Senin, 25 Februari 2013

Day-3 : Menelusuri Tempat Sejarah Islam di Madinah

Hari ke 3 diisi dengan ziarah ke tempat-tempat sejarah Islam. Acara ziarah setelah makan pagi seperti biasa ngumpul di loby. Selama disana kita bepergian dengan bis yang sudah di sewa oleh travel, jadi tinggal ngumpul di lobby trus cap cus deh. Sayang bus di arab ini modelnya bertingkat jadi di bawah tempat barang, tempat duduk penumpang harus naik anak tangga yang kecil dan rada curam, buat orang tua yang bermasalah dengan kaki ini cukup menyulitkan.

Tujuan pertama ziarah ke mesjid Quba letaknya tidak jauh dari kota Madinah sekitar 5 km. Mesjid ini yang pertama kali didirikan Rasulullah saw dan menurut hadist "Barang siapa yang berkunjung dan sholat dua rakaat di mesjid ini sama pahalanya sama dengan melaksanakan umroh". Saya liat rata-rata yang melaksanakan umroh baik dari Indonesia dan negara lain mengunjungi mesjid ini karena tempatnya ramai sekali dan jamaah yang sholat juga penuh hingga harus bergantian.

Berpose dulu di depan mesjid :)


Bapak-bapak ga mau kalah ikutan narsis hehe

Kemudian singgah di mesjid Qiblatain (mesjid 2 kiblat). Mesjid Qiblatain menjadi sejarah karena menjadi tempat penentuan arah kiblat muslim yang dulu 2 arah menjadi satu ke masjidil Haram.

Saya termasuk orang yang kurang senang baca buku dan dengar cerita sejarah. Zaman sekolah seringkali cerita-cerita sejarah hanya dibacakan dari buku cetak hingga kurang menimbulkan antusias. Untuk sejarah-sejarah islam saya mempelajarinya saat belajar di madrasah. Cerita dan sejarah islam cukup menarik saat itu karena di ceritakan oleh para ustad dengan semangat. 


Pada saat ziarah umroh ini ketika mutawif menjelaskan tempat dan sejarah islam, saya lebih tertarik  dan semangat karena uraiannya yang jelas dan runut. Satu tempat sejarah bisa diceritakan dengan sangat panjang. Maklum saja mutawif ini sekolah di Mekah dan mengambil jurusan filsafat dan sejarah islam. Pantesan ilmu sejarahnya keren.

Sssttt mendengar sambil nahan kantuk itu perjuangan lho, apalagi dengan memakai  kacamata hitam :)). Jam tidur yang berkurang karena lebih banyak dihabiskan di mesjid membuat mata merem melek saat di bus yang ac nya cukup dingin (padahal ngakunya antusias tapi sama ngantuk tetap aja kalah hikss).

Pada saat ke Jabal Uhud (bukit menyendiri) cuaca sedang panas. Turun dari bus kita hanya melihat-lihat sambil diceritain sejarahnya oleh mutawif. Cuman ngeliat tempatnya aja udah terasa berat perjuangan Rasulullah. Di tempat yang gersang dan terjal ini Rasul beserta sahabatnya berperang melawan kaum musyirikin Mekah. Pada saat perang di Uhud ini  banyak korban yang timbul dari kaum muslimin dan Rasul sendiripun juga mengalami luka-luka yang cukup parah.
 Cerita sedih pada saat perang Uhud ini karena Kaum muslimin terutama pasukan pemanah tergiur dengan harta kaum musyirikin yang di tinggal di lembah uhud karena melarikan diri. Akibatnya mereka meninggalkan posko walaupun sudah diingatkan Rasul jangan meninggalkan bukit uhud walau apapun yang terjadi. Akibatnya terjadi serangan balik dan kaum musliminpun mengalami kekalahan.





Tempat terakhir yang di kunjungi adalah tempat favoritnya ibu-ibu dalam "melontar" Real, yaitu pasar kurmaaa :). Pasar kurma sangat padat ga kalah dengan ramainya mesjid-mesjid. yang terdengar banyak suara percakapan Indonesia termasuk orang arab yang jualan. Sepertinya pengunjung dari Indonesia sudah cukup terkenal sehingga mata uang Rupiah pun di terima sebagai alat pembayaran disini. Kata penjualnya "haji hayo boleh coba kurmanya, halal halal "(cihuyyy grentongan) :)). Hhhhmmm orang Indonesia soal belanja memang tiada duanya :).


 Ayoo belanja kurma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar