Sabtu, 04 Juli 2015

Tiba Saatnya.........



Terdiam

Termenung

Sedih

dan begitu banyak hal lain yang terpikirkan


Ruangan yang penuh emosi

Ada air mata

Ada saling berbantah

Ada lara dan

Ada duka


Aku berdoa dan berharap ini pertama kali dan terakhir aku menginjak kaki di ruangan yang seperti itu

Setelah selesai, berpelukan dan menangis bersama

Aku sekarang mengerti kenapa perbuatan ini termasuk hal yang diperbolehkan tapi di benci Allah


Rabb...........

Astaghfirullah Waatubuilaihi 



Jumat, 29 Mei 2015

Belajar dan Terus Belajar


Akhir-akhir ini isi blog saya banyak tentang catatan kajian muslimah. Insya Allah niatnya bukan mau pamer ilmu atau mengumumkan saya sering pergi kajian, No big no yaa, hanya ingin merapikan catatan dan sharing. Biasanya pas kajian saya nulisnya sembarangan aja alias ga rapi dan teratur, nahh mumpung di rumah punya waktu catatan tersebut saya rapikan lagi sama seperti zaman sekolah dulu suka merapikan catatan sambil membaca kembali pelajarannya.
Sepertinya taklim sama aja seperti belajar di sekolah khan? Kenapa tempatnya di blog ini, yaa karena saya merasa nyaman lagian internet dan blog lebih sering saya baca daripada buku catatan yang nanti cuman tersimpan di rak buku : ).
Saya jadi pengen cerita bagaimana perjalanan panjang saya yang tak pernah selesai dalam mencari ilmu agama ini yang sampai sekarang masih tetap merasa kurang dan butuh belajar.


Saya baru benar-benar sadar kurang ilmu agama sewaktu saya kuliah, saya kuliah di universitas Islam yang cukup ternama di Yogya dan teman-teman saya banyak lulusan pesantren, kurikulum kuliah saya juga 50 persen di campur dengan ilmu agama. Saya dulu  belajar ilmu agama hanya di madrasah sewaktu SD jadi bayangkan aja ilmunya seberapa.
Sering ngobrol dengan teman-teman alumni pesantren membuat saya tergaga-gaga, kok ini pada pinter-pinter yaaa, mulai dari situ saya merasa sangat kurang dan saya harus lebih banyak mencari ilmu agama, maka mulailah perjalanan dan pencarian saya mencari ilmu. Jangan di bayangkan saya terus menerus dengan semangat belajar agamanya. Kadang saya masih banyak main, urusan sana sini, kalau iman sedang naik baru saya belajar kalau lagi malas banyak main sama teman-teman : (

Sewaktu kuliah saya banyak belajar dari mesjid terutama mesjid syuhada Yogyakarta, setiap ada pengajian kalau ada kesempatan saya mengikutinya. Saya juga menambah ilmu dengan banyak membaca buku-buku agama. Ilmu yang saya dapat baru sedikit hingga setelah lulus saya masih merasa ilmu agama saya belum kokoh untuk menjalani hidup.


Setelah lulus dan bekerja mulai agenda ikut kegiatan pengajian hilang dari kegiatan saya. Kenikmatan dunia membuat saya lalai. Setiap hari libur biasanya diisi dengan istrirahat dan acara keluarga. Ada rasa yang hilang dalam jiwa tapi tetap saya tulis dalam agenda saya agar kembali kepada kegiatan taklim. 

Setelah tidak menjadi pegawai kantoran dan bekerja sendiri, saya mempunyai waktu luang yang lebih banyak, hati saya mulai risau, di mana taklim rutin yang bisa saya datangi. Saya terus mencari-cari karena saya sangat butuh untuk belajar. Kadang saya malu terhadap Allah dan agama saya, karena saya belum mencintainya secara utuh. Akhirnya saya mengikuti halaqoh mingguan dan saya merasa sangat bahagia ketemu teman-teman yang sholiha yang sering mengingatkan dalam kebaikan. Setelah lama ikut, qadarullah taklim ini harus berhenti karena ustadzahnya ada halangan dan saya di janjikan akan diikutkan pada kelompok lain. Kembali lagi saya libur ikut kajian. Akhirnya untuk mengisi kekosongan saya tetap banyak membaca buku-buku agama.


Saya sering merenung umur saya yang bertambah dan kematian yang semakin dekat, ujian hidup yang silih berganti, nikmat dunia yang tak terhingga membuat saya terus gelisah karena saya belum siap menghadapi semua itu.  Saya memohon kepada Allah di tunjukkan dan dimudahkan di jalan kebaikan

Alhamdulillah seperti yang pernah saya ceritakan sekarang setahun lebih saya rutin lagi belajar dengan mengadakan kelas tahsin serta ikut kajian muslimah. Apa yang saya rasakan sekarang? Hanya syukur Alhamdulillah yang terucap karena sekarang untuk belajar banyak sekali media yang menyediakan sarana, tapi saya tetap was-was semoga saya tidak futur dan tetap istiqomah. Saya masih belum bisa full melaksanakan apa yang saya ketahui, misalkan saya mengetahui ibadah-ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah tetapi saya belum maksimal melaksanakannya. Semoga Allah membantu saya agar sungguh-sungguh dan istiqomah. Berharap rahmat dan ridho Allah mengiringinya.

Saya berharap ilmu saya yang masih sedikit ini menjadi bagian dari jalan kebaikan, bermanfaat buat orang lain dan kelak nanti di akhirat menjadi pemberat amal kebaikan saya. Sungguh tiada yang paling menyenangkan ketika merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam Islam, mencintai Allah dan RasulNya.







Jumat, 22 Mei 2015

Keutamaan Bulan Sya'ban

Alhamdulillah bisa hadir lagi di kajian rutin hari Jum'at bersama Umi Yunengsih di Mesjid At Taqwa Rawa Lumbu. Kajian hari ini spesial karena tidak membahas lanjutan dari kitab yang rutin di bahas, tapi khusus membahas keutamaan bulan Sya'ban, berkaitan dengan bulan syaban yang sedang kita jalani.

Saya kadang takjub dan heran sendiri, pada saat saya bingung dengan sesuatu kondisi atau masalah. Allah memberikan jawaban yang tidak terduga bisa lewat buku atau majelis ilmu atau melalui kondisi lain yang merupakan jawaban dari kegalauan saya tersebut :). Hari ini saya sudah di tanya beberapa kali oleh keluarga kenapa saya berpuasa pada hari Jumat, walaupun kemaren hari kamis saya juga puasa. Jawaban saya yang mengatakan, bahwa Nabi banyak melakukan puasa di bulan sya'ban sebagai bentuk latihan untuk menyambut puasa Ramadhan. Kemudian pada saat di tanya niatnya apa dan keutamaanya apa lagi, saya bingung karena saya hanya tau hanya sekelumit itu saja tentang bulan sy'aban eh Alhamdulillah datang kajian hari ini pembahasannya tentang bulan syaban. Masya Allah... Allah benar-benar tau kondisi hambanya yang lagi galau dan berjuang mencari-cari ilmu :)

Bismillahirahmanirrahim............

" Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam dan sya'ban adalah bulan untuk menyiram tanaman, sementara di bulan Ramadhan adalah memetik hasil panen"
(Abu Bakar Al-Balkhi)


Ibunda Aisyah radhiallahu'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah saw banyak berpuasa di bulan syaban, sehingga di katakan tidak pernah melihat Rasul banyak berpuasa melebihi puasa di bulan sya'ban.

Hikmah apa yang di peroleh dengan memperbanyak puasa di bulan sya'ban :

1. Ketika rasul di tanya alasanya kenapa banyak berpuasa di bulan sya'ban beliau menjawab : "karena bulan ini banyak di lalaikan oleh manusia padahal pada bulan tersebut akan diangkat amalan-amalan seseorang hamba kepada Allah, dan saya ingin pada saat amalanku diangkat pada saat aku sedang berpuasa.

2. Karena pada bulan Ramadhan tidak punya kesempatan untuk melaksanakan puasa sunnah karena sebulan penuh kita melaksanakan puasa wajib Ramadhan

3. Penyempurna dan melengkapi kekurangan shaum di bulan Ramadhan

Dan dianjurkan pula untuk banyak berbuat kebaikan seperti membaca Al-Quran dan bersedah di bulan sya'ban serta amalan-amalan shalih lainnya sehingga dianggap latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Adapun hal-hal yang tidak ada anjuran dalam bulan sya'ban yaitu mengenai sholat malam dan puasa khusus pada saat nifsu sya'ban serta membaca ayat-ayat dan doa tertentu.
Tetapi bukan berarti tidak ada puasa dan sholat malam pada saat itu. Sholat lail sangat dianjurkan tiap malam bukan hanya khusus pada saat nifsu sya'ban dan ada puasa yaumul bidh yaitu puasa pada pertengahan bulan, jadi perbedaanya terletak pada sebuah niat. 
Semoga kita melakukan sesuatu sesuai dengan ilmu dan jangan kita menjadi orang-orang yang lalai atau berlebihan tapi jadilah umat yang pertengahan.

Maka perbanyaklah berbuat sholeh di bulan sya'ban dan bergembiralah menyambut Ramadhan seperti para sahabat ketika Rasul membawa kabar gembira tentang Ramadhan.

Kabar gembira yang dikatakan Rasul yaitu "Akan datang suatu bulan yang di wajibkan berpuasa dan di bukanya pintu-pintu surga, di belenggunya syetan-syetan dan ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan (lailatul qadar).

Kemudian setelah di beri kabar gembira di awal, Rasul juga memberi peringatan pada ujung kabarnya yaitu " Barang siapa yang di haramkan di dalamnya melakukan kebaikan maka Allah mengharamkan segala kebaikan untuknya"

Bagaimana kita tidak akan harap-harap cemas ketika bertemu Ramadhan dengan adanya kabar ini. Di satu sisi kita mengharapkan pahala dengan banyak beramal di bulan Ramadhan tapi di sisi lain kita juga takut akan menjadi bagian dari orang yang di haramkan kebaikan.
Akan tetapi Rasul menjanjikan jika kita tanamkan perasaan harap-harap cemas di dada maka Allah akan memberikan apa yang kita harapkan dan di jauhkan dari apa yang di cemaskan. 

Semoga kita dimudahkan untuk mengerjakan amalan-amalan wajib dan sunnah yang Allah dan Rasul tuntunkan. Karena amalan sunnah itu dikerjakan berpahala, di tinggalkan tidak berdosa dan rugi.

Alhamdulillah untuk ilmu hari ini semoga bermanfaat dan berkah. Jazakillah khair untuk umi Yunengsih dan panitia yang telah menyediakan prasarana untuk pengajian hari ini. Semoga pengajian ini kelak menjadi bagian dari taman-taman surga dan kita semua di kumpulkan bersama di surga Allah. Aamiin...