Jumat, 23 Juni 2017

Partai Final Yang Mengharu Biru

29 hari ramadhan telah dilalui
Perasaan apa yang engkau miliki
Senangkah, sedihkah atau biasa biasa saja?

Ingatan saya kembali pada ramadhan tahun lalu, yang mana qadarullah saat 10 hari terakhir Ramadhan saya sakit dan harus di rawat.
Pemulihannya sampai setelah lebaran hingga saya baru merasa fit.

Saat itu pada 1 Syawal tak terbendung air mata, terasa benar kesedihannya. Saya kehilangan kesempatan maksimal beribadah, ketakutan akan ramadhan tidak menyapa saya lagi tahun depan.

Bukan menyesal atas takdir Allah, hanya menjadi hikmah betapa nikmat sehat dan tidak mensia-siakan waktu menjadi alarm bahwa waktu itu bagaikan pedang.

Tahun ini saat partai final itu datang lagi, qadarullah gantian suami yang kurang sehat.
Ya Rabb....tak putus Istighfar hamba ucapkan atas kejadian ini, semoga ini semua merupakan bagian dari kasih sayangMu bukan bagian dari azabMu.

Tetap bersyukur Allah masih beri saya kesempatan, walaupun tidak maksimal tapi tetap semangat, berharap dan berdoa semoga Allah ridho atas semua yang saya lakukan. Semoga yang sedikit ini Allah terima dan menjadi pemberat amal kebaikan bagi saya, dan diampuni segala dosa.

Semoga saya menjadi alumni Ramadhan yang Istiqomah. Istiqomah dalam membaca Alquran, sholat, sedekah dan amal amal lainnya.

Sungguh saya merindukan agar Ramadhan waktunya di perpanjang. Tapi disinilah Allah memberi tantangannya. Hanya ada satu bulan dalam 12 bulan yang ada, dan hanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Jika ada istilah jangan kasih kendor dan jangan sampai lepas atas sajian 10 terakhir ramadhan ini, saya ingin mengatakan jangan tinggalkan keberkahan Ramadhan sepanjang hidup saya. Saya ingin berkah satu bulan mewarnai 11 bulan hari hari saya.

Semoga masih bisa bertemu lagi dengan Ramadhan di tahun depan dalam keadaan sehat, iman yang meningkat dan (hhhmmm harapan yang pengen banget) ramadhannya di mesjid haram dan nabawi :)
Aamiin ya Allah...Kun Fayakun.

Senin, 19 Juni 2017

Walaupun Telat, Alhamdulillah Saya Jatuh Cinta

Untuk seumuran saya mungkin rasanya terlambat untuk menikmati rasa seperti saat ini. Rasa yang membuat saya jatuh cinta yang mendalam.

Mungkin ada penyesalan kenapa tidak dari dulu hal ini saya lakukan, tapi penyesalan hanya membuka pintu syetan, yang harus saya lakukan adalah bersyukur karena mendapat hidayah sebelum detak jantung saya berhenti.

Saya jatuh cinta kepada yang seharusnya memang saya harus cintai. Yang harus saya jadikan pegangan, yang harus saya pelajari dan harus saya amalkan.

Ya saya jatuh cinta kepada Al-Quran, Sunnah dan pada agama saya.

Saya bukannya tidak belajar Alquran dari dulu, malah seingat saya dari saya TK orang tua saya udah memanggil guru mengaji dan saya di sekolahkan di mda, madrasah diniyah awaliyah sebagai sekolah tambahan belajar agama di siang hari setelah sekolah umum.

Saya dari kecil belajar agama tapi dulu belajar hanya kewajiban, yang penting bisa baca Al-qur'an. Mengenai makna dan penerapannya saya dengar sambil lalu dan tidak masuk ke hati.

Sekarang di saat usia sudah matang, manis asem pahit kehidupan berganti ganti dirasakan, saatnya mencari pegangan. Pegangan yang benar-benar membawa solusi dan menjadi pijakan dalam berbuat.

Pegangan yang 100 persen kebenarannya sudah di jamin oleh Allah bukan hanya sekedar berdasarkan ilmu pengetahuan yang berupa pemikiran manusia yang belum tentu benar.

Kadang saya suka menertawakan masa lalu aaya, agama saya Islam tapi kenapa saya getol sekali belajar ilmu lain bukannya belajar mendalam tentang agama saya, setidak nya sebagai pondasi dasar sebelum belajar yang lain. Sekarang ketika beberapa tahun ini aktif belajar ilmu agama, saya merasakan jatuh cinta dan bangga terhadap Islam. Saya hanya bisa menangis dengan malu, "Ya Allah agama mu ini begitu sempurna, segala aturan telah engkau tetapkan. Apalagi kasih sayang dan rahmat kepada hambaMu sungguh tak terhitung, seperti  Rasulullah yang juga sayang kepada umatnya sampai- sampai di hari akhirnya yang dipikirkan hanya ummati ummati".

Alhamdulillah saya telah sampai pada titik ini, titik permulaan untuk berusaha tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Masih banyak yang harus saya pelajari dan perbaiki, serta terus berdoa agar saya Istiqomah di jalan ini.

Semoga Allah fakihkan saya dalam ilmu agama ini, terus berjuang untuk semangat dalam belajar. Jaga hati, luruskan niat karena godaan setannya nya juga besar. Ada ajaa pintu setan untuk mengganggu.

Biidznillah...
Semoga jatuh cinta ini bukan hanya jatuh sesaat yang ketika saya berdiri dan rasa sakit sudah hilang saya menjadi lupa.
Jatuh ini sebagai pengingat bahwa dulu saya pernah lalai, kemudian saya tidak berdaya dan mencari apa yang saya butuhkan. Semoga Allah ridho dengan semua ini dan kasih sayang serta rahmatnya membersamai saya dalam jatuh cinta ini.

Selamat jatuh cinta juga buat yang sama-sama merasakan dengan apa yang saya rasakan.  Karena saya tau saya tidak sendiri di luar sana beribu, berjuta,  bermilyar atau bahkan tak terhitung mempunyai perasaan yang sama dengan yang saya rasakan, I fell you ❤😊

Minggu, 18 Juni 2017

Makhluk Kenangan

Apa yang paling semarak di bulan Ramadhan selain ibadah?? Yeahh it's bukber alias buka bersama :))

Saya termasuk orang yang ga nyaman klo buka di luar apalagi tempat keramaian. Di rumah sendiri tentu lebih asyik dan khusuk untuk makan dan doa :).

Semenjak ada sosial media dengan fasilitas chat group, di hp kita tentu banyak group2 alumni sekolah, di hp saya mulai dari group SD, SMP, SMA  dan kuliah. Yang ga ada hanya group TK aja, lagian please jangan ada soalnya emang udah ga ingat sama sekali :).

Tahun ini karena saya pulang ke kota saya tentu ada tawaran untuk acara bukber . Yang baru saya iyakan dan udah fix bukber teman SMP, yang memang semenjak lulus belum pernah ktemu karena group nya baru aja dibuat hihihi.

Ketika kita menyebut reuni tentunya yang ada di pikiran kita tentang kenangan masa lalu. Manusia memang makhluk kenangan, hidupnya terdiri dari kenangan yang bersusun susun. Mau kenangan bahagia maupun kenangan yang menyedihkan.

Apa untungnya kita mengingat kenangan ini? Bagi saya selain menjawab rindu yang lama tak bertemu tentu saja jadi flash back, ooo ternyata dulu saya begini ya, ternyata culun dan keterlaluan juga kelakuan saya :). Jadi bahan hikmah dan renungan aja. Enaknya untuk teman sekolah yang kita sudah kenal dari kecil kita ga perlu jaim, karena udah ketahuan seperti apa kelakuan kita dulunya jadi santai aja.

Untuk aib aib masalalu bagi saya tidak perlu disebut sebut lagi cukup perbanyak istigfar dan tobat aja, lagian saat itu kita khan belum akil baligh hehe kalaupun sudah pemahaman dan ilmu agama kita masih cetek, beda dengan anak zaman sekarang yang dari kecil udah banyak belajar agama karena banyaknya sekolah agama yang tersedia, Alhamdulillah.

Berharap dari reuni ini tidak hanya sekedar ngumpul dan menuntaskan rindu tapi juga menjadi amal kebaikan yang berkesinambungan dengan reuni di jalan Allah, saling mengikatkan hati untuk selalu bersama sama, mendorong dan mengingatkan di jalan kebaikan. Sehingga kelak ada reuni yang abadi dan paling indah yaitu di surgaNya Allah.

Ketika hati rindu, maka bertemulah. Jika rindu itu racun maka berjumpa adalah penawarnya.

Selamat menjalani bukber reuni bagi yang punya rencana, semoga bertemu untuk kebaikan dan yang tertinggal hanya kebaikan, udah ga zamannya reuni berakhir dengan clbk terlalu mainstrem brosis hehehe. Reuni kekinian itu reuni yang diisi dengan yang pasti pasti.  Pasti hidup ada akhirnya dan pastikan kita punya persiapan untuk melaluinya, insya Allah semoga Allah mudahkan. Aamiin.

Oh ya satu lagi, kata pak ustad, klo kita ketemu teman lama sudah sukses, kaya, keren dan yang lain lain itu biasa, tapi yang ga biasa itu ketemu teman lama yang dulunya buandel tapi sekarang sudah hijrah, nahh itu baru keren. Jadi jangan baper dan minder liat teman yang wahh, ucapkan Alhamdulillah dan barakallah. Tapi tetap boleh tanya tanya kok kiat sukses nya bisa jadi dia lalui  perjuangannya dengan air mata dan darah hahaha lebay.