Selasa, 08 Oktober 2019

Yogyakarta Bercerita - Hari ke 8


"Yogya itu terdiri dari rindu, pulang dan angkringan " (Jopkin)

Banyak yang jatuh hati tapi
Tapi aku menanggapinya tidak dengan hati

Banyak yang meminta
Tapi aku tidak memberi janji

Perasaanku seperti apa?
Suka bukan cinta

Susah untuk menghidupkan perasaan
Jika tidak dari hati

Lama mencari dan bertanya
Hingga pada akhirnya rasa itu muncul
Disaat dan di waktu yang tepat

Berterima kasih kepada orang2 yang pernah meminta hatiku
Dari kalian aku belajar banyak
Ketegasan soal hati itu penting
Ojo sungkanan
Maaf jika banyak merepotkan

Jka hati mempunyai banyak tempat
Tentu mudah untuk memutuskan
Sayang tidak ada dua cinta dalam satu hati 😊

Teruntuk dua teman dekat yang telah berpulang
Kita belum pernah bertemu lagi setelah lulus
Akupun belum sempat meminta maaf atas semua yang telah terjadi
Hanya doa sebagai penebus rasa bersalah
Semoga kita bisa bertemu lagi dengan perasaan yang sama
Bahagia dan tersenyum menertawakan masa lalu

Senin, 07 Oktober 2019

Yogyakarta Bercerita - Hari ke 7

Dear Yogyakarta

Selamat ulang tahun ke 263 ya

Kamu seperti judul lagu S07 bagiku

Anugrah terindah

Walaupun banyak di kangeni orang

Jangan sombong ya

Tetap rendah hati dan sederhana

Percayalah semodern apapun suatu kota

Tetap keunikan dan kesederhanaan yang bikin orang untuk kembali lagi.
Bukan karena ingat mantan

Tunggu aku yaa

Aku akan datang bukan hanya karena kenangan

Tapi karena kamu memang istimewa dan berhati nyaman

Love jogja and you

Yogyakarta Bercerita - Hari ke 6


Aku mempunyai simbok di rumah, simbok ini bantu2 bersih di rumah, sudah sangat sepuh, berumur sekitar 80 tapi masih kuat bekerja, Simbok perempuan jawa tulen, setiap hari tetap memakai kebaya dan kain jarik. Simbok juga ga bisa berbahasa Indonesia hanya bisa berbahasa jawa, sedangkan aku ketika baru menetap di Yogya belum bisa berbahasa jawa, kebayang khan bagaimana komunikasi kita berdua, lebih banyak komunikasi bathin 😀

Aku sempat adaptasi kangen rumah selama setahun saat awal di Yogya, hampir setiap bulan sakit, ya sakit panas, flu dll. Banyak yang bilang mungkin karena ga betah di Yogya padahal betah banget tapi badan ini sepertinya yang butuh adaptasi atau hati yang terlalu merindu ketika jauh dari rumah.

Aku awalnya heran kenapa simbok yang udah tua masih mau kerja padahal anak dan cucunya ada yang menanggung biaya hidupnya. Ternyata karena pengen tetap produktif, ga mau hanya diam di rumah. Padahal gaji yang di terima di pakai buat rewang manten para tetangga.

Ga terbayangkan saat aku seusia simbok apa masih bisa seenergik itu, sekarang aja udah ngos ngosan 😅.

Sekarang setiap ke yogya disempatin mampir liat simbok, klo ketemu kita kangen kangenan, pelukan, simbok usianya udah hampir 100 lebih, masih sehat, kerja berat sudah mulai dikurangi. Itulah Yogya bukan hanya kotanya saja yang memenuhi pikiran tapi hati juga sudah di penuhi kasih sayang sepanjang masa, ahhh mbok di mengingat dan menulis kan mu hanya membuat mata dan hati menghangat, rindu sedalam cinta.