allah.

Ada beberapa sebab mengapa kita tidak boleh ikut mengatur bersama Allah :
1. Pengetahuanmu tentang pengaturan Allah yang berlaku atas dirimu. Maksudnya, kau tahu bahwa Allah telah berbuat untukmu sebelum kau berbuat untuk dirimu. Sebelum kau ada dan sebelum kau ikut mengatur, Dia telah mengatur untukmu. dan kini, setelah kau ada, Dia jugalah yang mengatur.
2. Pengaturan terhadap dirimu sendiri menunjukkan ketidak tahuanmu akan pengaturan padaNya yang baik kepadamu. Seorang mukmin mengetahui bahwa jika ia tidak ikut mengatur bersama Allah, Dia akan mengaturnya dengan baik sebagaimana firman-Nya, "yang bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya"
3. Takdir dan ketentuan yang berlaku kerap kali tidak sesuai dengan pengaturanmu. Hanya sebagian kecil yang bertepatan dengan pengaturanmu. Orang berakal tidak akan membangun di atas landasan yang labil. Sebab, ketika bangunan dan rancanganmu telah selesai, ketentuan Tuhan akan menghancurkannya.
4. Allah Swt adalah mengatur seluruh kerajaan-Nya, baik yang di atas maupun yang di bawah, yang gaib maupun yang tampak. Seandainya manusia mengenal Tuhannya, tentu ia malu untuk ikut mengatur bersama-Nya. Kau berhasrat untuk ikut mengatur karena kau terhijab dari Allah Swt. Sebab, ketika Dia tersingkap pada hati orang yang yakin, ia menyaksikan dirinya diatur bukan mengatur, ditentukan tidak ikut menentukan, serta di gerakkan bukan bergerak sendiri.
5. Kau mengetahui bahwa dirimu adalah milik Allah. Dengan demikian, kau tidak berhak mengatur apa yang bukan milikmu. Engkau tidak bisa ikut campur mengatur apa yang tidak kau miliki. (Sebenarnya kau tidak punya apa-apa. Apa yang kau miliki adalah amanah dari Allah. Kau tidak punya kepemilikan hakiki. Hanya saja, secara hukum lahir kau dianggap sebagai pemilik meskipun tidak punya alasan yang layak). Jadi, sangat tepat jika kau tidak ikut mengatur atas apa sesungguhnya milik Allah. Apalagi, Allah Swt, telah menegaskan, " Allah telah membeli dari orang beriman, jiwa dan harta mereka untuk di ganti dengan surga (Al-Zumar-36).
6. Kau mengetahui bahwa kau sedang di jamu oleh Allah Swt. Pasalnya, dunia adalah rumah Allah. Kau hanya singgah di sana. Seorang tamu semestinya percaya kepada sang pemilik rumah.
7. Sesungguhnya Allah senantiasa mengurus segala sesuatu. Bukankah Dia telah berfirman, "Allah, tiada Tuhan selain-Nya Yang Mahahidup dan Mahategak (terus-menerus mengurus seluruh makhluk-Nya)
8. Tujuan dan akhir kehidupan seorang hamba adalah pengabdian, sebagaimana firman Allah Swt, "Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai kematian menjemputmu"
9. Engkau adalah hamba yang selalu Dia pelihara. Seorang hamba tidak boleh ragu kepada majikannya. Apalagi sang majikan selalu memberi dan tidak pernah mengabaikan.
10. Sesungguhnya kau tidak mengetahui akhir dan akibat dari setiap urusan. Mungkin kau bisa mengatur dan merancang sebuah urusan yang baik menurutmu. Tetapi ternyata urusan itu berakibat buruk bagimu. Mungkin saja ada keuntungan di balik kesulitan dan sebaliknya, banyak kesulitan di balik keuntungan. Bisa jadi bahaya datang dari kemudahan dan kemudahan datang dari bahaya.

Konsep pasrah yang dimaksud Ibnu 'Athaillah bukan membuat kita pasif dalam kehidupan. Bukan berarti kita tidak berusaha, berhenti bekerja, berhenti berdo'a atau berhenti mencari rezeki. Orang yang berserah dan tidak berserah dari "cara hidup" nya sama saja yang membedakannya adalah cara mereka memandang, merasa dan menyikapi hidup. Ajaran mengenai berserah diri kepada Allah adalah suatu ilmu mengenai kecerdasan emosional spritual. Sikap berserah diri ini membuat kita mempunyai sikap :
a. Tidak risau akan sarana-sarana penghidupan. Sikap ini penting agar hidup tidak dipenuhi perasaan cemas, khawatir, gundah dan gelisah yang menempatkan hidup kita dalam tekanan. Tak hanya itu, ketenangan itu sendiri juga penting demi kesuksesan kita meraih sarana-sarana penghidupan.
b. Ketidakbergantungan pada amal atau usaha. Kebergantungan pada perbuatan atau daya upaya sering kali membuat keputusasaan dan frustasi pada saat kendala dan kegagalan ditemui. Dengan bergantung kepada Allah, kita bisa terhindar dari keputusasaan yang mencelakakan. Bersandar kepada-Nya membuat kita selalu bangkit dan selamat dari perasaan terpuruk.
c. Keridaan pada kenyataan, kekecewaan, kekesalan dan ketidakpuasan pada kejadian-kejadian yang menimpa hanya akan menguras energi kita. Dengan rida pada kenyataan, segetir apapun itu, kita akan selalu siap menghadapinya dan merenspon secara wajar dan berguna.
d. Keberharapan atau optimisme hidup. Dengan bersandar kepada Allah, dan percaya bahwa Dia selalu memberikan yang terbaik, kita melipatgandakan rasa optimis kita terlepas dari betapa buruk hal-hal yang menimpa kita di mata orang.

Jadi jelas bahwa pasrah bukan berarti pasif. Pasrah itu adalah cara pikir. Melakukan ikhtiar terbaik adalah kewajiban seorang hamba, Karena dalam berusaha terkandung banyak manfaat. Ibnu 'Athaillah juga menjelaskan banyak hikmah dari berusaha. Apa saja hikmahnya? di share pada tulisan berikutnya ya :))

Rabu, 17 Juli 2013

Antara Ikhlas dan Riya (Tajul 'Arus karya Ibnu 'Athaillah)


Kata ikhlas sering kita sebutkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena keikhlasan wajib menyertai dalam setiap langkah kita. Apa makna ikhlas? Bagaimana cirinya sebuah perbuatan di katakan riya?

Kali ini saya mau berbagi (lagi) hasil membaca dari salah satu sub judul buku Tajul 'Arus, semoga membawa manfaat dan menjadi pengingat kita, terutama bagi saya sendiri :)

"Ikhlas merupakan ruh agama, inti ibadah, dan landasan segala perilaku menuju Allah. Jadi apakah yang dimaksud dengan ikhlas? Ikhlas adalah mengesakan Allah ketika melakukan ketaatan. Ikhlas adalah tujuan. Ikhlas adalah mempersembahkan ketaatan untuk mendekat kepada Allah tanpa dihiasi sikap pura-pura, hasrat mendapat pujian, atau hal lain selain taqarrub kepada Allah".

"Makna ikhlas yang terkandung dalam firman Allah yang berbunyi ; "Katakan, "sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya"

"Kebalikan atau lawan ikhlas adalah riya, yakni beramal untuk manusia. Riya termasuk maksiat yang akan merusak hati dan mengotori amal manusia. Karena itu, Al-Qur'an dan Sunnah memperingatkan dengan sangat keras agar manusia tidak bersikap riya. Barang siapa yang mengeluarkan hartanya karena riya maka amalnya musnah laksana debu dan pada hari kiamat ia akan mendapat siksa"

Diriwayatkan dari Mahmud Ibn Labid bahwa Nabi saw keluar dan berkata. "Wahai manusia, jauhilah syirik yang tersembunyi!"
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah syirik yang tersembunyi itu?"
Beliau menjawab, "Seseorang bangkit menunaikan sholat. Lalu ia memperbagus sholatnya karena dilihat manusia. Itulah yang disebut syirik tersembunyi"
Jundab Ibnu Athaillah r.a. meriwayatkan  bahwa Nabi saw bersabda, : "Barang siapa yang berbuat sum'ah (ingin di dengar dan dilihat orang lain) maka Allah akan memperdengarkan niatannya itu pada hari kiamat.
Barang siapa berbuat riya. Allah akan membongkar niatnya itu pada hari kiamat"

Dengan demikian menjadi jelas bahwa menyembunyikan amal lebih baik daripada memperlihatkannya. Hal ini berkaitan dengan amal-amal sunnah. Sementara berkaitan dengan amal wajib dan rukun Islam maka setiap muslim harus menampakkannya dengan tujuan untuk mengaggungkan syiar Islam, memperlihatkan kekuatan umat, menampakan loyalitas kepada agama serta untuk menghindarkan tuduhan dan kecurigaan.

Ibnu Athaillah berkata, "Sebagaimana tidak menyukai amal yang dipersekutukan, Allah juga tidak menyukai hati yang bersekutu. Amal yang dipersekutukan tidak Dia terima, sementara hati yang bersekutu tidak menghadap kepada-Nya"

Allah berfirman, "mereka tidak diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan pada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus"

Semoga kita semua bisa selalu menghadirkan hati yang ikhlas dalam setiap langkah dan perbuatan kita. Walaupun pada kenyataanya tidak mudah semoga dengan adanya niat dan usaha yang tulus, Allah akan membantu menyempurnakannya.Aamiin....
Salam SemangkA .... (Semangat karena Allah :)

Selasa, 16 Juli 2013

Buku Yang Memperkaya Jiwa, Tajul 'Arus karya Ibnu 'Athaillah

"Istirahatkan Dirimu Dari Ikut Mengatur"

Ramadhan kali ini saya membaca karya Ibnu 'Athaillah judulnya Tajul 'Arus. Subhanallah buku ini seperti menyegarkan jiwa. Banyak ilmu yang membuat saya merenung dan menetaskan air mata saat membacanya. 
Buku ini tebalnya 523 halaman dan terdiri dari banyak bab, tapi kali ini saya ingin sharing penjelasan dari satu sub judul saja, untuk judul yang lain menyusul :)

Beberapa waktu lalu Santi teman saya menulis status di akun bbm nya "Arih nafsaka ilal tadbiri. Istirahatkan dirimu dari usaha mengatur takdir. Semua sudah diaturNya, tinggal kita menjalani dengan sukarela atau dengan terpaksa". Kalimat ini sempat menjadi diskusi di DW group, karena ada yang bertanya apa ya maksud dari mengistirahatkan diri itu? waktu awal saya membaca kalimat ini yang saya tangkap maksudnya yaitu, konsep ikhlas. Ketika kita sudah berusaha berbuat yang terbaik, soal hasil serahkan kepada Allah. Salah satu teman saya mengatakan ayat tersebut jika ditinjau dari artinya berkaitan dengan doa.

Beberapa hari kemudian ketika saya sedang membaca buku Tajul 'Arus ini saya menemukan kalimat yang sama dengan yang ditulis teman tersebut. Subhanallah ketika saya masih belum mengerti Allah membuka petunjuk dengan menemukan penjelasan tersebut di buku yang sedang saya baca. 
Dalam bab berjudul Hakikat Mengatur, Ibnu 'Athaillah mengatakan "pengaturan hanya milik Allah sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya "Siapa yang mengatur urusan? Mereka akan menjawab, Allah. dan "Kemudian dia bersemayam di atas Arasy mengatur semua urusan"

Kenapa Ibnu Athaillah mengatakan "Istirahatkan dirimu!" ia tidak berkata, "Istirahatkan fisikmu!" sebabnya aktivitas lahiriah merupakan upaya lahiriah untuk meraih hasil dan tujuan. Konsep Islam setiap orang harus menetapi sebab, tetapi ia tidak boleh memastikan hasil atau akibat dari sebab tersebut. Inilah yang disebut oleh Ibnu Athaillah dengan "istirahatkan dirimu dari ikut mengatur". Sebab apa yang telah di kerjakan oleh selainmu tak perlu lagi kaulakukan.

"Mengapa kau terus-terusan diliputi rasa takut dan gelisah menghadapi berbagai dinamika dan kondisi kehidupan jika kau telah menyakini kebenaran firman Allah :
- Allah pelindung orang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (Q.S. al-Baqarah   2:257)
- Siapa yang bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya (Q.S. al-Thalaq 65:3)

Ibnu Athaillah berkata, "Sebagai penjelasan bagi mereka yang mau mengambil pelajaran dan mau melihat, ketahuilah bahwa siapa yang berhenti mengatur kebutuhan dunianya, Allah yang akan mengaturkan untuknya. Mengatur dunia terbagi 2, terpuji dan tercela.
Tercela jika mengatur sesuatu sesuai dengan selera dan keinginan sendiri. Pengaturan yang tercela adalah yang membuatmu lalai dari Allah, membuatmu tidak mengerjakan kewajiban kepada-Nya, serta menghalangimu dari berinteraksi dengan-Nya. Sementara pengaturan yang terpuji adalah yang mengantarmu untuk dekat kepada Allah dan kepada ridha-Nya.

Tidak semua pencari dunia tercela, Pencari dunia yang tercela adalah yang mencari dunia untuk dirinya, bukan untuk Tuhannya, untuk dunianya, bukan untuk akhiratnya. Jadi manusia terbagi dua : ada yang mencari dunia untuk dunia dan ada yang mencari dunia untuk akhirat.

Manusia dituntut untuk berusaha, sementara hasil akhirnya di serahkan kepada pengaturan Allah. Karena itu, laksanakan ketaatan kepada-Nya seperti yang Dia perintahkan dan berusahalah seperti yang Dia suruh. Adapun hasilnya, serahkan kepada pengaturan-Nya. Mintalah agar Allah memperbaiki dirimu sehingga engkau dapat bersikap rida terhadap pengaturan-Nya.

Setelah membaca penjelasan ini semua, saya mendapat tambahan ilmu dan diingatkan untuk selalu bertawaqal kepada Allah. Semoga Allah memperbaiki diri saya untuk rida atas segala ketetapan yang telah di tentukan-Nya. Aamiin.
Oh iya dalam penjelasan dan catatan kaki dari buku ini Ibnu Atthailah khusus membuat sebuah buku al-Tanwir fi Isqath al-Tadbir yang edisi Indonesianya dengan judul Misteri Berserah Kepada Allah. Subhannallah betapa dalam dan luas ilmu Ibnu Athailah untuk satu persoalan saja dia mebahas dalam dua buku. Barakallah.... semoga menjadi amal yang tiada terputus baginya.

Kamis, 11 Juli 2013

Marhaban Ya Ramadhan.....

Alhamdulillah ketemu lagi dengan bulan mulia. 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013 (ketetapan pemerintah), sedangkan Muhamadiyah satu hari sebelumnya. Bagi saya pribadi perbedaan penentuan awal Ramadhan bukan masalah karena setiap orang berbeda pemahaman dan ilmunya. Yang penting tau ilmunya. Seperti kata +Felix Siauw "Bukan kapan puasanya, memahami ilmunya yang utama sehingga kita bisa menghormati dalam beda, bahagia dalam sama". Setujuhhhh :).

Berharap semoga Ramadhan tahun ini kualitas ibadah semakin meningkat dan menjadi pribadi yang bertaqwa karena Allah. Program tetap untuk mengisi bulan puasa seperti biasa, tilawah one day one juz, untuk hafalan one day one ayat, Insya Allah. Semoga lebih banyak lagi amal kebaikan yang dapat dilakukan.

Bulan puasa tahun ini juga ingin "mengisi dan memperbaiki" hati. Lebih banyak sabar dan tawakal. Sepertinya diriku masih emosian dalam menghadapi setiap masalah :( *tarik nafas*. Insya Allah berjuang sekuat tenaga menjadikan Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang terbaik, Aamiin....