Selasa, 31 Juli 2012

Berzikir Tapi Tidak Tenang (Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan by M.Fauzil Adhim)

Zikir itu..????
Apa yang kita pikirkan jika mendengar kata tersebut? Apakah hanya membaca lafaz-lafaz do'a yang panjang dengan hitungan yang memusingkan?

"Allah Ta'ala memanggil kita untuk berzikir mengingat-Nya. Sesungguhnya dengan mengingat Allah, hati akan tenang. Kita tidak merasa risau oleh dunia yang sesak, dan tidak merasa berat oleh masalah-masalah yang barangkali menghadang setiap saat. Hati merasa tenang, jiwa menjadi hidup dan dada menemukan kelapangannya sehingga pikiran kita jernih. Kita merasa ringan terhadap dunia karena hati kita mengingat-Nya"

Jadi Zikir itu bukan hanya sebatas membaca lafaz-lafaz do'a karena berzikir bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan tidak harus berbentuk bacaan wirid yang rumit diatas sajadah panjang. Mengingat Allah (zikir) bisa dalam keadaan duduk, berdiri ataupun berjalan. Allah serukan kita untuk mengingati-Nya dimanapun, dalam keadaan apapun, dan ketika sedang melakukan pekerjaan, apapun jenisnya.

Mengingat Allah bermakna menyadari bahwa sesungguhnya Allah itu dekat, lebih dekat daripada urat leher kita. Maka ke manapun engkau berpaling, disitulah engkau temukan wajah Allah.
Semoga dengan berzikir kita senantiasa tenang tidak hanya pada saat bersama-sama membacanya dengan orang lain. Jangan sampai berwirid hanya untuk melepas jiwa yang letih tanpa kita sungguh-sungguh mengingat-Nya.

Miladku

Blackberry yang berbunyi dari tengah malam ting ting, baik dari fb, bbm dan twitter semuanya mengucapkan selamat ultah dan berbagai macam do'a. 
Sampai siang masih banyak ucapan-ucapan dari teman-teman melalui media sosial tidak ketinggalan Asuransi yang saya ikutin, Labor yang pernah saya kunjungi, Dealer mobil hehehe ternyata mengucapkan selamat ulang tahun bagi perusahaan ini salah satu cara untuk lebih dekat kepada konsumen.

"Bersyukur itu adalah ketika keluarga, saudara, teman saling mendoakan untuk kebaikan dunia dan akhirat. Makasih untuk semua ucapannya, love you all"
ini yang saya tulis di status fb untuk membalas ucapan sementara karena untuk membalas satu persatu perlu waktu yang senggang.

Yang saya tulis di status fb tersebut bukan sekedar basi-basi, terus terang saya terharu ketika teman-teman/keluarga mengucapkan do'a terbaik mereka untuk saya, apalagi ini bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmat dan kasih sayang Allah, maka saya Aamiin kan semua do'a tersebut dengan serius berharap do'a tersebut dikabulkan olehNya.

Ketidakpastian sampai kapan usia itu akan berakhir membuat saya sering merenung dan takut. Takut jika saya melakukan keburukan ketika maut menjemput. Inilah yang menjadi semacam alarm bagi saya, hidup itu harus diisi dengan hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Selalu meluruskan niat ketika melakukan sesuatu, niat yang ikhlas dan hanya berharap ridho Allah.

Di usia yang tak lagi remaja tentu saya punya keinginan dan harapan, saya minta diberi kesehatan, keberkahan hidup, dilapangkan rezeki, berkarya dan bermanfaat bagi orang lain, bersyukur dan ikhlas terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah, karena pasti itu yang terbaik. Aamiin...

30 july 2012

Sabtu, 28 Juli 2012

Orang-Orang Yang Dikejar Rezeki #Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan by M Fauzil Adhim

Setiap hari orang yang bekerja pergi dengan niat menjemput rezeki. Kadang kita (saya) merasa rezeki yang kita peroleh tidak cukup untuk memenuhi keinginan yang ada. Pasti kita ingin selalu dihampiri rezeki yang banyak.
Tapi apakah kita sudah pantas untuk mendapatkan rezeki yang cukup? Apakah rezeki itu kita dapatkan hanya dari pekerjaan kita?
Hadis tentang rezeki ;
"Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang." (H.r Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Hakim)
"Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa jaminan rezeki berkait dengan derajat tawakal kita. Bukan pada pekerjaan. Tetapi ini bukan berarti tidak diperlukan usaha. Sesungguhnya orang-orang yang bertawakal kepada Allah melakukan usaha yang keras dan pada saat yang sama berserah diri kepada Allah."
"Syeikh Yusuf Qardhawi menegaskan, hadis ini mendorong setiap muslim untuk bertawakal dalam arti sebenarnya, dengan melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bukankah burung-burung itu diberi rezeki oleh Allah setelah mereka berusaha?"
"Q.s. ath-Thalaq (65) : 2-3 berkaitan dengan tawakal, Allah Swt berfirman, Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
"Allah juga berjanji mencukupkan rezeki kepada orang yang masih sendirian, lalu menikah atas dasar takwa. Allah juga menjaminkan pertolongan kepada orang-orang yang menikah demi memelihara kehormatannya; menjaga dari perilaku maksiat. Jika mereka miskin, Allah akan cukupkan dengan karunia-Nya."
Q.s. An-Nur 24:32
"Allah berfirman, Nikahkanlah orang-orang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya, Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui"
"Maka, jika pernikahan itu terjadi dengan niat yang benar dan karena tujuan yang benar, bagi mereka janji Allah. Orang-orang yang merasa khawatir dirinya terjerumus ke dalam dosa, kemudian bergegas menikah dalam rangka menjaga kehormatan dirinya sehingga tidak hina di hadapan Allah, mereka juga akan mendapat pertolongan dari Allah."
Dari penjelasan diatas maka bagi yang berniat dan sudah pantas menikah tidak ada alasan untuk menunda atau takut menikah karena belum cukup rezeki. Sederhana saja ketentuan dalam islam, niat yang lurus, ikhtiar yang maksimal, kemudian bertawakallah. Insya Allah pertolongan Allah selalu ada.

"Rasulullah Saw bersabda, "tiga golongan orang yang pasti mendapat pertolongan Allah, yaitu budak mukatab yang bermaksud untuk melunasi perjanjiannya, orang yang menikah dengan maksud memelihara kehormatannya, dan yang berjihad di jalan Allah." ( H.r. Tirmidzi, Nasa'i, Hakim, dan Daruquthuni)
Powered by Telkomsel BlackBerry®