Minggu, 13 Juni 2010

Mubahalah

Suatu siang sehabis sholat saya membaca Alqur'an dan tafsir, ada kata-kata Mubahalah yang selama ini saya dengar tapi hanya sepintas dan belum "ngeh" di dalam Alquran surat apa.
Ali Imran : 60 . " Kebenaran itu dari TuhanMu karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.
Ali Imran : 61 . "Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah engkau memperoleh ilmu, katakanlah (Muhammad), "Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu, kami sendiri dan kamu juga, kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah di timpakan kepada orang-orang yang dusta.
Di dalam keterangan tafsir Alquran di jelaskan Mubahalah yaitu : Masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh agar Allah menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani Najran ber-mubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW.

Saya jadi ingat kasus Irene Handono dengan Diki Chandra ketua Arimatea yang melakukan muhabalah (4 Juli 2009) tapi saya juga belum mendengar lagi apa yang telah terjadi setelah muhabalah tersebut. Tapi bagi saya yang lebih penting jika kita JUJUR dalam bersikap dan berbicara segala hal terasa mudah dan tidak akan menjadi masalah. Sekali lagi yang harus diingat (terutama bagi saya) JUJUR itu BENAR

Ketika membaca dan melihat orang yang sangat bermanfaat bagi orang lain maka menangislah saya

Saya lagi membaca majalah tarbawi yang menjadi favorit saya karena bahasanya sangat menyentuh, artikelnya banyak mengenai cerita dan pengalaman hidup seseorang.
Saya membaca sebuah artikel mengenai seorang ibu yang mengasuh anak-anak terlantar ibu endang yuli purwati namanya, ibu endang bukan seorang yang secara materi berlebih tetapi dia sangat berlebih dalam hal kasih sayang. Walaupun telah mempunyai 4 orang anak kandung, tidak menyurutkan langkahnya mengasuh anak-anak yang sangat butuh perhatian tersebut.

Ya Rabb saya sungguh tersentuh membaca ini, saya pingin sekali menjadi orang yang bermanfaat selama di dunia ini, Saya tidak tau takdir apa yang engkau tetapkan kepada kami, penantian panjang kami menunggu seorang anak yang belum Engkau hadirkan, membuat saya berpikir, di sana masih banyak anak-anak yang kekurangan kasih sayang, saya harap saya jangan hanya berpikir tentang kebahagiaan saya tetapi saya juga harus membahagiakan orang lain.

Rabb saya berdoa kepadaMu sepanjang masih ada nafas dalam raga ini takdirkanlah, berikanlah jalan kepada saya agar bermanfaat bagi orang lain jangan biarkan saya hanya memuaskan kesenangan diri saya sendiri dan keluarga dan berilah RidhaMu terhadap segala apa yang saya lakukan, Aminnn.

Face Book On Love 1 dan 2 by Ifa Avianty

Lucuuuu..........itu komentar pertama membaca buku ini, buku ini kategori bacaan pop remaja, di tengah maraknya FB oleh masyarakat dunia dan jadi trend makanya mbak ifa ngambil tema ini (mungkin lho!!!).

Saya biasanya agak malas baca buku pop remaja karena isinya ga jauh dari percintaan remaja yang naksir-naksiran trus putus dan biasanya suka menye menye gitu, he he maklum saya bukan remaja lagi. Saya sih tertarik dengan penulisnya biasanya nulis yang serius kok tiba-tiba jadi remaja gini :),
FOL 1 saya suka dengan humor-humornya banyak istilah gaul yang saya benar-benar ga tau, setelah itu nama-nama mere branded pakaian, sepatu, tas wanita yang juga baru saya dengar (maklum ga mampu belinya jadi sadar dirilah he he).

Cerita berawal dari seorang cewek cakep, pintar, kritis, bernama dea, dea mempunyai spring partner diskusi di fb, yang bikin mereka masing-masing rada kheki, ternyata pria itu akhirnya menjadi bos dea.Permasalahan muncul ketika dea akhirnya menikah dengan fadli sang bos yang mempunyai masa lalu yang kelam membuat pengaruh dalam kehidupan pernikan mereka. Ending dari cerita ini fadil meninggal karena sakit tapi penulis seperti tidak rela ceritanya menjadi sad ending maka tetep di buat happy ending dengan dea akhirnya menikah lagi dengan mantan pacarnya sewaktu sma (he he kayak sinetron)

Dari segi cerita sih menurut saya biasa-biasa saja, tapi cukup menghibur sebagai bacaan, saya lebih memperhatikan nada kepenulisan seorang ifa avianty bagaimana seorang penulis yang bagus dalam tulisan yang "serius" apakah tetap juga oke dalam tulisan humor, tapi sekali lagi saya tetap bangga dengan seseorang yang tetap berkarya dari pada tidak membuat apa apa, dua jempol deh buat mbak ifa :)