Jumat, 04 Oktober 2019

Yogyakarta Bercerita - Hari ke -4


Bagiku Yogya dan Mesjid memiliki kesatuan hati. Begitu banyak kegalauan hati berakhir di mesjid. Ketika ga tau mau menghabiskan hari libur kemana, memilih ikut acara mesjid.

Awalnya tertarik dengan kajian yang di tawarkan mbak2 bergamis dan berjilbab panjang itu karena senyum dan wajahnya yang ramah membuatku mengiyakan saja datang ke kajian tersebut.

Setiap hari Ahad pagi jam 7 jadwal kajian di mesjid syuhada kota baru, berangkat dari rumah jam 6, pagi yang berat untuk bergerak di hari libur. Mesjid penuh yang datang kajian ramai, kebanyakan anak sekolah dan kuliah.

Datang sekali dengan malas malasan, dua kali udah agak lumayan semangat, dan seterusnya dengan senang hati. Itulah perkenalan awal dengan mesjid syuhada. Setelah itu hampir setiap Ramadhan mengikuti kegiatan di mesjid tersebut, kegiatan nya banyak ada pelatihan, seminar, belajar tahsin, mabit dll.

Ada satu pelatihan yang ak ikuti klo dipikir kok bisa ikut pelatihan tersebut di awal kuliah, padahal sedang tidak bersiap siap untuk itu dan ilmu yang di dapat saat itu baru bisa di praktekkan bertahun tahun kemudian 😀. Ya pelatihan munakahah (pernikahan) selama beberapa hari dengan ustad Faudzil Adhim. peserta pelatihan rata-rata berpasangan karena mereka hendak melangsungkan pernikahan dan saya? Ya gitu deh hahaha.
Sempat di ketawain oleh teman, kata mereka "kayak yang mau nikah aja, emang udah ada calon?". Yaelah, kepikiran aja belum. Trus kenapa ikut, ya tertarik aja karena sebelumnya saya banyak baca buku ustad FA.

Tapi setelah kajian tersebut ada dogma kuat terpatri di kepala bahwa ilmu pernikahan itu penting karena satu-satunya ibadah yang tidak mengenal waktu pagi siang malam dan setelah nikah ibadah itu ada sepanjang usia kita. Dari situlah mulai suka dan rajin cari ilmu tentang pernikahan, cihuyy eh Alhamdulillah 😊.

Akhirnya dengan mesjid syuhada menjadi dekat, kajian atau acara apa disana suka cari tahu, klo waktu dan temanya pas berusaha untuk hadir.

Kegiatan yang juga berkesan, belajar ngaji selama bulan Ramadhan yang dimulai jam 6 pagi. Ya Rabb itu ujiannya beda lagi, karena rumah lumayan jauh, berangkat sebelum setengah enam dan Yogya jam segitu dingin banget apalagi naik motor.  Ga akan lupa, pergi ketika masih gelap dan kedinginan, sempat mbatin juga kok mau ya ikut kayak gini sampai mengigil, tapi karena perginya dengan senang hati jadinya cuek aja hanya waktu itu ada keluarga yang telp nyari ke rumah dan kaget di bilang udah pergi, koment mereka, haa sepagi dan sedingin ini udah pergi. Emang beda klo masih muda, semangat membara, fisik juga masih ga banyak masalah, beda banget sama sekarang banyak soaknya 😅.

Nah itu mesjid pertama yang dekat dalam kehidupan di Yogya, setelah lulus kemudian melanjutkan S2 di Ugm, ada mesjid baru yang sering di datangi karena lokasinya dekat dengan kampus. Mesjid ini awal kuliah baru selesai di bangun, mesjidnya besar dan megah. Awalnya karena sering mampir sholat dzuhur sepulang kuliah, setelah itu hampir selalu sempatkan mampir sebelum atau sepulang kuliah, suka aja. Mesjid ini di awal baru selesai di bangun belum banyak kegiatan kajian, hanya sekali ikut mabit ramai ramai sama teman. Kadang ke mesjid ini hanya untuk duduk aja setelah atau sebelum kuliah tentunya sesudah sholat, senang aja. Emang dasarnya tipe penyendiri jadi ketika ada masalah atau pikiran lebih suka duduk merenung sendiri dan mesjid jadi pilihan tepat untuk itu 😊.

Dulu di mesjid syuhada banyak ikut kegiatan2 yang ramai, kegiatan apapun diikuti ketika lanjut kuliah dan usia lebih dewasa ehemm, kegiatan yang ramai menjadi tidak menarik lagi, lebih suka duduk diam tafakur di mesjid.
Terakhir gong nya sebelum ujian tesis  dua jam sebelum waktu ujian sudah duduk di mesjid sambil nunggu waktu , ga belajar juga sih hanya duduk menenangkan hati dan banyak berpikir setelah lulus ini kemana lagi ya takdir akan membawa .
Setelah ujian dan berhasil dapat nilai A  langsung balik ke mesjid ini kemudian sujud syukur dengan berurai airmata, ada haru bahagia dan sedih. Bahagia selesai sudah amanah keluarga yang di jalani dan sedih tidak lama lagi akan meninggalkan kota ini termasuk mesjid ini yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

Dan benar ga berapa lama kemudian pindah ke Jakarta dan meninggalkan semua kenangan di kota ini.

Setelah itu hari2 di penuhi rasa kangen dengan dua mesjid ini 😢

#ybc1904

Tidak ada komentar:

Posting Komentar