Rabu, 07 Maret 2012

Kitab AL-Hikam (Petuah-Petuah Agung Sang Guru) by : Syaikh Ibn 'Atha'illah as-Sakandani



Buku ini termasuk buku pencerahan walaupun udah beli hampir 2 tahun rasanya ga pernah tuntas untuk membacanya, Buku ini berisi mutiara hikmah untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan Al-qur'an dan Sunah. Kitab Al-Hikam ini  saya tempatkan secara spesial sama dengan Al-qu'an dan tafsir Ibnu Katsir, saya taruh disamping meja tempat tidur dan selalu ada disana, biasanya buku yang ada di tempat tidur itu buku yang baru dibeli atau belum sempat dibaca, jika kemudian sudah dibaca tempatnya akan berpindah ke lemari di luar kamar. Saya tipe orang yang baru bisa tidur kalau udah baca buku, ga masalah dengan waktu bisa sebentar bisa juga lama tergantung kekuatan mata he he, rasanya beda jika sebelum tidur baca novel (my favorit books) dengan baca buku agama yang sifatnya pencerahan, bedanya dari perenungan, klo baca novel paling saya cuman bergumam atau tersenyum sebentar jika bagus, tapi jika baca buku agama mikirnya lamaaaaa banget, seakan-akan saya memutar ulang tayangan hidup saya sambil bertanya "udah benar ga ya apa yang dilakukan selama ini?", trus berasa kalau selama ini banyak kekurangan dan dosa yang telah dilakukan ujung-ujungnya baca do'a taubat dan mohon ampun sebelum tidur, kemudian tidur dengan tenang dan tentram. Cuman sayang saya melakukan seperti ini tidak selalu, jujur lebih banyak baca novel dan majalah sebelum tidur *maafkan hambamu yang lemah ini  Ya Allah :( *.
Al-Hikam merupakan karya agung Ibnu Atha'illah yang sangat terkenal di dunia, hikmah-hikmah yang ditulisnya tidak berpanjang panjang tapi maknanya sangat dalam, buku ini terdiri dari 223 judul, tiap judulnya penjelasannya cukup singkat disertai ayat Alqur'an dan Hadist.
Saya salin isi dari salah satu judul :
 "Tak Perlu Mengatur Semua Urusan Dunia"

"Istirahatkanlah dirimu dari melakukan tadbir (mengatur urusan duniawi) dengan susah payah. Karena, sesuatu yang telah diurus untukmu oleh selain dirimu (sudah diurus oleh Allah), tidak perlu engkau turut mengurusnya".
Penjelasan: "Syaikh Ibn 'Atha'illah mengingatkan kepada kita akan pemahaman yang salah pada kebanyakan orang mengenai mutiara hikmah ini. Hingga cenderung memunculkan gambaran negatif yang bisa membawa pengaruh buruk dalam tata kehidupan masyarakat Islam. Menurut Syaikh, seorang hamba harus mengenal kewajiban yang di bebankan Allah atas dirinya, termasuk juga tugas untuk mengurus dan menata dunia. Sedangkan apa yang menjadi haknya, merupakan kewenangan bagi 'Sang Pemberi' kewajiban untuk menentukannya. Oleh karena itu, ia tidak perlu lagi merasa risau secara berlebihan atas keputusan-Nya. Sebab kerisauan semacam itu justru menunjukkan lemahnya iman sang hamba."

Banyak judul-judul menarik lagi untuk dibaca tentu tidak cukup jika saya tulis disini, jadi silahkan membaca sendiri yaaa  :)) .


Selasa, 06 Maret 2012

Belajar dari kejadian "Lelaki Dari Pintu Surga"

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah? ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."
 (Al-qur'an Surat Albaqarah Ayat 214)


Judul "Lelaki Dari Pintu Surga" itu pernah saya baca beberapa tahun yang lalu bit.ly/yMcpV9,
di majalah Tarbawi. Saya terharu dan bangga membacanya ada seorang anak laki-laki masih muda yang mengabdi secara tulus kepada ibunya. Artikel ini dibuat tahun 2007 tetapi ramai diberitakan sekarang karena DW menjadi tersangka kasus korupsi. Setelah ramai jadi berita banyak orang menghujat julukan "Lelaki Dari Pintu Surga" tersebut, miris membacanya. bagi saya kebaikan yang dilakukan seorang Dhana kepada ibunya tetap sebuah kebaikan, yang disangkakan kepadanya belum tentu benar dan jika benar biarlah hukum tetap berjalan dan hanya Allah yang berhak menghukum hambanya. 
Kejadian ini beberapa kali pernah ditemui bagaimana seorang yang diberitakan sholeh juga mendapat ujian yang besar dari Allah, ini membuat saya tidak berhenti untuk terus berdo'a agar Allah selalu menuntun saya dan keluarga pada jalan kebaikan dan memohon agar dikuatkan iman dan di jauhi dari segala godaan. Kita ga akan pernah tahu kejadian apa yang akan menimpa kita besok, lusa, atau beberapa tahun lagi. Hari ini Allah angkat derajat kita besok mungkin saja kita terkena fitnah dan aib. Mendekatlah terus kepada Allah, berjalan pada jalan kebaikan mungkin hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai manusia, lebih baik jangan saling menghujat dan mencaci bagaimanapun kita sesama muslim, dan benar pada kenyataanya yang banyak melakukan tindakan hukum tersebut juga muslim. Mari saatnya kita semua saling introspeksi, jangan bosan berbuat kebaikan, jujur, tidak mengambil hak orang lain dan perbanyak syukur. Ini semua tentu tidak mudah dalam perjalanannya begitu banyak godaan di dunia ini setidaknya kita pasang niat, dan berdo'a agar Allah melindungi dan membantu kita untuk berjuang di jalanNYA. Aamiin.

Rumah Coklat (Novel) by @Sitta Karina

" kalau bukan saya (yang membesarkan), lantas siapa?
 Wigra? ia dan wigra sepakat bahwa pencari nafkah utama haruslah lelaki, jadi wigra di rumah tidak akan jadi pilihan mereka. 
Eyang Yanni? mereka sudah melihat banyak contoh bahwa seorang anak tidak bisa diurus eyangnya secara terus menerus. Rasa cinta mereka berbeda; hanya cinta, minim pendidikan"

 Genre momlit hadir dalam novel ini, Rumah Coklat bercerita mengenai bagaimana menjadi ibu muda dalam kehidupan kota dengan segala permasalahannya. Ibu yang bekerja dari pagi hingga malam tapi ingin sekali mempunyai banyak waktu dengan anaknya. Tentu tidak semudah kenyataanya sampai si anak lebih dekat dengan pengasuhnya, inilah awal dari keputusan untuk memilih apakah tetap bekerja tapi anak tidak mempunyai kedekatan emosional dengan ibunya atau berhenti bekerja dengan segala risiko kehilangan kesibukan, eksistensi dan pendapatan.
Hannah tipikal seorang ibu dan istri yang cepat panik, masih pengen gaul tapi sayang sama keluarga, Wigra tipe suami dambaan para istri, sayang sama keluarga, menerima kekurangan istri, sabar, dan sangat menjaga keutuhan keluarga.
Saya suka novel ini ceritanya sangat membumi ada dalam kehidupan sehari-hari khas kota besar terutama Jakarta, macet adalah perampok waktu nomor satu namun masalah ini tak juga kunjung selesai solusinya, sedangkan kita punya waktu terbatas tetapi waktu malah lebih banyak habis di jalan. Cara Sitta menyelesaikan konflik juga bagus, keluar dari pekerjaan dan menjadi seorang ibu full untuk keluarga tapi tetap masih bisa menyalurkan hobi dengan menerima pekerjaan secara freelance adalah solusi terbaik untuk masa depan anak yang masih balita. Seorang suami yang turut membantu pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak serta mensuport isinya benar-benar menempatkan sudah seperti itu seharusnya seorang suami.
Novel ini mewakili bagaimana perasaan menjadi seorang ibu pekerja dan ibu rumah tangga, senang, sedih dan terharu menjadi satu, so happy reading......:)))